Technical View
Good Evening
Market Minggu ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada hari Jumat 07 Juli 2017 secara mingguan ditutup mixed pada level 5814.79 mengalami pelemahan sebanyak - 0.26% dari penutupan minggu lalu. Apabila diperhatikan dari penutupan harian, Jumat ini ditutup dengan pelemahan sebanyak - 34.78 poin dari penutupan hari sebelumnya yang juga melemah. Penutupan minggu pertama bulan Juli 2017 ini bergerak mixed dimana diawal perdagangan IHSG dibuka menguat cukup signifikan hingga mencetak level tertinggi sepanjang sejarah pada hari pertama pembukaan setelah libur selama dua minggu di Indonesia. IHSG dibuka open high cukup signifikan di 5846.60 naik 15 poin di awal pembukaan dan menguat terus mencetak level tertinggi sepanjang sejarah di level 5910.24 (terbentuk 03 Juli), lalu setelah itu terkoreksi. Koreksi pun berlanjut di hari kedua dan ketiga hingga penutupan pekan justru ditutup pada level 5814.79 dibawah penutupan pekan lalu. Sebuah pergerakan yang wajar apabila melemah setelah mencetak level tertingi sepanjang sejarah yang baru, dimana level tertinggi sepanjang sejarah sebelumnya berada pada level 5874.43 (terbentuk tanggal 22 Mei), dan kemudian sempat terkoreksi mendekati level 5800. Pergerakan IHSG selama sepekan menguat pada hari pertama dan dihari ksdua hingga kelima terkoreksi, keadaan tersebut mendekati level bollinger tengah dan sepertinya pelemahan signifikan hanya lanjutan koreksi setelah pencapaian level tertinggi baru sepanjang masa. Terlihat level bollinger atas indeks dilevel 5767.83 menjadi acuan penguatan apabila minggu depan terlewati, namun dengan posisi seperti ini bisa jadi terjadi koreksi kembali dikarenakan Indeks sebelumnya telah membentuk level tertinggi sepanjang masa. Untuk pekan depan diperkirakan penguatan masih dapat terjadi namun IHSG akan rawan koreksi. Indeks telah berhasil menutupi level gap down kedua (level 5444 - 5380) dan juga melewati Level tertinggi sepanjang tahun 2016 di level 5491.40 (tanggal 9 November 2016), dan juga telah melewati level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di tanggal 09 Mei 2017 di level 5745.81. Untuk pekan depan diperkirakan IHSG akan menguat moderat disertai koreksi tipis, dengan level resisten terdekat untuk pekan depan berada di level 5940, level support terdekat di 5750, serta perhatikan gap yang terlihat di pekan ini dan di pekan-pekan sebelumnya. Level koreksi wajar dengan maksimum berada di level 5450, indeks bergerak pada indikator bollinger band menandakan koreksi masih dapat terjadi. Apabla level tertinggi sepanjang sejarah tidak dilewati dan membentuk level tertinggi baru, maka IHSG akan terkoreksi tipis dimana penguatan jangka panjang akan dihiasi dengan koreksi wajar dan membentuk pola penguatan yang tidak terlalu cepat secara mid-term apabila ingin menguat
Serupa dengan Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup mixed, dimana Investor mencerna agenda ekonomi dan politik pekan lalu yaitu mengenai hasil pemilu Inggris yang membuat partai PM Inggris tidak memenangkan suara mayoritas serta testimoni mantan Direktur FBI yang tidak menakutkan bagi pasar. Pelemahan saham sektor teknologi didorong oleh koreksi pada saham Apple diikuti oleh saham-saham teknologi besar lainnya. Pelemahan saham Apple tersebut mendorong koreksi pada saham teknologi meskipun masih menjadi sektor yang kinerjanya paling bagus tahun ini. Sebaliknya saham sektor energi yang mengalami pelemahan terbesar pada tahun ini mengalami kenaikan. Berlanjutnya penurunan pada saham teknologi masih dipimpin oleh koreksi pada saham Apple dan sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed. Dollar AS menguat bersamaan dengan yield obligasi pemerintah AS. Harga emas melemah, dan saham sektor komoditas melemah dipicu oleh koreksi pada harga minyak mentah dan harga emas. Harga minyak mentah rebound setelah Arab Saudi dan Rusia berusaha meyakinkan investor bahwa koordinasi pengurangan produksi oleh OPEC dan mitranya akan menurunkan kelebihan pasokan. Penguatan indeks di bursa Wallstreet lebih dipicu oleh reboundnya saham-saham teknologi dan ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed. Seperti yang diperkirakan, The Fed menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini sebesar 0,25% pada kisaran target 1%-1,25%. The Fed memproyeksikan akan ada satu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini. Selain itu The Fed juga menyatakan akan mulai mengurangi kepemilikannya di obligasi dan surat berharga tahun ini, yang mengindikasikan optimisme The Fed akan pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang kuat. The Fed juga merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Ekonomi tahun 2017 diperkirakan tumbuh 2,2%, naik dari proyeksi sebelumnya. Namun prediksi inflasi turun menjadi 1,7% dari prediksi 1,9%. The Fed juga masih menargetkan kenaikan suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun depan. Harga minyak mentah sedikit terkoreksi dari penutupan kemarin. Diperkirakan persediaan minyak mentah AS turun pada pekan lalu. Data PPI bulan Mei stagnan setelah bulan sebelumnya naik 0,5%. Sedangkan data core PPI naik 0,3% dari bulan sebelumnya yang naik 0,4%, lebih tinggi dibandingkan estimasi yang sebesar 0,2%. Data inflasi Mei tercatat turun 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang stagnan. Penjualan ritel bulan Mei juga mengalami penurunan 0,3%, lebih rendah dari estimasi yang tumbuh 0,1%. Data intial claims pekan lalu menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja yang mengajukan klaim, sehingga menambah kekhawatiran pasar bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini
Kembali ke Indonesia, indeks bergerak mixed dimana diawal perdagangan IHSG dibuka menguat cukup signifikan hingga mencetak level tertinggi sepanjang sejarah pada hari pertama pembukaan setelah libur selama dua minggu di Indonesia. IHSG dibuka open high cukup signifikan di 5846.60 naik 15 poin di awal pembukaan dan menguat terus mencetak level tertinggi sepanjang sejarah di level 5910.24 (terbentuk 03 Juli), lalu setelah itu terkoreksi. Koreksi pun berlanjut di hari kedua dan ketiga hingga penutupan pekan justru ditutup pada level 5814.79 dibawah penutupan pekan lalu. Sebuah pergerakan yang wajar apabila melemah setelah mencetak level tertingi sepanjang sejarah yang baru, dimana level tertinggi sepanjang sejarah sebelumnya berada pada level 5874.43 (terbentuk tanggal 22 Mei), dan kemudian sempat terkoreksi mendekati level 5800. Pergerakan IHSG selama sepekan menguat pada hari pertama dan dihari ksdua hingga kelima terkoreksi, keadaan tersebut mendekati level bollinger tengah dan sepertinya pelemahan signifikan hanya lanjutan koreksi setelah pencapaian level tertinggi baru sepanjang masa. Terlihat level bollinger atas indeks dilevel 5767.83 menjadi acuan penguatan apabila minggu depan terlewati, namun dengan posisi seperti ini bisa jadi terjadi koreksi kembali dikarenakan Indeks sebelumnya telah membentuk level tertinggi sepanjang masa. Untuk pekan depan diperkirakan penguatan masih dapat terjadi namun IHSG akan rawan koreksi. Indeks telah berhasil menutupi level gap down kedua (level 5444 - 5380) dan juga melewati Level tertinggi sepanjang tahun 2016 di level 5491.40 (tanggal 9 November 2016), dan juga telah melewati level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di tanggal 09 Mei 2017 di level 5745.81. Untuk pekan depan diperkirakan IHSG akan menguat moderat disertai koreksi tipis, dengan level resisten terdekat untuk pekan depan berada di level 5940, level support terdekat di 5750, serta perhatikan gap yang terlihat di pekan ini dan di pekan-pekan sebelumnya. Level koreksi wajar dengan maksimum berada di level 5450, indeks bergerak pada indikator bollinger band menandakan koreksi masih dapat terjadi. Apabla level tertinggi sepanjang sejarah tidak dilewati dan membentuk level tertinggi baru, maka IHSG akan terkoreksi tipis dimana penguatan jangka panjang akan dihiasi dengan koreksi wajar dan membentuk pola penguatan yang tidak terlalu cepat secara mid-term apabila ingin menguat. Level tertinggi yang dicapai pada pekan ini berada pada level 5910.24, terbentuk hari pertama yang juga merupakan level tertinggi sepanjang sejarah IHSG. Untuk pekan depan apabila IHSG menguat, indeks akan mencoba melewati level resisten terdekat di level 5940 dihiasi dengan koreksi tipis. Level terendah yang dicapai pekan ini adalah level 5808.35 terbentuk di hari ketiga dan sempat menolak hingga penutupan pekan ditutup menguat tipis. Untuk pekan depan, diperkirakan penguatan indeks dapat terjadi apabila menjauhi level bollinger bawah dan menjauhi level MA 100 di 5588.51, level MA 200 IHSG berada pada level 5443.44, dan Indeks bergerak menguat disertai dengan volume beli. Level bollinger tengah berada di level 5767.83, level MA 100 dan level MA 200 akan menjadi tolak ukur penguatan indeks untuk pekan depan. Secara teknikal jika level MA 100 tidak berhasil dijauhi maka akan terkoreksi kembali dan juga jika penguatan tidak diikuti dengan volume. Secara teknikal mid - term, IHSG mengindikasikan pola rebound dan akan terjadi koreksi jika level bollinger atas tidak membuka. Level Fibbonacci Retracement 23.6 % berada di pada level 5328.49, Level Fibbonacci Retracement 32.8% berada di pada level 5265.44. Level support terdekat IHSG pekan depan di level 5750, level bollinger bawah berada pada level 5644.12. Perdagangan berlangsung ramai namun secara fraksi masih terdapat kendala karena perubahan fraksi justru mendorong perubahan pola pergerakan di harga offer dan bid. Namun secara keseluruhan IHSG diperkirakan cukup menguat pergerakan nya tergantung volume. IHSG pekan ini bergerak diatas level MA 100 dan mendekati level bollinger atas, dan jika IHSG tidak bergerak melewati level bollinger maka level MA 100 akan menjadi level yang akan diraih saat terkoreksi. Pergerakan pekan depan juga sangat tergantung pada volume beli dan jual asing pada pekan depan. Oleh karena itu direkomendasikan untuk melakukan beli pada saham-saham bluechip dengan memperhatikan level support masing-masing saham penggerak Indeks
Selama satu pekan ini asing melakukan net sell sebesar - 1.95 T, dimana pekan sebelumnya terjadi net buy sebesar + 1.7 T. Total net buy sampai dengan bulan ketujuh tahun 2017 ini menjadi + 19.39 T. Sementara ditahun 2016 total net buy mencapai + 8.87 T, tahun 2015 total net sell mencapai - 27.53 T, tahun 2014 total net buy mencapai + 38.40 T, tahun 2013 total net sell mencapai - 20.60 T. Sepekan kemarin terjadi pembelian oleh asing yang dilakukan pada pasar nego seperti saham ABDA + 794 M, AMRT + 410M, BMRI + 76 M, BBCA + 71M, AALI + 60M, SILO + 50M, serta nett sell disaham-saham DMAS - 6 T, TPIA -1.2 T, RODA - 1.2 T, BINA - 67M, BHIT - 67 M, seiring pergerakan IHSG masih bergerak dibawah pada level MA 100 dan 200 nya. Seperti telah diprediksi sebelumnya, indeks pada penutupan pekan ini akan melemah jika tidak berhasil melewati level resisten nya. Melihat penutupan hari ini jika pekan depan terjadi koreksi maka pergerakan indeks akan tetap menjauhi level bolingger tengah pada level 5696.83 dimana level tersebut berubah apabila besok indeks kembali naik lagi. Untuk pekan depan support line berada pada level (5396.75], kemudian Level support indeks dapat diperhatikan pada kisaran level 5738.15 - 5777.69. Apabila terjadi pelemahan yang cukup signifikan pada pekan depan disertai dengan volume, maka rekomendasikan untuk collective buy pada saham-saham bluechip yang dalam keadaan oversold secara teknikal. Selama sepekan kedepan diperkirakan terjadi pergerakan pembentukan pola secara teknikal dan kemudian apabila telah mencapai level support maka akan terjadi penguatan kembaili didukung saham - saham yang masih terjadi pembelian asing yaitu saham semen serta komoditi, perbankan, dan konsumer serta saham-saham second liner emiten dapat diperhatikan untuk dijadikan pilihan
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters
relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017
Market Minggu ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada hari Jumat 07 Juli 2017 secara mingguan ditutup mixed pada level 5814.79 mengalami pelemahan sebanyak - 0.26% dari penutupan minggu lalu. Apabila diperhatikan dari penutupan harian, Jumat ini ditutup dengan pelemahan sebanyak - 34.78 poin dari penutupan hari sebelumnya yang juga melemah. Penutupan minggu pertama bulan Juli 2017 ini bergerak mixed dimana diawal perdagangan IHSG dibuka menguat cukup signifikan hingga mencetak level tertinggi sepanjang sejarah pada hari pertama pembukaan setelah libur selama dua minggu di Indonesia. IHSG dibuka open high cukup signifikan di 5846.60 naik 15 poin di awal pembukaan dan menguat terus mencetak level tertinggi sepanjang sejarah di level 5910.24 (terbentuk 03 Juli), lalu setelah itu terkoreksi. Koreksi pun berlanjut di hari kedua dan ketiga hingga penutupan pekan justru ditutup pada level 5814.79 dibawah penutupan pekan lalu. Sebuah pergerakan yang wajar apabila melemah setelah mencetak level tertingi sepanjang sejarah yang baru, dimana level tertinggi sepanjang sejarah sebelumnya berada pada level 5874.43 (terbentuk tanggal 22 Mei), dan kemudian sempat terkoreksi mendekati level 5800. Pergerakan IHSG selama sepekan menguat pada hari pertama dan dihari ksdua hingga kelima terkoreksi, keadaan tersebut mendekati level bollinger tengah dan sepertinya pelemahan signifikan hanya lanjutan koreksi setelah pencapaian level tertinggi baru sepanjang masa. Terlihat level bollinger atas indeks dilevel 5767.83 menjadi acuan penguatan apabila minggu depan terlewati, namun dengan posisi seperti ini bisa jadi terjadi koreksi kembali dikarenakan Indeks sebelumnya telah membentuk level tertinggi sepanjang masa. Untuk pekan depan diperkirakan penguatan masih dapat terjadi namun IHSG akan rawan koreksi. Indeks telah berhasil menutupi level gap down kedua (level 5444 - 5380) dan juga melewati Level tertinggi sepanjang tahun 2016 di level 5491.40 (tanggal 9 November 2016), dan juga telah melewati level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di tanggal 09 Mei 2017 di level 5745.81. Untuk pekan depan diperkirakan IHSG akan menguat moderat disertai koreksi tipis, dengan level resisten terdekat untuk pekan depan berada di level 5940, level support terdekat di 5750, serta perhatikan gap yang terlihat di pekan ini dan di pekan-pekan sebelumnya. Level koreksi wajar dengan maksimum berada di level 5450, indeks bergerak pada indikator bollinger band menandakan koreksi masih dapat terjadi. Apabla level tertinggi sepanjang sejarah tidak dilewati dan membentuk level tertinggi baru, maka IHSG akan terkoreksi tipis dimana penguatan jangka panjang akan dihiasi dengan koreksi wajar dan membentuk pola penguatan yang tidak terlalu cepat secara mid-term apabila ingin menguat
Serupa dengan Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup mixed, dimana Investor mencerna agenda ekonomi dan politik pekan lalu yaitu mengenai hasil pemilu Inggris yang membuat partai PM Inggris tidak memenangkan suara mayoritas serta testimoni mantan Direktur FBI yang tidak menakutkan bagi pasar. Pelemahan saham sektor teknologi didorong oleh koreksi pada saham Apple diikuti oleh saham-saham teknologi besar lainnya. Pelemahan saham Apple tersebut mendorong koreksi pada saham teknologi meskipun masih menjadi sektor yang kinerjanya paling bagus tahun ini. Sebaliknya saham sektor energi yang mengalami pelemahan terbesar pada tahun ini mengalami kenaikan. Berlanjutnya penurunan pada saham teknologi masih dipimpin oleh koreksi pada saham Apple dan sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed. Dollar AS menguat bersamaan dengan yield obligasi pemerintah AS. Harga emas melemah, dan saham sektor komoditas melemah dipicu oleh koreksi pada harga minyak mentah dan harga emas. Harga minyak mentah rebound setelah Arab Saudi dan Rusia berusaha meyakinkan investor bahwa koordinasi pengurangan produksi oleh OPEC dan mitranya akan menurunkan kelebihan pasokan. Penguatan indeks di bursa Wallstreet lebih dipicu oleh reboundnya saham-saham teknologi dan ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed. Seperti yang diperkirakan, The Fed menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini sebesar 0,25% pada kisaran target 1%-1,25%. The Fed memproyeksikan akan ada satu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini. Selain itu The Fed juga menyatakan akan mulai mengurangi kepemilikannya di obligasi dan surat berharga tahun ini, yang mengindikasikan optimisme The Fed akan pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang kuat. The Fed juga merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Ekonomi tahun 2017 diperkirakan tumbuh 2,2%, naik dari proyeksi sebelumnya. Namun prediksi inflasi turun menjadi 1,7% dari prediksi 1,9%. The Fed juga masih menargetkan kenaikan suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun depan. Harga minyak mentah sedikit terkoreksi dari penutupan kemarin. Diperkirakan persediaan minyak mentah AS turun pada pekan lalu. Data PPI bulan Mei stagnan setelah bulan sebelumnya naik 0,5%. Sedangkan data core PPI naik 0,3% dari bulan sebelumnya yang naik 0,4%, lebih tinggi dibandingkan estimasi yang sebesar 0,2%. Data inflasi Mei tercatat turun 0,1%, lebih rendah dari estimasi yang stagnan. Penjualan ritel bulan Mei juga mengalami penurunan 0,3%, lebih rendah dari estimasi yang tumbuh 0,1%. Data intial claims pekan lalu menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja yang mengajukan klaim, sehingga menambah kekhawatiran pasar bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini
Kembali ke Indonesia, indeks bergerak mixed dimana diawal perdagangan IHSG dibuka menguat cukup signifikan hingga mencetak level tertinggi sepanjang sejarah pada hari pertama pembukaan setelah libur selama dua minggu di Indonesia. IHSG dibuka open high cukup signifikan di 5846.60 naik 15 poin di awal pembukaan dan menguat terus mencetak level tertinggi sepanjang sejarah di level 5910.24 (terbentuk 03 Juli), lalu setelah itu terkoreksi. Koreksi pun berlanjut di hari kedua dan ketiga hingga penutupan pekan justru ditutup pada level 5814.79 dibawah penutupan pekan lalu. Sebuah pergerakan yang wajar apabila melemah setelah mencetak level tertingi sepanjang sejarah yang baru, dimana level tertinggi sepanjang sejarah sebelumnya berada pada level 5874.43 (terbentuk tanggal 22 Mei), dan kemudian sempat terkoreksi mendekati level 5800. Pergerakan IHSG selama sepekan menguat pada hari pertama dan dihari ksdua hingga kelima terkoreksi, keadaan tersebut mendekati level bollinger tengah dan sepertinya pelemahan signifikan hanya lanjutan koreksi setelah pencapaian level tertinggi baru sepanjang masa. Terlihat level bollinger atas indeks dilevel 5767.83 menjadi acuan penguatan apabila minggu depan terlewati, namun dengan posisi seperti ini bisa jadi terjadi koreksi kembali dikarenakan Indeks sebelumnya telah membentuk level tertinggi sepanjang masa. Untuk pekan depan diperkirakan penguatan masih dapat terjadi namun IHSG akan rawan koreksi. Indeks telah berhasil menutupi level gap down kedua (level 5444 - 5380) dan juga melewati Level tertinggi sepanjang tahun 2016 di level 5491.40 (tanggal 9 November 2016), dan juga telah melewati level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di tanggal 09 Mei 2017 di level 5745.81. Untuk pekan depan diperkirakan IHSG akan menguat moderat disertai koreksi tipis, dengan level resisten terdekat untuk pekan depan berada di level 5940, level support terdekat di 5750, serta perhatikan gap yang terlihat di pekan ini dan di pekan-pekan sebelumnya. Level koreksi wajar dengan maksimum berada di level 5450, indeks bergerak pada indikator bollinger band menandakan koreksi masih dapat terjadi. Apabla level tertinggi sepanjang sejarah tidak dilewati dan membentuk level tertinggi baru, maka IHSG akan terkoreksi tipis dimana penguatan jangka panjang akan dihiasi dengan koreksi wajar dan membentuk pola penguatan yang tidak terlalu cepat secara mid-term apabila ingin menguat. Level tertinggi yang dicapai pada pekan ini berada pada level 5910.24, terbentuk hari pertama yang juga merupakan level tertinggi sepanjang sejarah IHSG. Untuk pekan depan apabila IHSG menguat, indeks akan mencoba melewati level resisten terdekat di level 5940 dihiasi dengan koreksi tipis. Level terendah yang dicapai pekan ini adalah level 5808.35 terbentuk di hari ketiga dan sempat menolak hingga penutupan pekan ditutup menguat tipis. Untuk pekan depan, diperkirakan penguatan indeks dapat terjadi apabila menjauhi level bollinger bawah dan menjauhi level MA 100 di 5588.51, level MA 200 IHSG berada pada level 5443.44, dan Indeks bergerak menguat disertai dengan volume beli. Level bollinger tengah berada di level 5767.83, level MA 100 dan level MA 200 akan menjadi tolak ukur penguatan indeks untuk pekan depan. Secara teknikal jika level MA 100 tidak berhasil dijauhi maka akan terkoreksi kembali dan juga jika penguatan tidak diikuti dengan volume. Secara teknikal mid - term, IHSG mengindikasikan pola rebound dan akan terjadi koreksi jika level bollinger atas tidak membuka. Level Fibbonacci Retracement 23.6 % berada di pada level 5328.49, Level Fibbonacci Retracement 32.8% berada di pada level 5265.44. Level support terdekat IHSG pekan depan di level 5750, level bollinger bawah berada pada level 5644.12. Perdagangan berlangsung ramai namun secara fraksi masih terdapat kendala karena perubahan fraksi justru mendorong perubahan pola pergerakan di harga offer dan bid. Namun secara keseluruhan IHSG diperkirakan cukup menguat pergerakan nya tergantung volume. IHSG pekan ini bergerak diatas level MA 100 dan mendekati level bollinger atas, dan jika IHSG tidak bergerak melewati level bollinger maka level MA 100 akan menjadi level yang akan diraih saat terkoreksi. Pergerakan pekan depan juga sangat tergantung pada volume beli dan jual asing pada pekan depan. Oleh karena itu direkomendasikan untuk melakukan beli pada saham-saham bluechip dengan memperhatikan level support masing-masing saham penggerak Indeks
Selama satu pekan ini asing melakukan net sell sebesar - 1.95 T, dimana pekan sebelumnya terjadi net buy sebesar + 1.7 T. Total net buy sampai dengan bulan ketujuh tahun 2017 ini menjadi + 19.39 T. Sementara ditahun 2016 total net buy mencapai + 8.87 T, tahun 2015 total net sell mencapai - 27.53 T, tahun 2014 total net buy mencapai + 38.40 T, tahun 2013 total net sell mencapai - 20.60 T. Sepekan kemarin terjadi pembelian oleh asing yang dilakukan pada pasar nego seperti saham ABDA + 794 M, AMRT + 410M, BMRI + 76 M, BBCA + 71M, AALI + 60M, SILO + 50M, serta nett sell disaham-saham DMAS - 6 T, TPIA -1.2 T, RODA - 1.2 T, BINA - 67M, BHIT - 67 M, seiring pergerakan IHSG masih bergerak dibawah pada level MA 100 dan 200 nya. Seperti telah diprediksi sebelumnya, indeks pada penutupan pekan ini akan melemah jika tidak berhasil melewati level resisten nya. Melihat penutupan hari ini jika pekan depan terjadi koreksi maka pergerakan indeks akan tetap menjauhi level bolingger tengah pada level 5696.83 dimana level tersebut berubah apabila besok indeks kembali naik lagi. Untuk pekan depan support line berada pada level (5396.75], kemudian Level support indeks dapat diperhatikan pada kisaran level 5738.15 - 5777.69. Apabila terjadi pelemahan yang cukup signifikan pada pekan depan disertai dengan volume, maka rekomendasikan untuk collective buy pada saham-saham bluechip yang dalam keadaan oversold secara teknikal. Selama sepekan kedepan diperkirakan terjadi pergerakan pembentukan pola secara teknikal dan kemudian apabila telah mencapai level support maka akan terjadi penguatan kembaili didukung saham - saham yang masih terjadi pembelian asing yaitu saham semen serta komoditi, perbankan, dan konsumer serta saham-saham second liner emiten dapat diperhatikan untuk dijadikan pilihan
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters
relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017
Published on 2017-07-07 20:34:25 (GMT +7)