Technical View

Market Minggu ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada hari Jumat 12 Mei 2017 secara mingguan ditutup mixed pada level 5675.22 mengalami pelemahan sebanyak - 0.14% dari penutupan minggu lalu. Apabila diperhatikan dari penutupan harian, Jumat ini ditutup dengan penguatan sebanyak + 22.21 poin dari penutupan hari sebelumnya yang melemah. Penutupan minggu kedua bulan Mei 2017 ini bergerak mixed dimana diawal perdagangan IHSG dibuka melemah open high di level 5699.30 kemudian setelah itu melemah dan pelemahan dilanjutkan hingga hari kedua dan barulah dihari ketiga rebound tipis dari level support terdekat dan dilanjutkan menguat di hari keempat. IHSG pekan ini hanya berlangsung 4 hari dikarenakan libur nasional, dan bentukan IHSG pekan ini juga tidak jauh dari penutupan pekan sebelumnya. Pekan ini IHSG membentuk level tertinggi sepanjang sejarah baru yaitu level 5745.81, setelah sebelumnya level tertinggi sepanjang sejarah berada pada level 5726.53 (terbentuk tanggal 26 April), dan setelah itu indeks terkoreksi pada hari ketiga dan baru di hari keempat (penutupan pekan) rebound menguat tipis. Pergerakan IHSG selama sepekan melemah cukup signifikan pada hari pertama dan kedua, barulah menjelang hari terakhir penutupan pekan kembali menguat, dimana pergerakan tersebut masih wajar dikarenakan IHSG telah mencapai level tertinggi sepanjang masa yang baru, secara historis indeks setelah mencapai level tertinggi baru biasanya terkoreksi, walaupun indeks secara mingguan masih ditutup menguat dibandingkan penutupan pekan sebelumnya. Keadaan indeks pekan ini menjauhi level bollinger tengah dan sepertinya pelemahan signifikan terjadi hanya lanjutan koreksi setelah pencapaian level tertinggi baru sepanjang masa. Dengan demikian terlihat level bollinger atas indeks dilevel 5659.28 menjadi acuan penguatan apabila minggu depan terlewati, namun dengan posisi seperti ini bisa jadi terjadi koreksi kembali dikarenakan Indeks sebelumnya telah membentuk level tertinggi sepanjang masa. Untuk pekan depan diperkirakan penguatan masih dapat terjadi namun IHSG akan rawan koreksi. Indeks telah berhasil menutupi level gap down kedua (level 5444 - 5380) dan juga melewati Level tertinggi sepanjang tahun 2016 di level 5491.40 (tanggal 9 November 2016), dan juga telah melewati level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di tanggal 26 April 2017 di level 5726.53. Untuk pekan depan diperkirakan IHSG akan menguat moderat disertai koreksi tipis, dengan level resisten terdekat untuk pekan depan berada di level 5726, level support terdekat di 5653, serta perhatikan gap yang terlihat di pekan ini dan di pekan-pekan sebelumnya. Level koreksi wajar dengan maksimum berada di level 5450, indeks bergerak pada indikator bollinger band menandakan koreksi masih dapat terjadi. Apabla level tertinggi sepanjang sejarah tidak dilewati dan membentuk level tertinggi baru, maka IHSG akan terkoreksi tipis dimana penguatan jangka panjang akan dihiasi dengan koreksi wajar dan membentuk pola penguatan yang tidak terlalu cepat secara mid-term apabila ingin menguat longterm

Serupa dengan indeks Indeks di bursa Wall Street ditutup mixed dipicu oleh data nonfarm payrolls dan unemployment rate yang lebih baik dibandingkan estimasi. Sentimen positif masih berasal dari earning season yang mayoritas lebih baik dari estimasi serta hasil pemilu Perancis yang sesuai harapan pasar. Namun karena valuasi yang relatif sudah mahal mendorong terjadinya profit taking. Investor masih berharap akan adanya pemangkasan tarif pajak perusahaan dan perorangan oleh Presiden Trump untuk menopang valuasi saham agar lebih murah. Nasdaq Composite menguat karena kenaikan pada saham teknologi. Sedangkan pelemahan saham sektor komoditas akibat penurunan harga komoditas telah mendorong pelemahan indeks Dow Jones dan S&P500. Dollar AS menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan depan. Harga minyak mentah kembali melemah karena kekhawatiran akan melimpahnya suplay. Sementara pelemahan lebih diakibatkan koreksi pada saham peritel yang dipicu oleh laporan penjualan peritel yang di bawah estimasi dan kekhawatiran bahwa konsumen tidak membelanjakan cukup uang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Laporan perusahaan mengenai penjualan ritel tersebut akan membuat pasar mencermati data belanja ritel yang akan dirilis nanti malam untuk mencermati perilaku konsumsi masyarakat. Pelemahan indeks berkurang karena rebound pada saham sektor kesehatan dan konsumer. Kondisi politik di Washington juga mempengaruhi pasar. Selain itu pasar juga masih fokus pada potensi kenaikan suku bunga pada bulan Juni serta pembicaraan pemangkasan stimulus oleh European Central Bank. Sementara itu harga minyak mentah mengalami rebound pada level di atas USD48 per barel. Data nonfarm payrolls bulan April menunjukkan kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi 211 ribu dari bulan sebelumnya 79 ribu, lebih baik dibandingkan estimasi yang sebesar 180 ribu. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,4% dari bulan sebelumnya 4,5%, serta lebih baik dari estimasi pada level 4,6%. Rata-rata upah per jam juga mengalami kenaikan. Sepanjang tahun, rata-rata upah pekerja per jam telah meningkat 2,5%. Pada pekan lalu, The Fed memutuskan mempertahankan suku bunganya tetap. The Fed menunggu lebih banyak data ekonomi untuk menilai prospek ekonomi AS. The Fed mengisyaratkan kemungkinan adanya kenaikan suku bunga pada pertemuan Juni mendatang. Probabilitas kenaikan suku bunga pada bulan Juni meningkat menjadi 78,5%. Earning season triwulan I sudah hampir berakhir, dengan rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 tumbuh 14,4%. Sedangkan pertumbuhan rata-rata laba pada triwulan kedua diperkirakan sebesar 8,6%, menurut konsensus Reuters. Meskipun demikian valuasi indeks S&P500 masih relatif mahal dimana PER saat ini sekitar 17,8x, relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata PER selama 10 tahun yang berada pada level 14,2x. Earning season triwulan I sudah hampir berakhir, dengan rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 tumbuh 14,4%. Sedangkan pertumbuhan rata-rata laba pada triwulan kedua diperkirakan sebesar 8,6%, menurut konsensus Reuters. Meskipun demikian valuasi indeks S&P500 masih relatif mahal dimana PER saat ini sekitar 17,8x, relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata PER selama 10 tahun yang berada pada level 14,2x. Dari Eropa dilaporkan, setelah pemilu di Perancis dimenangkan oleh calon presiden yang pro pasar. Euro menguat terhadap dollar AS pada level tertinggi selama enam bulan terakhir. Indeks volatilitas pasar saham turun pada level terendah sejak tahun 1993, karena hilangnya ketakutan akan kemenangan calon presiden yang tidak pro pasar karena menyerukan Perancis keluar dari Uni Eropa. Fluktuasi melemah pada level terendah selama beberapa tahun terakhir di pasar saham dan obligasi karena menguatnya pasar tenaga kerja dan laporan keuangan emiten


Kembali ke Indonesia, indeks bergerak mixed dimana diawal perdagangan IHSG dibuka melemah open high di level 5699.30 kemudian setelah itu melemah dan pelemahan dilanjutkan hingga hari kedua dan barulah dihari ketiga rebound tipis dari level support terdekat dan dilanjutkan menguat di hari keempat. IHSG pekan ini hanya berlangsung 4 hari dikarenakan libur nasional, dan bentukan IHSG pekan ini juga tidak jauh dari penutupan pekan sebelumnya. Pekan ini IHSG membentuk level tertinggi sepanjang sejarah baru yaitu level 5745.81, setelah sebelumnya level tertinggi sepanjang sejarah berada pada level 5726.53 (terbentuk tanggal 26 April), dan setelah itu indeks terkoreksi pada hari ketiga dan baru di hari keempat (penutupan pekan) rebound menguat tipis. Pergerakan IHSG selama sepekan melemah cukup signifikan pada hari pertama dan kedua, barulah menjelang hari terakhir penutupan pekan kembali menguat, dimana pergerakan tersebut masih wajar dikarenakan IHSG telah mencapai level tertinggi sepanjang masa yang baru, secara historis indeks setelah mencapai level tertinggi baru biasanya terkoreksi, walaupun indeks secara mingguan masih ditutup menguat dibandingkan penutupan pekan sebelumnya. Keadaan indeks pekan ini menjauhi level bollinger tengah dan sepertinya pelemahan signifikan terjadi hanya lanjutan koreksi setelah pencapaian level tertinggi baru sepanjang masa. Dengan demikian terlihat level bollinger atas indeks dilevel 5659.28 menjadi acuan penguatan apabila minggu depan terlewati, namun dengan posisi seperti ini bisa jadi terjadi koreksi kembali dikarenakan Indeks sebelumnya telah membentuk level tertinggi sepanjang masa. Untuk pekan depan diperkirakan penguatan masih dapat terjadi namun IHSG akan rawan koreksi. Indeks telah berhasil menutupi level gap down kedua (level 5444 - 5380) dan juga melewati Level tertinggi sepanjang tahun 2016 di level 5491.40 (tanggal 9 November 2016), dan juga telah melewati level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di tanggal 26 April 2017 di level 5726.53. Untuk pekan depan diperkirakan IHSG akan menguat moderat disertai koreksi tipis, dengan level resisten terdekat untuk pekan depan berada di level 5726, level support terdekat di 5653, serta perhatikan gap yang terlihat di pekan ini dan di pekan-pekan sebelumnya. Level koreksi wajar dengan maksimum berada di level 5450, indeks bergerak pada indikator bollinger band menandakan koreksi masih dapat terjadi. Apabla level tertinggi sepanjang sejarah tidak dilewati dan membentuk level tertinggi baru, maka IHSG akan terkoreksi tipis dimana penguatan jangka panjang akan dihiasi dengan koreksi wajar dan membentuk pola penguatan yang tidak terlalu cepat secara mid-term apabila ingin menguat longterm. Level tertinggi yang dicapai IHSG pada pekan ini terbentuk pada hari kedua dilevel 5745.81 yang juga merupakan level tertinggi baru sepanjang masa, jauh melewati level gap down kedua (di level 5380 - 5444), melewati level tertinggi sepanjang tahun 2016 pada level 5491.40 (09 November 2016), dan melewati level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di level 5726.53 (terbentuk 26 April 2017). Level Bollinger tengah berada pada level 5689.28, mengindikasikan bahwa level bollinger tersebut harus dijauhi jika indeks ingin kembali menguat untuk pekan depan. Level resisten terdekat pekan ini di 5726, dan untuk pekan depan apabila IHSG menguat, indeks akan mencoba melewati level resisten tersebut dihiasi dengan koreksi tipis. Level terendah yang dicapai pekan ini adalah level 5637.41 terbentuk di hari ketiga dan juga merupakan level tolakan IHSG selama sepekan ini. Untuk pekan depan, diperkirakan penguatan indeks dapat terjadi apabila menjauhi level bollinger bawah dan menjauhi level MA 100 di 5426.98, level MA 200 IHSG berada pada level 5380.22, dan Indeks bergerak menguat disertai dengan volume beli. Level bollinger tengah berada di level 5659.29, level MA 100 dan level MA 200 akan menjadi tolak ukur penguatan indeks untuk pekan depan. Secara teknikal jika level MA 100 tidak berhasil dijauhi maka akan terkoreksi kembali dan juga jika penguatan tidak diikuti dengan volume. Secara teknikal mid - term, IHSG mengindikasikan pola rebound dan akan terjadi koreksi jika level bollinger atas tidak membuka. Level Fibbonacci Retracement 23.6 % berada di pada level 5328.49, Level Fibbonacci Retracement 32.8% berada di pada level 5265.44. Level support terdekat IHSG pekan depan di level 5653, level bollinger bawah berada pada level 5582.96. Perdagangan berlangsung ramai namun secara fraksi masih terdapat kendala karena perubahan fraksi justru mendorong perubahan pola pergerakan di harga offer dan bid. Namun secara keseluruhan IHSG diperkirakan cukup menguat pergerakan nya tergantung volume. IHSG pekan ini bergerak diatas level MA 100 dan mendekati level bollinger atas, dan jika IHSG tidak bergerak melewati level bollinger maka level MA 100 akan menjadi level yang akan diraih saat terkoreksi. Pergerakan pekan depan juga sangat tergantung pada volume beli dan jual asing pada pekan depan. Oleh karena itu direkomendasikan untuk melakukan beli pada saham-saham bluechip dengan memperhatikan level support masing-masing saham penggerak Indeks

Selama satu pekan ini asing melakukan net buy sebesar + 4.259 T, dimana pekan sebelumnya terjadi net buy sebesar + 1.544 T. Total net buy sampai dengan bulan kelima tahun 2017 ini menjadi + 28.24 T. Sementara ditahun 2016 total net buy mencapai + 8.87 T, tahun 2015 total net sell mencapai - 27.53 T, tahun 2014 total net buy mencapai + 38.40 T, tahun 2013 total net sell mencapai - 20.60 T. Sepekan kemarin terjadi pembelian oleh asing yang dilakukan pada pasar nego seperti saham AMRT + 410M, BMRI + 76 M, BBCA + 71M, AALI + 60M, UNVR + 60M, serta nett sell disaham-saham RODA - 1.2 T, SMMA - 237 M, MKPI - 165M, BDMN - 60M, ASII - 55M, ADRO - 35 M seiring pergerakan IHSG masih bergerak dibawah pada level MA 100 dan 200 nya. Seperti telah diprediksi sebelumnya, indeks pada penutupan pekan ini akan melemah jika tidak berhasil melewati level resisten nya. Melihat penutupan hari ini jika pekan depan terjadi koreksi maka pergerakan indeks akan tetap menjauhi level bolingger tengah pada level 5659.28 dimana level tersebut berubah apabila besok indeks kembali naik lagi. Untuk pekan depan support line berada pada level (5396.75], kemudian Level support indeks dapat diperhatikan pada kisaran level 5590.03 - 5636.20. Apabila terjadi pelemahan yang cukup signifikan pada pekan depan disertai dengan volume, maka rekomendasikan untuk collective buy pada saham-saham bluechip yang dalam keadaan oversold secara teknikal. Selama sepekan kedepan diperkirakan terjadi pergerakan pembentukan pola secara teknikal dan kemudian apabila telah mencapai level support maka akan terjadi penguatan kembaili didukung saham - saham yang masih terjadi pembelian asing yaitu saham semen serta komoditi, perbankan, dan konsumer serta saham-saham second liner emiten dapat diperhatikan untuk dijadikan pilihan


Disclaimer :

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017
Published on 2017-05-12 19:06:25 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)