Global Economic Outlook
• The Fed dijadwalkan akan melakukan pertemuan lagi pada 25-26 Juli 2017. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya pada level 1,25% setelah bulan lalu telah menaikkan suku bunga sebesar 0,25%. The Fed masih berkomitmen akan menaikkan suku bunga sebanyak satu kali lagi pada tahun ini yang diperkirakan akan terjadi pada bulan September atau Desember. Sedangkan untuk tahun depan, The Fed masih berkomitmen untuk menaikkan suku bunga lagi sebanyak tiga kali.
• Meskipun data indikator ekonomi AS cenderung variatif dan laju inflasi relatif rendah dan di bawah target The Fed, namun The Fed masih optimis dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS yang didukung oleh pasar tenaga kerja AS yang masih kuat.

Domestic Economic Outlook
• Inflasi Juni 2017 yang relatif terkendali meskipun ada bulan puasa dan Lebaran menimbulkan optimisme bahwa target inflasi 2017 oleh Bank Indonesia pada kisaran 3%-5% akan dapat tercapai, karena sampai Juni inflasi mencapai 4,37% yoy. Inflasi Juni 2017 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi periode puasa dan lebaran tiga tahun terakhir sebesar 0,85% mom. Inflasi inti Juni 2017 tercatat sebesar 0,26% mom, lebih rendah dari historis inflasi inti periode Lebaran tiga tahun terakhir yang sebesar 0,4% mom.
• Inflasi hingga bulan Juni 2017 yang masih terkendali ini menimbulkan ekspektasi pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 19-20 Juli mendatang, Bank Indonesia akan kembali mempertahankan suku bunga pada level 4,75%.

Indices Performance as of 30 June 2017
• Selama bulan Juni 2017 lalu, indeks Shanghai Composite mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 2,41% mom. Untuk periode Januari-Juni 2017, indeks Kospi membukukan kinerja terbaik yaitu meningkat 18,03% ytd, di atas pertumbuhan indeks Hang Seng dan BSE Sensex yang masing-masing tumbuh 17,11% ytd dan 16,13% ytd.
• Selama bulan Juni 2017, IHSG mengalami kenaikan sebesar 1,6% mom. Selama periode Januari-Juni 2017, IHSG mengalami pertumbuhan sebesar 10,06% ytd.
• Sektor infrastruktur dan keuangan mengalami kenaikan terbesar di BEI selama bulan Juni 2017. Sedangkan selama periode Januari-Juni 2017, sektor keuangan menyumbangkan kenaikan terbesar yaitu 16,98% ytd. Sedangkan sektor properti dan perkebunan mengalami pelemahan.

Market Outlook On July 2017
• Pasar akan mencermati data ekonomi AS untuk mencari indikasi kapan kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. Selain itu pasar juga akan mencermati komentar dari para pejabat bank sentral lainnya apakah akan segera menaikkan suku bunga, sehingga akan berakhir area suku bunga rendah di pasar global. Pasar global juga akan menantikan earning season triwulan II yang akan dimulai pada bulan Juli ini.
• Dari domestik, dinaikkannya peringkat utang Indonesia oleh S&P dan prospek perbankan Indonesia oleh Moody’s diharapkan akan mendorong masuknya dana ke pasar modal Indonesia. Selain ditopang juga oleh data indikator ekonomi domestik yang membaik. Laju inflasi yang masih terkendali diharapkan akan membuat BI masih mempertahankan suku bunga Reverse Repo rate pada level 4,75%. Rupiah diperkirakan juga akan masih terkendali pada kisaran level Rp13.250-Rp13.400 per usd.
• IHSG mencetak rekor tertinggi baru pada level 5910, yang antara lain didorong oleh optimisme akan membaiknya ekonomi, kenaikan harga komoditas dan ekspektasi membaiknya laporan keuangan emiten. Dengan asumsi pertumbuhan EPS sebesar 15%, kami menaikkan proyeksi target IHSG pada tahun 2017 dari kisaran 5635-5985 menjadi pada kisaran 5655-6190. Sektor yang prospektif diantaranya perbankan, pertambangan, industri, konstruksi, infrastruktur dan yang terkait serta konsumsi.

Technical View
• Cermati saham PTPP, BMRI, BBCA, TLKM, BBTN


Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017