Daily Update 6 September 2016
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 5 September 2016 ditutup menguat 0,06% pada level 5356. Sektor pertambangan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp435,8 miliar. Bursa Wall Street pada perdagangan Senin libur Labor Day. Sebelumnya pada akhir pekan lalu indeks di bursa Wall Street menguat yang dipicu oleh berkurangnya potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan September karena data nonfarm payrolls yang di bawah estimasi. Indeks di bursa global pada perdagangan kemarin ditutup menguat. Sentimen positif berasal dari menurunnya potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan September ini serta menguatnyaminyak mentah. Kenaikan harga minyak mentah dipicu oleh tercapainya kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia untuk menjaga kestabilan harga minyak, termasuk dengan membatasi produksi. Namun kenaikan harga minyak berkurang karena perjanjian tersebut tidak mendorong dilakukannya langkah nyata dengan segera. Sementara itu Bank of Japan memberikan sinyal bahwa program stimulus yang masif akan berlanjut, namun tidak ada hal yang cukup eksplisit untuk menjelaskan apa yang dilakukan.itu mendorong kenaikan yen Jepang terhadap dollar AS. Untuk IHSG hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan bergerak dikisaran level 5296 - 5427
News & Analysis
BABP Targetkan Penyaluran Kredit Hingga Rp8,6 Triliun
PT MNC Bank Internasional Tbk (BABP) menargetkan total penyaluran kredit akan sebesar Rp 8,5 triliun hingga Rp 8,6 triliun pada tahun 2016. Sementara total kredit BABP sampai Juni 2016 mencapai Rp 7,6 triliun. Saat ini penyaluran kredit konsumer memiliki porsi yang dominan dalam total penyaluran kredit di BABP. Untuk itu, perusahaan masih akan fokus untuk mengembangkan infrastruktur di kredit konsumer. Dari total kredit BABP hingga semester I, hampir Rp 4 triliun adalah kredit konsumer, sisanya di korporasi dan UKM. Kredit konsumer pada semester I itu terdiri dari Rp 1 triliun di pembiayaan perumahan, sebesar Rp 2,2 triliun untuk pembiayaan multi finance kendaraan bermotor dan sisanya inplant banking dan kartu kredit.
PSAB Berencana Private Placement Pada Rp359,2/saham
PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) berencana menerbitkan saham baru sebanyak 2,64 miliar lembar saham melalui penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Perseroan mengumumkan sehubungan dengan rencana perseroan melakukan private placement dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan yakni 2,64 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 pada harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp359,2 per saham. Sejalan dengan rencana ini, para pemegang saham perseroan dapat memberikan persetujuannya dalam RUPSLB perseroan pada 12 Oktober 2016. Dana yang dihasilkan dari private placement akan dimasukan kedalam kas perseroan, sehingga kas perseroan bertambah sebesar Rp950,44 miliar atau setara dengan USD68,90 juta.
DILD Akan Rilis Proyek Baru Di Jakarta dan Surabaya
PT Intiland Development Tbk (DILD) berencana merilis dua proyek baru di Jakarta dan Surabaya menyusul tren pemulihan penjualan properti di paruh kedua tahun ini. Dua proyek baru itu diharapkan bisa menopang target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2,5 triliun. Penjualan properti mulai menampakkan gejala pemulihan seiring kebijakan amnesti pajak. Proyek baru yang akan diluncurkan merupakan proyek residensial. Prapenjualan dari proyek ini diharapkan mencapai Rp310 miliar dan Rp227 miliar.
PPRO Akan Rilis Proyek Baru Di Semarang dan Surabaya
PP Properti Tbk (PPRO) berencana merilis dua proyek baru di Semarang dan Surabaya guna mengejar target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2,6 triliun. Perseroan menargetkan dapat menyelesaikan akuisisi lahan seluas 1,3 hektare di Tembalang, Semarang pada bulan ini. Di Semarang, perseroan akan menjual apartemen dengan harga Rp200-Rp250 juta per unit dengan ukuran 20 m2, sehingga nilai penjualan satu tower diperkirakan mencapai Rp160-Rp200 miliar. Sedangkan di Surabaya, perseroan akan membangun dua menara apartemen dengan kapasitas masing-masing 237 unit dan 327 unit, dengan kisaran harga jual per unit Rp1,7-Rp1,9 miliar.
WIKA Cari Mitra Kembangkan Kawasan Industri di Makasar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui anak usahanya, PT Wika Realty tengah mencari mitra strategis untuk mengembangkan kawasan industri seluas 81 hektare (ha) di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan (SulSel). WIKA pada saat ini sedang menjajaki kerjasama dengan beberapa calon mitra dari lokal dan luar negeri. Salah satu calon partner berasal dari China, dan ditargetkan kesepakatan dengan mitra bisnis paling lambat akhir tahun ini. Rencana pengembangan kawasan industri tersebut merupakan strategi WIKA mendiversifikasi usaha.
Per Maret, Rugi Bersih BTEL Turun Menjadi Rp116 Miliar
Pendapatan usaha bersih PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengalami penurunan drastis menjadi Rp47,19 miliar hingga periode 31 Maret 2016 dari Rp131,59 miliar. Rugi usaha tercatat Rp291,31 miliar dari rugi usaha Rp711,311 miliar. Namun perseroan meraih pendapatan lain-lain Rp156,65 miliar dibandingkan rugi lain-lain Rp624,41 miliar periode Maret tahun lalu, sehingga rugi neto turun tajam menjadi Rp116,32 miliar dibandingkan rugi neto Rp1,51 triliun hinga periode Maret tahun lalu
Stock Pick
News & Analysis
BABP Targetkan Penyaluran Kredit Hingga Rp8,6 Triliun
PT MNC Bank Internasional Tbk (BABP) menargetkan total penyaluran kredit akan sebesar Rp 8,5 triliun hingga Rp 8,6 triliun pada tahun 2016. Sementara total kredit BABP sampai Juni 2016 mencapai Rp 7,6 triliun. Saat ini penyaluran kredit konsumer memiliki porsi yang dominan dalam total penyaluran kredit di BABP. Untuk itu, perusahaan masih akan fokus untuk mengembangkan infrastruktur di kredit konsumer. Dari total kredit BABP hingga semester I, hampir Rp 4 triliun adalah kredit konsumer, sisanya di korporasi dan UKM. Kredit konsumer pada semester I itu terdiri dari Rp 1 triliun di pembiayaan perumahan, sebesar Rp 2,2 triliun untuk pembiayaan multi finance kendaraan bermotor dan sisanya inplant banking dan kartu kredit.
PSAB Berencana Private Placement Pada Rp359,2/saham
PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) berencana menerbitkan saham baru sebanyak 2,64 miliar lembar saham melalui penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Perseroan mengumumkan sehubungan dengan rencana perseroan melakukan private placement dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan yakni 2,64 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 pada harga pelaksanaan sekurang-kurangnya Rp359,2 per saham. Sejalan dengan rencana ini, para pemegang saham perseroan dapat memberikan persetujuannya dalam RUPSLB perseroan pada 12 Oktober 2016. Dana yang dihasilkan dari private placement akan dimasukan kedalam kas perseroan, sehingga kas perseroan bertambah sebesar Rp950,44 miliar atau setara dengan USD68,90 juta.
DILD Akan Rilis Proyek Baru Di Jakarta dan Surabaya
PT Intiland Development Tbk (DILD) berencana merilis dua proyek baru di Jakarta dan Surabaya menyusul tren pemulihan penjualan properti di paruh kedua tahun ini. Dua proyek baru itu diharapkan bisa menopang target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2,5 triliun. Penjualan properti mulai menampakkan gejala pemulihan seiring kebijakan amnesti pajak. Proyek baru yang akan diluncurkan merupakan proyek residensial. Prapenjualan dari proyek ini diharapkan mencapai Rp310 miliar dan Rp227 miliar.
PPRO Akan Rilis Proyek Baru Di Semarang dan Surabaya
PP Properti Tbk (PPRO) berencana merilis dua proyek baru di Semarang dan Surabaya guna mengejar target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp2,6 triliun. Perseroan menargetkan dapat menyelesaikan akuisisi lahan seluas 1,3 hektare di Tembalang, Semarang pada bulan ini. Di Semarang, perseroan akan menjual apartemen dengan harga Rp200-Rp250 juta per unit dengan ukuran 20 m2, sehingga nilai penjualan satu tower diperkirakan mencapai Rp160-Rp200 miliar. Sedangkan di Surabaya, perseroan akan membangun dua menara apartemen dengan kapasitas masing-masing 237 unit dan 327 unit, dengan kisaran harga jual per unit Rp1,7-Rp1,9 miliar.
WIKA Cari Mitra Kembangkan Kawasan Industri di Makasar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui anak usahanya, PT Wika Realty tengah mencari mitra strategis untuk mengembangkan kawasan industri seluas 81 hektare (ha) di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan (SulSel). WIKA pada saat ini sedang menjajaki kerjasama dengan beberapa calon mitra dari lokal dan luar negeri. Salah satu calon partner berasal dari China, dan ditargetkan kesepakatan dengan mitra bisnis paling lambat akhir tahun ini. Rencana pengembangan kawasan industri tersebut merupakan strategi WIKA mendiversifikasi usaha.
Per Maret, Rugi Bersih BTEL Turun Menjadi Rp116 Miliar
Pendapatan usaha bersih PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengalami penurunan drastis menjadi Rp47,19 miliar hingga periode 31 Maret 2016 dari Rp131,59 miliar. Rugi usaha tercatat Rp291,31 miliar dari rugi usaha Rp711,311 miliar. Namun perseroan meraih pendapatan lain-lain Rp156,65 miliar dibandingkan rugi lain-lain Rp624,41 miliar periode Maret tahun lalu, sehingga rugi neto turun tajam menjadi Rp116,32 miliar dibandingkan rugi neto Rp1,51 triliun hinga periode Maret tahun lalu
Stock Pick
ASII
Support pada level 8100 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin ASII ditutup menguat pada 8275.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 8400
BBNI
Terlihat kuat pada support di level 5750 kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 5825.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 5925
ADHI
Terlihat kuat pada support di level 2650, kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 2700.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 2730
PTPP
Terlihat kuat pada support di level 4320, kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level 4430.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 4480
BBRI
Terlihat kuat pada support di level 11600, kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level 11800.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 11950
TLKM
Terlihat kuat pada support di level 4160 kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level 4200.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 4250
Support pada level 8100 diperkirakan masih cukup kuat. Kemarin ASII ditutup menguat pada 8275.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten harga pada level 8400
BBNI
Terlihat kuat pada support di level 5750 kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 5825.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 5925
ADHI
Terlihat kuat pada support di level 2650, kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 2700.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 2730
PTPP
Terlihat kuat pada support di level 4320, kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level 4430.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 4480
BBRI
Terlihat kuat pada support di level 11600, kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level 11800.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 11950
TLKM
Terlihat kuat pada support di level 4160 kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level 4200.
Rekomendasi Sell On Strength apabila tidak berhasil melewati resisten di harga 4250
Octavianus Marbun
Waterfront Securities Indonesia
Sonatopas Tower FL.15A th
Jl. Jend Sudirman kav 26
Jakarta 12920
Ph : 6221 - 250 6355
Fax : 6221 - 250 6322
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Securities and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Securities, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Securities 2016
Published on 2016-09-06 09:50:32 (GMT +7)