Daily Update 25 Juli 2017

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 24 Juli 2017 ditutup menguat 0,63% pada level 5801. Sektor infrastruktur menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 321,7 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana Nasdaq Composite ditutup menguat dan mencapai rekor tertinggi didorong oleh penguatan saham sektor teknologi. Sedangkan indeks Dow Jones dan S&P500 melemah akibat turunnya saham sektor kesehatan. ‎ Dengan lebih dari 20% emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, saat ini rata-rata laba pada kuartal kedua diperkirakan tumbuh 8,8%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 8%. Sedangkan valuasi indeks S&P500 diperdagangkan pada PER 17,7x, relatif mahal dibandingkan rata-rata jangka panjang yang sebesar 15x. Pada pekan ini sebanyak 190 emiten dalam indeks S&P500 dijadwalkan akan merilis laporan keuangan. Pasar juga akan menantikan hasil pertemuan The Fed pada hari Rabu waktu AS, yang diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya. Data existing home sales bulan Juni mengalami penurunan menjadi 5,52 juta dari bulan sebelumnya 5,62 juta, serta lebih rendah dari estimasi 5,58 juta. Pada penutupan bursa, induk Google merilis laporan keuangan yang mengecewakan. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5730 - 5820.

News & Analysis

IMPC Beri Pinjaman Anak Usaha SGD 4 Juta

PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) telah memberikan pinjaman kepada entitas anaknya yaitu Impack International Pte Ltd (IIPL) sebesar 4 juta dolar Singapura pada 20 Juli 2017. Jangka waktu pinjaman dari 20 Juli 2017 sampai 31 Desember 2021 dimana injaman ini tanpa dikenakan bunga sampai dengan adanya pemberitahuan dari IIPL mengenai pengenaan bunga. Perseroan memberikan pinjaman dana kepada IIPL karena untuk keperluan investasi dan pemberian pinjaman ke anak usaha Alsynite One NZ Ltd yang didirikan di New Zealand dengan kepemilikan 100% untuk pembelian aset dan bisnis perusahaan FRP di New Zealand.

BBHI Akan Rights Issue 24,91% Saham

PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 24,91% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Pelaksanaan penambahan modal dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar 30 Agustus 2017 atau diperkirakan sekitar bulan November. Penambahan modal ini akan memberikan tambahan modal sekitar 24,91% dari modal ditempatkan penuh saat ini. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD-nya akan terkena dilusi kepemilikan maksimal 19,94% dari prosentase kepemilikan saham perseroan.

Tender Offer Go Private LAMI Ditunda

Rencana PT Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) untuk segera keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sepertinya mengalami penundaan. Pelaksanaan tender sukarela atas saham PT Lamicitra Nusantara ditunda. Sebelumnya, PT Laksana Citranusantara akan melakukan penawaran tender sukarela saham LAMI sebanyak 81.730.000 saham atau sebesar 7,11% dari jumlah saham dengan harga Rp814 per saham pada periode 11 Juli-11 Agustus 2017.

RALS Akan Lanjutkan Transformasi 17 Gerai Tahun Ini

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pada tahun ini akan melanjutkan transformasi gerai departement store miliknya. Hal ini merupakan kelanjutan dari upaya transformasi gerai yang dilakukan pada tahun lalu yang sukses melakukan transformasi terhadap 13 gerai. RALS masih melanjutkan program transformasi yang tahun lalu 13 toko dan tahun ini rencananya 17 toko. Selain itu untuk supermarket juga dalam tahap konversi dari supermarket lama ke format baru dengan SPAR yang lebih segar dan menyesuaikan kondisi pasar sekitar. Saat ini, perusahaan memiliki 116 gerai dengan format 2 in 1 yakni departement store sekaligus supermarket. Pada semester II tahun ini, perusahaan akan membuka satu gerai lagi setelah pada enam bulan sebelumnya membuka tiga gerai.

DKFT Bantah Anak Usahanya Berhenti Operasi

PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) membantah pemberitaan yang menyebutkan anak usahanya yang bergerak di industri smelter, tutup. PT COR Industri yang merupakan anak usaha perusahaan masih beroperasi normal. Apalagi perusahaan sudah melakukan ekspor FeNi perdana pada awal Juni ini ke Tiongkok dengan volume sebesar 7.000 ton. Saat ini, PT COR Industri Indonesia memiliki 720 karyawan, belum termasuk kontraktor. Keseluruhan karyawan tersebut saat ini masih bekerja secara normal dan tidak ada penutupan smelter.

Pefindo Akan Tinjau Kembali Peringkat Utang AISA


Pefindo akan mereview khusus terhadap peringkat utang PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), setelah anak usahanya PT Indo Beras Unggul (PT IBU) diduga melakukan kecurangan dalam penjualan beras. Pefindo melakukan review khusus jika ada kejadian khusus yang akan mempengaruhi kemampuan bayar emiten surat utang. Sebelumnya Pefindo menetapkan peringkat .idA. terhadap PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan obligasi I/2013 serta .idAsy. terhadap sukuk ijarah II/2016 dan sukuk Ijarah I/2013 yang diterbitkan. Peringkat dengan outlook stabil.


Stock Pick

BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 13275. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13150-13425.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 13425

BBCA


Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 18575. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18375-18775.

Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 18775

INDF

Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8725. Pergerakan INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8325-8825.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 8825

TLKM

Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 4650. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4600-4700.

Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 4700

CPIN

Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 3250. Pergerakan CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3210-3290.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 3290

AKRA

Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 6450. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6350-6525.

Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 6525

BBNI


Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 7050. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6950-7150.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 7150

BSDE

Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1760. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1740-1780.

Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1780


Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017

Published on 2017-07-25 07:55:21 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)