6 Juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 5 Juli 2018 ditutup menguat 0,099% pada level 5739. Saham sektor pertambangan mengkontribusikan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp137,03 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat karena optimisme investor akan perdagangan internasional setelah diberitakan Eropa dan AS kemungkinan sepakat untuk membatalkan tarif impor terhadap produk otomotif. Diberitakan Trump akan membatalkan tarif impor terhadap mobil dari Eropa jika Eropa tidak memberlakukan tarif impor terhadap produk otomotif dari AS. Sementara itu FOMC minutes yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa pada pertemuan Juni lalu mayoritas para pejabat The Fed optimis dengan kekuatan ekonomi AS dan berencana untuk menaikkan suku bunga lagi. Pada pertemuan Juni lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga yang kedua kalinya pada tahun ini dan mengindikasikan akan masih ada kenaikan suku bunga pada tahun ini dan tahun depan. Pasar masih menantikan mulai diberlakukannya tarif impor terhadap produk China senilai USD34 miliar oleh AS pada Jumat ini. China menyatakan akan membalas AS pada hari yang sama dengan nilai yang sama terhadap produk AS dari mobil hingga kedelai. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5700 - 5875
News & Analysis
Anak Usaha MEDC, Medco Power Indonesia, Berencana IPO
Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), yakni PT Medco Power Indonesia berharap tahun ini dapat melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO), setelah diawali dengan proses langkah penggalangan dana melalui pasar modal dengan menerbitkan obligasi yang pertama sebesar Rp1,2 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini perseroan tengah mengkaji dan mempelajari proses pelaksanaan IPO. Saat ini total kapasitas pembangkit listrik Medco Power sebesar 3.000 megawatt. Ke depan, perseroan sudah memiliki dua proyek lagi dengan total kapasitas 700 megawatt. Dengan total kapasitas hampir 4.000 megawat tersebut perseroan akan lebih siap melaksanakan IPO.
SAME Dapat Pinjaman Dari BBNI Rp789 Miliar
Perusahaan pengelola rumah sakit Omni Internasional, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada 3 Juli lalu. SAME telah mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan nilai pokok pinjaman mencapai Rp729 miliar serta fasilitas kredit modal kerja dengan nilai pokok pinjaman Rp60 miliar. Tujuan pinjaman adalah untuk take over fasilitas kredit investasi sekaligus top up dan tambahan modal kerja. Pinjaman ini akan menunjang pembiayaan untuk pengembangan usaha perseroan serta menjamin ketersediaan dana untuk melakukan ekspansi sehingga mendukung kelangsungan usaha perseroan.
MAPA Targetkan Pertumbuhan Penjualan Hingga 14%
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) menargetkan kinerjadi sepanjang tahun 2018 ini. Perusahaan ritelberharap dapat mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu tumbuh sebesar 12%. Perusahaan yang dikenal dengan nama MAP Active iniperusahaan ritel dengan fokus produk pakaian dan sepatu segmen sport dan lifestyle, mendistribusikan lebih dari 50 brand top dunia. Gerainya antara lain Sport Station, The Athlete's foot, Kidz Station, dan Golf House.MAPA juga menargetkan pertumbuhan penjualan dari gerai eksisting atausame store same growth (SSSG) sebesar 13% hingga 14% di tahun ini.
ADHI Beri Dana Talangan Pada Anak Usaha Rp100 Miliar
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah memberikan dana talangan kepada anak perusahannya PT Adhi Persada Properti pada 4 Juli 2018 sebesar Rp100 miliar. ADHI merupakan pemegang 99,93% saham Adhi Persada Properti dan sisanya dimiliki Koperasi Jasa Adhi Sejahtera 0,07%. Dana talangan itu diberikan sebagai kebutuhan biaya perizinan beberapa pengembangan proyek baru dalam rangka pencapaian target kerja yang tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran perusahaan Tahun 2018.
BBTN Proyeksikan NIM Turun Pada 4,5-4,75%
PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BBTN) memproyeksikan marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) terkoreksi tipis menjadi 4,5-4,75% pada tahun ini karena perkiraan kenaikan suku bunga simpanan. Pada akhir 2017, NIM BBTN di posisi 4,76%. BBTN pada awal 2018 menargetkan NIM di 4,5-5%, sebelum Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate dengan total 100 basis poin pada Mei-Juni 2018 yang akan menaikkan suku bunga simpanan bank.
Pefindo Turunkan Peringkat Obligasi dan Sukuk Ijarah AISA
Pefindo menurunkan peringkat Obligasi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dan Sukuk Ijarah I/2013 menjadi idD dari idCCC karena kegagalan pembayaran kupon pada saat jatuh tempo. Namun peringkat Sukuk II/2016 masih dijaga di idCCC(sy) dan disaat yang sama peringkat perusahaan AISA juga diturunkan menjadi idSD dari idCCC. Obligor dengan peringkat idSD (selective default) menandakan obligasi gagal membayar satu atau lebih dari kewajiban finansialnya yang jatuh tempo baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 7200. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7300
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 2930. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2900-2960.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2970
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup pada level 6600. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6700
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1270. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1250-1290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1290
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup pada level 6250. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6150-6350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6375
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3760. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3720-3800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 5 Juli 2018 ditutup menguat 0,099% pada level 5739. Saham sektor pertambangan mengkontribusikan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp137,03 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat karena optimisme investor akan perdagangan internasional setelah diberitakan Eropa dan AS kemungkinan sepakat untuk membatalkan tarif impor terhadap produk otomotif. Diberitakan Trump akan membatalkan tarif impor terhadap mobil dari Eropa jika Eropa tidak memberlakukan tarif impor terhadap produk otomotif dari AS. Sementara itu FOMC minutes yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa pada pertemuan Juni lalu mayoritas para pejabat The Fed optimis dengan kekuatan ekonomi AS dan berencana untuk menaikkan suku bunga lagi. Pada pertemuan Juni lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga yang kedua kalinya pada tahun ini dan mengindikasikan akan masih ada kenaikan suku bunga pada tahun ini dan tahun depan. Pasar masih menantikan mulai diberlakukannya tarif impor terhadap produk China senilai USD34 miliar oleh AS pada Jumat ini. China menyatakan akan membalas AS pada hari yang sama dengan nilai yang sama terhadap produk AS dari mobil hingga kedelai. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5700 - 5875
News & Analysis
Anak Usaha MEDC, Medco Power Indonesia, Berencana IPO
Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), yakni PT Medco Power Indonesia berharap tahun ini dapat melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO), setelah diawali dengan proses langkah penggalangan dana melalui pasar modal dengan menerbitkan obligasi yang pertama sebesar Rp1,2 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini perseroan tengah mengkaji dan mempelajari proses pelaksanaan IPO. Saat ini total kapasitas pembangkit listrik Medco Power sebesar 3.000 megawatt. Ke depan, perseroan sudah memiliki dua proyek lagi dengan total kapasitas 700 megawatt. Dengan total kapasitas hampir 4.000 megawat tersebut perseroan akan lebih siap melaksanakan IPO.
SAME Dapat Pinjaman Dari BBNI Rp789 Miliar
Perusahaan pengelola rumah sakit Omni Internasional, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada 3 Juli lalu. SAME telah mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan nilai pokok pinjaman mencapai Rp729 miliar serta fasilitas kredit modal kerja dengan nilai pokok pinjaman Rp60 miliar. Tujuan pinjaman adalah untuk take over fasilitas kredit investasi sekaligus top up dan tambahan modal kerja. Pinjaman ini akan menunjang pembiayaan untuk pengembangan usaha perseroan serta menjamin ketersediaan dana untuk melakukan ekspansi sehingga mendukung kelangsungan usaha perseroan.
MAPA Targetkan Pertumbuhan Penjualan Hingga 14%
PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) menargetkan kinerjadi sepanjang tahun 2018 ini. Perusahaan ritelberharap dapat mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu tumbuh sebesar 12%. Perusahaan yang dikenal dengan nama MAP Active iniperusahaan ritel dengan fokus produk pakaian dan sepatu segmen sport dan lifestyle, mendistribusikan lebih dari 50 brand top dunia. Gerainya antara lain Sport Station, The Athlete's foot, Kidz Station, dan Golf House.MAPA juga menargetkan pertumbuhan penjualan dari gerai eksisting atausame store same growth (SSSG) sebesar 13% hingga 14% di tahun ini.
ADHI Beri Dana Talangan Pada Anak Usaha Rp100 Miliar
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah memberikan dana talangan kepada anak perusahannya PT Adhi Persada Properti pada 4 Juli 2018 sebesar Rp100 miliar. ADHI merupakan pemegang 99,93% saham Adhi Persada Properti dan sisanya dimiliki Koperasi Jasa Adhi Sejahtera 0,07%. Dana talangan itu diberikan sebagai kebutuhan biaya perizinan beberapa pengembangan proyek baru dalam rangka pencapaian target kerja yang tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran perusahaan Tahun 2018.
BBTN Proyeksikan NIM Turun Pada 4,5-4,75%
PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BBTN) memproyeksikan marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) terkoreksi tipis menjadi 4,5-4,75% pada tahun ini karena perkiraan kenaikan suku bunga simpanan. Pada akhir 2017, NIM BBTN di posisi 4,76%. BBTN pada awal 2018 menargetkan NIM di 4,5-5%, sebelum Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate dengan total 100 basis poin pada Mei-Juni 2018 yang akan menaikkan suku bunga simpanan bank.
Pefindo Turunkan Peringkat Obligasi dan Sukuk Ijarah AISA
Pefindo menurunkan peringkat Obligasi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dan Sukuk Ijarah I/2013 menjadi idD dari idCCC karena kegagalan pembayaran kupon pada saat jatuh tempo. Namun peringkat Sukuk II/2016 masih dijaga di idCCC(sy) dan disaat yang sama peringkat perusahaan AISA juga diturunkan menjadi idSD dari idCCC. Obligor dengan peringkat idSD (selective default) menandakan obligasi gagal membayar satu atau lebih dari kewajiban finansialnya yang jatuh tempo baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya
Stock Pick
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level 7200. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7300
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 2930. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2900-2960.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2970
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup pada level 6600. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6700
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6750
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1270. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1250-1290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1290
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup pada level 6250. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6150-6350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6375
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3760. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3720-3800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-07-06 08:24:37 (GMT +7)