5 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 4 Mei 2017 ditutup menguat 0,39% pada level 5669. Saham sektor keuangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp313,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup cenderung stagnan setelah DPR AS meloloskan RUU kesehatan untuk menggantikan Obamacare. DPR AS akan menyerahkan RUU tersebut ke senat untuk dibahas. Saham sektor energi melemah akibat koreksi harga minyak, dilain pihak beberapa laporan keuangan emiten yang lebih baik dari estimasi menjadi faktor positif. Harga minyak mentah melemah signifikan akibat kekhawatiran bahwa OPEC dan negara produsen minyak besar lainnya tidak akan melakukan langkah drastis untuk mengurangi suplay minyak global yang terus melimpah.itu data ekonomi AS yang dirilis kemarin diantaranya data initial claims pekan lalu menunjukkan klaim pengangguran turun menjadi 238 ribu dari 257 ribu. Sedangkan data factory orders bulan Maret naik 0,2% dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1,2%, lebih rendah dari estimasi 0,4%. Pasar akan mencermati data nonfarm payrolls bulan April yang akan dirilis nanti malam dimana diperkirakan terjadi kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi 180 ribu. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5640 - 5700
News & Analysis
KIJA Berencana Bagi Saham Bonus
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berencana membagi saham bonus kepada para pemegang saham yang berasal dari dividen saham untuk tahun buku 2016. Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham pada RUPST yang akan digelar pada 31 Mei 2017. Alasan rencana pembagian saham bonus tersebut adalah agar jumlah saham perseroan yang beredar di pasar akan semakin meningkat. Saat ini, jumlah saham beredar perseroan mencapai 20.662.178.685 lembar saham. Ratio pembagian dividen saham akan tergantung pada harga penutupan perdagangan saham perseroan di bursa pada 30 Mei 2017. Selain pembagian dividen saham, perseroan juga mempersiapkan pembagian dividen interim/tunai untuk periode Januari-Maret 2017.
BNII Batal Melepas Saham WOMF
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) batal melepas atau memindahtangankan seluruh saham PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) yang dimilikinya kepada PT Reliance Capital Management (RCM). Hal ini terkait dengan belum terpenuhinya beberapa persyaratan pendahuluan yang ada dalam Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Sharres Purchase Agreement/CSPA). Sejak CSPA yang ditandatangani oleh kedua belah pihak berlaku sejak 11 Januari 2017 hingga 3 Mei 2017. Namun sampai dengan tanggal 30 April 2017, pihak RCM belum dapat memenuhi beberapa persyaratan pendahuluan. Dengan berakhirnya masa Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Sharres Purchase Agreement/CSPA) ini, maka BNII masih tetap menjadi pemilik 2.386.646.729 lembar saham WOMF.
BBYB Akan Rights Issue 3 Miliar Saham
PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang sahamnya dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights issue). Jumlah saham yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya 3.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp100 per saham yang harga pelaksanaannya belum ditentukan. Setiap pemegang 6 saham yang namanya tercatat hingga 20 Juni 2017 berhak memperoleh 1 HMETD dimana setiap 1 HMETD melekat 1 saham baru perseroan. Bersamaan dengan itu, bank juga menerbitkan sebanyak 896.485.421 waran seri II yang merupakan 21,31% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
VINS Targetkan Laba Tumbuh 12%
PT Victoria Insurance Tbk (VINS) menargetkan laba tahun berjalan sebesar Rp 9 miliar hingga akhir tahun ini. Angka ini tumbuh sekitar 12% jika dibandingkan raihan laba tahun berjalan perusahaan pada tahun 2016 yang sebesar Rp 7,99 miliar. Sementara dari sisi premi, perseroan menargetkan tumbuh sebesar 60% pada tahun ini. Adapun premi VINS pada tahun lalu sebesar Rp 64,74 miliar. Sampai sejauh ini, kontribusi terbesar premi perusahaan masih tetap dari asuransi harta benda dan kendaraan bermotor, kemudian disusul dari kecelakaan diri, pengangkutan dan lain lain.
Rugi Bersih LRNA Bertambah Menjadi Rp12,71 Miliar
PT Eka Sari Lorena Tbk (LRNA) meraih pendapatan usaha sebesar Rp22,98 miliar hingga periode Maret 2017 turun 13,3% dibandingkan pendapatan usaha Rp26,52 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak meningkat menjadi Rp12,41 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya Rp6,93 miliar. Rugi tahun berjalan naik menjadi Rp12,71 miliar naik dari rugi tahun berjalan Rp5,47 miliar hingga Maret 2016.
BWPT Anggarkan Capex Rp400 Miliar
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp400 miliar yang sebagian besar akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Keerom, Papua. Perseroan menyiapkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp400 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp160 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Papua, sekitar Rp90 miliar untuk pemeliharaan tanaman dan sisanya untuk fasilitas penunjang produksi
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 11700. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 11600-11850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 11850
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di level 2350. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2320-2380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2380
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1575. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1550-1595.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1595
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 13925. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13800-14075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 14075
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di level 6625. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6525-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 6700
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 17825. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17600-18000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18000
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8600. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8450-8700.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8700
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 4 Mei 2017 ditutup menguat 0,39% pada level 5669. Saham sektor keuangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp313,6 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup cenderung stagnan setelah DPR AS meloloskan RUU kesehatan untuk menggantikan Obamacare. DPR AS akan menyerahkan RUU tersebut ke senat untuk dibahas. Saham sektor energi melemah akibat koreksi harga minyak, dilain pihak beberapa laporan keuangan emiten yang lebih baik dari estimasi menjadi faktor positif. Harga minyak mentah melemah signifikan akibat kekhawatiran bahwa OPEC dan negara produsen minyak besar lainnya tidak akan melakukan langkah drastis untuk mengurangi suplay minyak global yang terus melimpah.itu data ekonomi AS yang dirilis kemarin diantaranya data initial claims pekan lalu menunjukkan klaim pengangguran turun menjadi 238 ribu dari 257 ribu. Sedangkan data factory orders bulan Maret naik 0,2% dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1,2%, lebih rendah dari estimasi 0,4%. Pasar akan mencermati data nonfarm payrolls bulan April yang akan dirilis nanti malam dimana diperkirakan terjadi kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi 180 ribu. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5640 - 5700
News & Analysis
KIJA Berencana Bagi Saham Bonus
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berencana membagi saham bonus kepada para pemegang saham yang berasal dari dividen saham untuk tahun buku 2016. Perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham pada RUPST yang akan digelar pada 31 Mei 2017. Alasan rencana pembagian saham bonus tersebut adalah agar jumlah saham perseroan yang beredar di pasar akan semakin meningkat. Saat ini, jumlah saham beredar perseroan mencapai 20.662.178.685 lembar saham. Ratio pembagian dividen saham akan tergantung pada harga penutupan perdagangan saham perseroan di bursa pada 30 Mei 2017. Selain pembagian dividen saham, perseroan juga mempersiapkan pembagian dividen interim/tunai untuk periode Januari-Maret 2017.
BNII Batal Melepas Saham WOMF
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) batal melepas atau memindahtangankan seluruh saham PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) yang dimilikinya kepada PT Reliance Capital Management (RCM). Hal ini terkait dengan belum terpenuhinya beberapa persyaratan pendahuluan yang ada dalam Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Sharres Purchase Agreement/CSPA). Sejak CSPA yang ditandatangani oleh kedua belah pihak berlaku sejak 11 Januari 2017 hingga 3 Mei 2017. Namun sampai dengan tanggal 30 April 2017, pihak RCM belum dapat memenuhi beberapa persyaratan pendahuluan. Dengan berakhirnya masa Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Sharres Purchase Agreement/CSPA) ini, maka BNII masih tetap menjadi pemilik 2.386.646.729 lembar saham WOMF.
BBYB Akan Rights Issue 3 Miliar Saham
PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang sahamnya dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights issue). Jumlah saham yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya 3.000.000.000 lembar saham dengan nominal Rp100 per saham yang harga pelaksanaannya belum ditentukan. Setiap pemegang 6 saham yang namanya tercatat hingga 20 Juni 2017 berhak memperoleh 1 HMETD dimana setiap 1 HMETD melekat 1 saham baru perseroan. Bersamaan dengan itu, bank juga menerbitkan sebanyak 896.485.421 waran seri II yang merupakan 21,31% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
VINS Targetkan Laba Tumbuh 12%
PT Victoria Insurance Tbk (VINS) menargetkan laba tahun berjalan sebesar Rp 9 miliar hingga akhir tahun ini. Angka ini tumbuh sekitar 12% jika dibandingkan raihan laba tahun berjalan perusahaan pada tahun 2016 yang sebesar Rp 7,99 miliar. Sementara dari sisi premi, perseroan menargetkan tumbuh sebesar 60% pada tahun ini. Adapun premi VINS pada tahun lalu sebesar Rp 64,74 miliar. Sampai sejauh ini, kontribusi terbesar premi perusahaan masih tetap dari asuransi harta benda dan kendaraan bermotor, kemudian disusul dari kecelakaan diri, pengangkutan dan lain lain.
Rugi Bersih LRNA Bertambah Menjadi Rp12,71 Miliar
PT Eka Sari Lorena Tbk (LRNA) meraih pendapatan usaha sebesar Rp22,98 miliar hingga periode Maret 2017 turun 13,3% dibandingkan pendapatan usaha Rp26,52 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak meningkat menjadi Rp12,41 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya Rp6,93 miliar. Rugi tahun berjalan naik menjadi Rp12,71 miliar naik dari rugi tahun berjalan Rp5,47 miliar hingga Maret 2016.
BWPT Anggarkan Capex Rp400 Miliar
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp400 miliar yang sebagian besar akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Keerom, Papua. Perseroan menyiapkan belanja modal pada tahun ini sebesar Rp400 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp160 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik minyak kelapa sawit di Papua, sekitar Rp90 miliar untuk pemeliharaan tanaman dan sisanya untuk fasilitas penunjang produksi
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 11700. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 11600-11850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 11850
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di level 2350. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2320-2380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 2380
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1575. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1550-1595.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 1595
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 13925. Pergerakan BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 13800-14075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 14075
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di level 6625. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6525-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 6700
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 17825. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17600-18000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 18000
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8600. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8450-8700.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8700
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-05-05 07:32:41 (GMT +7)