31 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 29 Mei 2019 ditutup menguat 1,18% pada level 6104. Sektor infrastruktur menguat terbesar. Investor asing net buy Rp331,74 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat terbatas akibat ketidakpastian dan potensi perang dagang antara AS dan China yang berkepanjangan. Komentar AS dan China mengenai negosiasi dagang saling bertentangan, sehingga menimbulkan ketidakpastian akan penyelesaian perang dagang. Data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I ternyata lebih rendah dari estimasi sebelumnya, akibat konsumsi domestik yang melemah dan mendorong inflasi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Kekhawatiran akan perang dagang membuat permintaan akan obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan sehingga yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun bertahan pada level terendah selama 20 bulan terakhir. Selisih antara yield tenor 3 bulan dan 10 tahun masih mengalami inverted, yang merupakan inverted terlebar dalam 12 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan saham perbankan mengalami penurunan. Saham sektor energi juga melemah seiring dengan penurunan harga minyak mentah akibat penurunan data cadangan minyak AS yang lebih sedikit dari perkiraan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6050 - 6160
News & Analysis
TOBA Mulai Nominal Baru Stock Split 1:4 Pada Hari Ini
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) akan mulai memperdagangkan harga nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 31 Mei 2019. Perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai baru akan dilaksanakan pada 11 Juni 2019. Perseroan akan melakukan pemecahan nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1:4 dari harga nominal Rp200 menjadi Rp50 per lembar. Perseroan sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang digelar pada 15 Mei 2019 lalu.
RBMS Berencana Bangun Hotel Di Ubud Dengan Investasi Rp200 Miliar
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) berencana membangun hotel di Ubud, Bali dengan 90 kamar. Diperkirakan total investasi untuk membangun hotel itu mencapai Rp200 miliar. Investasi awal hotel tersebut mencapai Rp60 miliar. Dana itu diambil dari sebagian belanja modal tahun ini yang sebesar Rp100 miliar. Perusahaan akan bekerjasama dengan beberapa operator hotel terkenal kelas dunia yakni JW Marriott dan Intercontinental. Saat ini, pihaknya tengah mengadakan beautycontest untuk memilih salah satu dari operator hotel terkenal tersebut.
ADHI Akan Tawarkan Obligasi Rp1,029 Triliun
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok Rp1.029.500.000.000. Obligasi ini dijamin dengan kesanggupan penuh dan terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp556.000.000.000 berbunga 9,25% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Sedangkan Seri B dengan jumlah pokok Rp473.500.000.000 dengan bunga 9,75% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Pefindo memberikan peringkat idA- untuk obligasi ini dimana Penjamin pelaksana emisi PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank Mega.
Pefindo Tegaskan Peringkat Obligasi ADMF Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2016 Seri B (jatuh tempo 26 Juli 2019) dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2018 Seri A (jatuh tempo 26 Agustus 2019) milik PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang masing-masing berjumlah Rp434 miliar dan Rp696,25 miliar. Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA(sy) Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 Seri B senilai Rp42 miliar yang jatuh tempo 26 Juli 2019. Kesiapan perusahaan melunasi Obligasi dan sukuk didukung dana kas dan setara kas sebesar Rp1,4 triliun pada akhir Maret 2019 dan penerimaan angsuran Rp3,6 triliun per bulan.
JSMR Dapat Tambahan Dana Ekuitas Rp780 Miliar
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mendapatkan suntikan dana dalam bentuk ekuitas Rp780 miliar dari penerbitan instrumen Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau KIK Dinfra yang diklaim dapat memperkuat struktur permodalan perseroan. Pada April 2019, JSMR bersama PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) meluncurkan DINFRA Toll Road Mandiri-001. Instrumen itu merupakan wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyrakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk ekuitas oleh manajer investasi.
NELY Targetkan Laba Mencapai Rp68 Miliar
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) optimistis dapat mencetak laba Rp68 miliar pada tahun ini. Kontribusi pendapatan perseroan pada tahun ini masih bersumber dari bisnis pengangkutan kayu. Sepanjang kuartal I/2019, NELY membukukan pendapatan Rp62,08 miliar, tumbuh 17,89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp52,62 miliar. Laba bersih pada kuartal I/2019 tercatat Rp10,42 miliar, tumbuh 50,57% dibandingkan tahun sebelumnya Rp6,92 miliar. Target pendapatan tahun ini sekitar Rp280 miliar, sedangkan untuk laba bersih konsolidasian sekitar Rp68 miliar.
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7550. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7425-7650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7675
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3940. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3980.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3990
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2420. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2390-2450
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2460
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3780. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3430-3820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3830
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5500. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5425-5550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5475
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel harga 7200. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 29 Mei 2019 ditutup menguat 1,18% pada level 6104. Sektor infrastruktur menguat terbesar. Investor asing net buy Rp331,74 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat terbatas akibat ketidakpastian dan potensi perang dagang antara AS dan China yang berkepanjangan. Komentar AS dan China mengenai negosiasi dagang saling bertentangan, sehingga menimbulkan ketidakpastian akan penyelesaian perang dagang. Data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I ternyata lebih rendah dari estimasi sebelumnya, akibat konsumsi domestik yang melemah dan mendorong inflasi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Kekhawatiran akan perang dagang membuat permintaan akan obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan sehingga yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun bertahan pada level terendah selama 20 bulan terakhir. Selisih antara yield tenor 3 bulan dan 10 tahun masih mengalami inverted, yang merupakan inverted terlebar dalam 12 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan saham perbankan mengalami penurunan. Saham sektor energi juga melemah seiring dengan penurunan harga minyak mentah akibat penurunan data cadangan minyak AS yang lebih sedikit dari perkiraan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6050 - 6160
News & Analysis
TOBA Mulai Nominal Baru Stock Split 1:4 Pada Hari Ini
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) akan mulai memperdagangkan harga nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 31 Mei 2019. Perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai baru akan dilaksanakan pada 11 Juni 2019. Perseroan akan melakukan pemecahan nominal saham (stock split) dengan perbandingan 1:4 dari harga nominal Rp200 menjadi Rp50 per lembar. Perseroan sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang digelar pada 15 Mei 2019 lalu.
RBMS Berencana Bangun Hotel Di Ubud Dengan Investasi Rp200 Miliar
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) berencana membangun hotel di Ubud, Bali dengan 90 kamar. Diperkirakan total investasi untuk membangun hotel itu mencapai Rp200 miliar. Investasi awal hotel tersebut mencapai Rp60 miliar. Dana itu diambil dari sebagian belanja modal tahun ini yang sebesar Rp100 miliar. Perusahaan akan bekerjasama dengan beberapa operator hotel terkenal kelas dunia yakni JW Marriott dan Intercontinental. Saat ini, pihaknya tengah mengadakan beautycontest untuk memilih salah satu dari operator hotel terkenal tersebut.
ADHI Akan Tawarkan Obligasi Rp1,029 Triliun
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok Rp1.029.500.000.000. Obligasi ini dijamin dengan kesanggupan penuh dan terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp556.000.000.000 berbunga 9,25% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Sedangkan Seri B dengan jumlah pokok Rp473.500.000.000 dengan bunga 9,75% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Pefindo memberikan peringkat idA- untuk obligasi ini dimana Penjamin pelaksana emisi PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank Mega.
Pefindo Tegaskan Peringkat Obligasi ADMF Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Tahun 2016 Seri B (jatuh tempo 26 Juli 2019) dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2018 Seri A (jatuh tempo 26 Agustus 2019) milik PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang masing-masing berjumlah Rp434 miliar dan Rp696,25 miliar. Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA(sy) Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 Seri B senilai Rp42 miliar yang jatuh tempo 26 Juli 2019. Kesiapan perusahaan melunasi Obligasi dan sukuk didukung dana kas dan setara kas sebesar Rp1,4 triliun pada akhir Maret 2019 dan penerimaan angsuran Rp3,6 triliun per bulan.
JSMR Dapat Tambahan Dana Ekuitas Rp780 Miliar
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mendapatkan suntikan dana dalam bentuk ekuitas Rp780 miliar dari penerbitan instrumen Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur atau KIK Dinfra yang diklaim dapat memperkuat struktur permodalan perseroan. Pada April 2019, JSMR bersama PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) meluncurkan DINFRA Toll Road Mandiri-001. Instrumen itu merupakan wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyrakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk ekuitas oleh manajer investasi.
NELY Targetkan Laba Mencapai Rp68 Miliar
PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. (NELY) optimistis dapat mencetak laba Rp68 miliar pada tahun ini. Kontribusi pendapatan perseroan pada tahun ini masih bersumber dari bisnis pengangkutan kayu. Sepanjang kuartal I/2019, NELY membukukan pendapatan Rp62,08 miliar, tumbuh 17,89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp52,62 miliar. Laba bersih pada kuartal I/2019 tercatat Rp10,42 miliar, tumbuh 50,57% dibandingkan tahun sebelumnya Rp6,92 miliar. Target pendapatan tahun ini sekitar Rp280 miliar, sedangkan untuk laba bersih konsolidasian sekitar Rp68 miliar.
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7550. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7425-7650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7675
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3940. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3900-3980.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3990
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2420. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2390-2450
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2460
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3780. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3430-3820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3830
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5500. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5425-5550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5475
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel harga 7200. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-31 08:45:59 (GMT +7)