31 juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 30 Juli 2019 ditutup menguat 1,24% pada level 6376. Sektor infrastruktur dan pertambangan membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp102,94 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah dipicu koreksi saham sektor teknologiditengah negosiasi dagang antara AS dan China yang sedang berlangsung. Negosiasi dagang AS-China dimulai kembali pada hari Selasa kemarin di Shanghai. Saham perusahaan teknologi multinasional besar sensitif terhadap dampak perang dagang. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed yang diantisipasi akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Pasar juga akan mencermati komentar Chairman The Fed mengenai indikasi kebijakan moneter The Fed selanjutnya pada tahun ini. Sementara itu data belanja konsumen AS bulan Juni tumbuh 0,3%, lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,5%, yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat. Indeks consumer confidence AS bulan Juli naik pada 135,7 dari 124,3. Indeks harga rumah bulan Mei melambat menjadi 2,4% dari 2,5%. Dari earning season, hingga saat ini sebesar 75,9% emiten yang telah merilis laporan keuangan membukukan kinerja melebihi estimasi.Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6240 - 6350
News & Analysis
AKRA Tingkatkan Modal Anak Usaha Rp72,66 Miliar
Anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Anugerah Krida Retailindo (AKRIDA) pada 26 Juli 2019 telah menandatangani akta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp324,46 miliar menjadi Rp397,12 miliar. Peningkatan modal AKRIDA sebesar Rp72,66 miliar tersebut diambil penuh seluruhnya oleh perseroan yang akan digunakan AKRIDA untuk menunjang kegiatan usaha. Dengan penambahan modal tersebut maka perseroan tetap memiliki 99,99% saham AKRIDA atau senilai Rp397,11 miliar dan sisa 0,01% dimiliki PT AKR Niaga Indonesia.
BELL Bukukan Pertumbuhan Laba 87,6%
PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) mencatat pertumbuhan laba neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 87,6% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp11,98 miliar dibandingkan laba neto Rp6,39 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih meningkat 45% menjadi Rp261,71 miliar dari Rp180,49 miliar dan kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp196,99 miliar dari Rp129,04 miliar membuat laba bruto naik menjadi Rp64,72 miliar dari Rp51,45 miliar. Beban usaha naik menjadi Rp39,53 miliar dari Rp34,92 miliar membuat laba usaha menjadi Rp25,27 miliar meningkat dari laba usaha Rp16,54 miliar.
Semester I KOPI Bukukan Laba Rp11,29 Miliar Dari Rugi Rp9,74 Miliar
PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp11,29 miliar hingga periode 30 Juni 2019 dari rugi Rp9,74 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 131,5% menjadi Rp97,77 miliar dari pendapatan Rp42,23 miliar dan laba bruto naik menjadi Rp33,76 miliar dari Rp16,46 miliar. Sedangkan laba usaha diraih sebesar Rp17,46 miliar dari rugi usaha Rp11,18 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih sebesar Rp16,61 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,14 miliar.
Rugi Bersih FREN Berkurang Menjadi Rp1,07 Triliun Dari Rp1,65 Triliun
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp3,03 triliun hingga periode 30 Juni 2019 naik 19,3% dari Rp2,54 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp4,31 triliun dari Rp3,90 triliun membuat rugi usaha turun menjadi Rp1,28 triliun dari Rp1,36 triliun tahun sebelumnya. Rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi Rp1,07 triliun dari rugi Rp1,65 triliun tahun sebelumnya.
Semester I Laba Bersih PSSI Meningkat 3%
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16% sepanjang semester I/2019 menjadi USD36,1 juta dari USD31,1 juta pada 2018. Di tengah turunnya harga batu bara, perseroan berhasil meningkatkan laba bersih sekitar 3% menjadi USD4,4 juta per 30 Juni 2019 dari USD4,3 juta. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas 20% dari tahun 2018. Pertumbuhan pendapatan sewa berjangka (time charter) mengalami kenaikan signifikan sebesar 100% dengan pertumbuhan terbesar disumbang oleh lini bisnis terbaru bulk carrier Motor Vessel (MV) dengan kenaikan hampir 3 kali lipat per 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun lalu, diikuti oleh jasa kapal tunda dan tongkang (tug dan barge) dan Floating Loading Facility (FLF).
IMAS Bukukan Kenaikan Laba 1141%
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) meraih pendapatan neto Rp9,58 triliun hingga periode 30 Juni 2019 naik 10,1% dari pendapatan neto Rp8,70 triliun di periode sama tahun sebelumya. Laba kotor naik menjadi Rp1,91 triliun dari Rp1,72 triliun. Namun laba usaha turun menjadi Rp520,64 miliar dari Rp618,65 miliar terutama karena naiknya beban umum menjadi Rp769,52 miliar dari Rp735,81 miliar serta penurunan penurunan pendapatan lain menjadi Rp257,82 miliar dari Rp456,93 miliar sebelumnya. Diraihnya laba atas penjualan investasi neto sebesar Rp718,29 miliar, membuat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp462,67 miliar naik 1141% dari laba Rp37,28 miliar tahun sebelumnya
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5275. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5200-5350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5350
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 3930. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3880-3970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3980
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 2160. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2130-2190.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2190
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1510. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1490-1530
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1530
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7950. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2450. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2420-2480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2480
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 30 Juli 2019 ditutup menguat 1,24% pada level 6376. Sektor infrastruktur dan pertambangan membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp102,94 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah dipicu koreksi saham sektor teknologiditengah negosiasi dagang antara AS dan China yang sedang berlangsung. Negosiasi dagang AS-China dimulai kembali pada hari Selasa kemarin di Shanghai. Saham perusahaan teknologi multinasional besar sensitif terhadap dampak perang dagang. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed yang diantisipasi akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Pasar juga akan mencermati komentar Chairman The Fed mengenai indikasi kebijakan moneter The Fed selanjutnya pada tahun ini. Sementara itu data belanja konsumen AS bulan Juni tumbuh 0,3%, lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,5%, yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat. Indeks consumer confidence AS bulan Juli naik pada 135,7 dari 124,3. Indeks harga rumah bulan Mei melambat menjadi 2,4% dari 2,5%. Dari earning season, hingga saat ini sebesar 75,9% emiten yang telah merilis laporan keuangan membukukan kinerja melebihi estimasi.Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6240 - 6350
News & Analysis
AKRA Tingkatkan Modal Anak Usaha Rp72,66 Miliar
Anak usaha PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Anugerah Krida Retailindo (AKRIDA) pada 26 Juli 2019 telah menandatangani akta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp324,46 miliar menjadi Rp397,12 miliar. Peningkatan modal AKRIDA sebesar Rp72,66 miliar tersebut diambil penuh seluruhnya oleh perseroan yang akan digunakan AKRIDA untuk menunjang kegiatan usaha. Dengan penambahan modal tersebut maka perseroan tetap memiliki 99,99% saham AKRIDA atau senilai Rp397,11 miliar dan sisa 0,01% dimiliki PT AKR Niaga Indonesia.
BELL Bukukan Pertumbuhan Laba 87,6%
PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) mencatat pertumbuhan laba neto yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 87,6% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp11,98 miliar dibandingkan laba neto Rp6,39 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih meningkat 45% menjadi Rp261,71 miliar dari Rp180,49 miliar dan kenaikan beban pokok penjualan menjadi Rp196,99 miliar dari Rp129,04 miliar membuat laba bruto naik menjadi Rp64,72 miliar dari Rp51,45 miliar. Beban usaha naik menjadi Rp39,53 miliar dari Rp34,92 miliar membuat laba usaha menjadi Rp25,27 miliar meningkat dari laba usaha Rp16,54 miliar.
Semester I KOPI Bukukan Laba Rp11,29 Miliar Dari Rugi Rp9,74 Miliar
PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp11,29 miliar hingga periode 30 Juni 2019 dari rugi Rp9,74 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan naik 131,5% menjadi Rp97,77 miliar dari pendapatan Rp42,23 miliar dan laba bruto naik menjadi Rp33,76 miliar dari Rp16,46 miliar. Sedangkan laba usaha diraih sebesar Rp17,46 miliar dari rugi usaha Rp11,18 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih sebesar Rp16,61 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,14 miliar.
Rugi Bersih FREN Berkurang Menjadi Rp1,07 Triliun Dari Rp1,65 Triliun
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp3,03 triliun hingga periode 30 Juni 2019 naik 19,3% dari Rp2,54 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp4,31 triliun dari Rp3,90 triliun membuat rugi usaha turun menjadi Rp1,28 triliun dari Rp1,36 triliun tahun sebelumnya. Rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi Rp1,07 triliun dari rugi Rp1,65 triliun tahun sebelumnya.
Semester I Laba Bersih PSSI Meningkat 3%
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16% sepanjang semester I/2019 menjadi USD36,1 juta dari USD31,1 juta pada 2018. Di tengah turunnya harga batu bara, perseroan berhasil meningkatkan laba bersih sekitar 3% menjadi USD4,4 juta per 30 Juni 2019 dari USD4,3 juta. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas 20% dari tahun 2018. Pertumbuhan pendapatan sewa berjangka (time charter) mengalami kenaikan signifikan sebesar 100% dengan pertumbuhan terbesar disumbang oleh lini bisnis terbaru bulk carrier Motor Vessel (MV) dengan kenaikan hampir 3 kali lipat per 30 Juni 2019 dibandingkan dengan tahun lalu, diikuti oleh jasa kapal tunda dan tongkang (tug dan barge) dan Floating Loading Facility (FLF).
IMAS Bukukan Kenaikan Laba 1141%
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) meraih pendapatan neto Rp9,58 triliun hingga periode 30 Juni 2019 naik 10,1% dari pendapatan neto Rp8,70 triliun di periode sama tahun sebelumya. Laba kotor naik menjadi Rp1,91 triliun dari Rp1,72 triliun. Namun laba usaha turun menjadi Rp520,64 miliar dari Rp618,65 miliar terutama karena naiknya beban umum menjadi Rp769,52 miliar dari Rp735,81 miliar serta penurunan penurunan pendapatan lain menjadi Rp257,82 miliar dari Rp456,93 miliar sebelumnya. Diraihnya laba atas penjualan investasi neto sebesar Rp718,29 miliar, membuat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp462,67 miliar naik 1141% dari laba Rp37,28 miliar tahun sebelumnya
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5275. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5200-5350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5350
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 3930. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3880-3970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3980
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 2160. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2130-2190.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2190
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1510. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1490-1530
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1530
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7950. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7800-8050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2450. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2420-2480
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2480
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-31 08:00:35 (GMT +7)