31 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 30 Januari 2019 ditutup menguat 0,43% pada level 6464. Sektor infrastruktur mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 14,610 triliun, termasuk transaksi crossing saham BTPN senilai Rp14,28 triliun terkait dengan proses merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu sentimen positif dari pernyataan The Fed yang akan bersabar dalam menaikkan suku bunga selanjutnya pada tahun ini, sehingga mengurangi kekhawatiran pasar disaat terjadi potensi perlambatan ekonomi tahun ini. The Fed menyatakan kebijakan pengetatan moneter dengan kenaikan suku bunga selama tiga tahun berpotensi berakhir ditengah prospek ekonomi AS yang berpotensi terimbas perang dagang dan negosiasi anggaran pemerintah. Potensi kenaikan suku bunga telah melemah dengan tidak adanya tekanan inflasi atau stabilitas keuangan yang dianggap sebagai risiko. Sesuai estimasi, The Fed juga mempertahankan suku bunga pada level 2,25%-2,5% dalam pertemuan dua hari kemarin. Menambah faktor positif, Apple dan Boeing melaporkan kinerja yang melebihi estimasi setelah sebelumnyakhawatir dengan laporan keuangan emiten yang sensitif dengan dampak perang dagang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6510
News & Analysis
RUPSLB PTPP Setujui Perubahan Status Menjadi Non Persero
RUPLSB PT PP Tbk (PTPP) menyetujui penghapusan status Persero menjadi Non-Persero, seiring dengan rencana Kementerian BUMN yang akan membentuk Holding BUMN Sektor Perumahan dan Pengembangan Kawasan di bawah kendali Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas). PTPP akan bergabung dan bersinergi dengan sejumlah BUMN lain dalam Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Amarta Karya, PT Bina Karya dan PT Indah Karya. Pada holding BUMN ini sebanyak 51 persen Saham Seri B milik pemerintah dialihkan sebagai penyertaan modal negara ke dalam modal saham Perum Perumnas, sedangkan Saham Seri A tetap dimiliki pemerintah.
Pefindo Tegaskan Peringkat BDMN Pada Level idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) terkait rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP). Prospek untuk peringkat perusahaan stabil. Pefindo memiliki ekspektasi bahwa merger BDMN dan BBNP akan terealisasi dalam waktu dekat, tentatif pada hal-hal yang berhubungan dengan regulasi. BDMN akan menjadi entitas penerima penggabungan sementara BBNP akan berakhir secara hukum tanpa dilikuidasi. Merger ini sejalan dengan kebijakan kepemilikan tunggal OJK dan akan menambah daya saing BDMN dalam industri perbankan. BDMN dan BBNP dikendalikan MUFG group.
DMAS Bukukan Marketing Sales Rp884 Miliar Tahun 2018
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan marketing sales sebesar Rp 884 miliar sepanjang 2018. Angka tersebut lebih rendah dari marketing sales yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun. Permintaan terhadap lahan industri tercatat meningkat terutama pada triwulan IV-2018. Saat ini, permintaan terhadap lahan industri masih tinggi, khususnya permintaan dari investor asing. Karenanya, DMAS optimistis penjualan tahun ini akan tumbuh lebih baik karena permintaan terhadap lahan industri masih tinggi. Sektor industri masih menjadi penyumbang utama marketing sales perusahaan tahun ini senilai Rp 637 miliar atau sekitar 72%. Sedangkan sisanya disumbangkan oleh bisnis di sektor hunian dan komersial.
JSMR Dapat Kredit Sindikasi Dana Talangan Tanah Rp2,52 Triliun
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) mendapatkan kredit sindikasi dana talangan tanah senilai Rp2,52 triliun dari empat bank yang masing-masing mengucurkan dana Rp630 miliar. Empat bank tersebut yakni BBNI, BBRI, BBCA, dan BMRI. Dana itu akan digunakan untuk pembayaran ganti rugi tanah Seksi Probolinggo dan sebagian Situbondo atau pembebasan lahan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172 km yang akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Tahun 2018 Laba Bersih ITMA Turun 31%
PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) mengalami penurunan laba bersih menjadi USD6,47 juta hingga periode 31 Desember 2018 turun 31% dibandingkan laba bersih USD9,38 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 81,9% menjadi USD18,21 ribu dari USD100,68 ribu tahun sebelumnya. Pendapatan lain-lain perseroan mencapai USD6,45 juta turun dari USD9,28 juta tahun sebelumnya setelah turunnya bagian atas hasil bersih entitas asosiasi menjadi USD6,62 juta dari USD9,43 juta.
AMFG Menutup Tungku F3 Dalam Rangka Relokasi Pabrik
PT Asahimas Flat Glass Tbk (AFMG) menyampaikan bahwa dalam rangka relokasi pabrik kaca lembaran dari Ancol ke Cikampek, perseroan menutup tungku F3. Tungku F3 ini memiliki kapasitas sebesar 120 ribu ton per tahun di Ancol Jakarta Utara. Alasan penutupan adalah untuk memenuhi Perda DKI Jakarta yang mengatur perubahan peruntukan tanah pada lokasi pabrik yang berada di Ancol Jakarta yang telah mengalami peruntukan dari peruntukan industri dan pergudangan menjadi zona perkantoran perdagangan dan jasa
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1830. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1810-1850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1860
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1615. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1635.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1640
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3750. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3710-3790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat dilevel harga 2670. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2640-2700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2710
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3860. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3900
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3910
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8350. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8250-8450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 30 Januari 2019 ditutup menguat 0,43% pada level 6464. Sektor infrastruktur mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 14,610 triliun, termasuk transaksi crossing saham BTPN senilai Rp14,28 triliun terkait dengan proses merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu sentimen positif dari pernyataan The Fed yang akan bersabar dalam menaikkan suku bunga selanjutnya pada tahun ini, sehingga mengurangi kekhawatiran pasar disaat terjadi potensi perlambatan ekonomi tahun ini. The Fed menyatakan kebijakan pengetatan moneter dengan kenaikan suku bunga selama tiga tahun berpotensi berakhir ditengah prospek ekonomi AS yang berpotensi terimbas perang dagang dan negosiasi anggaran pemerintah. Potensi kenaikan suku bunga telah melemah dengan tidak adanya tekanan inflasi atau stabilitas keuangan yang dianggap sebagai risiko. Sesuai estimasi, The Fed juga mempertahankan suku bunga pada level 2,25%-2,5% dalam pertemuan dua hari kemarin. Menambah faktor positif, Apple dan Boeing melaporkan kinerja yang melebihi estimasi setelah sebelumnyakhawatir dengan laporan keuangan emiten yang sensitif dengan dampak perang dagang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6510
News & Analysis
RUPSLB PTPP Setujui Perubahan Status Menjadi Non Persero
RUPLSB PT PP Tbk (PTPP) menyetujui penghapusan status Persero menjadi Non-Persero, seiring dengan rencana Kementerian BUMN yang akan membentuk Holding BUMN Sektor Perumahan dan Pengembangan Kawasan di bawah kendali Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas). PTPP akan bergabung dan bersinergi dengan sejumlah BUMN lain dalam Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Amarta Karya, PT Bina Karya dan PT Indah Karya. Pada holding BUMN ini sebanyak 51 persen Saham Seri B milik pemerintah dialihkan sebagai penyertaan modal negara ke dalam modal saham Perum Perumnas, sedangkan Saham Seri A tetap dimiliki pemerintah.
Pefindo Tegaskan Peringkat BDMN Pada Level idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) terkait rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP). Prospek untuk peringkat perusahaan stabil. Pefindo memiliki ekspektasi bahwa merger BDMN dan BBNP akan terealisasi dalam waktu dekat, tentatif pada hal-hal yang berhubungan dengan regulasi. BDMN akan menjadi entitas penerima penggabungan sementara BBNP akan berakhir secara hukum tanpa dilikuidasi. Merger ini sejalan dengan kebijakan kepemilikan tunggal OJK dan akan menambah daya saing BDMN dalam industri perbankan. BDMN dan BBNP dikendalikan MUFG group.
DMAS Bukukan Marketing Sales Rp884 Miliar Tahun 2018
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan marketing sales sebesar Rp 884 miliar sepanjang 2018. Angka tersebut lebih rendah dari marketing sales yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun. Permintaan terhadap lahan industri tercatat meningkat terutama pada triwulan IV-2018. Saat ini, permintaan terhadap lahan industri masih tinggi, khususnya permintaan dari investor asing. Karenanya, DMAS optimistis penjualan tahun ini akan tumbuh lebih baik karena permintaan terhadap lahan industri masih tinggi. Sektor industri masih menjadi penyumbang utama marketing sales perusahaan tahun ini senilai Rp 637 miliar atau sekitar 72%. Sedangkan sisanya disumbangkan oleh bisnis di sektor hunian dan komersial.
JSMR Dapat Kredit Sindikasi Dana Talangan Tanah Rp2,52 Triliun
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) mendapatkan kredit sindikasi dana talangan tanah senilai Rp2,52 triliun dari empat bank yang masing-masing mengucurkan dana Rp630 miliar. Empat bank tersebut yakni BBNI, BBRI, BBCA, dan BMRI. Dana itu akan digunakan untuk pembayaran ganti rugi tanah Seksi Probolinggo dan sebagian Situbondo atau pembebasan lahan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172 km yang akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Tahun 2018 Laba Bersih ITMA Turun 31%
PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) mengalami penurunan laba bersih menjadi USD6,47 juta hingga periode 31 Desember 2018 turun 31% dibandingkan laba bersih USD9,38 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 81,9% menjadi USD18,21 ribu dari USD100,68 ribu tahun sebelumnya. Pendapatan lain-lain perseroan mencapai USD6,45 juta turun dari USD9,28 juta tahun sebelumnya setelah turunnya bagian atas hasil bersih entitas asosiasi menjadi USD6,62 juta dari USD9,43 juta.
AMFG Menutup Tungku F3 Dalam Rangka Relokasi Pabrik
PT Asahimas Flat Glass Tbk (AFMG) menyampaikan bahwa dalam rangka relokasi pabrik kaca lembaran dari Ancol ke Cikampek, perseroan menutup tungku F3. Tungku F3 ini memiliki kapasitas sebesar 120 ribu ton per tahun di Ancol Jakarta Utara. Alasan penutupan adalah untuk memenuhi Perda DKI Jakarta yang mengatur perubahan peruntukan tanah pada lokasi pabrik yang berada di Ancol Jakarta yang telah mengalami peruntukan dari peruntukan industri dan pergudangan menjadi zona perkantoran perdagangan dan jasa
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1830. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1810-1850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1860
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level harga 1615. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1635.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1640
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3750. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3710-3790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3800
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat dilevel harga 2670. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2640-2700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2710
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3860. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3900
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3910
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8350. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8250-8450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8550
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-31 07:25:04 (GMT +7)