31 Jan

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 30 Januari 2018 ditutup melemah 1,57% pada level 6575. Semua sektor melemah dengan kontributor pelemahan terbesar pada sektor aneka industri dan konsumer. Investor asing net sell Rp1,193 triliun. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah akibat koreksi pada saham sektor kesehatan dan naiknya yield obligasi pemerintah AS. Meningkatnya laju inflasi di Jerman, mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah yang menimbulkan kekhawatiran akan naiknya biaya peminjaman. Indeks bursa global juga ditutup melemah yang antara lain disebabkan oleh koreksi harga minyak mentah dan kekhawatiran akan naiknya biaya peminjaman global. Harga minyak mentah mengalami koreksi karena adanya indikasi meningkatkannya produksi minyak mentah AS. Pasar menantikan hasil pertemuan The Fed pada hari Rabu waktu AS dan akan mencermati komentar The Fed mengenai ekonomi, inflasi dan prospek kenaikan suku bunga pada tahun ini. Pasar khawatir The Fed akan lebih agresif menaikkan suku bunga pada tahun ini seiring dengan indikasi meningkatnya laju inflasi.harga rumah di AS bulan November naik 6,4%, sesuai estimasi. Consumer confidence bulan Januari naik pada level 125,4 dari 123,1. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6520 - 6640

News & Analysis

KREN dan MCAS Berencana Investasi di SMC

PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dan anak usahanya PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) mengumumkan rencana investasi mereka di PT Sistem Mikroelektronik Cerdas Co-Design (SMC). Investasi yang dilakukan oleh KREN dan MCAS ini, masing-masing sebesar 20% dan 30%, merupakan suatu langkah penting yang strategis di awal tahun 2018 guna memperkuat posisi masing-masing perusahaan, sebagai leading digital business integrator dan digital distribution champion di Indonesia. SMC, sebagai pemain terdepan di bidang pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi (ICT), Media dan Mikroelektronik, telah menyediakan berbagai solusi untuk program-program .Smart House., .Smart City. dan .Power Management SCADA. di Indonesia sejak 1999.

Penjualan ANTM Tahun 2017 Unaudited Tumbuh 38%

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraih nilai penjualan bersih unaudited di tahun 2017 sebesar Rp12,55 triliun atau naik 38% dibandingkan penjualan bersih audited tahun 2016 yang Rp9,11 triliun. Sepanjang tahun lalu, ANTM kembali mencatatkan produksi dan penjualan feronikel tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Volume produksi feronikel mencapai 21.762 ton nikel dalam feronikel (TNi) sedangkan volume penjualan feronikel mencapai 21.813 TNi. Komoditas emas merupakan kontributor terbesar terhadap nilai penjualan unaudited ANTAM pada FY17 yaitu sebesar Rp 7,37 triliun atau 59% dari total nilai penjualan. Penjualan bijih nikel ANTM mencapai 2,83 juta wet metric ton (wmt) atau tumbuh 285% dibandingkan penjualan FY16. Penjualan bijih bauksit tercuci mencapai 838.069 wmt atau naik sebesar 181% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.

PTBA Anggarkan Capex Rp6,54 Triliun

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menganggarkan belanja modal sebesar Rp6,54 triliun pada 2018 untuk mengerjakan sejumlah proyek strategis. Perusahaan menaikan belanja modal dari Rp1,79 triliun pada tahun lalu menjadi Rp6,54 triliun untuk tahun ini. Sejumlah ekspansi yang akan dijalankan antara lain pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan. Selain itu, rencana hilirisasi juga akan dieksekusi pada tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, PTBA membukukan laba senilai Rp4,39 triliun, tumbuh 117,3% dibandingkan tahun 2016 yang senilai Rp2,02 triliun.

ITMG Targetkan Volume Produksi dan Penjualan Batubara Tetap

Sama seperti tahun sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masih menerapkan strategi volume produksi dan penjualan batu bara yang moderat. Pada 2018 manajemen menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara yang sama seperti 2017. Sebelumnya pada 2017 manajemen menargetkan produksi batu bara sejumlah 22,6 juta ton, dan volume penjualan sebesar 23,5 juta ton. Angka tersebut menurun dari realisasi produksi pada 2016 sebanyak 25,6 juta ton.

UNSP Akan Konversi Utang Menjadi Saham

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berencana melakukan restrukturisasi sebagian utang perseroan sebesar Rp338.434.657.898 melalui penerbitan saham baru seri B dengan nilai nominal Rp100 melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Saham baru tersebut diterbitkan untuk mengkonversi pinjaman perseroan kepada kreditur.

ERAA Peroleh Pinjaman Rp250 Miliar Untuk Operasional


PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)pinjaman sebesar Rp250 miliar dari PT Bank CTBC Indonesia. Fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Bank CTBC tersebut akan digunakan perseroan terutama untuk membiayai kegiatan operasional. Perseroan akan gencar membuka gerai baru hingga ke beberapa kota dan kabupaten. ERAA menyasar kota lain selain Jabodetabek. Pada akhir tahun lalu, perseroan pun agresif menangkap pasar luar negeri dengan membentuk anak usaha yang berbasis di Singapura yaitu Erajaya Swasembada Pte. Ltd. untuk mendorong pendapatan perseroan

Stock Pick

SMRA

Pada perdagangan kemarin saham SMRA kembali ditutup menguat di level 1140. Pergerakan saham SMRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1120-1155. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1155

BBCA


Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22800. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22550-23050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23050

ADRO

Pada perdagangan kemarin saham ADRO menguat ditutup di 2550. Pergerakan saham ADRO selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2510-2580.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2580

BBCA

Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22800. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22550-23050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23050

BBTN

Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 3600. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3550-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3640

PTBA


Pada perdagangan kemarin saham PTBA kembali ditutup menguat di level 3400. Pergerakan saham PTBA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3350-3440. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3440

BMRI

Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat di level 8050. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7950-8150. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8150

HRUM

Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 3330. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3300-3370. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3370


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018 
Published on 2018-01-31 08:00:31 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)