30 Juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 29 Juli 2019 ditutup melemah 0,41% pada level 6299. Sektor konsumer mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 280,29 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit. Pasar cenderung menantikan perkembangan negosiasi dagang AS-China dan pertemuan The Fed pada pekan ini.Dow Jones ditutup menguat tipis, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup di teritori negatif. The Fed akan mengumumkan hasil pertemuannya pada hari Rabu waktu AS. Pasar berharap The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan tersebut, meskipun ekonomi AS masih cenderung lebih baik dibandingkan negara lain dan tingkat pengangguran masih rendah di bawah 4%. Namun laju inflasi AS masih relatif rendah. Beberapa ekonom dan pejabat The Fed berpendapat bahwa suku bunga perlu diturunkan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi AS yang melambat dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang suram ditengah perang dagang yang berkelanjutan. Pasar juga akan mencermati apakah ada indikasi The Fed akan melakukan pemangkasan bunga pada bulan-bulan mendatang. Pasar mengantisipasi penurunan satu hingga tiga kali tahun ini.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6240 - 6350
News & Analysis
GGRM Dirikan Anak Usaha Bidang Pembangunan Jalan
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bersama PT Suryaduta Investama pemegang 69,29% saham GGRM telah mendirikan anak perusahaan baru dengan nama PT Surya Kerta Agung (SKA). Struktur modal anak perusahaan baru tersebut memiliki modal dasar Rp200 miliar dan modal ditempatkan dan disetor Rp100 miliar dimana perseroan memiliki saham sebanyak 99,99% atau Rp99,999 miliar dan PT Suryaduta Investama 1 saham atau Rp1 juta. Tujuan dari pendirian SKA nantinya berusaha dalam bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol, jembatan dan jalan layang termasuk kegiatan pembangunan jembatan dan jalan layang.
Semester I KBLI Bukukan Kenaikan Laba 227%
PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) meraih pendapatan sebesar 16,15% menjadi Rp1,87 triliun hingga periode 30 Juni 2019 naik dibandingkan pendapatan Rp1,61 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor diraih sebesar Rp334,41 miliar naik dari Rp174,89 miliar dan laba sebelum pajak diraih sebesar Rp225,09 miliar naik dari Rp70,25 miliar. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp176,73 miliar naik 227% dari laba bersih Rp54,02 miliar tahun sebelumnya.
Per Juni Laba Bersih TRIS Meningkat 34,5%
PT Trisula Internasional Tbk (TRIS) meraih penjualan neto sebesar Rp459,74 miliar hingga periode 30 Juni 2019 naik 11,16% dari penjualan neto Rp413,58 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba bruto meningkat menjadi Rp96,15 miliar dari Rp90,10 miliar tahun sebelumnya dan laba usaha naik menjadi Rp22,59 miliar dari Rp20,61 miliar tahun sebelumnya. Menurunnya beban lain-lain neto menjadi Rp4,44 miliar dari Rp4,88 miliar membuat laba sebelum beban pajak penghasilan naik menjadi Rp18,16 miliar dibandingkan Rp15,73 miliar. Laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp5,11 miliar naik 34,5% dari Rp3,80 miliar tahun sebelumnya.
MLBI Bukukan Pertumbuhan Laba 4,7%
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatat pertumbuhan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 4,7% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp485,63 miliar atau Rp230 per saham dibandingkan dengan laba Rp463,82 miliar atau Rp220 per saham di tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik 5,4% menjadi Rp1,56 triliun dari Rp1,48 triliun dan laba kotor naik menjadi Rp1,00 triliun dari Rp920,27 miliar.
Semester I Laba Bersih POWR Meningkat 37,2%
PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan 37,2% secara tahunan pada semester I/2019. POWR melaporkan laba bersih USD55,4 juta pada semester I/2019, meningkat 37,2% dari USD40,4 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih POWR naik 3,3% secara tahunan menjadi USD288 juta pada semester I/2019. Pencapaian itu ditopang oleh pertumbuhan permintaan listrik dari pelanggan kawasan industri sebesar 4,2% pada Januari 2019-Juni 2019. Arus kas dari aktivitas operasi senilai USD80,1 juta pada semester I/2019, naik 17,4% dibandingkan dengan periode semester I/2018. Untuk operasional, perseroan melaporkan faktor ketersediaan 98,2%. Susut daya dalam jaringan distribusi dan transmisi sebesar 0,7%.
Fitch Tarik Peringkat TELE
Fitch Ratings Indonesia telah menarik peringkat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Peringkat TELE oleh Fitch sebelum penarikan adalah Peringkat Nasional Jangka Panjang pada 'BB-(idn)'; Outlook Negatif. Peringkat Nasional di kategori 'BB' menunjukkan risiko gagal bayar yang meningkat dibandingkan emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Fitch menarik peringkat Tiphone karena Tiphone telah memilih untuk berhenti berpartisipasi dalam proses pemeringkatan. Oleh karena itu, Fitch tidak lagi memiliki informasi yang cukup untuk mempertahankan peringkat. Dengan demikian, Fitch tidak lagi memberikan peringkat atau cakupan analitis untuk TELE
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 3270. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3220-3310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3320
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3360. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3320-3400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3410
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4200. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4150-4250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4260
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2100. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2080-2130
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2130
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2380. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2350-2410.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2420
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2060. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2030-2090
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2090
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 29 Juli 2019 ditutup melemah 0,41% pada level 6299. Sektor konsumer mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 280,29 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit. Pasar cenderung menantikan perkembangan negosiasi dagang AS-China dan pertemuan The Fed pada pekan ini.Dow Jones ditutup menguat tipis, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup di teritori negatif. The Fed akan mengumumkan hasil pertemuannya pada hari Rabu waktu AS. Pasar berharap The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan tersebut, meskipun ekonomi AS masih cenderung lebih baik dibandingkan negara lain dan tingkat pengangguran masih rendah di bawah 4%. Namun laju inflasi AS masih relatif rendah. Beberapa ekonom dan pejabat The Fed berpendapat bahwa suku bunga perlu diturunkan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi AS yang melambat dan prospek pertumbuhan ekonomi global yang suram ditengah perang dagang yang berkelanjutan. Pasar juga akan mencermati apakah ada indikasi The Fed akan melakukan pemangkasan bunga pada bulan-bulan mendatang. Pasar mengantisipasi penurunan satu hingga tiga kali tahun ini.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6240 - 6350
News & Analysis
GGRM Dirikan Anak Usaha Bidang Pembangunan Jalan
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bersama PT Suryaduta Investama pemegang 69,29% saham GGRM telah mendirikan anak perusahaan baru dengan nama PT Surya Kerta Agung (SKA). Struktur modal anak perusahaan baru tersebut memiliki modal dasar Rp200 miliar dan modal ditempatkan dan disetor Rp100 miliar dimana perseroan memiliki saham sebanyak 99,99% atau Rp99,999 miliar dan PT Suryaduta Investama 1 saham atau Rp1 juta. Tujuan dari pendirian SKA nantinya berusaha dalam bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol, jembatan dan jalan layang termasuk kegiatan pembangunan jembatan dan jalan layang.
Semester I KBLI Bukukan Kenaikan Laba 227%
PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) meraih pendapatan sebesar 16,15% menjadi Rp1,87 triliun hingga periode 30 Juni 2019 naik dibandingkan pendapatan Rp1,61 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor diraih sebesar Rp334,41 miliar naik dari Rp174,89 miliar dan laba sebelum pajak diraih sebesar Rp225,09 miliar naik dari Rp70,25 miliar. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp176,73 miliar naik 227% dari laba bersih Rp54,02 miliar tahun sebelumnya.
Per Juni Laba Bersih TRIS Meningkat 34,5%
PT Trisula Internasional Tbk (TRIS) meraih penjualan neto sebesar Rp459,74 miliar hingga periode 30 Juni 2019 naik 11,16% dari penjualan neto Rp413,58 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba bruto meningkat menjadi Rp96,15 miliar dari Rp90,10 miliar tahun sebelumnya dan laba usaha naik menjadi Rp22,59 miliar dari Rp20,61 miliar tahun sebelumnya. Menurunnya beban lain-lain neto menjadi Rp4,44 miliar dari Rp4,88 miliar membuat laba sebelum beban pajak penghasilan naik menjadi Rp18,16 miliar dibandingkan Rp15,73 miliar. Laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp5,11 miliar naik 34,5% dari Rp3,80 miliar tahun sebelumnya.
MLBI Bukukan Pertumbuhan Laba 4,7%
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatat pertumbuhan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 4,7% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp485,63 miliar atau Rp230 per saham dibandingkan dengan laba Rp463,82 miliar atau Rp220 per saham di tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik 5,4% menjadi Rp1,56 triliun dari Rp1,48 triliun dan laba kotor naik menjadi Rp1,00 triliun dari Rp920,27 miliar.
Semester I Laba Bersih POWR Meningkat 37,2%
PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan 37,2% secara tahunan pada semester I/2019. POWR melaporkan laba bersih USD55,4 juta pada semester I/2019, meningkat 37,2% dari USD40,4 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih POWR naik 3,3% secara tahunan menjadi USD288 juta pada semester I/2019. Pencapaian itu ditopang oleh pertumbuhan permintaan listrik dari pelanggan kawasan industri sebesar 4,2% pada Januari 2019-Juni 2019. Arus kas dari aktivitas operasi senilai USD80,1 juta pada semester I/2019, naik 17,4% dibandingkan dengan periode semester I/2018. Untuk operasional, perseroan melaporkan faktor ketersediaan 98,2%. Susut daya dalam jaringan distribusi dan transmisi sebesar 0,7%.
Fitch Tarik Peringkat TELE
Fitch Ratings Indonesia telah menarik peringkat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE). Peringkat TELE oleh Fitch sebelum penarikan adalah Peringkat Nasional Jangka Panjang pada 'BB-(idn)'; Outlook Negatif. Peringkat Nasional di kategori 'BB' menunjukkan risiko gagal bayar yang meningkat dibandingkan emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Fitch menarik peringkat Tiphone karena Tiphone telah memilih untuk berhenti berpartisipasi dalam proses pemeringkatan. Oleh karena itu, Fitch tidak lagi memiliki informasi yang cukup untuk mempertahankan peringkat. Dengan demikian, Fitch tidak lagi memberikan peringkat atau cakupan analitis untuk TELE
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 3270. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3220-3310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3320
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3360. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3320-3400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3410
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4200. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4150-4250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4260
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat pada level harga 2100. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2080-2130
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2130
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2380. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2350-2410.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2420
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2060. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2030-2090
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2090
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-30 08:05:06 (GMT +7)