30 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 29 Januari 2018 ditutup menguat 0,30% pada level 6680. Sektor pertambangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp409,08 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham Apple. Pasar menantikan laporan keuangan Apple yang akan dirilis pada hari Kamis. Indeks Dow Jones dan indeks S&P500 mengalami pelemahan terbesar dalam sehari sejak September. Pada pekan ini dijadwalkan juga akan dirilis laporan keuangan Amazon.com,Alphabet dan Facebook. Menurut konsensus Reuters rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 13,2%, lebih baik dari ekspektasi sebelumnya yang sebesar 12%. Saat ini dari emiten yang telah merilis laporan keuangan sebanyak 80% melaporkan laba yang melebihi estimasi.pekan ini pasar juga akan menantikan hasil pertemuan dua hari The Fed pada hari Selasa dan Rabu. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya tetap pada pertemuan bulan ini. Sementara itu data ekonomi AS yang dirilis kemarin diantaranya personal income dan personal spending. Data personal income bulan Desember naik 0,4%, sesuai dengan estimasi. Data personal spending meningkat 0,4%, dibawah perkiraan 0,5%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6620 - 6730
News & Analysis
SMSM Dapat Dividen Dari Anak Usaha RM 2 Juta
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) kembali melaporkan adanya pembagian dividen dari salah satu anak perusahaannya. Pendapatan dividen interim tersebut berasal dari anak usahanya PT Bradke Synergies Sdn. Bhd yang berkedudukan di Malaysia. Adapun besaran nilai dividen interim anak usaha tersebut mencapai 2.000.000 ringgit Malaysia atau setara dengan USD511.087. Bradke Synergies Sdn. Bhd adalah perusahaan yang bergerak di bidang investment holding dimana kepemilikan perseroan di perusahaan ini mencapai 100%.
SDMU Akan Private Placement 10% Saham
PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) akan melakukan Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Private Placement) dengan mengeluarkan saham baru maksimal 113.522.500 saham dengan harga nominal Rp100 atau maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 30 Januari 2018 guna meminta persetujuan pemegang saham. Dari pelaksanaan rencana PMTHMETD ini, perseroan akan memperoleh minimal Rp30.746.433.900 dengan asumsi harga pelaksanaan minimal Rp270,84 per lembar yang merupakan harga rata-rata penutupan saham dalam kurun waktu 25 hari di pasar reguler. Dana yang diterima perseroan dari PMTHMETD ini akan dipergunakan untuk pengembangan usaha, modal kerja dan operasional perseroan trmasuk anak perusahaan perseroan.
BTPN Kaji Merger Dengan Bank Sumitomo Mitsu Indonesia
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) telah menerima surat dari pemegang saham perseroan yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) pada 25 Januari 2018 perihal merger antara BTPN dan PT Bank Sumitomo Mitsu Indonesia (SMBCI). Terkait hal ini, perseroan akan melakukan pengkajian dan persiapan teknis untuk proses merger tersebut. Merger ini sejalan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka konsolidasi sektor keuangan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan sinergi sektor keuangan di Indonesia.
WEGE Targetkan Kontrak Rp16,59 Triliun
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (Persero) (WIKA) menargetkan perolehan kontrak pengerjaan proyek selama tahun 2018 sebesar Rp16,59 triliun, naik sebesar 28,4% dibanding tahun 2017 yang diperkirakan mencapai Rp12,92 triliun. Total kontrak dihadapi perseroan pada 2018 terdiri atas target kontrak baru tahun 2018 sebesar Rp7,83 triliun dan carry over 2017 sebesar Rp8,76 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari pemerintah sebesar 30%, BUMN 30% dan swasta 40%.
MAPB Berencana Tambah 70 Gerai Baru
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) pada tahun ini terus akan memacu ekspansi gerai baru miliknya. Kendati ekspansi baru akan memperkuat Starbucks, MAP Boga juga menyiapkan ekspansi untuk merek lain. Saat ini Starbucks masih menjadi fokus ekspansi. Selain itu, perseroan masih memiliki merek Pizza Marzano, Genki Sushi, Krispy Kreme, Coldstone dan Godiva yang terus dikembangkan. Ada beberapa brand yang akan ditambah tokonya antara lain Starbucks dan Genki Sushi, Pizza Marzano. Tahun ini, MAPB akan menambah sekitar 70 gerai baru.
Tahun Ini TRIS Lebih Perkuat Kinerja Gerai Yang Ada
PT Trisula International Tbk (TRIS) menahan penambahan gerai retail. Tahun ini, TRIS lebih memilih renovasi gerai. TRIS akan lebih memperkuat kinerja dari gerai-gerai yang ada. Ekspansi gerai tidak terlalu besar, perseroan fokus ke gerai yang produktif. Optimalisasi dari sisi produk diperbaharui, disesuaikan dan memperkuat brand. TRIS memiliki lebih dari 300 gerai dengan beragam merek yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia. Namun, sejak akhir tahun lalu, TRIS tidak lagi menjual brand Man Club karena respon pasar ke produk ini kurang baik
Stock Pick
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1840. Pergerakan BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1810-1860. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1860
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA menguat ditutup di 1125. Pergerakan saham SMRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1100-1140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1140
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1550. Pergerakan MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1520-1570. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1570
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8075. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7975-8175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8175
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22800. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22550-23050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23050
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 3640. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600-3680.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3680
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8875. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8775-8975. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8975
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 29 Januari 2018 ditutup menguat 0,30% pada level 6680. Sektor pertambangan menyumbangkan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp409,08 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham Apple. Pasar menantikan laporan keuangan Apple yang akan dirilis pada hari Kamis. Indeks Dow Jones dan indeks S&P500 mengalami pelemahan terbesar dalam sehari sejak September. Pada pekan ini dijadwalkan juga akan dirilis laporan keuangan Amazon.com,Alphabet dan Facebook. Menurut konsensus Reuters rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 13,2%, lebih baik dari ekspektasi sebelumnya yang sebesar 12%. Saat ini dari emiten yang telah merilis laporan keuangan sebanyak 80% melaporkan laba yang melebihi estimasi.pekan ini pasar juga akan menantikan hasil pertemuan dua hari The Fed pada hari Selasa dan Rabu. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya tetap pada pertemuan bulan ini. Sementara itu data ekonomi AS yang dirilis kemarin diantaranya personal income dan personal spending. Data personal income bulan Desember naik 0,4%, sesuai dengan estimasi. Data personal spending meningkat 0,4%, dibawah perkiraan 0,5%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6620 - 6730
News & Analysis
SMSM Dapat Dividen Dari Anak Usaha RM 2 Juta
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) kembali melaporkan adanya pembagian dividen dari salah satu anak perusahaannya. Pendapatan dividen interim tersebut berasal dari anak usahanya PT Bradke Synergies Sdn. Bhd yang berkedudukan di Malaysia. Adapun besaran nilai dividen interim anak usaha tersebut mencapai 2.000.000 ringgit Malaysia atau setara dengan USD511.087. Bradke Synergies Sdn. Bhd adalah perusahaan yang bergerak di bidang investment holding dimana kepemilikan perseroan di perusahaan ini mencapai 100%.
SDMU Akan Private Placement 10% Saham
PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) akan melakukan Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Private Placement) dengan mengeluarkan saham baru maksimal 113.522.500 saham dengan harga nominal Rp100 atau maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 30 Januari 2018 guna meminta persetujuan pemegang saham. Dari pelaksanaan rencana PMTHMETD ini, perseroan akan memperoleh minimal Rp30.746.433.900 dengan asumsi harga pelaksanaan minimal Rp270,84 per lembar yang merupakan harga rata-rata penutupan saham dalam kurun waktu 25 hari di pasar reguler. Dana yang diterima perseroan dari PMTHMETD ini akan dipergunakan untuk pengembangan usaha, modal kerja dan operasional perseroan trmasuk anak perusahaan perseroan.
BTPN Kaji Merger Dengan Bank Sumitomo Mitsu Indonesia
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) telah menerima surat dari pemegang saham perseroan yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) pada 25 Januari 2018 perihal merger antara BTPN dan PT Bank Sumitomo Mitsu Indonesia (SMBCI). Terkait hal ini, perseroan akan melakukan pengkajian dan persiapan teknis untuk proses merger tersebut. Merger ini sejalan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka konsolidasi sektor keuangan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan sinergi sektor keuangan di Indonesia.
WEGE Targetkan Kontrak Rp16,59 Triliun
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (Persero) (WIKA) menargetkan perolehan kontrak pengerjaan proyek selama tahun 2018 sebesar Rp16,59 triliun, naik sebesar 28,4% dibanding tahun 2017 yang diperkirakan mencapai Rp12,92 triliun. Total kontrak dihadapi perseroan pada 2018 terdiri atas target kontrak baru tahun 2018 sebesar Rp7,83 triliun dan carry over 2017 sebesar Rp8,76 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari pemerintah sebesar 30%, BUMN 30% dan swasta 40%.
MAPB Berencana Tambah 70 Gerai Baru
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) pada tahun ini terus akan memacu ekspansi gerai baru miliknya. Kendati ekspansi baru akan memperkuat Starbucks, MAP Boga juga menyiapkan ekspansi untuk merek lain. Saat ini Starbucks masih menjadi fokus ekspansi. Selain itu, perseroan masih memiliki merek Pizza Marzano, Genki Sushi, Krispy Kreme, Coldstone dan Godiva yang terus dikembangkan. Ada beberapa brand yang akan ditambah tokonya antara lain Starbucks dan Genki Sushi, Pizza Marzano. Tahun ini, MAPB akan menambah sekitar 70 gerai baru.
Tahun Ini TRIS Lebih Perkuat Kinerja Gerai Yang Ada
PT Trisula International Tbk (TRIS) menahan penambahan gerai retail. Tahun ini, TRIS lebih memilih renovasi gerai. TRIS akan lebih memperkuat kinerja dari gerai-gerai yang ada. Ekspansi gerai tidak terlalu besar, perseroan fokus ke gerai yang produktif. Optimalisasi dari sisi produk diperbaharui, disesuaikan dan memperkuat brand. TRIS memiliki lebih dari 300 gerai dengan beragam merek yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia. Namun, sejak akhir tahun lalu, TRIS tidak lagi menjual brand Man Club karena respon pasar ke produk ini kurang baik
Stock Pick
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat pada level 1840. Pergerakan BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1810-1860. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1860
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA menguat ditutup di 1125. Pergerakan saham SMRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1100-1140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1140
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN kembali ditutup menguat pada level 1550. Pergerakan MNCN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1520-1570. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1570
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8075. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7975-8175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8175
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22800. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22550-23050. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23050
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat ditutup di 3640. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600-3680.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3680
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8875. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8775-8975. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8975
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-30 08:00:49 (GMT +7)