30 Des

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 27 Desember 2019 ditutup menguat 0,16% pada level 6329. Sektor perkebunan mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 296,77 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup mix, dimana indeks Dow Jones dan S&P500 kembali menguat pada rekor tertinggi sedangkan Nasdaq Composite melemah terbatas. Volume perdagangan masih cenderung sepi ditengah tinggal dua hari perdagangan lagi tahun ini di bursa Wall Street. Pasar masih mengharapkan akan segera ditandatanganinya kesepakatan perdagangan tahap I antara AS dan China pada awal Januari yang kembali akan menjadi momentum penguatan indeks setelah tahun baru. Sementara itu pada Jumat lalu dirilis data produksi industri di China bulan November yang mengalami pertumbuhan tercepat dalam delapan bulan terakhir. Namun pelemahan permintaan domestik masih akan menjadi risiko bagi laba perusahaan pada tahun depan. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya pending home sales, S&P Case Shiller home price index, FHFA housing price index, Chicago PMI, consumer confidence, ISM manufacturing index, auto sales dan construction spending. Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak menguat. Indeks diperkirakan bergerak dikisaran level 6290 - 6380


News & Analysis

BBTN Dapat Pinjaman Subordinasi Dari SMF Senilai Rp3 Triliun

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengalirkan dana pinjaman subordinasi sebesar Rp3 triliun kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) untuk mendukung peningkatan kontribusi BBTN dalam Program Satu Juta Rumah. Pinjaman subordinasi tersebut, berjangka waktu pinjaman 5 tahun, dengan suku bunga fixed selama jangka waktu pinjaman. Pinjaman ini bertujuan untuk meningkatkan permodalan BBTN sehingga dapat terus menjalankan perannya sebagai kontributor utama dalam Kredit Pemilikan Rumah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Kerja sama dalam hal pinjaman subordinasi telah tertuang di Rencana Bisnis Bank (RBB) BBTN di tahun 2019 dan merupakan pinjaman subordinasi kedua setelah yang pertama disalurkan pada tahun 2016 senilai Rp 3 triliun, sehingga pinjaman subordinasi yang telah disalurkan SMF telah mencapai Rp6 triliun.


Anak Usaha PEHA Ekspor Produk Ke Myanmar

PT Phapros Tbk (PEHA) gencar melakukan ekspansi bisnisnya di tahun ini, salah satunya adalah dengan melakukan ekspor produk ke Myanmar melalui anak usahanya PT Lucas Djaja dan PT Marin Liza Farmasi yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Produk yang diekspor adalah obat influenza serta multivitamin. Nilai ekspor ini mencapai lebih dari USD 50 ribu atau sekitar lebih dari Rp 700 juta. Ke depannya perseroan berharap ekspor yang dilakukan oleh anak usaha PEHA ini dapat meningkatkan konsolidasi pendapatan ekspor perusahaan hingga di atas 5%.


HITS Jual Kapal Anak Usaha Senilai Rp13,32 Miliar

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) melakukan penjualan kapal milik entitas anak perseroan yaitu PT Humpuss Transportasi Kimia. Transaksi penjualan satu unit kapal MT Sapta Samudera dilakukan pada 22 Desember 2019. Kapal tersebut dibeli oleh PT Pancaran Maritim Transportindo yang bukan perusahaan terafiliasi dengan perseroan senilai Rp13,32 miliar.


Kuartal III Rugi CANI Bertambah Menjadi USD1,65 Juta

PT Capitol Nusantara Tbk (CANI) mencatat rugi neto sebesar USD1,65 juta hingga kuartal III 2019 dari rugi neto USD1,45 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat menjadi USD340,39 ribu dari pendapatan USD240,31 ribu dan beban pokok pendapatan tercatat USD1,33 juta turun dari USD1,45 juta. Rugi bruto tercatat turun menjadi USD1,02 juta dari rugi bruto tahun sebelumnya yang sebesar USD1,42 juta. Namun beban umum bertambah menjadi USD308,04 ribu dari USD118,73 ribu dan beban operasi lain naik menjadi USD377,97 ribu dari USD122,96 ribu dan laba selisih kurs turun menjadi USD8,82 ribu dari USD27,79 ribu. Sehingga rugi usaha naik menjadi USD1,70 juta dari rugi usaha tahun sebelumnya yang USD1,42 juta.


INTA Targetkan Kurangi Rugi Bersih Sebesar 50% Tahun Ini

PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan dapat mengurangi laba bersih sebesar 50% dibandingkan dengan tahun lalu. Pada akhir 2018, INTA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp399,53 miliar. INTA menargetkan pada akhir tahun 2019, rugi bersih dapat mengecil menjadi Rp199 miliar, karena diversifikasi bisnis yang dijalankan perseroan. Hingga kuartal III/2019, INTA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp121 miliar. Pada tahun ini INTA melakukan konsolidasi pada lini bisnis alat berat sebagai motor usaha dengan mendorong penjualan suku cadang. INTA juga menggabungkan bisnis penyewaan alat berat dalam suatu lini usaha alat berat agar lebih fokus memenuhi kebutuhan yang bervariasi. INTA juga mulai menargetkan pasar di luar tambang batubara.


COCO Optimis Dapat Capai Target Penjualan Rp200 Miliar

PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) optimis dapat mencapai target penjualan sebesar Rp200 miliar hingga akhir tahun ini. Per September, penjualan perseroan telah mencapai 75% dari target sepanjang tahun. Kinerja penjualan pada kuartal IV diperkirakan akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya, karena secara musiman penjualan pada Desember akan meningkat 1,5 kali dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.



Stock Pick


BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4430.
BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4370-4490.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4470

PGAS


Pada perdagangan kemarin saham PGAS ditutup menguat pada level harga
2250. PGAS selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2200-2290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2250

AALI



Pada perdagangan kemarin saham AALI ditutup menguat dilevel harga 14500.
AALI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 13800-15000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 14750

LSIP

Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level 1470.
LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1445-1505.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1470

SCMA

Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat dilevel harga 1445.
SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 1395-1495. Rekomendasi
Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1455

PTBA

Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 2650. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2600-2720.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2690





Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2019
Published on 2019-12-30 06:32:01 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)