3 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 2 Januari 2019 ditutup melemah 0,215% pada level 6181. Saham sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp207,49 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada hari pertama perdagangan tahun 2019 ditutup menguat moderat. Harga minyak mentah menguat karena Saudi Arabia mengurangi ekspor minyaknya. Saham sektor perbankan mengalami reli. Sedangkan saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah. Sementara itu data ekonomi China dan Eropa yang melemah membebani indeks di bursa global serta mendorong kenaikan pada alternatif investasi yang dianggap lebih aman dibandingkan saham, yaitu emas, obligasi pemerintah AS dan yen Jepang. Penguatan moderat pada indeks bursa Wall Street lebih dipicu oleh bargain hunting karena valuasi saham dianggap sudah lebih murah setelah mengalami koreksi pada bulan lalu. Indeks PMI manufaktur China bulan Desember turun pada level 49,7 dari 50,2, yang merupakan penurunan pada area kontraksi untuk pertama kalinya sejak Mei 2017. Indeks PMI di area euro juga mengalami penurunan pada level terendah sejak Februari 2016. Hal tersebut mendorong kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6144 - 6250.
News & Analysis
BVIC Akan Bayar Bunga Obligasi Rp9,1 Miliar
PT Bank Victoria Tbk (BVIC) berencana melakukan pembayaran bunga ke-6 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 yang akan dilakukan pada 11 Januari 2019. Total pembayaran bunga ke-6 sebesar Rp9,1 miliar yang terdiri dari pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan sebesar Rp7,725 miliar dan bunga obligasi subordinasi berkelanjutan sebesar Rp1,375 miliar. Nilai pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I sebesar Rp300 miliar dengan bunga 10,3% per tahun dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp50 miliar dengan bunga 11% per tahun.
AUTO Beri Pinjaman Pada Anak Usaha Rp535 Miliar
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) telah menandatangani perjanjian Pinjaman kepada salah satu anak usahanya yang dimiliki 100% oleh perseroan PT Velasto Indonesia (VIN) yang berkedudukan di Purwakarta. Nilai transaksi pinjaman sebesar Rp535 miliar dimana tujuan dari transaksi afiliasi ini adalah untuk modal kerja VIN dan investasi dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha utamanya. Transaksi ini disebutkan, tidak menimbulkan dampak negatif apapun terhadap keuangan maupun kegiatan operasional perusahaan terkendali dan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keuangan perusahaan terkendali.
KBLM Tutup Aruna Solar Indonesia Karena Tidak Beroperasi
PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) telah memutuskan untuk membubarkan PT Aruna Solar Indonesia, suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Pembubaran tersebut dikarenakan tidak adanya kegiatan operasional. PT Aruna Solar Indonesia merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99%. Tidak ada dampak akibat penutupan anak usaha ini terhadap kegiatan operasional, hukum dan kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten.
TDPM Akan Tawarkan Obligasi Rp100 Miliar
PT Tridomain Performance Tbk (TDPM) akan menawarkan Obligasi I Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp100 miliar yang akan dicatatkan di BEI. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar 10,5% per tahun dengan frekuensi pembayaran bunga tiga bulan sekali dengan tenor selama tiga tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 8 Januari 2022 dimana masa penawaran umum dilakukan pada 2-3 Januari 2019 dengan pencatatan di BEI pada 9 Januari 2019.
BEST Jual 10% Saham Daiwa Manunggal Logistik
PT Bekasi Fajar Industrial Tbk (BEST) telah melakukan penjualan 10% saham atau sebanyak 70.340 lembar saham PT Daiwa Manunggal Logistik Properti (DMLP) kepada DH Asia Investment Jasmine (DHAIJ). Penandatanganan Akta Jual Beli dilakukan pada 28 Desember 2018 dimana berdasarkan perjanjian jual beli nilai transaksi mencapai Rp80.636.298.860. Ini merupakan transaksi afiliasi dimana DHAIJ merupakan anak perusahaan tidak langsung dari Daiwa House Industry Co Ltd dan Daiwa House Industri Co Ltd merupakan pemegang 10% saham perseroan.
LCKM Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp26,24 Miliar
PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) masih memiliki sisa dana hasil Penawaran Umum sebesar Rp26,24 miliar hingga periode 31 Desember 2018. Pada IPO yang digelar Januari 2018 lalu, perseroan meraih hasil bersih sebesar Rp39 miliar. Dana itu sudah dipergunakan untuk riset dan pengembangan sebesar Rp434,9 juta dan modal kerja Rp12,32 miliar sehingga total penggunaan dana mencapai Rp12,76 miliar. Sementara itu dana hasil sisa IPO yang didepositokan sebesar Rp4 miliar di Bank CIMB Niaga dengan bunga 6,50% per tahun sedangkan sisanya tidak disebutkan soal penempatannya.
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 2 Januari 2019 ditutup melemah 0,215% pada level 6181. Saham sektor pertambangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp207,49 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada hari pertama perdagangan tahun 2019 ditutup menguat moderat. Harga minyak mentah menguat karena Saudi Arabia mengurangi ekspor minyaknya. Saham sektor perbankan mengalami reli. Sedangkan saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah. Sementara itu data ekonomi China dan Eropa yang melemah membebani indeks di bursa global serta mendorong kenaikan pada alternatif investasi yang dianggap lebih aman dibandingkan saham, yaitu emas, obligasi pemerintah AS dan yen Jepang. Penguatan moderat pada indeks bursa Wall Street lebih dipicu oleh bargain hunting karena valuasi saham dianggap sudah lebih murah setelah mengalami koreksi pada bulan lalu. Indeks PMI manufaktur China bulan Desember turun pada level 49,7 dari 50,2, yang merupakan penurunan pada area kontraksi untuk pertama kalinya sejak Mei 2017. Indeks PMI di area euro juga mengalami penurunan pada level terendah sejak Februari 2016. Hal tersebut mendorong kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6144 - 6250.
News & Analysis
BVIC Akan Bayar Bunga Obligasi Rp9,1 Miliar
PT Bank Victoria Tbk (BVIC) berencana melakukan pembayaran bunga ke-6 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 yang akan dilakukan pada 11 Januari 2019. Total pembayaran bunga ke-6 sebesar Rp9,1 miliar yang terdiri dari pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan sebesar Rp7,725 miliar dan bunga obligasi subordinasi berkelanjutan sebesar Rp1,375 miliar. Nilai pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I sebesar Rp300 miliar dengan bunga 10,3% per tahun dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp50 miliar dengan bunga 11% per tahun.
AUTO Beri Pinjaman Pada Anak Usaha Rp535 Miliar
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) telah menandatangani perjanjian Pinjaman kepada salah satu anak usahanya yang dimiliki 100% oleh perseroan PT Velasto Indonesia (VIN) yang berkedudukan di Purwakarta. Nilai transaksi pinjaman sebesar Rp535 miliar dimana tujuan dari transaksi afiliasi ini adalah untuk modal kerja VIN dan investasi dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha utamanya. Transaksi ini disebutkan, tidak menimbulkan dampak negatif apapun terhadap keuangan maupun kegiatan operasional perusahaan terkendali dan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keuangan perusahaan terkendali.
KBLM Tutup Aruna Solar Indonesia Karena Tidak Beroperasi
PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) telah memutuskan untuk membubarkan PT Aruna Solar Indonesia, suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Pembubaran tersebut dikarenakan tidak adanya kegiatan operasional. PT Aruna Solar Indonesia merupakan Entitas Anak Perseroan dengan kepemilikan 99%. Tidak ada dampak akibat penutupan anak usaha ini terhadap kegiatan operasional, hukum dan kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten.
TDPM Akan Tawarkan Obligasi Rp100 Miliar
PT Tridomain Performance Tbk (TDPM) akan menawarkan Obligasi I Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp100 miliar yang akan dicatatkan di BEI. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap sebesar 10,5% per tahun dengan frekuensi pembayaran bunga tiga bulan sekali dengan tenor selama tiga tahun. Obligasi ini akan jatuh tempo pada 8 Januari 2022 dimana masa penawaran umum dilakukan pada 2-3 Januari 2019 dengan pencatatan di BEI pada 9 Januari 2019.
BEST Jual 10% Saham Daiwa Manunggal Logistik
PT Bekasi Fajar Industrial Tbk (BEST) telah melakukan penjualan 10% saham atau sebanyak 70.340 lembar saham PT Daiwa Manunggal Logistik Properti (DMLP) kepada DH Asia Investment Jasmine (DHAIJ). Penandatanganan Akta Jual Beli dilakukan pada 28 Desember 2018 dimana berdasarkan perjanjian jual beli nilai transaksi mencapai Rp80.636.298.860. Ini merupakan transaksi afiliasi dimana DHAIJ merupakan anak perusahaan tidak langsung dari Daiwa House Industry Co Ltd dan Daiwa House Industri Co Ltd merupakan pemegang 10% saham perseroan.
LCKM Masih Miliki Sisa Dana IPO Rp26,24 Miliar
PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) masih memiliki sisa dana hasil Penawaran Umum sebesar Rp26,24 miliar hingga periode 31 Desember 2018. Pada IPO yang digelar Januari 2018 lalu, perseroan meraih hasil bersih sebesar Rp39 miliar. Dana itu sudah dipergunakan untuk riset dan pengembangan sebesar Rp434,9 juta dan modal kerja Rp12,32 miliar sehingga total penggunaan dana mencapai Rp12,76 miliar. Sementara itu dana hasil sisa IPO yang didepositokan sebesar Rp4 miliar di Bank CIMB Niaga dengan bunga 6,50% per tahun sedangkan sisanya tidak disebutkan soal penempatannya.
Stock Pick
LSIP
Pada perdagangan kemarin LSIP berlanjut mengalami kenaikan hingga level 1295 sebelum ditutup pada level 1280. Diperkirakan LSIP masih berpotensi melanjutkan kenaikan pada hari ini dengan resistance pada level 1295 dan berikutnya pada level 1320.
Support pada level 1265/1255. Sell On Strength jika tidak melewati level 1295.
WIKA
Pada perdagangan kemarin WIKA ditutup menguat pada level 1715. Indikator stochastic menunjukkan reversal dan potensi berlanjutnya kenaikan. Diperkirakan penguatan WIKA akan berlanjut dengan menguji level resistance pada 1740. Level resistance berikutnya pada 1770.
Support pada 1705. Sell On Strengh jika tidak melewati resistance pada level 1740.
PGAS
Pada perdagangan kemarin saham PGAS ditutup menguat pada level 2210, melewati resistance di 2200. Diperkirakan PGAS masih berpeluang melanjutkan kenaikan pada resistance 2230/2270.
Support pada level 2200/2180. Sell On Strength jika tidak melewati level resistance di 2230.
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level 1760. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1720-1830
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1790
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 1635. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1645
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level 26200. BBCA diperkirakan berpeluang akan bergerak di kisaran 25875-26475.
LSIP
Pada perdagangan kemarin LSIP berlanjut mengalami kenaikan hingga level 1295 sebelum ditutup pada level 1280. Diperkirakan LSIP masih berpotensi melanjutkan kenaikan pada hari ini dengan resistance pada level 1295 dan berikutnya pada level 1320.
Support pada level 1265/1255. Sell On Strength jika tidak melewati level 1295.
WIKA
Pada perdagangan kemarin WIKA ditutup menguat pada level 1715. Indikator stochastic menunjukkan reversal dan potensi berlanjutnya kenaikan. Diperkirakan penguatan WIKA akan berlanjut dengan menguji level resistance pada 1740. Level resistance berikutnya pada 1770.
Support pada 1705. Sell On Strengh jika tidak melewati resistance pada level 1740.
PGAS
Pada perdagangan kemarin saham PGAS ditutup menguat pada level 2210, melewati resistance di 2200. Diperkirakan PGAS masih berpeluang melanjutkan kenaikan pada resistance 2230/2270.
Support pada level 2200/2180. Sell On Strength jika tidak melewati level resistance di 2230.
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level 1760. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1720-1830
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1790
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 1635. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1600-1670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1645
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level 26200. BBCA diperkirakan berpeluang akan bergerak di kisaran 25875-26475.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 26300
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2019
Published on 2019-01-03 08:19:23 (GMT +7)