29 Oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 26 Oktober 2018 ditutup menguat 0,52% pada level 5784. Sektor infrastruktur dan perdagangan mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 388,87 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah akibat laporan keuangan yang mengecewakan dari Amazon dan Alphabet yang mendorong koreksi pada saham sektor teknologi dan internet. Data PDB AS Q3 tumbuh 3,5%, lebih lambat dari Q2 yang sebesar 4,2%, namun lebih baik dari estimasi yang sebesar 3,3%. Indeks Michigan Sentiment bulan Oktober turun pada level 98,6 dari 99. Investor beralih dari saham ke aset yang dianggap lebih aman sehingga mendorong kenaikan harga emas dan obligasi pemerintah AS. Dollar AS melemah, sedangkan euro dan yen Jepang mengalami kenaikan. Yield US-Treasury note turun pada level 3,08%. Pada pekan ini selain mencermati data ekonomi, pasar juga akan mencermati perkembangan politik dalam negeri AS. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya personal income, personal spending, Case-Shiller 20 city index, consumer confidence, ADP Employment, construction spending, indeks ISM manufaktur, auto sales, nonfarm payrolls, unemployment rate, trade balance dan factory orders. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5720 - 5860
News & Analysis
MDKI Mengalami Penurunan Laba 44,7%
PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) mengalami penurunan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk hingga 30 September 2018 sebesar 44,7% menjadi Rp29,11 miliar dibandingkan laba Rp52,65 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik menjadi Rp297,52 miliar dari penjualan bersih Rp271,42 miliar dan beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp244,47 miliar dari Rp195,98 miliar. Laba kotor turun menjadi Rp53,05 miliar dari Rp75,43 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp30,83 miliar dari Rp57,20 miliar.
CLEO Bukukan Kenaikan Laba 22,8%
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat laba tahun berjalan yang didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp46,84 miliar hingga periode yang berakhir 30 September 2018 atau tumbuh 22,8% dibandingkan laba Rp38,13 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik menjadi Rp593,76 miliar dari Rp440,77 miliar dan beban pokok naik menjadi Rp395,23 miliar dari Rp277,03 miliar tahun sebelumnya. Laba bruto naik menjadi Rp195,53 miliar dari Rp163,33 miliar dan laba sebelum beban pajak penghasilan naik menjadi Rp60,32 miliar dari laba sebelum pajak Rp48,40 miliar tahun sebelumnya.
AMRT Dirikan Perusahaan Patungan di Filipina
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) melalui entitas anaknya Alfamart Retail Asia Pte Ltd (ARA) bersama dengan SM Retail Inc, perusahaan asal Filipina mendirikan perusahaan patungan bernama DC Properties Management Corp. (DCPM). DCPM berdiri berdasarkan hukum negara Filipina yang bergerak di bidang penyediaan lahan untuk pusat distribusi toko-toko Alfamart di Filipina. Pemegang saham DCPM adalah SM Retail Inc sebesar 60% dan ARA sebesar 40% sebagaimana yang tercantum pada Certificate of Incorporation tertanggal 24 Oktober 2018.
ACST Mengalami Penurunan Laba 18%
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan penurunan laba 18% secara tahunan pada kuartal III/2018 meski pendapatan tercatat tumbuh 40%. ACST membukukan pendapatan Rp2,73 trilun. Jumlah tersebut naik 40,54% dari posisi Rp1,94 triliun pada kuartal III/2017. Beban pokok pendapatan perseroan tercatat naik 35,67% secara tahunan pada kuartal III/2018. Terjadi kenaikan dari Rp1,62 triliun menjadi Rp2,20 triliun. Di sisi lain, biaya keuangan atau finance costs perseroan mengalami kenaikan 302,22% secara tahunan. Nilai yang dikeluarkan ACST meningkat dari Rp55,36 miliar menjadi Rp222,67 miliar. ACST membukukan laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp91,23 miliar pada kuartal III/2018. Pencapaian tersebut turun 18,01% dari posisi Rp111,27 miliar pada kuartal III/2017.
HMSP Bukukan Kenaikan Laba Bersih 3,77%
Laba yang didistribusikan ke pemilik entitas induk PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) tumbuh tipis 3,77% hingga periode 30 September 2018 menjadi Rp9,69 triliun dibandingkan laba Rp9,33 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik menjadi Rp77,53 triliun dari Rp72,29 triliun dan beban pokok penjualan naik menjadi Rp59,22 triliun dari Rp54,70 triliun. Laba kotor meningkat menjadi Rp18,30 triliun dari Rp17,59 triliun dan laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp12,83 triliun naik dari laba sebelum pajak Rp12,39 triliun hingga September tahun sebelumnya.
Laba Bersih AUTO Meningkat 11,8%
Laba yang didistribusikan ke pemilik entitas induk PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebesar Rp414,15 miliar hingga periode 30 September 2018 naik 11,8% dibandingkan laba Rp370,43 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih meningkat menjadi Rp11,50 triliun dari Rp9,97 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp10,13 triliun dari Rp8,70 triliun. Laba bruto naik menjadi Rp1,36 triliun dari Rp1,26 triliun tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak penghasilan diraih Rp588,57 miliar dari Rp444,70 miliar tahun sebelumnya
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3630. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3580-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup tertahan pada level harga 8775. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8900
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7100. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6950-7275.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 23600. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23400-23850
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23900
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6450. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6375-6550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6575
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7425. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7325-7525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 26 Oktober 2018 ditutup menguat 0,52% pada level 5784. Sektor infrastruktur dan perdagangan mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp 388,87 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup melemah akibat laporan keuangan yang mengecewakan dari Amazon dan Alphabet yang mendorong koreksi pada saham sektor teknologi dan internet. Data PDB AS Q3 tumbuh 3,5%, lebih lambat dari Q2 yang sebesar 4,2%, namun lebih baik dari estimasi yang sebesar 3,3%. Indeks Michigan Sentiment bulan Oktober turun pada level 98,6 dari 99. Investor beralih dari saham ke aset yang dianggap lebih aman sehingga mendorong kenaikan harga emas dan obligasi pemerintah AS. Dollar AS melemah, sedangkan euro dan yen Jepang mengalami kenaikan. Yield US-Treasury note turun pada level 3,08%. Pada pekan ini selain mencermati data ekonomi, pasar juga akan mencermati perkembangan politik dalam negeri AS. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya personal income, personal spending, Case-Shiller 20 city index, consumer confidence, ADP Employment, construction spending, indeks ISM manufaktur, auto sales, nonfarm payrolls, unemployment rate, trade balance dan factory orders. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG akan bergerak dikisaran level 5720 - 5860
News & Analysis
MDKI Mengalami Penurunan Laba 44,7%
PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) mengalami penurunan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk hingga 30 September 2018 sebesar 44,7% menjadi Rp29,11 miliar dibandingkan laba Rp52,65 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik menjadi Rp297,52 miliar dari penjualan bersih Rp271,42 miliar dan beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp244,47 miliar dari Rp195,98 miliar. Laba kotor turun menjadi Rp53,05 miliar dari Rp75,43 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp30,83 miliar dari Rp57,20 miliar.
CLEO Bukukan Kenaikan Laba 22,8%
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat laba tahun berjalan yang didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp46,84 miliar hingga periode yang berakhir 30 September 2018 atau tumbuh 22,8% dibandingkan laba Rp38,13 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik menjadi Rp593,76 miliar dari Rp440,77 miliar dan beban pokok naik menjadi Rp395,23 miliar dari Rp277,03 miliar tahun sebelumnya. Laba bruto naik menjadi Rp195,53 miliar dari Rp163,33 miliar dan laba sebelum beban pajak penghasilan naik menjadi Rp60,32 miliar dari laba sebelum pajak Rp48,40 miliar tahun sebelumnya.
AMRT Dirikan Perusahaan Patungan di Filipina
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) melalui entitas anaknya Alfamart Retail Asia Pte Ltd (ARA) bersama dengan SM Retail Inc, perusahaan asal Filipina mendirikan perusahaan patungan bernama DC Properties Management Corp. (DCPM). DCPM berdiri berdasarkan hukum negara Filipina yang bergerak di bidang penyediaan lahan untuk pusat distribusi toko-toko Alfamart di Filipina. Pemegang saham DCPM adalah SM Retail Inc sebesar 60% dan ARA sebesar 40% sebagaimana yang tercantum pada Certificate of Incorporation tertanggal 24 Oktober 2018.
ACST Mengalami Penurunan Laba 18%
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) membukukan penurunan laba 18% secara tahunan pada kuartal III/2018 meski pendapatan tercatat tumbuh 40%. ACST membukukan pendapatan Rp2,73 trilun. Jumlah tersebut naik 40,54% dari posisi Rp1,94 triliun pada kuartal III/2017. Beban pokok pendapatan perseroan tercatat naik 35,67% secara tahunan pada kuartal III/2018. Terjadi kenaikan dari Rp1,62 triliun menjadi Rp2,20 triliun. Di sisi lain, biaya keuangan atau finance costs perseroan mengalami kenaikan 302,22% secara tahunan. Nilai yang dikeluarkan ACST meningkat dari Rp55,36 miliar menjadi Rp222,67 miliar. ACST membukukan laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp91,23 miliar pada kuartal III/2018. Pencapaian tersebut turun 18,01% dari posisi Rp111,27 miliar pada kuartal III/2017.
HMSP Bukukan Kenaikan Laba Bersih 3,77%
Laba yang didistribusikan ke pemilik entitas induk PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) tumbuh tipis 3,77% hingga periode 30 September 2018 menjadi Rp9,69 triliun dibandingkan laba Rp9,33 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik menjadi Rp77,53 triliun dari Rp72,29 triliun dan beban pokok penjualan naik menjadi Rp59,22 triliun dari Rp54,70 triliun. Laba kotor meningkat menjadi Rp18,30 triliun dari Rp17,59 triliun dan laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp12,83 triliun naik dari laba sebelum pajak Rp12,39 triliun hingga September tahun sebelumnya.
Laba Bersih AUTO Meningkat 11,8%
Laba yang didistribusikan ke pemilik entitas induk PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebesar Rp414,15 miliar hingga periode 30 September 2018 naik 11,8% dibandingkan laba Rp370,43 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih meningkat menjadi Rp11,50 triliun dari Rp9,97 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp10,13 triliun dari Rp8,70 triliun. Laba bruto naik menjadi Rp1,36 triliun dari Rp1,26 triliun tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak penghasilan diraih Rp588,57 miliar dari Rp444,70 miliar tahun sebelumnya
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3630. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3580-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3670
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup tertahan pada level harga 8775. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8675-8875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8900
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7100. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6950-7275.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 23600. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 23400-23850
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 23900
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6450. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6375-6550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6575
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7425. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7325-7525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7600
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-10-29 08:53:28 (GMT +7)