29 Nov
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 28 November 2018 ditutup melemah 0,37% pada level 5991. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp235,29 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu olehharapan investor bahwa The Fed akan memperlambat pengetatan kebijakan moneternya setelah adanya komentar dari Chairman The Fed Jerome Powell. Dalam komentarnya kemarin, Powell menyatakan bahwa suku bunga acuan The Fed saat ini mendekati level netral. Pernyataan ini berlawanan dengan bulan lalu dimana Powell menyatakan bahwa suku bunga acuan masih jauh dari netral dan kemungkinan The Fed akan mencapai level yang melampauinya.tersebut menimbulkan spekulasi di pasar bahwa The Fed mempertimbangkan untuk menahan sementara kenaikan suku bunga. Dollar AS mengalami penurunan dan demikian juga dengan yield US-Treasury note, didorong oleh ekspektasi tersebut. Namun Powell juga menyatakan bahwa prospek ekonomi masih solid, sehingga masih terbuka potensi kenaikan suku bunga pada pertemuan Desember. Pasar memprediksi The Fed akan mengurangi kenaikan suku bunga tahun depan, dari target semula sebanyak tiga kali kenaikan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5940 - 6030
News & Analysis
Anak Usaha CMPP Alihkan Kargo Pada Perusahaan Afiliasi
PT AirAsia indonesia Tbk (CMPP) melaporkan bahwa anak usahanya PT Indonesia AirAsia (IAA) telah mengalihkan kapasitas kargo dan manajemen services kargonya kepada perusahaan afiliasi RedCargo Logistics Sdn. Bhd. Pengalihan tersebut dituangkan dalam Master General Cargo Sales Agen (GSA) pada 26 November 2018 antara IAA dan RedCargo dimana IAA menjual kepada RedCargo kapasitas kargo berikut manajemen service kargo untuk semua penerbangan yang dimiliki IAA kepada RedCargo. RedCargo akan membayar kepada IAA berupa jaminan pembayaran di kisaran Rp55,4 miliar dari periode bulan November 2018 sampai dengan Juli 2019.
BVIC Akan Bayar Bunga Obligasi Rp17,2 Miliar
PT Bank Victoria Tbk (BVIC) berencana melakukan pembayaran bunga ke-2 Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 pada 5 Desember 2018 kepada para pemegang obligasi yang tercatat dengan recording date 29 November 2018. Total bunga obligasi yang akan dibayarkan mencapai Rp17,20 miliar yang terdiri atas bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 Seri A sebesar Rp2,425 miliar dan Seri B sebesar Rp5,15 miliar serta Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B sebesar Rp9,625 miliar.
Kepemilikan DVLA di Etana Biotechnologies Terdilusi 1,35%
PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) mengalami penurunan persentase saham di PT Etana Biotechnologies Indonesia (PT EBI) dari sebelumnya 13,86% menjadi 12,51%. Penurunan tersebut terjadi setelah RUPSLB PT EBI memutuskan adanya peningkatan modal disetor dan ditempatkan dari Rp204.794.374.000 menjadi Rp226.976.334.000. Peningkatan modal tersebut diambil oleh pemegang saham PT EBI lain yakni Etana Bioitechnologies Hong Kong (EBHK) pada 27 November 2018. Sementara perseroan dan PT Optel Internasional (PT OI) tidak mengambil bagian atas peningkatan modal tersebut. Sehingga dengan demikian maka kepemilikan saham di PT EBI kini dikuasai 72,49% oleh EBHK dan PT OI sebesar 15% serta perseroan 12,51%.
ESTI Jual Aset Senilai Rp70 Miliar Untuk Bayar Sebagian Utang
PT Evershine Textile Tbk (ESTI) akan melakukan penjualan aset entitas anak yakni PT Indoyongtex Jaya yang 99,99% dimiliki perseroan kepada PT Kahatex. Aset yang dijual berupa tanah seluas 42.394 meter persegi dan bangunan seluas 24.868 meter persegi yang terletak di Desa Cibadak, Cikupa Tangerang. Pembelinya yakni PT Kahatex. Penjualan aset PT Indoyongtex ini dilakukan dengan alasan efisiensi dimana nilai transaksi jual beli terhadap aset tersebut senilai Rp70 miliar dimana pembayaran dilakukan bertahap sejak 31 Mei 2018 hingga 21 November 2018. Hasil bersih penjualan aset ini akan digunakan untuk membayar sebagian utang perseroan kepada entitas anak lain yakni PT Primajuli Sukses yang sebesar USD 10.460.757.
LAND Targetkan Penjualan Rp381 Miliar Dari Proyek Baru di Serpong
PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) menargetkan angka penjualan hingga Rp381 miliar dari pemasaran menara kedua pada proyek mixed use Parkland Avenue yang akan mulai dibangun pada 1 Desember 2018 mendatang di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Semula, groundbreaking ditargetkan baru akan dilakukan pada tahun depan, meskipun pemasaran proyek ini sudah dilakukan sejak April 2018. Hingga kini, sudah sekitar 420 unit apartemen dari pasokan 603 unit pada menara ini yang sudah terserap pasar.
BIPI Berencana Refinancing Utang USD300 Juta
PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) berencana melakukan refinancing utang dengan kisaran USD300 juta sebagai bagian dari upaya resktrukturisasi keuangan perseroan. Saat ini, rencana tersebut tengah dalam tahap finalisasi. Eksekusi rencana tersebut rencananya akan dilakukan pada akhir 2018 atau 2019 dengan dana berasal dari kreditur luar negeri. BIPI memproyeksikan penanganan batu bara dapat mencapai 70 juta ton hingga akhir 2018. Per kuartal III/2018, total penanganan batu bara mencapai 52,85 juta ton
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8400. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8300-8500
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8550
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 3900. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3850-3940.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3950
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 9000. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8900-9100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9150
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1575. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1555-1590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1595
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 3990. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3940-4040.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4050
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat dilevel harga 1255. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1240-1270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1275
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 28 November 2018 ditutup melemah 0,37% pada level 5991. Sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp235,29 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu olehharapan investor bahwa The Fed akan memperlambat pengetatan kebijakan moneternya setelah adanya komentar dari Chairman The Fed Jerome Powell. Dalam komentarnya kemarin, Powell menyatakan bahwa suku bunga acuan The Fed saat ini mendekati level netral. Pernyataan ini berlawanan dengan bulan lalu dimana Powell menyatakan bahwa suku bunga acuan masih jauh dari netral dan kemungkinan The Fed akan mencapai level yang melampauinya.tersebut menimbulkan spekulasi di pasar bahwa The Fed mempertimbangkan untuk menahan sementara kenaikan suku bunga. Dollar AS mengalami penurunan dan demikian juga dengan yield US-Treasury note, didorong oleh ekspektasi tersebut. Namun Powell juga menyatakan bahwa prospek ekonomi masih solid, sehingga masih terbuka potensi kenaikan suku bunga pada pertemuan Desember. Pasar memprediksi The Fed akan mengurangi kenaikan suku bunga tahun depan, dari target semula sebanyak tiga kali kenaikan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5940 - 6030
News & Analysis
Anak Usaha CMPP Alihkan Kargo Pada Perusahaan Afiliasi
PT AirAsia indonesia Tbk (CMPP) melaporkan bahwa anak usahanya PT Indonesia AirAsia (IAA) telah mengalihkan kapasitas kargo dan manajemen services kargonya kepada perusahaan afiliasi RedCargo Logistics Sdn. Bhd. Pengalihan tersebut dituangkan dalam Master General Cargo Sales Agen (GSA) pada 26 November 2018 antara IAA dan RedCargo dimana IAA menjual kepada RedCargo kapasitas kargo berikut manajemen service kargo untuk semua penerbangan yang dimiliki IAA kepada RedCargo. RedCargo akan membayar kepada IAA berupa jaminan pembayaran di kisaran Rp55,4 miliar dari periode bulan November 2018 sampai dengan Juli 2019.
BVIC Akan Bayar Bunga Obligasi Rp17,2 Miliar
PT Bank Victoria Tbk (BVIC) berencana melakukan pembayaran bunga ke-2 Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 pada 5 Desember 2018 kepada para pemegang obligasi yang tercatat dengan recording date 29 November 2018. Total bunga obligasi yang akan dibayarkan mencapai Rp17,20 miliar yang terdiri atas bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 Seri A sebesar Rp2,425 miliar dan Seri B sebesar Rp5,15 miliar serta Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B sebesar Rp9,625 miliar.
Kepemilikan DVLA di Etana Biotechnologies Terdilusi 1,35%
PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) mengalami penurunan persentase saham di PT Etana Biotechnologies Indonesia (PT EBI) dari sebelumnya 13,86% menjadi 12,51%. Penurunan tersebut terjadi setelah RUPSLB PT EBI memutuskan adanya peningkatan modal disetor dan ditempatkan dari Rp204.794.374.000 menjadi Rp226.976.334.000. Peningkatan modal tersebut diambil oleh pemegang saham PT EBI lain yakni Etana Bioitechnologies Hong Kong (EBHK) pada 27 November 2018. Sementara perseroan dan PT Optel Internasional (PT OI) tidak mengambil bagian atas peningkatan modal tersebut. Sehingga dengan demikian maka kepemilikan saham di PT EBI kini dikuasai 72,49% oleh EBHK dan PT OI sebesar 15% serta perseroan 12,51%.
ESTI Jual Aset Senilai Rp70 Miliar Untuk Bayar Sebagian Utang
PT Evershine Textile Tbk (ESTI) akan melakukan penjualan aset entitas anak yakni PT Indoyongtex Jaya yang 99,99% dimiliki perseroan kepada PT Kahatex. Aset yang dijual berupa tanah seluas 42.394 meter persegi dan bangunan seluas 24.868 meter persegi yang terletak di Desa Cibadak, Cikupa Tangerang. Pembelinya yakni PT Kahatex. Penjualan aset PT Indoyongtex ini dilakukan dengan alasan efisiensi dimana nilai transaksi jual beli terhadap aset tersebut senilai Rp70 miliar dimana pembayaran dilakukan bertahap sejak 31 Mei 2018 hingga 21 November 2018. Hasil bersih penjualan aset ini akan digunakan untuk membayar sebagian utang perseroan kepada entitas anak lain yakni PT Primajuli Sukses yang sebesar USD 10.460.757.
LAND Targetkan Penjualan Rp381 Miliar Dari Proyek Baru di Serpong
PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) menargetkan angka penjualan hingga Rp381 miliar dari pemasaran menara kedua pada proyek mixed use Parkland Avenue yang akan mulai dibangun pada 1 Desember 2018 mendatang di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Semula, groundbreaking ditargetkan baru akan dilakukan pada tahun depan, meskipun pemasaran proyek ini sudah dilakukan sejak April 2018. Hingga kini, sudah sekitar 420 unit apartemen dari pasokan 603 unit pada menara ini yang sudah terserap pasar.
BIPI Berencana Refinancing Utang USD300 Juta
PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) berencana melakukan refinancing utang dengan kisaran USD300 juta sebagai bagian dari upaya resktrukturisasi keuangan perseroan. Saat ini, rencana tersebut tengah dalam tahap finalisasi. Eksekusi rencana tersebut rencananya akan dilakukan pada akhir 2018 atau 2019 dengan dana berasal dari kreditur luar negeri. BIPI memproyeksikan penanganan batu bara dapat mencapai 70 juta ton hingga akhir 2018. Per kuartal III/2018, total penanganan batu bara mencapai 52,85 juta ton
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8400. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8300-8500
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8550
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 3900. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3850-3940.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3950
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 9000. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8900-9100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9150
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1575. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1555-1590.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1595
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 3990. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3940-4040.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4050
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat dilevel harga 1255. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1240-1270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1275
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-11-29 08:40:45 (GMT +7)