29 Mar

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 28 Maret 2018 ditutup melemah 1,10% pada level 6140. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp696,63 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah bergerak fluktuatif akibat berlanjutnya koreksi pada saham sektor teknologi meskipun terjadi kenaikan pada saham sektor konsumer dan kesehatan. Berlanjutnya tekanan jualsektor teknologi pada pekan ini telah mendorong investor untuk beralih pada saham yang defensif seperti konsumer, properti, telekomunikasi dan kesehatan. Pelemahan saham sektor teknologi terutama dikontribusikan oleh koreksi pada saham Amazon dan Netflix. Saham sektor energi mengalami pelemahan terbesar akibat turunnya harga minyak mentah setelah adanya laporan data cadangan minyak AS yang mengalami kenaikan. Sementara itu data PDB AS pada triwulan keempat tahun 2017 tercatat sebesar 2,9%, di atas estimasi sebelumnya pada level 2,5%. Data pending home sales bulan Februari meningkat 3,1%, di atas estimasi yang sebesar 2,5%. Dollar AS menguat dan yield obligasi pemerintah AS tertahan di bawah level 2,8% karena data pertumbuhan ekonomi AS yang di atas estimasi. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6085 - 6210

News & Analysis

MEDC Tawarkan Obligasi Rp500 Miliar

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melakukan penawaran Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp500 miliar. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp282,50 miliar dengan 8,75% per tahun dan jangka waktu 3 tahun serta seri B dengan jumlah pokok Rp217,5 miliar berbunga 9,15% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini dimana Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi dengan wali amanat Bank Mega.

Laba Bersih GPRA Turun 14,5%

PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) mengalami penurunan penjualan bersih sebesar 14,5% yoy menjadi Rp366,75 miliar hingga 31 Desember 2017 dari penjualan bersih Rp429,02 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba kotor juga turun menjadi Rp196,99 miliar dari Rp219,68 miliar tahun sebelumnya dan laba usaha turun menjadi Rp48,68 miliar dari Rp65,21 miliar. Sedangkan laba sebelum pajak tercatat Rp37,96 miliar turun dari Rp47,33 miliar. Laba bersih yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk turun 32,2% yoy menjadi Rp31,85 miliar dari laba bersih Rp46,99 miliar tahun sebelumnya.

DWGL Targetkan Kenaikan Produksi Menjadi 6 Juta MT

Target produksi PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) tidak terganggu meski ada perubahan rencana penggunaan dana IPO. Target produksi perseroan tetap sebesar 6 juta metrik ton tahun ini. Tahun lalu, DWGL mencatatkan produksi batubara sebanyak 3 juta ton metrik. Selain fokus pada produksi batubara, DWGL juga tengah meningkatkan pendapatan dari pelayanan pelabuhan. Tujuannya untuk meningkatkan sisi pendapatan perusahaan. Permintaan batubara untuk pasar lokal paling banyak terserap untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hampir 90% produksi perusahaan terserap PLN. DWGL memutuskan mengubah rencana penggunaan dana IPO untuk melunasi utang kepada pemasok perseroan. Dana yang akan digunakan untuk melunasi utang sebesar Rp 243 miliar atau sekitar 72% dari total dana IPO.

JSKY Anggarkan Capex Rp200 Miliar

PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) menganggarkan belanja modal hingga Rp 200 miliar di tahun 2018 ini. Sebagian pendanaan belanja modal tersebut diperoleh JSKY dari dana hasil IPO sebesar Rp 81,3 miliar. JSKY akan menggunakan belanja modal ini untuk investasi pengadaan mesin. Sisanya akan digunakan untuk membeli tanah dan bangunan. Untuk membeli tanah dan bangunan ini, JSKY akan mengandalkan pinjaman dari perbankan. Perusahaan ini juga berencana untuk membangun pabrik baru di wilayah Sentul tahun depan. Dengan adanya pabrik baru tersebut, JSKY berharap dapat melakukan penambahan kapasitas dari sebelumnya 100 megawatt menjadi 200 megawatt.

KAEF Bukukan Kenaikan Laba Bersih 22,2%

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan laba bersih sebesar Rp 326,78 miliar pada tahun lalu, meningkat 22,20% dibandingkan dengan laba tahun 2016 sebesar Rp 267,41 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan perusahaan pada 2017. Tahun lalu, KAEF membukukan pendapatan sebesar Rp 6,13 triliun, naik 5,43% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,81 triliun. Pada tahun lalu, KAEF juga mampu menekan beban pokok penjualan. Sepanjang 2017, beban pokok penjualan perusahaan sebesar Rp 3,92 triliun, turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,95 triliun. Sehingga laba kotor KAEF pada tahun lalu mencapai Rp 2,20 triliun.

ARNA Targetkan Pertumbuhan Laba Usaha 19,9%


PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) menargetkan pertumbuhan laba usaha pada tahun ini sebesar 19,9% menjadi Rp219,17 miliar. Pertumbuhan laba usaha tersebut mengandalkan upaya efisiensi biaya produksi dan ekspansi kapasitas produksi keramik. Pada tahun lalu, perseroan melakukan efisiensi pabrik sehingga mampu menghemat hingga Rp4,85 miliar per bulannya

Stock Pick

INDF


Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 7125. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7025–7225. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7225

BBTN


Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3690. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3650-3730.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3730

ICBP


Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8475. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8375-8575.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8575

KLBF

Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1440. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1420-1455.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1455

PTBA

Pada perdagangan kemarin saham PTBA kembali ditutup menguat di level 2910. Pergerakan saham PTBA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2880–2940. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2940

SMBR

Pada perdagangan kemarin saham SMBR kembali ditutup menguat di level 3680. Pergerakan saham SMBR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3640–3740. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3740

TLKM

Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat pada level 3570. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3520-3610.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3610

WIKA


Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat pada level 1695. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1675-1705.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1705


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018 
Published on 2018-03-29 08:00:35 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)