29 Juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 26 Juli 2019 ditutup melemah 1,19% pada level 6325. Semua sektor melemah dengan pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Investor asing net sell Rp 1,536 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat, yang antara lain dipicu oleh laporan keuangan Alphabet dan Starbucks yang lebih baik dari estimasi, serta data pertumbuhan ekonomi AS yang tumbuh lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Data pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan II/2019 tumbuh 2,1%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 3,1%, namun lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 1,8%. Melemahnya data pertumbuhan ekonomi AS ini menumbuhkan ekspektasi akan pemangkasan suku bunga The Fed seperti yang diharapkan pasar. Pada pekan ini pasar akan mencermati hasil keputusan pertemuan The Fed pada hari Selasa dan Rabu, serta negosiasi dagang AS-China. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya personal income, personal spending, S&P Case-Shiller home price index, consumer confidence, pending home sales, ADP Employment change, Chicago PMI, ISM manufacturing index, nonfarm payrolls, unemployment rate, trade balance dan factory orders.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6270 - 6360
News & Analysis
Per Juni Laba Bersih FASW Meningkat 46,4%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatat laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp643,14 miliar hingga periode 30 Juni 2019 atau tumbuh 46,4% dibandingkan laba bersih Rp439,39 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih turun 7,28% menjadi Rp4,33 triliun dari Rp4,67 triliun dan laba kotor turun menjadi Rp1,16 triliun dari Rp1,33 triliun. Laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp870,05 miliar dari Rp693,00 miliar salah satunya karena diraihnya keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp90,89 miliar dari rugi kurs tahun sebelumnya yang sebesar Rp258,25 miliar.
Semester I AKRA Mengalami Penurunan Laba 67,3%
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraih pendapatan sebesar Rp9,71 triliun hingga enam bulan pertama tahun ini turun 13,38% dari pendapatan Rp11,21 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan tercatat Rp8,87 triliun turun dari Rp10,39 triliun membuat laba bruto naik tipis menjadi Rp837,42 miliar dibandingkan laba bruto Rp823,25 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha meningkat menjadi Rp493,25 miliar dari Rp485,34 miliar tahun sebelumnya. Laba dari operasi yang dilanjutkan sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp450,29 miliar dibandingkan laba sebelum pajak penghasilan Rp460,78 miliar tahun sebelumnya. Laba neto periode berjalan turun 67,3% menjadi Rp360,19 miliar dari Rp1,10 triliun terutama karena tidak adanya laba dari penjualan aset pada periode ini dibandingkan laba dari penjualan aset Rp671,30 miliar tahun sebelumnya.
Laba Bersih HMSP Meningkat 10,75% Per Juni
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) meraih kenaikan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 10,75% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp6,77 triliun dibandingkan laba Rp6,11 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik 3,26% menjadi Rp50,72 triliun dari Rp49,116 triliun dan laba kotor naik menjadi Rp12,33 triliun dari Rp11,43 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan diraih sebesar Rp8,87 triliun meningkat dari Rp8,06 triliun tahun sebelumnya.
SPMA Bukukan Kenaikan Laba 152% Per Juni
PT Suparma Tbk (SPMA) mencatat penjualan bersih sebesar Rp1,24 triliun hingga periode yang berakhir 30 Juni 2019 meningkat 14,8% dari penjualan bersih Rp1,08 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp1,04 triliun dari Rp896,65 miliar membuat laba kotor menjadi Rp190,71 miliar naik tipis dari Rp186,15 miliar tahun sebelumnya. Sementara laba sebelum taksiran beban pajak naik menjadi Rp96,61 miliar dari Rp38,04 miliar terutama terbantu diraihnya laba selisih kurs sebesar Rp14,16 miliar dibandingkan rugi kurs yang diderita tahun sebelumnya Rp48,58 miliar. Laba periode berjalan diraih sebesar Rp72,36 miliar naik 152,9% dari laba periode berjalan Rp28,61 miliar tahun sebelumnya.
Per Juni Laba Bersih KKGI Tumbuh 936%
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga periode 30 Juni 2019 sebesar 936% menjadi USD2,28 juta dari laba USD220,33 ribu di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan naik 227% menjadi USD51,85 juta dibandingkan USD15,85 juta tahun sebelumnya dan laba bruto naik menjadi USD6,39 juta dari USD4,56 juta.
RODA Bukukan Kenaikan Laba 7467% Pada Semester I
PT Pikko Land Development Tbk (RODA) pada semester I/2019 berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp204,43 miliar atau naik 66,66% dari Rp126,83 miliar. Peningkatan pendapatan mayoritas dikontribusikan oleh segmen apartemen sebesar Rp132,69 miliar, segmen perkantoran Rp74,20 miliar dan segmen asset enhancements Rp2,75 miliar. RODA mencatatkan laba bersih yang signifikan yakni Rp29,66 miliar, meningkat 7467% dari posisi semester I/2018 sebesar Rp392,82 juta
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4160. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4110-4210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4220
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3140. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3110-3170.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3180
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMEI ditutup menguat dilevel harga 7750. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7900
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2070. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2040-2100
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2400. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2370-2430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2430
MIKA
Pada perdagangan kemarin saham MIKA ditutup menguat pada level harga 2110. MIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2080-2140
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2140
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 26 Juli 2019 ditutup melemah 1,19% pada level 6325. Semua sektor melemah dengan pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Investor asing net sell Rp 1,536 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat, yang antara lain dipicu oleh laporan keuangan Alphabet dan Starbucks yang lebih baik dari estimasi, serta data pertumbuhan ekonomi AS yang tumbuh lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Data pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan II/2019 tumbuh 2,1%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 3,1%, namun lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 1,8%. Melemahnya data pertumbuhan ekonomi AS ini menumbuhkan ekspektasi akan pemangkasan suku bunga The Fed seperti yang diharapkan pasar. Pada pekan ini pasar akan mencermati hasil keputusan pertemuan The Fed pada hari Selasa dan Rabu, serta negosiasi dagang AS-China. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya personal income, personal spending, S&P Case-Shiller home price index, consumer confidence, pending home sales, ADP Employment change, Chicago PMI, ISM manufacturing index, nonfarm payrolls, unemployment rate, trade balance dan factory orders.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6270 - 6360
News & Analysis
Per Juni Laba Bersih FASW Meningkat 46,4%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mencatat laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp643,14 miliar hingga periode 30 Juni 2019 atau tumbuh 46,4% dibandingkan laba bersih Rp439,39 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih turun 7,28% menjadi Rp4,33 triliun dari Rp4,67 triliun dan laba kotor turun menjadi Rp1,16 triliun dari Rp1,33 triliun. Laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp870,05 miliar dari Rp693,00 miliar salah satunya karena diraihnya keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp90,89 miliar dari rugi kurs tahun sebelumnya yang sebesar Rp258,25 miliar.
Semester I AKRA Mengalami Penurunan Laba 67,3%
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraih pendapatan sebesar Rp9,71 triliun hingga enam bulan pertama tahun ini turun 13,38% dari pendapatan Rp11,21 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan tercatat Rp8,87 triliun turun dari Rp10,39 triliun membuat laba bruto naik tipis menjadi Rp837,42 miliar dibandingkan laba bruto Rp823,25 miliar tahun sebelumnya. Laba usaha meningkat menjadi Rp493,25 miliar dari Rp485,34 miliar tahun sebelumnya. Laba dari operasi yang dilanjutkan sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp450,29 miliar dibandingkan laba sebelum pajak penghasilan Rp460,78 miliar tahun sebelumnya. Laba neto periode berjalan turun 67,3% menjadi Rp360,19 miliar dari Rp1,10 triliun terutama karena tidak adanya laba dari penjualan aset pada periode ini dibandingkan laba dari penjualan aset Rp671,30 miliar tahun sebelumnya.
Laba Bersih HMSP Meningkat 10,75% Per Juni
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) meraih kenaikan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 10,75% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp6,77 triliun dibandingkan laba Rp6,11 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik 3,26% menjadi Rp50,72 triliun dari Rp49,116 triliun dan laba kotor naik menjadi Rp12,33 triliun dari Rp11,43 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan diraih sebesar Rp8,87 triliun meningkat dari Rp8,06 triliun tahun sebelumnya.
SPMA Bukukan Kenaikan Laba 152% Per Juni
PT Suparma Tbk (SPMA) mencatat penjualan bersih sebesar Rp1,24 triliun hingga periode yang berakhir 30 Juni 2019 meningkat 14,8% dari penjualan bersih Rp1,08 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp1,04 triliun dari Rp896,65 miliar membuat laba kotor menjadi Rp190,71 miliar naik tipis dari Rp186,15 miliar tahun sebelumnya. Sementara laba sebelum taksiran beban pajak naik menjadi Rp96,61 miliar dari Rp38,04 miliar terutama terbantu diraihnya laba selisih kurs sebesar Rp14,16 miliar dibandingkan rugi kurs yang diderita tahun sebelumnya Rp48,58 miliar. Laba periode berjalan diraih sebesar Rp72,36 miliar naik 152,9% dari laba periode berjalan Rp28,61 miliar tahun sebelumnya.
Per Juni Laba Bersih KKGI Tumbuh 936%
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) membukukan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk hingga periode 30 Juni 2019 sebesar 936% menjadi USD2,28 juta dari laba USD220,33 ribu di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan naik 227% menjadi USD51,85 juta dibandingkan USD15,85 juta tahun sebelumnya dan laba bruto naik menjadi USD6,39 juta dari USD4,56 juta.
RODA Bukukan Kenaikan Laba 7467% Pada Semester I
PT Pikko Land Development Tbk (RODA) pada semester I/2019 berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp204,43 miliar atau naik 66,66% dari Rp126,83 miliar. Peningkatan pendapatan mayoritas dikontribusikan oleh segmen apartemen sebesar Rp132,69 miliar, segmen perkantoran Rp74,20 miliar dan segmen asset enhancements Rp2,75 miliar. RODA mencatatkan laba bersih yang signifikan yakni Rp29,66 miliar, meningkat 7467% dari posisi semester I/2018 sebesar Rp392,82 juta
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4160. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4110-4210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4220
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3140. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3110-3170.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3180
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMEI ditutup menguat dilevel harga 7750. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7900
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2070. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2040-2100
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2100
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2400. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2370-2430.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2430
MIKA
Pada perdagangan kemarin saham MIKA ditutup menguat pada level harga 2110. MIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2080-2140
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2140
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-29 08:03:46 (GMT +7)