29 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 28 Januari 2019 ditutup melemah 0,37% pada level 6458. Sektor properti konstruksi mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 660,99 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat meningkatnya kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China akibat perang tarif akan menurunkan laba emiten di bursa Wall Street. Caterpillar, produsen alat berat terbesar, melaporkan laba di bawah estimasi akibat melemahnya permintaan dari China dan meningkatnya biaya produksi dan pengiriman. Saham pembuat chip, Nvidia, juga melemah tajam setelah memangkas proyeksi pendapatannya akibat turunnya permintaan dari China dan penjualan pusat data yang lebih rendah dari estimasi. Menambah sentimen negatif, data menunjukkan laba perusahaan industri kembali melemah selama dua bulan berturut-turut akibat turunnya harga dan aktivitas pabrik yang melemah ditengah perang dagang dengan AS. Pasar berharap akan tercapainya kesepakatan dalam negosiasi dagang antara AS dan China pada hari Rabu dan Kamis waktu AS, ditengah adanya laporan bahwa jaksa AS berencana mengajukan tuntutan pidana terhadap Huawei. Pasar akan menantikan pidato Chairman The Fed pada hari Rabu waktu AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6410 - 6560
News & Analysis
Pefindo Tetapkan Peringkat ISAT Pada idAAA
Pefindo telah menetapkan peringkat idAAA untuk rencana Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018-2020 yang diterbitkan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) dan peringkat idAAA(sy) untuk rencana Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahun 2018-2020 yang hasilnya akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan meningkatkan kapasitas serta cakupan jaringan. Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA terhadap ISAT dan Obligasi Berkelanjutan II tahun 2017-2019, Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2014-2016, dan Obligasi VIII Tahun 2012. Pefindo telah menegaskan peringkat idAAA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahun 2017-2019, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2014-2016 dan Sukuk Ijarah V Tahun 2012 dengan outlook stabil.
RUPSLB WIKA Setujui Perubahan Status WIKA Menjadi Non Persero
RUPSLB PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyetujui rencana pergantian status WIKA dari persero menjadi non persero sejalan dengan rencana pembentukan holding BUMN Pengembangan Perumahan dan Kawasan. Keputusan ini merupakan langkah awal penguatan BUMN sektor perumahan yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas. Masuknya WIKA ke holding perumahan dan pengembangan kawasan juga turut membuka ruang yang begitu luas bagi WIKA untuk berekspansi di sektor transit oriented development (TOD) dan bangunan serta gedung. Perubahan status persero WIKA berlaku sah ketika Peraturan Pemerintah (PP) terkait pembentukan holding selesai, yang diperkirakan pada pertengahan Februari 2019.
Anak Usaha PTPP Tawarkan 400 Unit Tower I Urbantown Serpong
PT PP (Persero) Tbk (PTPP), melalui anak usahanya PT PP Urban sukses memasarkan lebih dari 400 unit tower I Urbantown Serpong dalam waktu tiga bulan. Urban Development yang adalah salah satu lini bisnis PT PP Urban. Proyek ini berlokasi di pusat kawasan Serpong. Tahap pembangunan Tower I Urbantown Serpong sudah selesai secara struktur dan dalam tahap finishing.
Tahun 2018 Laba Bersih BMRI Meningkat 21,2%
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) meraih laba bersih Rp25 triliun pada tahun 2018, tumbuh 21,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga bersih BMRI sebesar Rp 54,6 triliun di akhir 2018, tumbuh 5,07% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 51,9 triliun. Total fee base income yang diraih BMRI sebesar Rp 28,4 triliun di 2018, tumbuh 20,1% dibandingkan posisi 2017 lalu. BMRI berencana akan menerbitkan instrumen utang pada kuartal I-2019. Pada tahap awal, MTN senilai USD 500 juta-USD 1 miliar akan mulai dirilis pada kuartal I-2019. Penerbitan instrumen utang berdenominasi dollar ini dilakukan karena sepanjang 2018 transaksi menggunakan dollar di BMRI cukup besar.
PWON Fokus Pada Proyek Pendapatan Berulang
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan kenaikan pendapatan berulang beberapa proyek eksisting seperti Gandaria City dan Kota Kasablanka. Katalis dan pertumbuhan bisnis berikutnya akan datang dari proyek yang sedang dikerjakan. Tahun ini, PWON membangun proyek di wilayah Bekasi Barat. Proyek ini digarap di lahan seluas 3,6 hektare dengan investasi Rp 1,8 triliun. Proyek ini dirancang memiliki empat tower apartemen dan hotel dengan jumlah kamar 330 unit serta pusat perpelanjaan sekuas 71.000 meter persegi.
MYTX Gadaikan Saham Anak Usaha Senilai Rp832,62 Miliar Ke BMRI
Untuk pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Asia Pacific Investama Tbk. (MYTX) melakukan gadai saham dengan nilai Rp832,62 miliar. Perseroan menyerahkan sertifikat saham kepada BMRI. Perseroan menggadai saham yang berada di PT Apac Inti Corpora (AIC). Risiko yang mungkin terjadi yakni hak-hak perseroan sebagai pemegang saham AIC dapat hilang atau dibatasi, misalnya sehubungan dengan penerimaan dividen dan pengeluaran suara serta pengambilan keputusan dalam RUPS AIC
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7700. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 10750. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10600-10900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10950
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2210. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2180-2240.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2250
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 5100. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5000-5150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5200
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 8300. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8200-8400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8450
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3780. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3750-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 28 Januari 2019 ditutup melemah 0,37% pada level 6458. Sektor properti konstruksi mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 660,99 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat meningkatnya kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China akibat perang tarif akan menurunkan laba emiten di bursa Wall Street. Caterpillar, produsen alat berat terbesar, melaporkan laba di bawah estimasi akibat melemahnya permintaan dari China dan meningkatnya biaya produksi dan pengiriman. Saham pembuat chip, Nvidia, juga melemah tajam setelah memangkas proyeksi pendapatannya akibat turunnya permintaan dari China dan penjualan pusat data yang lebih rendah dari estimasi. Menambah sentimen negatif, data menunjukkan laba perusahaan industri kembali melemah selama dua bulan berturut-turut akibat turunnya harga dan aktivitas pabrik yang melemah ditengah perang dagang dengan AS. Pasar berharap akan tercapainya kesepakatan dalam negosiasi dagang antara AS dan China pada hari Rabu dan Kamis waktu AS, ditengah adanya laporan bahwa jaksa AS berencana mengajukan tuntutan pidana terhadap Huawei. Pasar akan menantikan pidato Chairman The Fed pada hari Rabu waktu AS. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6410 - 6560
News & Analysis
Pefindo Tetapkan Peringkat ISAT Pada idAAA
Pefindo telah menetapkan peringkat idAAA untuk rencana Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018-2020 yang diterbitkan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) dan peringkat idAAA(sy) untuk rencana Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahun 2018-2020 yang hasilnya akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan meningkatkan kapasitas serta cakupan jaringan. Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA terhadap ISAT dan Obligasi Berkelanjutan II tahun 2017-2019, Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2014-2016, dan Obligasi VIII Tahun 2012. Pefindo telah menegaskan peringkat idAAA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahun 2017-2019, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2014-2016 dan Sukuk Ijarah V Tahun 2012 dengan outlook stabil.
RUPSLB WIKA Setujui Perubahan Status WIKA Menjadi Non Persero
RUPSLB PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyetujui rencana pergantian status WIKA dari persero menjadi non persero sejalan dengan rencana pembentukan holding BUMN Pengembangan Perumahan dan Kawasan. Keputusan ini merupakan langkah awal penguatan BUMN sektor perumahan yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas. Masuknya WIKA ke holding perumahan dan pengembangan kawasan juga turut membuka ruang yang begitu luas bagi WIKA untuk berekspansi di sektor transit oriented development (TOD) dan bangunan serta gedung. Perubahan status persero WIKA berlaku sah ketika Peraturan Pemerintah (PP) terkait pembentukan holding selesai, yang diperkirakan pada pertengahan Februari 2019.
Anak Usaha PTPP Tawarkan 400 Unit Tower I Urbantown Serpong
PT PP (Persero) Tbk (PTPP), melalui anak usahanya PT PP Urban sukses memasarkan lebih dari 400 unit tower I Urbantown Serpong dalam waktu tiga bulan. Urban Development yang adalah salah satu lini bisnis PT PP Urban. Proyek ini berlokasi di pusat kawasan Serpong. Tahap pembangunan Tower I Urbantown Serpong sudah selesai secara struktur dan dalam tahap finishing.
Tahun 2018 Laba Bersih BMRI Meningkat 21,2%
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) meraih laba bersih Rp25 triliun pada tahun 2018, tumbuh 21,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga bersih BMRI sebesar Rp 54,6 triliun di akhir 2018, tumbuh 5,07% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp 51,9 triliun. Total fee base income yang diraih BMRI sebesar Rp 28,4 triliun di 2018, tumbuh 20,1% dibandingkan posisi 2017 lalu. BMRI berencana akan menerbitkan instrumen utang pada kuartal I-2019. Pada tahap awal, MTN senilai USD 500 juta-USD 1 miliar akan mulai dirilis pada kuartal I-2019. Penerbitan instrumen utang berdenominasi dollar ini dilakukan karena sepanjang 2018 transaksi menggunakan dollar di BMRI cukup besar.
PWON Fokus Pada Proyek Pendapatan Berulang
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan kenaikan pendapatan berulang beberapa proyek eksisting seperti Gandaria City dan Kota Kasablanka. Katalis dan pertumbuhan bisnis berikutnya akan datang dari proyek yang sedang dikerjakan. Tahun ini, PWON membangun proyek di wilayah Bekasi Barat. Proyek ini digarap di lahan seluas 3,6 hektare dengan investasi Rp 1,8 triliun. Proyek ini dirancang memiliki empat tower apartemen dan hotel dengan jumlah kamar 330 unit serta pusat perpelanjaan sekuas 71.000 meter persegi.
MYTX Gadaikan Saham Anak Usaha Senilai Rp832,62 Miliar Ke BMRI
Untuk pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Asia Pacific Investama Tbk. (MYTX) melakukan gadai saham dengan nilai Rp832,62 miliar. Perseroan menyerahkan sertifikat saham kepada BMRI. Perseroan menggadai saham yang berada di PT Apac Inti Corpora (AIC). Risiko yang mungkin terjadi yakni hak-hak perseroan sebagai pemegang saham AIC dapat hilang atau dibatasi, misalnya sehubungan dengan penerimaan dividen dan pengeluaran suara serta pengambilan keputusan dalam RUPS AIC
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7700. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level harga 10750. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 10600-10900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 10950
INDY
Pada perdagangan kemarin saham INDY ditutup menguat pada level harga 2210. INDY selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2180-2240.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2250
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 5100. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5000-5150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5200
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 8300. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8200-8400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8450
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3780. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3750-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-29 07:45:07 (GMT +7)