29 Aug
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 28 Agustus 2019 ditutup menguat 0,06% pada level 6281. Sektor industri dasar mengalami penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp259,64 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh kenaikan pada saham sektor energi dan keuangan. Meskipun demikian pasar masih khawatir dengan potensi meningkatnya intensitas perang dagang lagi antara AS dan China. Saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah, setelah data menunjukkan penurunan cadangan minyak AS sebesar 10 juta barel pada pekan lalu. Sedangkansaham sektor keuangan rebound setelah sehari sebelumnya melemah akibat kurva yield obligasi pemerintah AS yang mengalami inverted semakin dalam. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 30 tahun juga mengalami penurunan pada level terendah, akibat kekhawatiran akan resesi ekonomi. Namun penurunan yield obligasi hingga di bawah yield dividen saham S&P500, membuat saham menjadi lebih menarik. Departemen Perdagangan AS mengkonfirmasi rencana Trump yang akan memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 5% terhadap produk dari China senilai USD300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember mendatang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6220 - 6350
News & Analysis
Anak Usaha INTP Beli Saham Semesta Perkasa Cipta
Anak usaha PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yakni PT Mineral Industri Sukabumi telah melakukan transaksi pembelian saham PT Semesta Perkasa Cipta. Transaksi pembelian saham tersebut dilakukan dengan pihak penjual PT Bangunsukses Niagatama Nusantara senilai Rp29,76 miliar. Tujuan dari transaksi ini untuk investasi dan menunjang kegiatan usaha perusahaan. Adapun sumber dana transaksi pembelian berasal dari PT Mineral Industri Sukabumi. Dengan transaksi ini maka PT Mineral Industri Sukabumi menjadi pemegang saham utama PT Semesta Perkasa Cipta dimana perusahaan tersebut belum beroperasi.
WIKA Siapkan Capex Rp20 Triliun Untuk Proyek Ibu Kota Baru
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp20 triliun terkait upaya berkontribusi terhadap pengembangan infrastruktur ibukota baru Indonesia di Kalimantan Timur. Sejauh ini perseroan memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk masuk ke sejumlah proyek infrastruktur di wilayah Kalimantan Timur. Saat ini WIKA telah memiliki kapasitas yang baik di industri baja, beton maupun aspal. Saat ini proyek infrastruktur WIKA di Kalimantan Timur adalah PLTG 2x50/60 MW Tanjung Batu-Kutai, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan-Balikpapan dan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,04 kilometer. Hingga pekan ketiga Agustus 2019, pengerjaan jalan tol Seksi 2, 3 dan 4 telah mencapai 94,1% dan direncanakan bisa beroperasi pada Oktober 2019.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk Obligasi ADMF
PEFINDO menegaskan peringkat "idAAA" untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2014 Seri C milik PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) senilai Rp88 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2019. Kesiapan perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh dana kas dan setara kas sebesar Rp2,2 triliun pada akhir Juni 2019 dan penerimaan angsuran atas piutang pembiayaan sekitar Rp3,6 triliun per bulan.
MFIN Catatkan Obligasi Senilai Rp171 Miliar
PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mencatatkan Obligasi berkelanjutan III Tahap III Tahun 2019 sebesar Rp171 miliar. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A dengan nilai emisi Rp103 miliar berbunga 8,75% per tahun dan jangka waktu 370 hari dan seri B dengan nilai emisi Rp68 miliar berbunga 10,5% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Wali amanat obligasi Bank Rakyat Indonesia dan hasil pemeringkatan dari PT Pefindo adalah idA. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen setiap saat sekurang-kurangnya 60% dari pokok obligasi.
ELSA Kaji Opsi Terbitkan Surat Utang Untuk Ekspansi Usaha
PT Elnusa Tbk (ELSA) tengah mengkaji opsi penerbitan surat utang untuk mendanai rencana ekspansi depo perseroan baik melalui akuisisi maupun penugasan dari induk usaha, PT Pertamina (Persero). Penerbitan surat utang dilakukan untuk bisnis pengelolaan depo. Salah satunya lewat akuisisi yang dilakukan beberapa waktu lalu. ELSA melakukan pengembangan segmen bisnis distribusi dan logistik energi. Langkah yang ditempuh yakni dengan melakukan pembelian dan revitalisasi depot liquified petroleum gas (LPG) di Sulawesi Utara.
BSDE Tender Offer Surat Utang Anak Usaha Senilai USD300 Juta
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melakukan penawaran tender (tender offer) atas sebagian atau seluruh surat utang senior yang yang diterbitkan anak usahanya senilai USD300 juta. Surat utang tersebut diterbitkan oleh Global Prime Capital Pte. Ltd. pada 2018 dengan bunga 7,25% per tahun. Senior notes tersebut jatuh tempo pada 2021. Tender offer ini diajukan kepada para pemegang senior notes sejak 27 Agustus 2019 hingga 2 September 2019. Bersamaan dengan tender offer, perseroan akan menawarkan obligasi senior baru berdenominasi dolar AS. Emisi surat utang itu akan dilakukan oleh anak usaha perseroan Global Prime Capital Pte. Ltd. (GPC) dan akan dijamin oleh perseroan dan beberapa anak usaha perseroan
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat pada level harga 4260. AKRa selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4210-4310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4320
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6950-7150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7600. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7450-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
MYOR
Pada perdagangan kemarin saham MYOR ditutup menguat pada level 2520. MYOR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2490-2550
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2560
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1655. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1635-1675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1680
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3640. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3600-3680
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3690
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 28 Agustus 2019 ditutup menguat 0,06% pada level 6281. Sektor industri dasar mengalami penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp259,64 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh kenaikan pada saham sektor energi dan keuangan. Meskipun demikian pasar masih khawatir dengan potensi meningkatnya intensitas perang dagang lagi antara AS dan China. Saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah, setelah data menunjukkan penurunan cadangan minyak AS sebesar 10 juta barel pada pekan lalu. Sedangkansaham sektor keuangan rebound setelah sehari sebelumnya melemah akibat kurva yield obligasi pemerintah AS yang mengalami inverted semakin dalam. Yield obligasi pemerintah AS dengan tenor 30 tahun juga mengalami penurunan pada level terendah, akibat kekhawatiran akan resesi ekonomi. Namun penurunan yield obligasi hingga di bawah yield dividen saham S&P500, membuat saham menjadi lebih menarik. Departemen Perdagangan AS mengkonfirmasi rencana Trump yang akan memberlakukan tarif impor tambahan sebesar 5% terhadap produk dari China senilai USD300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember mendatang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6220 - 6350
News & Analysis
Anak Usaha INTP Beli Saham Semesta Perkasa Cipta
Anak usaha PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yakni PT Mineral Industri Sukabumi telah melakukan transaksi pembelian saham PT Semesta Perkasa Cipta. Transaksi pembelian saham tersebut dilakukan dengan pihak penjual PT Bangunsukses Niagatama Nusantara senilai Rp29,76 miliar. Tujuan dari transaksi ini untuk investasi dan menunjang kegiatan usaha perusahaan. Adapun sumber dana transaksi pembelian berasal dari PT Mineral Industri Sukabumi. Dengan transaksi ini maka PT Mineral Industri Sukabumi menjadi pemegang saham utama PT Semesta Perkasa Cipta dimana perusahaan tersebut belum beroperasi.
WIKA Siapkan Capex Rp20 Triliun Untuk Proyek Ibu Kota Baru
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp20 triliun terkait upaya berkontribusi terhadap pengembangan infrastruktur ibukota baru Indonesia di Kalimantan Timur. Sejauh ini perseroan memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk masuk ke sejumlah proyek infrastruktur di wilayah Kalimantan Timur. Saat ini WIKA telah memiliki kapasitas yang baik di industri baja, beton maupun aspal. Saat ini proyek infrastruktur WIKA di Kalimantan Timur adalah PLTG 2x50/60 MW Tanjung Batu-Kutai, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan-Balikpapan dan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,04 kilometer. Hingga pekan ketiga Agustus 2019, pengerjaan jalan tol Seksi 2, 3 dan 4 telah mencapai 94,1% dan direncanakan bisa beroperasi pada Oktober 2019.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAAA Untuk Obligasi ADMF
PEFINDO menegaskan peringkat "idAAA" untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2014 Seri C milik PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) senilai Rp88 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2019. Kesiapan perusahaan untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh dana kas dan setara kas sebesar Rp2,2 triliun pada akhir Juni 2019 dan penerimaan angsuran atas piutang pembiayaan sekitar Rp3,6 triliun per bulan.
MFIN Catatkan Obligasi Senilai Rp171 Miliar
PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mencatatkan Obligasi berkelanjutan III Tahap III Tahun 2019 sebesar Rp171 miliar. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A dengan nilai emisi Rp103 miliar berbunga 8,75% per tahun dan jangka waktu 370 hari dan seri B dengan nilai emisi Rp68 miliar berbunga 10,5% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Wali amanat obligasi Bank Rakyat Indonesia dan hasil pemeringkatan dari PT Pefindo adalah idA. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen setiap saat sekurang-kurangnya 60% dari pokok obligasi.
ELSA Kaji Opsi Terbitkan Surat Utang Untuk Ekspansi Usaha
PT Elnusa Tbk (ELSA) tengah mengkaji opsi penerbitan surat utang untuk mendanai rencana ekspansi depo perseroan baik melalui akuisisi maupun penugasan dari induk usaha, PT Pertamina (Persero). Penerbitan surat utang dilakukan untuk bisnis pengelolaan depo. Salah satunya lewat akuisisi yang dilakukan beberapa waktu lalu. ELSA melakukan pengembangan segmen bisnis distribusi dan logistik energi. Langkah yang ditempuh yakni dengan melakukan pembelian dan revitalisasi depot liquified petroleum gas (LPG) di Sulawesi Utara.
BSDE Tender Offer Surat Utang Anak Usaha Senilai USD300 Juta
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melakukan penawaran tender (tender offer) atas sebagian atau seluruh surat utang senior yang yang diterbitkan anak usahanya senilai USD300 juta. Surat utang tersebut diterbitkan oleh Global Prime Capital Pte. Ltd. pada 2018 dengan bunga 7,25% per tahun. Senior notes tersebut jatuh tempo pada 2021. Tender offer ini diajukan kepada para pemegang senior notes sejak 27 Agustus 2019 hingga 2 September 2019. Bersamaan dengan tender offer, perseroan akan menawarkan obligasi senior baru berdenominasi dolar AS. Emisi surat utang itu akan dilakukan oleh anak usaha perseroan Global Prime Capital Pte. Ltd. (GPC) dan akan dijamin oleh perseroan dan beberapa anak usaha perseroan
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat pada level harga 4260. AKRa selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4210-4310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4320
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6950-7150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7600. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7450-7700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
MYOR
Pada perdagangan kemarin saham MYOR ditutup menguat pada level 2520. MYOR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2490-2550
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2560
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1655. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1635-1675.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1680
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3640. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3600-3680
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3690
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-08-29 08:54:57 (GMT +7)