29 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Jumat 26 April 2019 ditutup menguat 0,44% pada level 6401. Sektor infrastruktur mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 869,48 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat lalu ditutup menguat dipicu oleh laporan kinerja keuangan emiten dan data pertumbuhan ekonomi AS yang menguat di atas estimasi. Data PDB AS kuartal I menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,2%, lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya 2,2%, serta dari estimasi yang sebesar 1,9%. Pertumbuhan ekonomi ini terutama dikontribusikan oleh meningkatnya persediaan sedangkan belanja konsumen melambat. Laporan keuangan emiten yang menjadi sentimen positif diantaranya Amazon dan Ford Motor. Pada pekan ini The Fed akan melakukan pertemuan yang diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya tetap pada level 2,375%. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya personal spending, personal income, S&P Case-Shiller Home Price index, Chicago PMI, consumer confidence, pending home sales, ADP employment change, construction spending, ISM manufacturing index, factory orders, nonfarm payrolls, unemployment rate dan indeks ISM non manufaktur. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6340 - 6460
News & Analysis
LINK Alokasikan Capex Rp1,5 Triliun
PT Link Net Tbk (LINK) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp1,5 triliun yang dananya bersumber dari kas internal dan pinjaman perbankan. Tahun ini Perseroan akan terkonsentrasi pada strategi ekspansi perluasan home passes residensial di tujuh kota besar yang sudah terlayani, yakni Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Malang, Batam dan Denpasar. LINK akan memperluas ekspansi dengan menambah 250.000 home passes. Setengahnya untuk di kota-kota baru, terutama di Pulau Jawa, yakni Solo, Semarang, Cilegon, Cikarang dan residensial di Bali. Alokasi belanja modal tersebut untuk mendukung target perseroan yang menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 9-13%. Untuk target pertumbuhan laba bersih tahun 2019 sebesar 30% dari perolehan di akhir 2018.
Per Maret Laba Bersih AKRA Turun 78,3%
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hingga periode 31 Maret 2019 turun 78,3% yoy menjadi Rp201,56 miliar dibandingkan laba Rp929,00 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan turun 13,6% menjadi Rp5,04 triliun dari Rp5,83 triliun namun penurunan beban pokok menjadi Rp4,60 triliun dari Rp5,42 triliun membuat laba bruto naik menjadi Rp432,97 miliar dari Rp415,68 miliar. Laba usaha meningkat menjadi Rp257,21 miliar dari Rp240,55 miliar tahun sebelumnya. Namun perseroan tidak mencatatkan laba neto dari penjualan aset pada periode ini setelah mencatatnya pada periode tahun sebelumnya yang Rp664,21 miliar yang membuat laba neto turun.
Kuartal I Laba Bersih WTON Tumbuh 22,8%
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,8% hingga periode 31 Maret 2019 menjadi Rp70,79 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp57,63 miliar. Pendapatan usaha meningkat menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,19 triliun. Laba kotor meningkat menjadi Rp160,58 miliar dari Rp136,97 miliar. Laba usaha tumbuh menjadi Rp128,27 miliar dari Rp107,58 miliar. Laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp91,81 miliar dari Rp76,29 miliar.
Anak Usaha WSKT Dapat Fasilitas Kredit Sindikasi Rp6,65 Triliun
PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) anak usaha PT Waskita Toll Road, yang merupakan anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT), telah mendapatkan fasilitas kredit sindikasi sampai Rp6,65 triliun. Kreditor kredit tersebut terdiri dari bank BNI, BRI, BPD Jatim, BPD Jateng, BPD Sumbar, BPD NTT, BPD Bali, BPD Maluku, BPD Papua, BPD Kalses dan BPD Kalimantan Timur dan Utara. Selain itu pembayaran syariah berasal dari BNI Syariah, BRI Syariah, Panin Dubai Syariah, BPD Kaltara, BPD Sumsel dan Babel serta BJB Syariah dengan BNI sebagai agen fasilitas dan BRI sebagai agen jaminan. Fasilitas pembiayaan ini akan digunakan untuk pendanaan pembangunan ruas jalan tol Cimanggis-Cibitung.
Per Maret Laba HMSP Tumbuh 8,35%
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) hingga periode 31 Maret 2019 membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,35% menjadi Rp3,28 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang membukukan laba sebesar Rp3,03 triliun. Penjualan bersih tumbuh menjadi Rp23,80 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,14 triliun. Laba kotor meningkat menjadi Rp5,88 triliun dari Rp5,49 triliun.
KRAS Akan Terbitkan Convertible Bond dan Divestasi Anak Usaha
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mendapatkan persetujuan RUPS untuk menerbitkan convertible bond dan divestasi kepemilikan saham perseroan di entitas anak, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi utang perseroan senilai USD2,2 miliar. KRAS juga berencana melakukan rights issue untuk pelaksanaan opsi buyback divestasi kepemilikan saham perseroan pada anak usaha. Namun rencana rights issue akan dilakukan setelah penerbitan convertible bond dan divestasi anak usaha selesai
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 6125. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6025-6200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6225
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level harga 1415. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1400-1430
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1435
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA ditutup menguat pada level harga 1150. SMRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1135-1160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1165
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup tertahan pada level harga 2510. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2480-2540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2550
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup Menguat pada level harga 7650. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7775
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguta dilevel harga 1515. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1500-1530.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1535
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Jumat 26 April 2019 ditutup menguat 0,44% pada level 6401. Sektor infrastruktur mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp 869,48 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat lalu ditutup menguat dipicu oleh laporan kinerja keuangan emiten dan data pertumbuhan ekonomi AS yang menguat di atas estimasi. Data PDB AS kuartal I menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,2%, lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya 2,2%, serta dari estimasi yang sebesar 1,9%. Pertumbuhan ekonomi ini terutama dikontribusikan oleh meningkatnya persediaan sedangkan belanja konsumen melambat. Laporan keuangan emiten yang menjadi sentimen positif diantaranya Amazon dan Ford Motor. Pada pekan ini The Fed akan melakukan pertemuan yang diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya tetap pada level 2,375%. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya personal spending, personal income, S&P Case-Shiller Home Price index, Chicago PMI, consumer confidence, pending home sales, ADP employment change, construction spending, ISM manufacturing index, factory orders, nonfarm payrolls, unemployment rate dan indeks ISM non manufaktur. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diprkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6340 - 6460
News & Analysis
LINK Alokasikan Capex Rp1,5 Triliun
PT Link Net Tbk (LINK) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp1,5 triliun yang dananya bersumber dari kas internal dan pinjaman perbankan. Tahun ini Perseroan akan terkonsentrasi pada strategi ekspansi perluasan home passes residensial di tujuh kota besar yang sudah terlayani, yakni Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Malang, Batam dan Denpasar. LINK akan memperluas ekspansi dengan menambah 250.000 home passes. Setengahnya untuk di kota-kota baru, terutama di Pulau Jawa, yakni Solo, Semarang, Cilegon, Cikarang dan residensial di Bali. Alokasi belanja modal tersebut untuk mendukung target perseroan yang menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 9-13%. Untuk target pertumbuhan laba bersih tahun 2019 sebesar 30% dari perolehan di akhir 2018.
Per Maret Laba Bersih AKRA Turun 78,3%
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) hingga periode 31 Maret 2019 turun 78,3% yoy menjadi Rp201,56 miliar dibandingkan laba Rp929,00 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan turun 13,6% menjadi Rp5,04 triliun dari Rp5,83 triliun namun penurunan beban pokok menjadi Rp4,60 triliun dari Rp5,42 triliun membuat laba bruto naik menjadi Rp432,97 miliar dari Rp415,68 miliar. Laba usaha meningkat menjadi Rp257,21 miliar dari Rp240,55 miliar tahun sebelumnya. Namun perseroan tidak mencatatkan laba neto dari penjualan aset pada periode ini setelah mencatatnya pada periode tahun sebelumnya yang Rp664,21 miliar yang membuat laba neto turun.
Kuartal I Laba Bersih WTON Tumbuh 22,8%
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,8% hingga periode 31 Maret 2019 menjadi Rp70,79 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp57,63 miliar. Pendapatan usaha meningkat menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,19 triliun. Laba kotor meningkat menjadi Rp160,58 miliar dari Rp136,97 miliar. Laba usaha tumbuh menjadi Rp128,27 miliar dari Rp107,58 miliar. Laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp91,81 miliar dari Rp76,29 miliar.
Anak Usaha WSKT Dapat Fasilitas Kredit Sindikasi Rp6,65 Triliun
PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) anak usaha PT Waskita Toll Road, yang merupakan anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT), telah mendapatkan fasilitas kredit sindikasi sampai Rp6,65 triliun. Kreditor kredit tersebut terdiri dari bank BNI, BRI, BPD Jatim, BPD Jateng, BPD Sumbar, BPD NTT, BPD Bali, BPD Maluku, BPD Papua, BPD Kalses dan BPD Kalimantan Timur dan Utara. Selain itu pembayaran syariah berasal dari BNI Syariah, BRI Syariah, Panin Dubai Syariah, BPD Kaltara, BPD Sumsel dan Babel serta BJB Syariah dengan BNI sebagai agen fasilitas dan BRI sebagai agen jaminan. Fasilitas pembiayaan ini akan digunakan untuk pendanaan pembangunan ruas jalan tol Cimanggis-Cibitung.
Per Maret Laba HMSP Tumbuh 8,35%
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) hingga periode 31 Maret 2019 membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 8,35% menjadi Rp3,28 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang membukukan laba sebesar Rp3,03 triliun. Penjualan bersih tumbuh menjadi Rp23,80 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,14 triliun. Laba kotor meningkat menjadi Rp5,88 triliun dari Rp5,49 triliun.
KRAS Akan Terbitkan Convertible Bond dan Divestasi Anak Usaha
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mendapatkan persetujuan RUPS untuk menerbitkan convertible bond dan divestasi kepemilikan saham perseroan di entitas anak, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi utang perseroan senilai USD2,2 miliar. KRAS juga berencana melakukan rights issue untuk pelaksanaan opsi buyback divestasi kepemilikan saham perseroan pada anak usaha. Namun rencana rights issue akan dilakukan setelah penerbitan convertible bond dan divestasi anak usaha selesai
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 6125. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6025-6200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6225
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level harga 1415. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1400-1430
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1435
SMRA
Pada perdagangan kemarin saham SMRA ditutup menguat pada level harga 1150. SMRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1135-1160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1165
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup tertahan pada level harga 2510. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2480-2540.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2550
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup Menguat pada level harga 7650. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7775
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguta dilevel harga 1515. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1500-1530.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1535
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-04-29 08:44:47 (GMT +7)