28 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 27 September 2017 ditutup melemah 0,016% pada level 5863. Sektor pertambangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 305,72 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang terutama dikontribusikan oleh penguatan pada saham sektor keuangan yang dipicu oleh meningkatnya ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember serta harapan bahwa rencana pemangkasan pajak oleh Trump akan segera terwujud. Data durable orders bulan Agustus meningkat melebihi perkiraan sebelumnya. Durable orders bulan Agustus naik 1,7% setelah bulan sebelumnya turun 6,8%, serta lebih tinggi dibandingkan estimasi yang sebesar 0,7%. Data tersebut dan komentar Janet Yellen pada hari Selasa meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember yang mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah AS yang menguntungkan perbankan. Trump mengusulkan reformasi perpajakan yang terbesar dalam tiga dekade terakhir namun tidak memberikan perincian bagaimana membayar pemangkasan pajak tersebut tanpa membuat kenaikan defisit pada secara signifikan.itu pending home sales Agustus turun 2,6%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5810 - 5895
News & Analysis
Fitch Tetapkan Peringkat Jangka Panjang WIKA Pada AA
Fitch Ratings telah mempublikasikan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) di .BB. dan Peringkat Nasional Jangka Panjang perusahaan konstruksi Indonesia PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) di AA(idn). Kedua peringkat berada pada Outlook Stabil. Peringkat itu mencerminkan profil WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar milik negara, pertumbuhan order book yang kuat dalam beberapa tahun terakhir dan profil finansial yang baik. Peringkat juga mencakup tambahan peringkat sebesar dua notch untuk memperhitungkan hubungan yang moderat antara perusahaan dan pemegang saham terbesarnya.
Anak Usaha INDY Akan Terbitkan Notes USD600 Juta
PT Indika Energy Tbk (INDY) akan melangsungkan Roadshow penawaran surat utang pada 27 September 2017 sampai dengan 10 Oktober 2017. Roadshow ini dilakukan sehubungan dengan rencana Indika Energy Capital III Pte. Ltd, anak usaha perseroan untuk menerbitkan surat utang senior (senior notes) senilai maksimal USD600 juta dengan bunga maksimum 9,5% per tahun di luar wilayah Republik Indonesia. Hasil dari penerbitan surat utang ini seperti diketahui akan dipergunakan untuk pendanaan pembelian saham PT Kideco Jaya Agung oleh perseroan dan PT Indika Inti Corpindo (anak usaha) yang direncanakan dari pinjaman pihak ketiga dan penerbitan surat utang.
Rugi Bersih MDRN Memburuk Menjadi Rp642 Miliar
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mengalami penurunan tajam penjualan sebesar 56,9% hingga periode 30 Juni 2017 menjadi Rp196,21 miliar dibandingkan penjualan Rp455,27 miliar yang diperoleh pada periode sama tahun sebelumnya. Rugi usaha naik tajam menjadi Rp603,47 miliar dari rugi usaha tahun sebelumnya Rp2,60 miliar terutama karena kenaikan beban operasi lainnya menjadi Rp434,30 miliar dari pendapatan operasi lainnya yang dibukukan periode Juni tahun sebelumnya sebesar Rp1,73 miliar. Sedangkan rugi bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik tajam menjadi Rp642,03 miliar dari rugi Rp51,48 miliar Juni tahun sebelumnya.
MREI Akan Rights Issue 130 Juta Saham
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD III) atau Rights Issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 130 juta lembar saham biasa atas nama atau maksimal 33,48% dengan harga nominal Rp200 per lembar dengan harga pelaksanaan yang ditentukan kemudian. Setiap pemegang 3 saham lama yang namanya tercatat hingga 13 November 2017 berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru. Rencananya dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD III ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Periode perdagangan HMETD diperkirakan pada 15-21 November 2017.
Mega Mandiri Properti Jual 419,66 Juta saham MMLP
PT Mega Mandiri Properti, pemegang saham utama PT Mega Manunggal Properti Tbk (MMLP) melepas sebagian kepemilikan sahamnya pada 18-19 September 2017 lalu. Jumlah saham yang dilepas total sebanyak 419.658.100 saham pada harga Rp500 per lembar atau dana yang diraih mencapai Rp209.829.050.000. Transaksi itu dilakukan karena keperluan dana Mega Mandiri Properti. Dengan penjualan tersebut, maka sisa kepemilikan Mega Mandiri Properti di MMLP berkurang menjadi 1.901.840.100 saham atau mewakili 33,28% dari total saham MMLP.
PPRO Berencana Luncurkan 9 Proyek Baru
PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana meluncurkan 9 proyek baru hingga tahun depan. PPRO berencana meluncurkan sekitar lima proyek di sisa akhir tahun ini, antara lain Apartemen di Wiyung Surabaya, Apartemen di Jatinangor - Bandung, melanjutkan Tower 2 di Amartha View dan Tower 2 & 3 The Alton Apartemen di Semarang serta soft launching Lagoon Avenue Bekasi. Setelah itu, pada 2018 PPRO akan meluncurkan beberapa produk baru antara lain Apartemen di Paragon Semarang, Apartemen di Kertajati, Apartemen di Jogya dan Apartemen di Cibubur
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM menguat ditutup di 4700. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4650-4750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 4750
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8825. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8950
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7125. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7025-7200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7200
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 8550. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8450-8650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8650
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 2790. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2760-2820. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2820
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1740. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1720-1760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1760
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 27 September 2017 ditutup melemah 0,016% pada level 5863. Sektor pertambangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 305,72 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang terutama dikontribusikan oleh penguatan pada saham sektor keuangan yang dipicu oleh meningkatnya ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember serta harapan bahwa rencana pemangkasan pajak oleh Trump akan segera terwujud. Data durable orders bulan Agustus meningkat melebihi perkiraan sebelumnya. Durable orders bulan Agustus naik 1,7% setelah bulan sebelumnya turun 6,8%, serta lebih tinggi dibandingkan estimasi yang sebesar 0,7%. Data tersebut dan komentar Janet Yellen pada hari Selasa meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember yang mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah AS yang menguntungkan perbankan. Trump mengusulkan reformasi perpajakan yang terbesar dalam tiga dekade terakhir namun tidak memberikan perincian bagaimana membayar pemangkasan pajak tersebut tanpa membuat kenaikan defisit pada secara signifikan.itu pending home sales Agustus turun 2,6%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5810 - 5895
News & Analysis
Fitch Tetapkan Peringkat Jangka Panjang WIKA Pada AA
Fitch Ratings telah mempublikasikan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) di .BB. dan Peringkat Nasional Jangka Panjang perusahaan konstruksi Indonesia PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) di AA(idn). Kedua peringkat berada pada Outlook Stabil. Peringkat itu mencerminkan profil WIKA sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar milik negara, pertumbuhan order book yang kuat dalam beberapa tahun terakhir dan profil finansial yang baik. Peringkat juga mencakup tambahan peringkat sebesar dua notch untuk memperhitungkan hubungan yang moderat antara perusahaan dan pemegang saham terbesarnya.
Anak Usaha INDY Akan Terbitkan Notes USD600 Juta
PT Indika Energy Tbk (INDY) akan melangsungkan Roadshow penawaran surat utang pada 27 September 2017 sampai dengan 10 Oktober 2017. Roadshow ini dilakukan sehubungan dengan rencana Indika Energy Capital III Pte. Ltd, anak usaha perseroan untuk menerbitkan surat utang senior (senior notes) senilai maksimal USD600 juta dengan bunga maksimum 9,5% per tahun di luar wilayah Republik Indonesia. Hasil dari penerbitan surat utang ini seperti diketahui akan dipergunakan untuk pendanaan pembelian saham PT Kideco Jaya Agung oleh perseroan dan PT Indika Inti Corpindo (anak usaha) yang direncanakan dari pinjaman pihak ketiga dan penerbitan surat utang.
Rugi Bersih MDRN Memburuk Menjadi Rp642 Miliar
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mengalami penurunan tajam penjualan sebesar 56,9% hingga periode 30 Juni 2017 menjadi Rp196,21 miliar dibandingkan penjualan Rp455,27 miliar yang diperoleh pada periode sama tahun sebelumnya. Rugi usaha naik tajam menjadi Rp603,47 miliar dari rugi usaha tahun sebelumnya Rp2,60 miliar terutama karena kenaikan beban operasi lainnya menjadi Rp434,30 miliar dari pendapatan operasi lainnya yang dibukukan periode Juni tahun sebelumnya sebesar Rp1,73 miliar. Sedangkan rugi bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk naik tajam menjadi Rp642,03 miliar dari rugi Rp51,48 miliar Juni tahun sebelumnya.
MREI Akan Rights Issue 130 Juta Saham
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) akan melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD III) atau Rights Issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 130 juta lembar saham biasa atas nama atau maksimal 33,48% dengan harga nominal Rp200 per lembar dengan harga pelaksanaan yang ditentukan kemudian. Setiap pemegang 3 saham lama yang namanya tercatat hingga 13 November 2017 berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru. Rencananya dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD III ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Periode perdagangan HMETD diperkirakan pada 15-21 November 2017.
Mega Mandiri Properti Jual 419,66 Juta saham MMLP
PT Mega Mandiri Properti, pemegang saham utama PT Mega Manunggal Properti Tbk (MMLP) melepas sebagian kepemilikan sahamnya pada 18-19 September 2017 lalu. Jumlah saham yang dilepas total sebanyak 419.658.100 saham pada harga Rp500 per lembar atau dana yang diraih mencapai Rp209.829.050.000. Transaksi itu dilakukan karena keperluan dana Mega Mandiri Properti. Dengan penjualan tersebut, maka sisa kepemilikan Mega Mandiri Properti di MMLP berkurang menjadi 1.901.840.100 saham atau mewakili 33,28% dari total saham MMLP.
PPRO Berencana Luncurkan 9 Proyek Baru
PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana meluncurkan 9 proyek baru hingga tahun depan. PPRO berencana meluncurkan sekitar lima proyek di sisa akhir tahun ini, antara lain Apartemen di Wiyung Surabaya, Apartemen di Jatinangor - Bandung, melanjutkan Tower 2 di Amartha View dan Tower 2 & 3 The Alton Apartemen di Semarang serta soft launching Lagoon Avenue Bekasi. Setelah itu, pada 2018 PPRO akan meluncurkan beberapa produk baru antara lain Apartemen di Paragon Semarang, Apartemen di Kertajati, Apartemen di Jogya dan Apartemen di Cibubur
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM menguat ditutup di 4700. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4650-4750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 4750
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8825. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8950
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7125. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7025-7200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7200
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 8550. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8450-8650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8650
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 2790. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2760-2820. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2820
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1740. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1720-1760.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1760
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-28 07:24:44 (GMT +7)