28 oct
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 25 Oktober 2019 ditutup melemah 1,38% pada level 6252. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 52,02 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif negosiasi dagang AS-China. Diberitakan AS sudah hampir mencapai kesepakatan mengenai sebagian masalah dagang dengan China. Kantor kementerian perdagangan AS menyatakan bahwa pembicaraan dagang AS-China tingkat deputi akan berlanjut. Selain itu laporan kinerja keuangan Intel yang lebih baik dari estimasi juga menambah sentimen positif. Pada pekan ini pasar akan mencermati pertemuan The Fed pada hari Selasa dan Rabu, dimana diperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25%. Pasar juga akan mencermati apakah ada indikasi bahwa The Fed akan melanjutkan penurunan suku bunga pada tahun depan. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks harga rumah S&P Case-Shiller, consumer confidence, ADP Employment change, GDP Q3, personal income, personal spending, Chicago PMI, nonfarm payrolls, unemployment rate, construction spending, indeks ISM manufaktur dan penjualan otomotif. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak pada kisaran level 6200 - 6310
News & Analysis
Pada Kuartal III Rugi Bersih LCGP Bertambah Menjadi Rp3,41 Miliar
PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) mencatat rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp3,41 miliar pada kuartal III tahun ini. Rugi tersebut naik 38% dari kerugian bersih Rp2,47 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Kerugian tersebut karena penjualan bersih turun menjadi Rp1,76 miliar dari Rp8,51 miliar. Beban pokok turun menjadi Rp495,25 juta dari Rp2,78 miliar dan laba kotor turun menjadi Rp1,27 miliar dari laba kotor Rp5,73 miliar. Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp3,79 miliar naik dari rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp1,85 miliar tahun sebelumnya.
Per September Laba Bersih MARI Mengalami Penurunan 5,1%
PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi Rp23,96 miliar per kuartal III tahun ini, turun 5,1% dari laba Rp25,27 miliar tahun sebelumnya. Pendapatan bersih perseroan sebesar Rp108,35 miliar hingga periode 30 September 2019, tumbuh 4,2% dari pendapatan bersih Rp103,99 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp33,81 miliar dari Rp35,27 miliar tahun sebelumnya.
Rugi Bersih KICI Bertambah Menjadi Rp2,48 Miliar
PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) membukukan penjualan bersih tumbuh 10,73% per September 2019 menjadi Rp70,20 miliar. Penjualan berasal dari segmen produk enamel sebesar Rp44,45 miliar, sedangkan segmen kaleng sebesar Rp25,74 miliar. Pasar lokal masih mendominasi penjualan yakni 87,15% terhadap total penjualan, diikuti pasar ekspor sebesar 12,85%. KICI melakukan penjualan di antaranya kepada PT Nissin Biscuit Indonesia sebesar 16% terhadap total penjualan, diikuti PT Kedawung Subur sebesar 13%, PT Coronet Crown sebesar 13%, dan The Golden Rabbit II sebesar 8%. Beban pokok penjualan naik 19,93% yoy, beban penjualan naik 18,92% yoy dan beban bunga meningkat 1,82% yoy. Hal ini membuat perusahaan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp2,48 miliar, bertambah dari rugi bersih per 30 September 2018 sebesar Rp229,90 juta.
Per September Laba Bersih HMSP Tumbuh 5,26% YoY
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 5,26% YoY menjadi Rp10,2 triliun hingga 30 September 2019 dari Rp9,69 triliun pada periode sama tahun lalu. Penjualan bersih perseroan mencapai Rp77,51 triliun, turun tipis dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp77,53 triliun. Laba kotor sebesar Rp18,89 triliun, naik dari Rp18,31 triliun. Laba sebelum pajak juga mengalami kenaikan menjadi Rp13,42 triliun dari Rp12,83 triliun. Jumlah aset pada 30 September 2019 mencapai Rp48,95 triliun, naik dari periode 31 Desember 2018 yang sebesar Rp46,60 triliun.
Laba Bersih KKGI Meningkat 72% Per September
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD4,17 juta hingga 30 September 2019, tumbuh 72,3% yoy dari USD2,42 juta. Penjualan bersih tumbuh 123% menjadi USD80,94 juta dari USD36,24 juta. Namun laba bruto turun akibat naiknya beban pokok penjualan. Beban operasi meningkat, namun dibukukannya pendapatan lain-lain dari periode sebelumnya, membuat laba sebelum pajak meningkat 64%.
Per September, Laba Bersih PGAS Turun 40%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 40,57% menjadi USD176,45 juta per 30 September 2019 dari USD 296,90 juta. Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan PGAS sebesar 2,68% menjadi USD 2,81 miliar dari pencapaian periode sebelumnya yakni sebesar USD 2,88 miliar. Pendapatan terbesar disumbang oleh pendapatan dari distribusi gas yang mencapai USD 2,18 miliar, disusul oleh penjualan minyak dan gas neto sebesar USD 292,08 juta pendapatan transmisi gas senilai USD 181,13 juta, dan pemprosesan gas senilai USD 80,93 juta
Stock Pick
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 1300. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1280-1315. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1320
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5800. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5700-5850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5875
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2010. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1995-2025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2030
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup tertahan pada level harga 6600. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6675. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup tertahan dilevel harga 1290. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1305. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1310
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 25 Oktober 2019 ditutup melemah 1,38% pada level 6252. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 52,02 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat dipicu oleh sentimen positif negosiasi dagang AS-China. Diberitakan AS sudah hampir mencapai kesepakatan mengenai sebagian masalah dagang dengan China. Kantor kementerian perdagangan AS menyatakan bahwa pembicaraan dagang AS-China tingkat deputi akan berlanjut. Selain itu laporan kinerja keuangan Intel yang lebih baik dari estimasi juga menambah sentimen positif. Pada pekan ini pasar akan mencermati pertemuan The Fed pada hari Selasa dan Rabu, dimana diperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25%. Pasar juga akan mencermati apakah ada indikasi bahwa The Fed akan melanjutkan penurunan suku bunga pada tahun depan. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya indeks harga rumah S&P Case-Shiller, consumer confidence, ADP Employment change, GDP Q3, personal income, personal spending, Chicago PMI, nonfarm payrolls, unemployment rate, construction spending, indeks ISM manufaktur dan penjualan otomotif. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak menguat. IHSG bergerak pada kisaran level 6200 - 6310
News & Analysis
Pada Kuartal III Rugi Bersih LCGP Bertambah Menjadi Rp3,41 Miliar
PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) mencatat rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp3,41 miliar pada kuartal III tahun ini. Rugi tersebut naik 38% dari kerugian bersih Rp2,47 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Kerugian tersebut karena penjualan bersih turun menjadi Rp1,76 miliar dari Rp8,51 miliar. Beban pokok turun menjadi Rp495,25 juta dari Rp2,78 miliar dan laba kotor turun menjadi Rp1,27 miliar dari laba kotor Rp5,73 miliar. Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp3,79 miliar naik dari rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp1,85 miliar tahun sebelumnya.
Per September Laba Bersih MARI Mengalami Penurunan 5,1%
PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun menjadi Rp23,96 miliar per kuartal III tahun ini, turun 5,1% dari laba Rp25,27 miliar tahun sebelumnya. Pendapatan bersih perseroan sebesar Rp108,35 miliar hingga periode 30 September 2019, tumbuh 4,2% dari pendapatan bersih Rp103,99 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp33,81 miliar dari Rp35,27 miliar tahun sebelumnya.
Rugi Bersih KICI Bertambah Menjadi Rp2,48 Miliar
PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) membukukan penjualan bersih tumbuh 10,73% per September 2019 menjadi Rp70,20 miliar. Penjualan berasal dari segmen produk enamel sebesar Rp44,45 miliar, sedangkan segmen kaleng sebesar Rp25,74 miliar. Pasar lokal masih mendominasi penjualan yakni 87,15% terhadap total penjualan, diikuti pasar ekspor sebesar 12,85%. KICI melakukan penjualan di antaranya kepada PT Nissin Biscuit Indonesia sebesar 16% terhadap total penjualan, diikuti PT Kedawung Subur sebesar 13%, PT Coronet Crown sebesar 13%, dan The Golden Rabbit II sebesar 8%. Beban pokok penjualan naik 19,93% yoy, beban penjualan naik 18,92% yoy dan beban bunga meningkat 1,82% yoy. Hal ini membuat perusahaan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp2,48 miliar, bertambah dari rugi bersih per 30 September 2018 sebesar Rp229,90 juta.
Per September Laba Bersih HMSP Tumbuh 5,26% YoY
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 5,26% YoY menjadi Rp10,2 triliun hingga 30 September 2019 dari Rp9,69 triliun pada periode sama tahun lalu. Penjualan bersih perseroan mencapai Rp77,51 triliun, turun tipis dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp77,53 triliun. Laba kotor sebesar Rp18,89 triliun, naik dari Rp18,31 triliun. Laba sebelum pajak juga mengalami kenaikan menjadi Rp13,42 triliun dari Rp12,83 triliun. Jumlah aset pada 30 September 2019 mencapai Rp48,95 triliun, naik dari periode 31 Desember 2018 yang sebesar Rp46,60 triliun.
Laba Bersih KKGI Meningkat 72% Per September
PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD4,17 juta hingga 30 September 2019, tumbuh 72,3% yoy dari USD2,42 juta. Penjualan bersih tumbuh 123% menjadi USD80,94 juta dari USD36,24 juta. Namun laba bruto turun akibat naiknya beban pokok penjualan. Beban operasi meningkat, namun dibukukannya pendapatan lain-lain dari periode sebelumnya, membuat laba sebelum pajak meningkat 64%.
Per September, Laba Bersih PGAS Turun 40%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 40,57% menjadi USD176,45 juta per 30 September 2019 dari USD 296,90 juta. Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan PGAS sebesar 2,68% menjadi USD 2,81 miliar dari pencapaian periode sebelumnya yakni sebesar USD 2,88 miliar. Pendapatan terbesar disumbang oleh pendapatan dari distribusi gas yang mencapai USD 2,18 miliar, disusul oleh penjualan minyak dan gas neto sebesar USD 292,08 juta pendapatan transmisi gas senilai USD 181,13 juta, dan pemprosesan gas senilai USD 80,93 juta
Stock Pick
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat pada level 1300. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1280-1315. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1320
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5800. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5700-5850. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5875
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2010. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1995-2025. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2030
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup tertahan pada level harga 6600. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6500-6675. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup tertahan dilevel harga 1290. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1305. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1310
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-10-28 08:39:47 (GMT +7)