28 Des
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 27 Desember 2018 ditutup menguat 1,025% pada level 6190. Semua sektor menguat dengan kontribusi kenaikan terbesar pada sektor properti konstruksi. Investor asing net buy Rp247,50 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah sebelumnya hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif sehari setelah indeks Dow Jones mencatatkan rekor penguatan terbesar dalam sehari. Pembalikan arah indeks terjadi menjelang penutupan perdagangan setelah sebelumnya indeks melemah. Indeks Dow Jones mengalami reli lebih dari 800 poin kurang dari dua jam sebelum penutupan perdagangan kemarin. Harga obligasi pemerintah AS menguat. Harga minyak mentah melemah di bawah level USD46 per barel. Sedangkan harga emas kembali menguat. Dollar AS melemah, sedangkan yen Jepang dan euro menguat. Yield US-Treasury note dengan tenor 10 tahun turun pada level 2,76%. Sementara itu data initial claims pekan lalu sedikit turun menjadi 216 ribu dari pekan sebelumnya 217 ribu. Indeks harga rumah FHFA bulan Oktober naik 0,3%, setelah bulan sebelumnya meningkat 0,2%. Sedangkan indeks consumer confidence bulan Desember turun pada level 128,1 dari bulan sebelumnya 136,4. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6080 - 6250
News & Analysis
BDMN Targetkan Pertumbuhan Kredit 8%-10%
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 8% sampai 10% tahun depan. Angka ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan industri yang juga di kisaran 8%-10%. Total aset perusahaan saat ini sebesar Rp178,63 triliun atau naik 3% yoy dibanding sembilan bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp173,67 triliun. Penambahan aset ini seiring dengan pertumbuhan kredit. Secara keseluruhan dengan pembiayaan mikro, kredit naik 6% YoY sebesar Rp134,3 triliun. Namun, di luar pembiayaan mikro pertumbuhan kredit tercatat sebesar 10% YoY sebesar Rp131,12 triliun.
Mulya Tara Mandiri Kurangi Kepemilikan di KOPI
Salah satu pemegang saham PT. Mitra Energi Persada (KOPI) yaitu PT. Mulya Tara Mandiri telah mengurangi kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Mulya Tara melepas sebanyak 30 juta lembar saham dengan harga Rp600 per lembar atau total transaksi Rp18 miliar kepada PT. Batavia Investindo, transaksi dilakukan pada 21 Desember 2018. Transaksi tersebut bertujuan untuk divestasi. Dengan demikian maka kepemilikan saham Mulya Tara berkurang menjadi 439.080.615 atau 62,97% dari total saham perseroan.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAA Untuk Obligasi MAPI
Pefindo menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2014 Tahap II Seri B PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) senilai Rp280 miliar yang akan jatuh tempo pada 20 Februari 2019. Perseroan akan melakukan pembiayaan kembali atas obligasi yang akan jatuh tempo dengan menggunakan dana dari fasilitas kredit perusahaan yang belum terpakai. Per 30 September 2018, posisi kas dan setara kas mencapai Rp1 triliun dan plafon fasilitas kredit yang belum terpakai Rp900 miliar. Peringkat perusahaan mencerminkan posisi pasar MAPI yang kuat dalam industri ritel modern yang didukung oleh konsep ritel yang kuat dan terdiversifikasi, lokasi outlet perusahaan yang relatif beragam serta perlindungan arus kas yang diatas rata-rata dan struktur permodalan yang konservatif. Namun peringkat dibatasi oleh eksposur perusahaan terkait depresiasi rupiah terhadap dolar AS dan tingkat persaingan yang ketat di tengah terbatasnya lahan bisnis yang tersedia di kota besar.
Pefindo Revisi Outlook Peringkat HDFA Menjadi Stabil
Pefindo telah merevisi outlook peringkat PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) ke Stabil dari Credit Watch dengan Implikasi Negatif sehubungan dengan pembayaran MTN yang jatuh tempo pada November 2018. Deposito yang sebelumnya dijaminkan untuk MTN yang dilunasi telah dirilis dan Radana Finance berencana untuk menahan dana tersebut sebagai salah satu sumber pembayaran untuk kewajiban keuangan perusahaan termasuk MTN yang akan jatuh tempo pada 2019. Selain itu penerimaan piutang rata-rata sekitar Rp200 miliar per bulan dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.
Per November Volume Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 29,85% YoY
PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan penjualan alat berat merek Komatsu sejumlah 4.502 unit pada periode Januari—November 2018. Volume itu mencakup 93,79% dari target sepanjang tahun sejumlah 4.800 unit. Sebelumnya, UNTR menetapkan target penjualan Komatsu sejumlah 4.500 unit pada 2018, yang kemudian direvisi menjadi 4.600 unit. Pada awal November 2018, target tersebut kembali dinaikkan menjadi 4.800 unit. Volume penjualan per November itu meningkat 29,85% yoy dari Januari—November 2017 sebanyak 3.467 unit.
INDY dan PTRO Lakukan Transaksi Afiliasi Untuk Restrukturisasi Internal
PT Indika Energy Tbk (INDY) pada 21 Desember 2018 melalui anak usahanya yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) telah melakukan penandatanganan jual beli saham atas PT Karingau Gapura Terminal Energi. PTRO melakukan pendatanganan dengan PT Interport Mandiri Abadi (IMA) terkait aksi PTRO yang melepas kepemilikan saham di PT Karingau Gapura Terminal Energi kepada IMA sebanyak 1.250 saham atau 25% dari modal disetor. Total harga penjualan sebesar Rp 1,26 miliar kepada IMA
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1525. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1510-1545.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1550
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level harga 11675. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 11500-11875. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 11925
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 8800. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1875. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1855-1895
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1900
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3660. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3620-3700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3710
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDf ditutup menguat pada level harga 7450. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7350-7550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7575
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 27 Desember 2018 ditutup menguat 1,025% pada level 6190. Semua sektor menguat dengan kontribusi kenaikan terbesar pada sektor properti konstruksi. Investor asing net buy Rp247,50 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah sebelumnya hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif sehari setelah indeks Dow Jones mencatatkan rekor penguatan terbesar dalam sehari. Pembalikan arah indeks terjadi menjelang penutupan perdagangan setelah sebelumnya indeks melemah. Indeks Dow Jones mengalami reli lebih dari 800 poin kurang dari dua jam sebelum penutupan perdagangan kemarin. Harga obligasi pemerintah AS menguat. Harga minyak mentah melemah di bawah level USD46 per barel. Sedangkan harga emas kembali menguat. Dollar AS melemah, sedangkan yen Jepang dan euro menguat. Yield US-Treasury note dengan tenor 10 tahun turun pada level 2,76%. Sementara itu data initial claims pekan lalu sedikit turun menjadi 216 ribu dari pekan sebelumnya 217 ribu. Indeks harga rumah FHFA bulan Oktober naik 0,3%, setelah bulan sebelumnya meningkat 0,2%. Sedangkan indeks consumer confidence bulan Desember turun pada level 128,1 dari bulan sebelumnya 136,4. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6080 - 6250
News & Analysis
BDMN Targetkan Pertumbuhan Kredit 8%-10%
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 8% sampai 10% tahun depan. Angka ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan industri yang juga di kisaran 8%-10%. Total aset perusahaan saat ini sebesar Rp178,63 triliun atau naik 3% yoy dibanding sembilan bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp173,67 triliun. Penambahan aset ini seiring dengan pertumbuhan kredit. Secara keseluruhan dengan pembiayaan mikro, kredit naik 6% YoY sebesar Rp134,3 triliun. Namun, di luar pembiayaan mikro pertumbuhan kredit tercatat sebesar 10% YoY sebesar Rp131,12 triliun.
Mulya Tara Mandiri Kurangi Kepemilikan di KOPI
Salah satu pemegang saham PT. Mitra Energi Persada (KOPI) yaitu PT. Mulya Tara Mandiri telah mengurangi kepemilikan saham di perusahaan tersebut. Mulya Tara melepas sebanyak 30 juta lembar saham dengan harga Rp600 per lembar atau total transaksi Rp18 miliar kepada PT. Batavia Investindo, transaksi dilakukan pada 21 Desember 2018. Transaksi tersebut bertujuan untuk divestasi. Dengan demikian maka kepemilikan saham Mulya Tara berkurang menjadi 439.080.615 atau 62,97% dari total saham perseroan.
Pefindo Tegaskan Peringkat idAA Untuk Obligasi MAPI
Pefindo menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2014 Tahap II Seri B PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) senilai Rp280 miliar yang akan jatuh tempo pada 20 Februari 2019. Perseroan akan melakukan pembiayaan kembali atas obligasi yang akan jatuh tempo dengan menggunakan dana dari fasilitas kredit perusahaan yang belum terpakai. Per 30 September 2018, posisi kas dan setara kas mencapai Rp1 triliun dan plafon fasilitas kredit yang belum terpakai Rp900 miliar. Peringkat perusahaan mencerminkan posisi pasar MAPI yang kuat dalam industri ritel modern yang didukung oleh konsep ritel yang kuat dan terdiversifikasi, lokasi outlet perusahaan yang relatif beragam serta perlindungan arus kas yang diatas rata-rata dan struktur permodalan yang konservatif. Namun peringkat dibatasi oleh eksposur perusahaan terkait depresiasi rupiah terhadap dolar AS dan tingkat persaingan yang ketat di tengah terbatasnya lahan bisnis yang tersedia di kota besar.
Pefindo Revisi Outlook Peringkat HDFA Menjadi Stabil
Pefindo telah merevisi outlook peringkat PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) ke Stabil dari Credit Watch dengan Implikasi Negatif sehubungan dengan pembayaran MTN yang jatuh tempo pada November 2018. Deposito yang sebelumnya dijaminkan untuk MTN yang dilunasi telah dirilis dan Radana Finance berencana untuk menahan dana tersebut sebagai salah satu sumber pembayaran untuk kewajiban keuangan perusahaan termasuk MTN yang akan jatuh tempo pada 2019. Selain itu penerimaan piutang rata-rata sekitar Rp200 miliar per bulan dan pinjaman subordinasi dari pemegang saham.
Per November Volume Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 29,85% YoY
PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan penjualan alat berat merek Komatsu sejumlah 4.502 unit pada periode Januari—November 2018. Volume itu mencakup 93,79% dari target sepanjang tahun sejumlah 4.800 unit. Sebelumnya, UNTR menetapkan target penjualan Komatsu sejumlah 4.500 unit pada 2018, yang kemudian direvisi menjadi 4.600 unit. Pada awal November 2018, target tersebut kembali dinaikkan menjadi 4.800 unit. Volume penjualan per November itu meningkat 29,85% yoy dari Januari—November 2017 sebanyak 3.467 unit.
INDY dan PTRO Lakukan Transaksi Afiliasi Untuk Restrukturisasi Internal
PT Indika Energy Tbk (INDY) pada 21 Desember 2018 melalui anak usahanya yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) telah melakukan penandatanganan jual beli saham atas PT Karingau Gapura Terminal Energi. PTRO melakukan pendatanganan dengan PT Interport Mandiri Abadi (IMA) terkait aksi PTRO yang melepas kepemilikan saham di PT Karingau Gapura Terminal Energi kepada IMA sebanyak 1.250 saham atau 25% dari modal disetor. Total harga penjualan sebesar Rp 1,26 miliar kepada IMA
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1525. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1510-1545.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1550
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR ditutup menguat pada level harga 11675. SMGR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 11500-11875. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 11925
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 8800. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8950
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1875. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1855-1895
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1900
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3660. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3620-3700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3710
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDf ditutup menguat pada level harga 7450. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7350-7550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7575
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-12-28 08:01:28 (GMT +7)