28 Des
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 27 Desember 2017 ditutup menguat 0,90% pada level 6277. Sektor industri dasar menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp208,42 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat tipis didorong kenaikan saham teknologi ditengah melemahnya saham sektor energi. Koreksi saham sektor energi seiring dengan penurunan harga minyak mentah setelah sehari sebelumnya menguat pada level tertinggi selama dua setengah tahun terakhir. Sementara itu data pending home sales bulan November menunjukkan kenaikan sebesar 0,2%, lebih baik dibandingkan estimasi yang diperkirakan turun 0,7%. Pada bulan sebelumnya, pending home sales juga mengalami kenaikan sebesar 3,5%. Sedangkan indeks keyakinan konsumen AS bulan Desember turun pada level 122,1 dari bulan sebelumnya 128,6, serta lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 128. Dollar AS mengalami pelemahan dibandingkan mayoritas mata uang utama lainnya.Volume perdagangan cenderung sepi ditengah hari perdagangan yang lebih sedikit pada pekan ini menjelang libur tahun baru.Setelah diloloskannya UU pemangkasan pajak, fokus investor akan mencermati dampaknya terhadap laba emiten tahun depan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6230 - 6300
News & Analysis
MUFG Berencana Lanjutkan Dan Tambah Strategi Bisnis BDMN
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (MUFG) berencana untuk menguasai 73,8% saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Nantinya, entitas keuangan asal Jepang ini akan akan melanjutkan dan menambahkan strategi bisnis perseroan ke depannya. MUFG sudah berkomunikasi dengan manajemen BDMN untuk strategi bisnis perseroan. Indonesia adalah negara yang memiliki industri otomotif dan manufaktur yang besar. Ini sangat cocok dengan model bisnis BDMN yang memiliki anak usaha multifinance untuk penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor. BDMN juga kuat dengan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Karena itu, untuk mendorong bisnis tersebut, setelah diakuisisi oleh MUFG maka BDMN dapat mendapatkan jaringan secara global untuk melayani nasabah di Indonesia.
Sumitomo Berniat Tambah Kepemilikan di BTPN
Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) berniat menaikkan kepemilikan sahamnya menjadi mayoritas di Bank BTPN Tbk (BTPN) jika mendapatkan izin. Bank kedua terbesar Jepang ini menghabiskan dana 150 miliar yen pada 2013 dan 2014 untuk menguasai 40% saham BTPN. Pemerintah Indonesia memang membatasi kepemilikan dengan entitas tunggal hingga 40% namun persetujuan bisa didapat jika ada jaminan tertentu.
IKAI Berencana Diversifikasi Ke Bidang Properti
PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) akan melakukan diversifikasi usaha ke bidang properti, karena dalam tiga tahun terakhir terjadi penurunan kondisi industri keramik di Indonesia. Hal tersebut disebabkan melemahnya sektor properti dan real estate sehingga menurunkan permintaan akan produk perseroan. Selain itu adanya persaingan produk China yang menganggu profitabilitas dalam industri ini. Sepanjang tahun ini, IKAI dan anak usahanya terus melakukan proses perbaikan kondisi internal. Mulai dari penghentian secara terpaksa kegiatan operasional pabrik karena penjualan produk yang menurun belum dapat menutup biaya produksi.
DSSA Tingkatkan Modal Tiga Anak Usahanya
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melakukan peningkatan modal kepada beberapa anak usahanya PT Buana Bumi Energi, PT DDSA Mas Sejahtera dan PT Innovate Mas Utama. PT Buana Bumi Energi meningkatkan modal dari Rp6 miliar menjadi Rp18,5 miliar dimana seluruh saham baru diambil oleh anak usaha perseroan PT DSSA Mas Infrastruktur. PT DSSA Mas Sejahtera meningkatkan modal menjadi Rp669 miliar menjadi Rp1,158 triliun dimana seluruh saham diambil oleh perseroan. Dan PT Innovate Mas Utama meningkatkan modal menjadi Rp341,7 miliar menjadi Rp769,7 miliar dimana seluruh saham barunya diambil oleh PT DSSA Mas Sejahtera.
TAXI Dapat Pinjaman Rp16,5 Miliar Dari Rajawali Corpora
PT Express Transindo Tbk (TAXI) telah menandatangani perjanjian pinjaman pada 22 Desember 2017 dengan pemegang saham utamanya PT Rajawali Corpora. Berdasarkan perjanjian tersebut RC memberikan pinjaman kepada perseroan sebesar Rp16,5 miliar untuk mendukung kegiatan usaha dan operasional perseroan. Pinjaman ini memiliki bunga 4,5% per tahun yang dibayarkan pada waktu jatuh tempo pinjaman dimana periode pinjaman selama 5 tahun terhitung ditandatanganinya perjanjian pinjaman. Rajawali Corpora adalah pemegang 51% saham perseroan.
Konsorsium 7 Bank Beri Kredit Tol Trans Sumatera Rp8 Triliun
Pembangunan tol Trans Sumatera Bakauheni-Terbanggi Besar mendapat pinjaman kredit dari 7 bank sebesar Rp 8,067 triliun. Pinjaman senilai Rp 8,067 triliun tersebut didapatkan dari 7 bank nasional, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank BNI Tbk (BBNI), PT Bank BCA TBk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), Bank ICBC Indonesia dan PT Bank Permata Tbk (BNLI). Nilai investasi pembangunan ruas tersebut sebesar Rp 16,7 triliun. Dengan rincian pinjaman dari bank sebesar Rp 8,067 triliun dan equity sebesar Rp 8,7 triliun
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6450. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6350-6550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6550
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 6325. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6225-6400. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6400
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1685. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1665-1705.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1705
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3550. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3510-3590. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3590
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 21525. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 21300-21750. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 21750
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 9900. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9800-10000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 10000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 8000. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7900-8100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8100
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3290. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3250-3340. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3340
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat di level 4300. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4200-4400. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 4400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 27 Desember 2017 ditutup menguat 0,90% pada level 6277. Sektor industri dasar menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp208,42 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat tipis didorong kenaikan saham teknologi ditengah melemahnya saham sektor energi. Koreksi saham sektor energi seiring dengan penurunan harga minyak mentah setelah sehari sebelumnya menguat pada level tertinggi selama dua setengah tahun terakhir. Sementara itu data pending home sales bulan November menunjukkan kenaikan sebesar 0,2%, lebih baik dibandingkan estimasi yang diperkirakan turun 0,7%. Pada bulan sebelumnya, pending home sales juga mengalami kenaikan sebesar 3,5%. Sedangkan indeks keyakinan konsumen AS bulan Desember turun pada level 122,1 dari bulan sebelumnya 128,6, serta lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 128. Dollar AS mengalami pelemahan dibandingkan mayoritas mata uang utama lainnya.Volume perdagangan cenderung sepi ditengah hari perdagangan yang lebih sedikit pada pekan ini menjelang libur tahun baru.Setelah diloloskannya UU pemangkasan pajak, fokus investor akan mencermati dampaknya terhadap laba emiten tahun depan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6230 - 6300
News & Analysis
MUFG Berencana Lanjutkan Dan Tambah Strategi Bisnis BDMN
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (MUFG) berencana untuk menguasai 73,8% saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Nantinya, entitas keuangan asal Jepang ini akan akan melanjutkan dan menambahkan strategi bisnis perseroan ke depannya. MUFG sudah berkomunikasi dengan manajemen BDMN untuk strategi bisnis perseroan. Indonesia adalah negara yang memiliki industri otomotif dan manufaktur yang besar. Ini sangat cocok dengan model bisnis BDMN yang memiliki anak usaha multifinance untuk penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor. BDMN juga kuat dengan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Karena itu, untuk mendorong bisnis tersebut, setelah diakuisisi oleh MUFG maka BDMN dapat mendapatkan jaringan secara global untuk melayani nasabah di Indonesia.
Sumitomo Berniat Tambah Kepemilikan di BTPN
Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) berniat menaikkan kepemilikan sahamnya menjadi mayoritas di Bank BTPN Tbk (BTPN) jika mendapatkan izin. Bank kedua terbesar Jepang ini menghabiskan dana 150 miliar yen pada 2013 dan 2014 untuk menguasai 40% saham BTPN. Pemerintah Indonesia memang membatasi kepemilikan dengan entitas tunggal hingga 40% namun persetujuan bisa didapat jika ada jaminan tertentu.
IKAI Berencana Diversifikasi Ke Bidang Properti
PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) akan melakukan diversifikasi usaha ke bidang properti, karena dalam tiga tahun terakhir terjadi penurunan kondisi industri keramik di Indonesia. Hal tersebut disebabkan melemahnya sektor properti dan real estate sehingga menurunkan permintaan akan produk perseroan. Selain itu adanya persaingan produk China yang menganggu profitabilitas dalam industri ini. Sepanjang tahun ini, IKAI dan anak usahanya terus melakukan proses perbaikan kondisi internal. Mulai dari penghentian secara terpaksa kegiatan operasional pabrik karena penjualan produk yang menurun belum dapat menutup biaya produksi.
DSSA Tingkatkan Modal Tiga Anak Usahanya
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melakukan peningkatan modal kepada beberapa anak usahanya PT Buana Bumi Energi, PT DDSA Mas Sejahtera dan PT Innovate Mas Utama. PT Buana Bumi Energi meningkatkan modal dari Rp6 miliar menjadi Rp18,5 miliar dimana seluruh saham baru diambil oleh anak usaha perseroan PT DSSA Mas Infrastruktur. PT DSSA Mas Sejahtera meningkatkan modal menjadi Rp669 miliar menjadi Rp1,158 triliun dimana seluruh saham diambil oleh perseroan. Dan PT Innovate Mas Utama meningkatkan modal menjadi Rp341,7 miliar menjadi Rp769,7 miliar dimana seluruh saham barunya diambil oleh PT DSSA Mas Sejahtera.
TAXI Dapat Pinjaman Rp16,5 Miliar Dari Rajawali Corpora
PT Express Transindo Tbk (TAXI) telah menandatangani perjanjian pinjaman pada 22 Desember 2017 dengan pemegang saham utamanya PT Rajawali Corpora. Berdasarkan perjanjian tersebut RC memberikan pinjaman kepada perseroan sebesar Rp16,5 miliar untuk mendukung kegiatan usaha dan operasional perseroan. Pinjaman ini memiliki bunga 4,5% per tahun yang dibayarkan pada waktu jatuh tempo pinjaman dimana periode pinjaman selama 5 tahun terhitung ditandatanganinya perjanjian pinjaman. Rajawali Corpora adalah pemegang 51% saham perseroan.
Konsorsium 7 Bank Beri Kredit Tol Trans Sumatera Rp8 Triliun
Pembangunan tol Trans Sumatera Bakauheni-Terbanggi Besar mendapat pinjaman kredit dari 7 bank sebesar Rp 8,067 triliun. Pinjaman senilai Rp 8,067 triliun tersebut didapatkan dari 7 bank nasional, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank BNI Tbk (BBNI), PT Bank BCA TBk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), Bank ICBC Indonesia dan PT Bank Permata Tbk (BNLI). Nilai investasi pembangunan ruas tersebut sebesar Rp 16,7 triliun. Dengan rincian pinjaman dari bank sebesar Rp 8,067 triliun dan equity sebesar Rp 8,7 triliun
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6450. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6350-6550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6550
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 6325. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6225-6400. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6400
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat pada level 1685. Pergerakan KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1665-1705.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1705
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 3550. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3510-3590. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3590
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 21525. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 21300-21750. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 21750
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI menguat ditutup di 9900. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9800-10000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 10000
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 8000. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7900-8100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8100
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3290. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3250-3340. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3340
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM kembali ditutup menguat di level 4300. Pergerakan saham TLKM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 4200-4400. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 4400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-12-28 08:00:27 (GMT +7)