27 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 26 September 2019 ditutup menguat 1,37% pada level 6230. Sektor aneka industri membukukan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp175,54 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah karena meningkatnya ketidakpastian terkait perkembangan penyelidikanimpeachment Presiden Trump. Adanya laporan whistleblower yang dirilis mengenai bahwa Trump tidak hanya menyalahgunakan kekuasaannya dalam upaya untuk meminta campur tangan asing dalam pemilu AS 2020, tetapi White House juga mencoba menyembunyikan bukti tentang perilaku itu.Laporan ini dipandang sebagai pusat penyelidikan impeachment Demokrat. Adanya laporan tersebut menimbulkan ketidakpastian mengenai masa depan politik Trump karena DPR AS melakukan penyidikan terkait impeachment terhadap Trump karena laporan tersebut. Pasar masih akan menantikan perkembangan selanjutnya yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi indeks. Adanya komentar dari pejabat China yang menyatakan China akan membeli lebih banyak produk dari AS, menjadi sentimen positif yang membatasi pelemahan indeks.itu data initial claims pekan lalu sedikit naik menjadi 213 ribu dari 210 ribu. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6150 - 6310
News & Analysis
BBRI Kerja Sama Dengan Traveloka Luncurkan Kartu Kredit Traveler
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan Traveloka mengumumkan kerja sama peluncuran kartu kredit untuk para traveler bernama PayLater Card. PayLater Card dapat memberikan pilihan kepada masyarakat dalam hal pembayaran di Traveloka dan juga memudahkan transaksi karena bisa digunakan baik offline maupun online. BBRI dan Traveloka juga bekerja sama dengan Visa agar kartu PayLater bisa digunakan di seluruh merchant Visa yang tersedia di seluruh dunia di 53 juta lokasi. Sementara BBRI saat ini memiliki lebih dari 80 ribu merchant dan sudah memasang 200 ribu EDC di seluruh Indonesia.
MDKA Fokus Tingkatkan Produksi Tembaga
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) masih fokus untuk mengejar target produksi tembaga yang ditargetkan mencapai 21.000 ton pada tahun ini. Pertambangan tembaga dijalankan oleh anak usaha perseroan, yakni PT Batutua Tembaga Raya. Perusahaan itu mengerjakan proyek tambang tembaga di Wetar, Maluku Barat. Hingga kuartal II/2019, tambang Wetar telah memproduksi 9.033 ton tembaga. Perseroan masih akan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun ini meskipun catatan pada semester pertama tahun ini belum mencapai 50% dari total target produksi. Hingga kuartal II/2019, MDKA juga memproduksi emas sebanyak 110.000 ounces (Oz) dari total target tahun ini 180.000 Oz emas.
Per Agustus Kontrak Baru PPRE Mencapai 46,55% Dari Target Tahun Ini
PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan nilai kontrak baru senilai Rp2,7 triliun per Agustus 2019. Perseroan tetap optimistis dapat mencapai target Rp5,8 triliun pada akhir tahun. Kontrak baru hingga bulan kedelapan tersebut sebagian besar berasal dari proyek Trans Sumatra Toll Road : Indrapura - Kisaran senilai Rp1,6 triliun, Trans South Road Lot 9-South Java (ruas Balekambang-Kedungsalam) senilai Rp175 miliar, Overlay bandara Mingkabau senilai Rp75,8 miliar, Patimban Port (cement deep mixing) senilai Rp115 miliar, serta Bendungan Manikin senilai Rp260 miliar. Raihan nilai kontrak baru itu setara dengan 46,55% dari target tahun ini.
PGAS Laporkan Penghentian Pasokan Gas dari Lapangan Kepodang
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melaporkan penghentian penyaluran pasokan gas dari Kepodang di wilayah kerja Muriah yang dikelola oleh Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML). Lapangan Kepodan di wilayah kerja Muriah saat ini dikelola PCML sebagai operator yang memiliki 80% participating interest dan Saka Energi Muriah Ltd (SEML) yang merupakan anak perusahaan dari PT Saka Energi Indonesia (anak usaha PGAS) yang memiliki 20% participating interest. Gas dari sumur Kepodang ditujukan untuk memasok kebutuhan fasilitas pembangkit listrik Tambak Lorok yang dikelola PT Indonesia Power (PLN). Penyaluran gas dilakukan melalui jaringan pipa gas Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) perusahaan afiliasi perseroan. PCML melakukan penghentian pasokan gas dengan alasan berakhirnya Gas Sales Agreement antara PCML dan PLN yang menyebabkan berakhirnya pula Gas Transportation Agreement (GTA) antara KJG, PCML dan PLN.
APLN Dapat Tambahan Modal Rp800 Miliar Dari Pemegang Saham
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan menerima dana sebesar Rp800 miliar dari pemegang sahamnya, yaitu PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman, yang akan dikonversi menjadi saham setelah mendapat persetujuan RUPS pada November 2019. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang perseroan. APLN juga akan menerbitkan surat utang USD127 juta.
Hingga Agustus, PPRO Capai 25,63% Target Marketing Sales
Hingga Agustus 2019, PT PP Properti Tbk (PPRO) baru merealisasikan 25,63% target marketing sales yang ditetapkan sebesar Rp4,17 triliun pada tahun ini. Jumlah marketing sales sampai dengan Agustus 2019, sebesar Rp1,06 triliun. Proyek-proyek yang berkontribusi besar dalam raihan marketing sales adalah Amarta View di Semarang, proyek Grand Shamaya, Grand Sungkono, Grand Lagoon di Surabaya dan Mazhoji di Jakarta
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1985. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1960-2000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2010
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4210. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4150-4260.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4170
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level 7100. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level harga 1390. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1370-1405.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1410
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 6700. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6600-6800
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6850
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1195. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1180-1210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1215
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 26 September 2019 ditutup menguat 1,37% pada level 6230. Sektor aneka industri membukukan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp175,54 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah karena meningkatnya ketidakpastian terkait perkembangan penyelidikanimpeachment Presiden Trump. Adanya laporan whistleblower yang dirilis mengenai bahwa Trump tidak hanya menyalahgunakan kekuasaannya dalam upaya untuk meminta campur tangan asing dalam pemilu AS 2020, tetapi White House juga mencoba menyembunyikan bukti tentang perilaku itu.Laporan ini dipandang sebagai pusat penyelidikan impeachment Demokrat. Adanya laporan tersebut menimbulkan ketidakpastian mengenai masa depan politik Trump karena DPR AS melakukan penyidikan terkait impeachment terhadap Trump karena laporan tersebut. Pasar masih akan menantikan perkembangan selanjutnya yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi indeks. Adanya komentar dari pejabat China yang menyatakan China akan membeli lebih banyak produk dari AS, menjadi sentimen positif yang membatasi pelemahan indeks.itu data initial claims pekan lalu sedikit naik menjadi 213 ribu dari 210 ribu. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6150 - 6310
News & Analysis
BBRI Kerja Sama Dengan Traveloka Luncurkan Kartu Kredit Traveler
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan Traveloka mengumumkan kerja sama peluncuran kartu kredit untuk para traveler bernama PayLater Card. PayLater Card dapat memberikan pilihan kepada masyarakat dalam hal pembayaran di Traveloka dan juga memudahkan transaksi karena bisa digunakan baik offline maupun online. BBRI dan Traveloka juga bekerja sama dengan Visa agar kartu PayLater bisa digunakan di seluruh merchant Visa yang tersedia di seluruh dunia di 53 juta lokasi. Sementara BBRI saat ini memiliki lebih dari 80 ribu merchant dan sudah memasang 200 ribu EDC di seluruh Indonesia.
MDKA Fokus Tingkatkan Produksi Tembaga
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) masih fokus untuk mengejar target produksi tembaga yang ditargetkan mencapai 21.000 ton pada tahun ini. Pertambangan tembaga dijalankan oleh anak usaha perseroan, yakni PT Batutua Tembaga Raya. Perusahaan itu mengerjakan proyek tambang tembaga di Wetar, Maluku Barat. Hingga kuartal II/2019, tambang Wetar telah memproduksi 9.033 ton tembaga. Perseroan masih akan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun ini meskipun catatan pada semester pertama tahun ini belum mencapai 50% dari total target produksi. Hingga kuartal II/2019, MDKA juga memproduksi emas sebanyak 110.000 ounces (Oz) dari total target tahun ini 180.000 Oz emas.
Per Agustus Kontrak Baru PPRE Mencapai 46,55% Dari Target Tahun Ini
PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan nilai kontrak baru senilai Rp2,7 triliun per Agustus 2019. Perseroan tetap optimistis dapat mencapai target Rp5,8 triliun pada akhir tahun. Kontrak baru hingga bulan kedelapan tersebut sebagian besar berasal dari proyek Trans Sumatra Toll Road : Indrapura - Kisaran senilai Rp1,6 triliun, Trans South Road Lot 9-South Java (ruas Balekambang-Kedungsalam) senilai Rp175 miliar, Overlay bandara Mingkabau senilai Rp75,8 miliar, Patimban Port (cement deep mixing) senilai Rp115 miliar, serta Bendungan Manikin senilai Rp260 miliar. Raihan nilai kontrak baru itu setara dengan 46,55% dari target tahun ini.
PGAS Laporkan Penghentian Pasokan Gas dari Lapangan Kepodang
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melaporkan penghentian penyaluran pasokan gas dari Kepodang di wilayah kerja Muriah yang dikelola oleh Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML). Lapangan Kepodan di wilayah kerja Muriah saat ini dikelola PCML sebagai operator yang memiliki 80% participating interest dan Saka Energi Muriah Ltd (SEML) yang merupakan anak perusahaan dari PT Saka Energi Indonesia (anak usaha PGAS) yang memiliki 20% participating interest. Gas dari sumur Kepodang ditujukan untuk memasok kebutuhan fasilitas pembangkit listrik Tambak Lorok yang dikelola PT Indonesia Power (PLN). Penyaluran gas dilakukan melalui jaringan pipa gas Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) perusahaan afiliasi perseroan. PCML melakukan penghentian pasokan gas dengan alasan berakhirnya Gas Sales Agreement antara PCML dan PLN yang menyebabkan berakhirnya pula Gas Transportation Agreement (GTA) antara KJG, PCML dan PLN.
APLN Dapat Tambahan Modal Rp800 Miliar Dari Pemegang Saham
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan menerima dana sebesar Rp800 miliar dari pemegang sahamnya, yaitu PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman, yang akan dikonversi menjadi saham setelah mendapat persetujuan RUPS pada November 2019. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang perseroan. APLN juga akan menerbitkan surat utang USD127 juta.
Hingga Agustus, PPRO Capai 25,63% Target Marketing Sales
Hingga Agustus 2019, PT PP Properti Tbk (PPRO) baru merealisasikan 25,63% target marketing sales yang ditetapkan sebesar Rp4,17 triliun pada tahun ini. Jumlah marketing sales sampai dengan Agustus 2019, sebesar Rp1,06 triliun. Proyek-proyek yang berkontribusi besar dalam raihan marketing sales adalah Amarta View di Semarang, proyek Grand Shamaya, Grand Sungkono, Grand Lagoon di Surabaya dan Mazhoji di Jakarta
Stock Pick
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1985. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1960-2000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2010
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4210. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4150-4260.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4170
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level 7100. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE ditutup menguat pada level harga 1390. BSDE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1370-1405.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1410
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 6700. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6600-6800
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6850
LSIP
Pada perdagangan kemarin saham LSIP ditutup menguat pada level harga 1195. LSIP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1180-1210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1215
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-09-27 08:00:44 (GMT +7)