27 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 26 September 2018 ditutup melemah 0,02% pada level 5873. Sektor perdagangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp233,48 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah menjelang penutupan indeks setelah sebelumnya indeks bergerak menguat. Indeks berbalik melemah karena investor mengurangi risiko pada portofolio mereka karena masih ada potensi kenaikan suku bunga ke depannya. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,25% menjadi 2%-2,25% pada pertemuan kemarin. The Fed juga masih berpeluang menaikkan suku bunga sebanyak satu kali lagi pada tahun ini, sebanyak tiga kali pada tahun depan serta sebanyak satu kali pada tahun 2020, di tengah pertumbuhan ekonomi AS yang stabil dan pasar tenaga kerja yang kuat. Sehingga suku bunga acuan akan mengarah pada level 3,4%, lebih tinggi dari perkiraan The Fed sebelumnya. Kebijakan suku bunga ketat ini akan berlangsung hingga 2021. Chairman The Fed menyatakan bahwa pada pertemuan kemarin The Fed memonitor laju inflasi di AS serta mencermati pertumbuhan ekonomi AS yang cepat, sehingga The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan supaya ekonomi AS tidak mengalami overheating. Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5810 - 5920
News & Analysis
MEDC Terbitkan Obligasi Rp1,202 Triliun
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah menyelesaikan proses Penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 dimana jumlah pokok obligasi yang diterbitkan pada tanggal emisi adalah sebesar Rp1.202.650.000.000. Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp1.115.150.000.000 dengan bunga obligasi 10,00% dan jangka waktu 3 tahun sedangkan seri B sebesar Rp47.500.000.000 dengan bunga 10,75% dan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini ditawarkan 100% dari jumlah pokok dimana bunga pertama obligasi akan dibayarkan pada 28 September 2018 dimana pembayaran bunga terakhir pada 28 Desember 2021 untuk Seri A dan 28 Desember 2023 untuk Seri B. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini.
Natura City Developments Peroleh Rp312 Miliar Dari IPO
PT Natura City Developments telah menyelesaikan proses penawaran umum saham perdana. Perseroan mendapatkan dana senilai Rp312 miliar dariinitial public offering (IPO) ini. Pencapaian dana tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan, di mana dana yang ditargetkan dalam proses IPO ini sekitar Rp286 miliar hingga Rp364 miliar. Perseroan mendapatkan kelebihan permintaan sebanyak 60 kali. Natura menawarkan sebanyak 2,6 miliar saham baru pada harga Rp120 per lembar, yang disertai penerbitan sebanyak 975 juta waran Seri I yang berarti untuk setiap 8 saham IPO para investor memperoleh 3 waran Seri I. Dana yang diperoleh dari penawaran umum ini akan digunakan perseroan untuk pembayaran kewajiban sehubungan dengan pengembangan usaha, tambahan perolehan tanah, dan modal kerja.
Per Agustus Penjualan Alat Berat UNTR Capai 71,58% Dari Target
PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit pada periode Januari—Agustus 2018. Volume itu mencakup 71,58% dari target sepanjang tahun sejumlah 4.500 unit. Pada 8 bulan pertama 2018 perusahaan sudah membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit. Volume itu meningkat 33,59% yoy dari Januari—Agustus 2017 sebanyak 2.411 unit. Pasar di sektor tambang mendominasi penyerapan sebesar 53%, kemudian konstruksi 21%, perkebunan 16% dan kehutanan 10%. Pada bulan Agustus 2018, penjualan Komatsu mencapai 345 unit, turun dari bulan sebelumnya 476 unit. Adapun, raihan selama 8 bulan membuat pangsa pasar UNTR mencapai 35%.
Proyek Infrastruktur Topang Kinerja ADHI Pada Semester I
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.optimistis mampu menjaga pertumbuhan kinerja keuangan semester I/2018 hingga akhir tahun ini. Proyek infrastruktur masih menopang kinerja keuangan perseroan sampai dengan semester I/2018. Dari sisi kontribusi lini bisnis pada perolehan kontrak baru Agustus 2018, sektor konstruksi dan energi berkontribusi sebesar 89,9%. Selanjutnya, sektor properti berkontribusi 9,1% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah tercatat 21,5%, BUMN 31,5%, dan swasta atau lainnya 47,0%.
ENRG Berencana Rights Issue 15 Miliar Saham
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyiapkan sejumlah strategi untuk merestrukturisasi utang dan meningkatkan kinerja keuangan perseroan tahun ini. Utang yang dimiliki ENRG USD260 juta per 31 Maret 2018. ENRG berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT) III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atauissue. ENRG berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 15 miliar saham baru dan maksimum 3,5 miliar saham hasil eksekusi waran yang menyertai HMETD.
ZINC Berencana Terbitkan Obligasi Rp600 Miliar
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) berencana menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp600 miliar pada November—Desember 2018. Perseroan telah mendapatkan persetujuan RUPS untuk menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp600 miliar di dalam negeri. Rencana penerbitan itu dilakukan pada akhir November 2018 atau awal Desember 2018
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3560. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3520-3600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3600
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup kembali menguat pada level harga 1320. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1300-1340. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1345
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7350. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7500
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2650. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2630-2680
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2680
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat pada level harga 2680. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2650-2710.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2720
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 26 September 2018 ditutup melemah 0,02% pada level 5873. Sektor perdagangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp233,48 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah menjelang penutupan indeks setelah sebelumnya indeks bergerak menguat. Indeks berbalik melemah karena investor mengurangi risiko pada portofolio mereka karena masih ada potensi kenaikan suku bunga ke depannya. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,25% menjadi 2%-2,25% pada pertemuan kemarin. The Fed juga masih berpeluang menaikkan suku bunga sebanyak satu kali lagi pada tahun ini, sebanyak tiga kali pada tahun depan serta sebanyak satu kali pada tahun 2020, di tengah pertumbuhan ekonomi AS yang stabil dan pasar tenaga kerja yang kuat. Sehingga suku bunga acuan akan mengarah pada level 3,4%, lebih tinggi dari perkiraan The Fed sebelumnya. Kebijakan suku bunga ketat ini akan berlangsung hingga 2021. Chairman The Fed menyatakan bahwa pada pertemuan kemarin The Fed memonitor laju inflasi di AS serta mencermati pertumbuhan ekonomi AS yang cepat, sehingga The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan supaya ekonomi AS tidak mengalami overheating. Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 5810 - 5920
News & Analysis
MEDC Terbitkan Obligasi Rp1,202 Triliun
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah menyelesaikan proses Penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 dimana jumlah pokok obligasi yang diterbitkan pada tanggal emisi adalah sebesar Rp1.202.650.000.000. Obligasi Seri A yang ditawarkan sebesar Rp1.115.150.000.000 dengan bunga obligasi 10,00% dan jangka waktu 3 tahun sedangkan seri B sebesar Rp47.500.000.000 dengan bunga 10,75% dan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ini ditawarkan 100% dari jumlah pokok dimana bunga pertama obligasi akan dibayarkan pada 28 September 2018 dimana pembayaran bunga terakhir pada 28 Desember 2021 untuk Seri A dan 28 Desember 2023 untuk Seri B. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini.
Natura City Developments Peroleh Rp312 Miliar Dari IPO
PT Natura City Developments telah menyelesaikan proses penawaran umum saham perdana. Perseroan mendapatkan dana senilai Rp312 miliar dariinitial public offering (IPO) ini. Pencapaian dana tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan, di mana dana yang ditargetkan dalam proses IPO ini sekitar Rp286 miliar hingga Rp364 miliar. Perseroan mendapatkan kelebihan permintaan sebanyak 60 kali. Natura menawarkan sebanyak 2,6 miliar saham baru pada harga Rp120 per lembar, yang disertai penerbitan sebanyak 975 juta waran Seri I yang berarti untuk setiap 8 saham IPO para investor memperoleh 3 waran Seri I. Dana yang diperoleh dari penawaran umum ini akan digunakan perseroan untuk pembayaran kewajiban sehubungan dengan pengembangan usaha, tambahan perolehan tanah, dan modal kerja.
Per Agustus Penjualan Alat Berat UNTR Capai 71,58% Dari Target
PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit pada periode Januari—Agustus 2018. Volume itu mencakup 71,58% dari target sepanjang tahun sejumlah 4.500 unit. Pada 8 bulan pertama 2018 perusahaan sudah membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit. Volume itu meningkat 33,59% yoy dari Januari—Agustus 2017 sebanyak 2.411 unit. Pasar di sektor tambang mendominasi penyerapan sebesar 53%, kemudian konstruksi 21%, perkebunan 16% dan kehutanan 10%. Pada bulan Agustus 2018, penjualan Komatsu mencapai 345 unit, turun dari bulan sebelumnya 476 unit. Adapun, raihan selama 8 bulan membuat pangsa pasar UNTR mencapai 35%.
Proyek Infrastruktur Topang Kinerja ADHI Pada Semester I
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.optimistis mampu menjaga pertumbuhan kinerja keuangan semester I/2018 hingga akhir tahun ini. Proyek infrastruktur masih menopang kinerja keuangan perseroan sampai dengan semester I/2018. Dari sisi kontribusi lini bisnis pada perolehan kontrak baru Agustus 2018, sektor konstruksi dan energi berkontribusi sebesar 89,9%. Selanjutnya, sektor properti berkontribusi 9,1% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah tercatat 21,5%, BUMN 31,5%, dan swasta atau lainnya 47,0%.
ENRG Berencana Rights Issue 15 Miliar Saham
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menyiapkan sejumlah strategi untuk merestrukturisasi utang dan meningkatkan kinerja keuangan perseroan tahun ini. Utang yang dimiliki ENRG USD260 juta per 31 Maret 2018. ENRG berencana melakukan penawaran umum terbatas (PUT) III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atauissue. ENRG berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 15 miliar saham baru dan maksimum 3,5 miliar saham hasil eksekusi waran yang menyertai HMETD.
ZINC Berencana Terbitkan Obligasi Rp600 Miliar
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) berencana menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp600 miliar pada November—Desember 2018. Perseroan telah mendapatkan persetujuan RUPS untuk menerbitkan obligasi dengan nilai maksimal Rp600 miliar di dalam negeri. Rencana penerbitan itu dilakukan pada akhir November 2018 atau awal Desember 2018
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3560. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3520-3600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3600
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup kembali menguat pada level harga 1320. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1300-1340. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1345
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level 8850. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7350. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7250-7450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7500
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2650. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2630-2680
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2680
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat pada level harga 2680. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2650-2710.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2720
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-09-27 08:54:32 (GMT +7)