27 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 26 September 2017 ditutup melemah 0,52% pada level 5863. Sektor konsumer dan pertambangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 175,59 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat tipis karena rebound pada saham sektor teknologi dan adanya komentar dari Janet Yellen yang meningkatkan ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember. Yellen menyatakan bahwa The Fed perlu untuk menaikkan suku bunga secara bertahap dan sangat berhati-hati untuk membiarkan suku bunga tetap hingga inflasi mencapai 2%. Sebelumnya Presiden The Fed Atlanta menyatakan diperlukan bukti yang jelas bahwa inflasi menguat sebelum The Fed kembali menaikkan suku bunga. Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed meningkat menjadi 78% dari sebelumnya 40%. Sementara itu indeks keyakinan konsumen AS bulan September turun pada level 119,8 dari 120,4. Sedangkan penjualan rumah baru turun pada level terendah selama delapan bulan terakhir pada bulan Agustus sebagai dampak dari adanya badai Harvey dan Irma.rumah baru menjadi 560 ribu dari 580 ribu. Indeks harga rumah S&P Case Shiller bulan Juli naik 5,8% dari bulan sebelumnya 5,6%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5800 - 5895
News & Analysis
BSWD Akan Rights Issue 347,2 Juta Saham
PT Bank Of India Indonesia Tbk (BSWD) melakukan aksi korporasi dengan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT III) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). BSWD menerbitkan saham baru sebanyak 347.200.000 saham dengan nilai nominal Rp200 atau sekitar 25% dari saham yang beredar. Dalam PUT III ini perseroan menggunakan rasio 3:1 yang artinya setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli saham baru dengan harga sebesar Rp1,890 per saham. Bila rencana PUT III ini sesuai rencana maka perseroan akan meraih dana sebesar Rp656,21 miliar yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit.
PALM Berencana Kurangi Modal Salah Satu Anak Usahanya
PT Provident Agro Tbk (PALM) berencana mengurangi modal salah satu anak usahanya yakni PT Alam Permai (AP) dengan cara menarik kembali saham seri B yang merupakan klasifikasi saham yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Para pemegang saham AP telah menyetujui rencana pengurangan modal dasar dan disetor. Sebanyak 44.315 saham seri B yang dimiliki perseroan dan 9 saham seri B yang dimiliki PT Langgam Inti Hibrindo (LIH). Selisih antara jumlah modal disetor sebelum dan sesudah penarikan akan dibagikan kepada para pemegang saham AP yang namanya tercatat hingga 30 Agustus 2016. Rencana pengurangan modal tersebut akan memberikan fleksibilitas kepada AP untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.
MEDC Akan Rights Issue 4,45 Miliar Saham
Usai melakukan aksi korporasi stock split, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melakukan aksi korporasi lain yakni melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (PMHMETD). Rencananya perusahaan ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,45 miliar saham baru dalam aksi korporasi ini dan menerbitkan waran sebesar 4,45 miliar. Dana yang diperoleh dari Penambahan Modal dengan HMETD II ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk pembayaran sebagian dan/atau seluruh utang yang akan jatuh tempo.
TPIA Perkirakan Capex Tahun Depan USD240 Juta
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) memperkirakan anggaran dana untuk keperluan belanja di tahun 2018 mendatang lebih besar dari tahun ini. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk melanjutkan rencana ekspansi perusahaan. Perusahaan memperkirakan anggaran capex yang dibutuhkan tahun depan sebesar USD 240 juta di tahun 2018. Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk melanjutkan rencana ekspansi perusahaan. Sebagian besar akan digunakan untuk keperluan ekspansi seperti pembangunan pabrik polyethylene yang baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun. Untuk operasinya diperkirakan dapat berjalan di tahun 2020.
AISA Berencana Divestasi Bidang Usaha Beras
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan divestasi kepada entitas anak perusahaan bidang usaha beras. Hal tersebut tertuang dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 November 2017. Wacana divestasi tersebut, merupakan salah satu poin yang akan dibahas dalam RUPSLB. Selain itu, AISA juga akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Sukuk Ijarah TPS Food II tahun 2016.
Rencana BBRI Akuisisi Modal Ventura Mundur Dari Target
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengatakan rencana akuisisi perusahaan modal ventura akan mundur dari target. BBRI memperkirakan proses akuisisi akan selesai pada bulan Oktober 2017. Selain itu, meski terjadi keterlambatan perseroan optimis pembentukan perusahaan modal ventura milik BBRI selesai tahun ini. Rencana perseroan tersebut sudah berada tahap penjajakan akhir atau due diligence. Setelah due diligence selesai, BBRI akan melakukan pembahasan hasil negosiasi dan selanjutnya mengurus proses perizinan
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6975. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6900-7050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7050
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8800. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8900
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 2800. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2780-2830. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2830
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5700. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5600-5775.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5775
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 8525. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8425-8625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8625
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 26 September 2017 ditutup melemah 0,52% pada level 5863. Sektor konsumer dan pertambangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 175,59 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat tipis karena rebound pada saham sektor teknologi dan adanya komentar dari Janet Yellen yang meningkatkan ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember. Yellen menyatakan bahwa The Fed perlu untuk menaikkan suku bunga secara bertahap dan sangat berhati-hati untuk membiarkan suku bunga tetap hingga inflasi mencapai 2%. Sebelumnya Presiden The Fed Atlanta menyatakan diperlukan bukti yang jelas bahwa inflasi menguat sebelum The Fed kembali menaikkan suku bunga. Probabilitas kenaikan suku bunga The Fed meningkat menjadi 78% dari sebelumnya 40%. Sementara itu indeks keyakinan konsumen AS bulan September turun pada level 119,8 dari 120,4. Sedangkan penjualan rumah baru turun pada level terendah selama delapan bulan terakhir pada bulan Agustus sebagai dampak dari adanya badai Harvey dan Irma.rumah baru menjadi 560 ribu dari 580 ribu. Indeks harga rumah S&P Case Shiller bulan Juli naik 5,8% dari bulan sebelumnya 5,6%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5800 - 5895
News & Analysis
BSWD Akan Rights Issue 347,2 Juta Saham
PT Bank Of India Indonesia Tbk (BSWD) melakukan aksi korporasi dengan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT III) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). BSWD menerbitkan saham baru sebanyak 347.200.000 saham dengan nilai nominal Rp200 atau sekitar 25% dari saham yang beredar. Dalam PUT III ini perseroan menggunakan rasio 3:1 yang artinya setiap pemegang 3 saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli saham baru dengan harga sebesar Rp1,890 per saham. Bila rencana PUT III ini sesuai rencana maka perseroan akan meraih dana sebesar Rp656,21 miliar yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit.
PALM Berencana Kurangi Modal Salah Satu Anak Usahanya
PT Provident Agro Tbk (PALM) berencana mengurangi modal salah satu anak usahanya yakni PT Alam Permai (AP) dengan cara menarik kembali saham seri B yang merupakan klasifikasi saham yang dapat ditarik sewaktu-waktu. Para pemegang saham AP telah menyetujui rencana pengurangan modal dasar dan disetor. Sebanyak 44.315 saham seri B yang dimiliki perseroan dan 9 saham seri B yang dimiliki PT Langgam Inti Hibrindo (LIH). Selisih antara jumlah modal disetor sebelum dan sesudah penarikan akan dibagikan kepada para pemegang saham AP yang namanya tercatat hingga 30 Agustus 2016. Rencana pengurangan modal tersebut akan memberikan fleksibilitas kepada AP untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.
MEDC Akan Rights Issue 4,45 Miliar Saham
Usai melakukan aksi korporasi stock split, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melakukan aksi korporasi lain yakni melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (PMHMETD). Rencananya perusahaan ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,45 miliar saham baru dalam aksi korporasi ini dan menerbitkan waran sebesar 4,45 miliar. Dana yang diperoleh dari Penambahan Modal dengan HMETD II ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk pembayaran sebagian dan/atau seluruh utang yang akan jatuh tempo.
TPIA Perkirakan Capex Tahun Depan USD240 Juta
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) memperkirakan anggaran dana untuk keperluan belanja di tahun 2018 mendatang lebih besar dari tahun ini. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk melanjutkan rencana ekspansi perusahaan. Perusahaan memperkirakan anggaran capex yang dibutuhkan tahun depan sebesar USD 240 juta di tahun 2018. Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk melanjutkan rencana ekspansi perusahaan. Sebagian besar akan digunakan untuk keperluan ekspansi seperti pembangunan pabrik polyethylene yang baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun. Untuk operasinya diperkirakan dapat berjalan di tahun 2020.
AISA Berencana Divestasi Bidang Usaha Beras
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana melakukan divestasi kepada entitas anak perusahaan bidang usaha beras. Hal tersebut tertuang dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 November 2017. Wacana divestasi tersebut, merupakan salah satu poin yang akan dibahas dalam RUPSLB. Selain itu, AISA juga akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Sukuk Ijarah TPS Food II tahun 2016.
Rencana BBRI Akuisisi Modal Ventura Mundur Dari Target
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengatakan rencana akuisisi perusahaan modal ventura akan mundur dari target. BBRI memperkirakan proses akuisisi akan selesai pada bulan Oktober 2017. Selain itu, meski terjadi keterlambatan perseroan optimis pembentukan perusahaan modal ventura milik BBRI selesai tahun ini. Rencana perseroan tersebut sudah berada tahap penjajakan akhir atau due diligence. Setelah due diligence selesai, BBRI akan melakukan pembahasan hasil negosiasi dan selanjutnya mengurus proses perizinan
Stock Pick
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6975. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6900-7050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7050
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8800. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8900
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 2800. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2780-2830. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2830
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat pada level 5700. Pergerakan JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5600-5775.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5775
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF menguat ditutup di 8525. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8425-8625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8625
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-27 07:55:02 (GMT +7)