27 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 23 Mei 2019 ditutup menguat 1,57% pada level 6032. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp 546,20 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global karena perang dagang yang berkelanjutan. Saham-saham yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, seperti saham sektor energi dan teknologi mengalami pelemahan terbesar. Hanya saham sektor infrastruktur dan properti yang mengalami kenaikan karena dianggap saham defensif. Investor juga beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS, emas dan yen Jepang. Menjelang penutupan pasar, pelemahan indeks berkurang. Pasar khawatir dalam jangka pendek sepertinya tidak ada solusi untuk mengatasi perang dagang antara AS dan China. Seiring dengan turunnya harga minyak mentah akibat kekhawatiran akan berkurangnya permintaan, saham sektor energi mengalami koreksi.itu data initial claims AS pekan lalu menunjukkan penurunan klaim menjadi 211 ribu dari 212 ribu. Sedangkan data penjualan rumah baru bulan April turun menjadi 673 ribu dari 723 ribu. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5970 - 6060
News & Analysis
INDF Perpanjang Penawaran Buyback Saham IFAR
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) memperpanjang masa penawaran pembelian saham Indofood Agri Resources Ltd (IFAR) hingga 25 Juni 2019 jam 17.00 WIB dari semulai sampai 24 Mei 2019 pada pukul yang sama. Hingga 23 Mei 2019 yang telah menerima penawaran sebanyak 102.820.633 lembar saham yang mewakili 7,37% dari total saham IFAR sehingga syarat penawaran masih belum terpenuhi. Perseroan yang diwakili CIMB Bank Berhad cabang Singapura akan kembali melakukan keterbukaan informasi pada waktunya setelah syarat penawaran telah terpenuh. INDF memiliki 74,34% saham IFAR ketika melakukan penawaran sisa saham IFAR.
RALS Targetkan Penjualan Di Bulan Puasa dan Lebaran Tumbuh 14%
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) bergantung penuh kepada penjualan selama Ramadan serta Idul Fitri untuk meningkatkan penjualan. Target penjualan Ramadan serta Lebaran tahun ini ditetapkan sebesar Rp3,2 triliun. Target tersebut naik 14% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Untuk Mei ditargetkan penjualan sebesar Rp2 triliun dan Juni sebesar Rp1,2 triliun. Target kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar 14% sedangkan kontribusi terhadap penjualan selama setahun sekitar 35%. Pada April terjadi pertumbuhan pendapatan sebesar 13%. Tahun ini RALS menargetkan dapat mencatat total penjualan sebesar Rp8,9 triliun atau naik 3,7% dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk semester 1/2019, RALS menargetkan dapat meraih penjualan Rp5,3 triliun.
MICE Optimis Laba Bersih Kuartal II/2019 Membaik
PT Multi Indocitra Tbk (MICE) optimistis laba bersih akan membaik pada kuartal II/2019, setelah tertekan pada kuartal sebelumnya.kuartal I/2019, laba bersih MICE tercatat Rp5,26 miliar atau turun 9,31% secara tahunan. Padahal, pada periode yang sama penjualan bersih naik 21,24% secara tahunan menjadi sebesar Rp181,50 miliar.pada kuartal II/2019 ditargetkan dapat tumbuh lebih tinggi sejalan dengan selesainya pemilu dan adanya Ramadan dan Lebaran.kuartal II dapat membaik karena pada periode itu diperkirakan tidak ada kenaikan biaya iklan yang pesat seperti pada kuartal sebelumnya.
FPNI Menjaga Utilisasi Produksi Minimal 80%
PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) menjaga utilisasi minimal 80% dan kualitas produksi 98,8% pada 2019, untuk mengantisipasi fluktuasi harga ethylene sebagai bahan baku utama. Perseroan telah mencapai tingkat operabilitas 80% dan mencapai produksi di atas 300.000 metrik ton dalam 8 tahun terakhir. Pada tahun 2018, volume produksi polyethylene (PE) perseroan mencapai 360.000 metrik ton. Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan volume produksi dan penjualan sebesar 10% secara tahunan. FPNI juga akan mempertahankan kualitas produk di level 98,8% seperti yang telah dicapai dalam 3 tahun berturut-turut.
Moody’s Turunkan Prospek Peringkat BSDE Menjadi Stabil
Moody's Investors Service menurunkan outlook PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dari positif menjadi stabil. Perubahan outlook BSDE dari positif menjadi stabil mencerminkan penurunan dalam metrik kredit perusahaan pada 2018, karena penjualan pemasaran yang lebih lemah dan tingkat utang yang lebih tinggi. Pada 2018, marketing sales BSDE mencapai Rp5,2 triliun, tidak termasuk penjualan dari proyek-proyek usaha patungan, seperti Nava Park dan The Zora. Secara total mencapai Rp6,6 triliun atau setara 79% dari target 2018.
MYRX Targetkan Luas Landbank 6000 Ha Akhir Tahun Ini
PT Hanson International Tbk (MYRX) memproyeksikan memiliki total landbank seluas 6.000 ha hingga akhir tahun ini. Sepanjang tahun ini, penambahan landbank sebanyak 200 ha. Sehingga total landbank yang dimiliki mencapai 4.900 ha. Perseroan membeli tanah secara bertahap. Alokasi belanja modal untuk pembelian lahan sepanjang tahun ini paling sedikit Rp500 miliar. Aksi akuisisi lahan ini sejalan dengan rencana pembangunan Grand Jakarta
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3750. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3710-3790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3800
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7175. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7050-7275.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5650. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5575-5725
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5750
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3850. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3800-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3900
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8525-8750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8775
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 1890. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1865-1910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1915
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 23 Mei 2019 ditutup menguat 1,57% pada level 6032. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp 546,20 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global karena perang dagang yang berkelanjutan. Saham-saham yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, seperti saham sektor energi dan teknologi mengalami pelemahan terbesar. Hanya saham sektor infrastruktur dan properti yang mengalami kenaikan karena dianggap saham defensif. Investor juga beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS, emas dan yen Jepang. Menjelang penutupan pasar, pelemahan indeks berkurang. Pasar khawatir dalam jangka pendek sepertinya tidak ada solusi untuk mengatasi perang dagang antara AS dan China. Seiring dengan turunnya harga minyak mentah akibat kekhawatiran akan berkurangnya permintaan, saham sektor energi mengalami koreksi.itu data initial claims AS pekan lalu menunjukkan penurunan klaim menjadi 211 ribu dari 212 ribu. Sedangkan data penjualan rumah baru bulan April turun menjadi 673 ribu dari 723 ribu. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5970 - 6060
News & Analysis
INDF Perpanjang Penawaran Buyback Saham IFAR
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) memperpanjang masa penawaran pembelian saham Indofood Agri Resources Ltd (IFAR) hingga 25 Juni 2019 jam 17.00 WIB dari semulai sampai 24 Mei 2019 pada pukul yang sama. Hingga 23 Mei 2019 yang telah menerima penawaran sebanyak 102.820.633 lembar saham yang mewakili 7,37% dari total saham IFAR sehingga syarat penawaran masih belum terpenuhi. Perseroan yang diwakili CIMB Bank Berhad cabang Singapura akan kembali melakukan keterbukaan informasi pada waktunya setelah syarat penawaran telah terpenuh. INDF memiliki 74,34% saham IFAR ketika melakukan penawaran sisa saham IFAR.
RALS Targetkan Penjualan Di Bulan Puasa dan Lebaran Tumbuh 14%
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) bergantung penuh kepada penjualan selama Ramadan serta Idul Fitri untuk meningkatkan penjualan. Target penjualan Ramadan serta Lebaran tahun ini ditetapkan sebesar Rp3,2 triliun. Target tersebut naik 14% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Untuk Mei ditargetkan penjualan sebesar Rp2 triliun dan Juni sebesar Rp1,2 triliun. Target kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar 14% sedangkan kontribusi terhadap penjualan selama setahun sekitar 35%. Pada April terjadi pertumbuhan pendapatan sebesar 13%. Tahun ini RALS menargetkan dapat mencatat total penjualan sebesar Rp8,9 triliun atau naik 3,7% dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk semester 1/2019, RALS menargetkan dapat meraih penjualan Rp5,3 triliun.
MICE Optimis Laba Bersih Kuartal II/2019 Membaik
PT Multi Indocitra Tbk (MICE) optimistis laba bersih akan membaik pada kuartal II/2019, setelah tertekan pada kuartal sebelumnya.kuartal I/2019, laba bersih MICE tercatat Rp5,26 miliar atau turun 9,31% secara tahunan. Padahal, pada periode yang sama penjualan bersih naik 21,24% secara tahunan menjadi sebesar Rp181,50 miliar.pada kuartal II/2019 ditargetkan dapat tumbuh lebih tinggi sejalan dengan selesainya pemilu dan adanya Ramadan dan Lebaran.kuartal II dapat membaik karena pada periode itu diperkirakan tidak ada kenaikan biaya iklan yang pesat seperti pada kuartal sebelumnya.
FPNI Menjaga Utilisasi Produksi Minimal 80%
PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) menjaga utilisasi minimal 80% dan kualitas produksi 98,8% pada 2019, untuk mengantisipasi fluktuasi harga ethylene sebagai bahan baku utama. Perseroan telah mencapai tingkat operabilitas 80% dan mencapai produksi di atas 300.000 metrik ton dalam 8 tahun terakhir. Pada tahun 2018, volume produksi polyethylene (PE) perseroan mencapai 360.000 metrik ton. Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan volume produksi dan penjualan sebesar 10% secara tahunan. FPNI juga akan mempertahankan kualitas produk di level 98,8% seperti yang telah dicapai dalam 3 tahun berturut-turut.
Moody’s Turunkan Prospek Peringkat BSDE Menjadi Stabil
Moody's Investors Service menurunkan outlook PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) dari positif menjadi stabil. Perubahan outlook BSDE dari positif menjadi stabil mencerminkan penurunan dalam metrik kredit perusahaan pada 2018, karena penjualan pemasaran yang lebih lemah dan tingkat utang yang lebih tinggi. Pada 2018, marketing sales BSDE mencapai Rp5,2 triliun, tidak termasuk penjualan dari proyek-proyek usaha patungan, seperti Nava Park dan The Zora. Secara total mencapai Rp6,6 triliun atau setara 79% dari target 2018.
MYRX Targetkan Luas Landbank 6000 Ha Akhir Tahun Ini
PT Hanson International Tbk (MYRX) memproyeksikan memiliki total landbank seluas 6.000 ha hingga akhir tahun ini. Sepanjang tahun ini, penambahan landbank sebanyak 200 ha. Sehingga total landbank yang dimiliki mencapai 4.900 ha. Perseroan membeli tanah secara bertahap. Alokasi belanja modal untuk pembelian lahan sepanjang tahun ini paling sedikit Rp500 miliar. Aksi akuisisi lahan ini sejalan dengan rencana pembangunan Grand Jakarta
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3750. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3710-3790.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3800
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7175. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7050-7275.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5650. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5575-5725
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5750
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3850. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3800-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3900
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8525-8750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8775
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP ditutup menguat dilevel harga 1890. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1865-1910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1915
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-27 08:09:42 (GMT +7)