27 Maret
Market Hari ini.
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 26 Maret 2018 ditutup melemah 0,69% pada level 6200. Sektor infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp906,39 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh meredanya kekhawatiran akan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan China setelah diberitakan AS dan China bersedia melakukan negosiasi kembali mengenai tarif dan neraca perdagangan yang tidak seimbang. Ketegangan antara AS dan China mereda setelah PM China mengulangi kembali janjinya untuk memelihara negosiasi perdagangan dan memudahkan akses bagi bisnis AS. Menteri Perdagangan AS meyakini bahwa AS dan China akan mencapai kesepakatan dalam beberapa hal, namun pemberlakukan tarif tidak akan ditunda kecuali jika mencapai kesepakatan yang disetujui oleh presiden.pemimpin Eropa juga menuntut pengecualian permanen atas pemberlakukan tarif impor oleh AS. Sementara itu dalam pidatonya, Presiden The Fed Cleveland, terdengar kurang hawkish dari biasanya. Dia menyatakan diperlukan kenaikan suku bunga pinjaman secara bertahap, namun menurunkan proyeksi akan penurunan tingkat pengangguran yang berkelanjutan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6167 - 6260
News & Analysis
Laba Bersih MYOH Turun 42,1% YoY
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) mengalami penurunan laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 42,1% YoY menjadi USD12,28 juta hingga periode 31 Desember 2017 dibandingkan laba USD21,21 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 1,07% menjadi USD188,07 juta dari USD190,10 juta dan biaya pokok pendapatan naik menjadi USD160,67 juta dari USD154,16 juta dan laba bruto turun menjadi USD27,39 juta dari USD35,94 juta. Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi USD17,01 juta dari USD29,45 juta.
PTRO Ubah Kontrak Dengan Kideco Jaya
PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Kideco Jaya Agung (KJA) pada 13 Maret 2018 telah menandatangani perubahan perjanjian jasa pertambangan. Perusahaan memiliki hubungan afiliasi dengan KJA karena memiliki pemegang saham yang sama yakni PT Indika Energy Tbk (INDY). Nilai kontrak mencapai USD356.785.187 atau setara dengan Rp4.842.288.557.964 dengan jangka waktu 5 tahun. Diharapkan kontrak ini akan menambah pendapatan keuangan perseroan dan juga ruang lingkup pekerjaan perseroan.
Laba Bersih MARK Meningkat 140%
PT Mark Dynamics Tbk (MARK) meraih penjualan sebesar Rp239,78 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2017 naik 15,7% YoY dibandingkan penjualan Rp207,22 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan lainnya naik menjadi Rp901,81 juta dari Rp769,27 juta dan laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp64,42 miliar naik dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp27,44 miliar. Laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp47,05 miliar naik 140,3% YoY dari laba Rp19,58 miliar pada tahun sebelumnya.
AMRT Tawarkan Obligasi Senilai Rp1 Triliun
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) melakukan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp1.000.000.000.000 yang merupakan bagian dari rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Rp3.000.000.000.000. Obligasi Berkelanjutan II Tahap II ini memiliki bunga 7,50% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dimana pembayaran bunga pertama dilakukan 12 Juli 2018. Fitch Ratings memberikan peringkat AA-(idn) untuk obligasi ini. Dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi Tahap II ini sebesar 60% digunakan untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 sebesar Rp600.000.000.000 dan sisanya untuk membayar sebagian utang kepada Bank BCA.
BIRD Alokasikan Capex Hingga Rp1,2 Triliun Untuk Peremajaan Armada
PT Blue Bird Tbk (BIRD) akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun pada tahun ini. Jumlah capex tahun ini sama seperti tahun lalu. Belanja modal akan digunakan untuk peremajaan armada taksi maupun bus milik perusahaan. BIRD berencana mau ganti 1.200 armada yang sebagian besar MPV. Alokasi belanja akan fleksibel nilainya, tergantung pada dinamika pasar, karena berkaitan dengan armada yang ada. Peremajaan dan penggantian armada menjadi fokus selain utilisasi armada yang ada. Kalau kebutuhan pendanaan besar, maka pihaknya akan meningkatkan pendanaan menyesuaikan permintaan.
Per Februari Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 41,5% YoY
Penjualan alat berat atau mesin konstruksi PT United Tractors Tbk (UNTR) pada Januari-Februari 2018 mencapai 756 unit, naik 41,57%yoy dari Januari-Februari 2017 sebesar 534 unit. Pada Januari-Februari 2018 perusahaan menjual 756 unit alat berat, naik 41,57% secara yoy. Sektor tambang mendominasi penyerapan sebesar 59%, kemudian konstruksi 19%, perkebunan 13%, dan kehutanan 9%. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan alat berat sejumlah 4.200 unit, naik 10,87% yoy dari realisasi 2017 sebanyak 3.788 unit
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 7200. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 9150. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9050–9250. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9250
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8075. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7950-8175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8175
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3600. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3570-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3640
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 2870. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2850–2900. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2900
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1760. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1740–1780. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1780
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2150. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2130-2180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2180
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2750. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2720-2780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2780
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 26 Maret 2018 ditutup melemah 0,69% pada level 6200. Sektor infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp906,39 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh meredanya kekhawatiran akan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan China setelah diberitakan AS dan China bersedia melakukan negosiasi kembali mengenai tarif dan neraca perdagangan yang tidak seimbang. Ketegangan antara AS dan China mereda setelah PM China mengulangi kembali janjinya untuk memelihara negosiasi perdagangan dan memudahkan akses bagi bisnis AS. Menteri Perdagangan AS meyakini bahwa AS dan China akan mencapai kesepakatan dalam beberapa hal, namun pemberlakukan tarif tidak akan ditunda kecuali jika mencapai kesepakatan yang disetujui oleh presiden.pemimpin Eropa juga menuntut pengecualian permanen atas pemberlakukan tarif impor oleh AS. Sementara itu dalam pidatonya, Presiden The Fed Cleveland, terdengar kurang hawkish dari biasanya. Dia menyatakan diperlukan kenaikan suku bunga pinjaman secara bertahap, namun menurunkan proyeksi akan penurunan tingkat pengangguran yang berkelanjutan. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6167 - 6260
News & Analysis
Laba Bersih MYOH Turun 42,1% YoY
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) mengalami penurunan laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 42,1% YoY menjadi USD12,28 juta hingga periode 31 Desember 2017 dibandingkan laba USD21,21 juta di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun 1,07% menjadi USD188,07 juta dari USD190,10 juta dan biaya pokok pendapatan naik menjadi USD160,67 juta dari USD154,16 juta dan laba bruto turun menjadi USD27,39 juta dari USD35,94 juta. Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi USD17,01 juta dari USD29,45 juta.
PTRO Ubah Kontrak Dengan Kideco Jaya
PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Kideco Jaya Agung (KJA) pada 13 Maret 2018 telah menandatangani perubahan perjanjian jasa pertambangan. Perusahaan memiliki hubungan afiliasi dengan KJA karena memiliki pemegang saham yang sama yakni PT Indika Energy Tbk (INDY). Nilai kontrak mencapai USD356.785.187 atau setara dengan Rp4.842.288.557.964 dengan jangka waktu 5 tahun. Diharapkan kontrak ini akan menambah pendapatan keuangan perseroan dan juga ruang lingkup pekerjaan perseroan.
Laba Bersih MARK Meningkat 140%
PT Mark Dynamics Tbk (MARK) meraih penjualan sebesar Rp239,78 miliar hingga periode yang berakhir 31 Desember 2017 naik 15,7% YoY dibandingkan penjualan Rp207,22 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan lainnya naik menjadi Rp901,81 juta dari Rp769,27 juta dan laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp64,42 miliar naik dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp27,44 miliar. Laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp47,05 miliar naik 140,3% YoY dari laba Rp19,58 miliar pada tahun sebelumnya.
AMRT Tawarkan Obligasi Senilai Rp1 Triliun
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) melakukan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2018 dengan jumlah pokok Rp1.000.000.000.000 yang merupakan bagian dari rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Rp3.000.000.000.000. Obligasi Berkelanjutan II Tahap II ini memiliki bunga 7,50% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun dimana pembayaran bunga pertama dilakukan 12 Juli 2018. Fitch Ratings memberikan peringkat AA-(idn) untuk obligasi ini. Dana yang diperoleh dari penerbitan Obligasi Tahap II ini sebesar 60% digunakan untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 sebesar Rp600.000.000.000 dan sisanya untuk membayar sebagian utang kepada Bank BCA.
BIRD Alokasikan Capex Hingga Rp1,2 Triliun Untuk Peremajaan Armada
PT Blue Bird Tbk (BIRD) akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun pada tahun ini. Jumlah capex tahun ini sama seperti tahun lalu. Belanja modal akan digunakan untuk peremajaan armada taksi maupun bus milik perusahaan. BIRD berencana mau ganti 1.200 armada yang sebagian besar MPV. Alokasi belanja akan fleksibel nilainya, tergantung pada dinamika pasar, karena berkaitan dengan armada yang ada. Peremajaan dan penggantian armada menjadi fokus selain utilisasi armada yang ada. Kalau kebutuhan pendanaan besar, maka pihaknya akan meningkatkan pendanaan menyesuaikan permintaan.
Per Februari Penjualan Alat Berat UNTR Tumbuh 41,5% YoY
Penjualan alat berat atau mesin konstruksi PT United Tractors Tbk (UNTR) pada Januari-Februari 2018 mencapai 756 unit, naik 41,57%yoy dari Januari-Februari 2017 sebesar 534 unit. Pada Januari-Februari 2018 perusahaan menjual 756 unit alat berat, naik 41,57% secara yoy. Sektor tambang mendominasi penyerapan sebesar 59%, kemudian konstruksi 19%, perkebunan 13%, dan kehutanan 9%. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan alat berat sejumlah 4.200 unit, naik 10,87% yoy dari realisasi 2017 sebanyak 3.788 unit
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 7200. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7100-7300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 9150. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9050–9250. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9250
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8075. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7950-8175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8175
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat pada level 3600. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3570-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3640
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 2870. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2850–2900. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2900
BSDE
Pada perdagangan kemarin saham BSDE kembali ditutup menguat di level 1760. Pergerakan saham BSDE selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1740–1780. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1780
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2150. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2130-2180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2180
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2750. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2720-2780.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2780
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-27 08:00:03 (GMT +7)