27 juni
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Senin 24 Juni 2019 ditutup melemah 0,43% pada level 6288. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 101,75 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dimana indeks Dow Jones ditutup menguat tipis, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Investor cenderung menantikan pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi di Jepang pada pertemuan G20 akhir pekan ini. Saham sektor teknologi dan saham yang sensitif dengan perang dagang mengalami kenaikan, sedangkan saham sektor kesehatan melemah. Saham sektor energi melemah akibat sanksi baru AS terhadap Iran, meskipun harga minyak mentah menguat. Sentimen di pasar variatif, dimana pasar mengharapkan akan penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan Juli nanti, namun di lain pihak pasar juga was-was dengan rencana pertemuan Trump dan Xi akhir pekan ini dan meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Iran. Pasar berharap Trump dan Xi mencapai kesepakatan untuk menurunkan eskalasi perang dagang yang dianggap dapat mendorong perlambatan ekonomi global.AS melemah, yield US-Treasury turun dan harga emas berlanjut menguat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6220 - 6360
News & Analysis
TCPI Beli Dua Unit Kapal Senilai Rp21,5 Miliar
PT Transpacific Coal Tbk (TCPI) telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli kapal pada 24 Juni 2019 dengan PT Renjani Maritim Transportasi (RMT). Objek transaksi adalah satu unit kapal Tongkang (Barge) "Kanaya" dan satu unit Kapal Tug Boat "Keitaro III" yang keduanya milik RMT. Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan dan RMT setuju bahwa harga jual beli kapal tersebut sebesar Rp21,5 miliar yang akan dibayarkan melalui pembayaran awal Rp1,5 miliar pada saat negosiasi kapal atau selambatnya dua hari setelah penandatanganan perjanjian dan sisanya Rp20 miliar selambatnya pada Saat Penandatanganan Akta Jual Beli Kapal. Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi dimana perseroan dan RMT memiliki pemegang saham yang sama yakni PT Karya Permata Insani (KPI) dimana KPI memiliki 0,3% saham RMT dan 24% saham perseroan.
PBRX Akan Bagi Dividen Rp2/saham
RUPST PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp2 per lembar saham kepada para pemegang sahamnya yang akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada 8 Juli 2019. Nilai pembagian dividen sebesar Rp12,95 miliar setara USD911,10 ribu atau 4,98% dari laba 2018 yang mencapai USD18,29 juta.
Pefindo Tegaskan Peringkat NISP Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II PT OCBC NISP Tbk Tahap II Tahun 2017 seri B sebesar Rp300 miliar yang akan jatuh tempo pada 22 Agustus 2019. Kesiapan bank untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp8,9 triliun per tanggal 30 April 2019. NISP didirikan pada tahun 1941 dan bergerak dalam bisnis komersial perbankan dan memiliki fokus pada segmen komersial/UKM dan ritel. Per 31 Maret 2019, OCBC Overseas Investment Pte Ltd memiliki 85,08% saham bank ini dan sisanya dimiliki publik.
SSIA Siapkan Belanja Modal Rp770 Miliar
PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menyiapkan modal belanja sebesar Rp770 miliar pada 2019. Penggunaan dana itu mayoritas akan digunakan untuk belanja segmen konstruksi sebesar Rp600 miliar, sebesar Rp30 miliar akan dipakai untuk segmen properti dan sisanya akan dipakai untuk segmen hotel dan operasional perusahaan. SSIA juga akan melakukan pinjaman kepada bank sebesar Rp500 miliar. Dana segar itu rencananya akan dipakai untuk membebaskan lahan untuk proyek di Subang atau 40 km dari proyek Patimban. Luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 160 ha. Pinjaman akan dilaksanakan apabila proses pembebasan berjalan lancar.
ADHI Terbitkan Obligasi Senilai Rp1,02 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan dana segar dari penerbitan obligasi senilai Rp1,02 triliun yang akan digunakan untuk modal kerja perseroan. ADHI melakukan emisi Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019. Surat utang itu terdiri atas Seri A dan Seri B. Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Seri A memiliki jumlah pokok Rp556 miliar dengan kupon 9,25%. Jangka waktu selama tiga tahun dengan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan. Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Seri B memiliki jumlah pokok Rp473,50 miliar dengan kupon 9,75%. Jangka waktu selama lima tahun dengan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan.
SMCB Akan Divestasi Aset Tanah Yang Tidak Produktif
Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) memiliki beberapa strategi yang akan ditempuh untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan, di antaranya adalah dengan mendivestasi aset tanah milik perseroan yang tidak produktif. Nilainya aset tanah yang dilepas diperkirakan di bawah Rp 100 miliar yang berlokasi di Jawa Tengah, Jawa Barat dan akan dilepas pada tahun ini. Posisi utang perseroan hingga Mei 2019 sebesar Rp 9 triliun. Pada triwulan pertama tahun ini, SMCB membukukan pendapatan Rp 2,17 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp 2,20 triliun
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 2920. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2880-2950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2960
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4360. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4320-4400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4410
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat dilevel harga 2710. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2680-2740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2750
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7950. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7825-8050
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8075
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada level harga 1360. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1380
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1570. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1540-1590
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1600
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Senin 24 Juni 2019 ditutup melemah 0,43% pada level 6288. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 101,75 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dimana indeks Dow Jones ditutup menguat tipis, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah. Investor cenderung menantikan pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi di Jepang pada pertemuan G20 akhir pekan ini. Saham sektor teknologi dan saham yang sensitif dengan perang dagang mengalami kenaikan, sedangkan saham sektor kesehatan melemah. Saham sektor energi melemah akibat sanksi baru AS terhadap Iran, meskipun harga minyak mentah menguat. Sentimen di pasar variatif, dimana pasar mengharapkan akan penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan Juli nanti, namun di lain pihak pasar juga was-was dengan rencana pertemuan Trump dan Xi akhir pekan ini dan meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Iran. Pasar berharap Trump dan Xi mencapai kesepakatan untuk menurunkan eskalasi perang dagang yang dianggap dapat mendorong perlambatan ekonomi global.AS melemah, yield US-Treasury turun dan harga emas berlanjut menguat. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6220 - 6360
News & Analysis
TCPI Beli Dua Unit Kapal Senilai Rp21,5 Miliar
PT Transpacific Coal Tbk (TCPI) telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli kapal pada 24 Juni 2019 dengan PT Renjani Maritim Transportasi (RMT). Objek transaksi adalah satu unit kapal Tongkang (Barge) "Kanaya" dan satu unit Kapal Tug Boat "Keitaro III" yang keduanya milik RMT. Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan dan RMT setuju bahwa harga jual beli kapal tersebut sebesar Rp21,5 miliar yang akan dibayarkan melalui pembayaran awal Rp1,5 miliar pada saat negosiasi kapal atau selambatnya dua hari setelah penandatanganan perjanjian dan sisanya Rp20 miliar selambatnya pada Saat Penandatanganan Akta Jual Beli Kapal. Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi dimana perseroan dan RMT memiliki pemegang saham yang sama yakni PT Karya Permata Insani (KPI) dimana KPI memiliki 0,3% saham RMT dan 24% saham perseroan.
PBRX Akan Bagi Dividen Rp2/saham
RUPST PT Pan Brothers Tbk (PBRX) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp2 per lembar saham kepada para pemegang sahamnya yang akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada 8 Juli 2019. Nilai pembagian dividen sebesar Rp12,95 miliar setara USD911,10 ribu atau 4,98% dari laba 2018 yang mencapai USD18,29 juta.
Pefindo Tegaskan Peringkat NISP Pada idAAA
Pefindo menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II PT OCBC NISP Tbk Tahap II Tahun 2017 seri B sebesar Rp300 miliar yang akan jatuh tempo pada 22 Agustus 2019. Kesiapan bank untuk melunasi obligasi tersebut didukung oleh penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp8,9 triliun per tanggal 30 April 2019. NISP didirikan pada tahun 1941 dan bergerak dalam bisnis komersial perbankan dan memiliki fokus pada segmen komersial/UKM dan ritel. Per 31 Maret 2019, OCBC Overseas Investment Pte Ltd memiliki 85,08% saham bank ini dan sisanya dimiliki publik.
SSIA Siapkan Belanja Modal Rp770 Miliar
PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menyiapkan modal belanja sebesar Rp770 miliar pada 2019. Penggunaan dana itu mayoritas akan digunakan untuk belanja segmen konstruksi sebesar Rp600 miliar, sebesar Rp30 miliar akan dipakai untuk segmen properti dan sisanya akan dipakai untuk segmen hotel dan operasional perusahaan. SSIA juga akan melakukan pinjaman kepada bank sebesar Rp500 miliar. Dana segar itu rencananya akan dipakai untuk membebaskan lahan untuk proyek di Subang atau 40 km dari proyek Patimban. Luas lahan yang akan dibebaskan sekitar 160 ha. Pinjaman akan dilaksanakan apabila proses pembebasan berjalan lancar.
ADHI Terbitkan Obligasi Senilai Rp1,02 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan dana segar dari penerbitan obligasi senilai Rp1,02 triliun yang akan digunakan untuk modal kerja perseroan. ADHI melakukan emisi Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019. Surat utang itu terdiri atas Seri A dan Seri B. Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Seri A memiliki jumlah pokok Rp556 miliar dengan kupon 9,25%. Jangka waktu selama tiga tahun dengan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan. Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Seri B memiliki jumlah pokok Rp473,50 miliar dengan kupon 9,75%. Jangka waktu selama lima tahun dengan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan.
SMCB Akan Divestasi Aset Tanah Yang Tidak Produktif
Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) memiliki beberapa strategi yang akan ditempuh untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan, di antaranya adalah dengan mendivestasi aset tanah milik perseroan yang tidak produktif. Nilainya aset tanah yang dilepas diperkirakan di bawah Rp 100 miliar yang berlokasi di Jawa Tengah, Jawa Barat dan akan dilepas pada tahun ini. Posisi utang perseroan hingga Mei 2019 sebesar Rp 9 triliun. Pada triwulan pertama tahun ini, SMCB membukukan pendapatan Rp 2,17 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp 2,20 triliun
Stock Pick
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat pada level harga 2920. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2880-2950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2960
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 4360. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4320-4400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4410
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat dilevel harga 2710. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2680-2740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2750
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7950. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7825-8050
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8075
ADRO
Pada perdagangan kemarin saham ADRO ditutup menguat pada level harga 1360. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1340-1380.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1380
SMCB
Pada perdagangan kemarin saham SMCB ditutup menguat pada level harga 1570. SMCB selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1540-1590
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1600
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-06-27 08:00:33 (GMT +7)