27 Feb
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 26 Februari 2019 ditutup menguat 0,24% pada level 6540. Sektor konsumer mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp352,60 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah terbatas setelah bergerak fluktuatif ditengah data ekonomi dan berita emiten yang mix serta pasar cenderung menantikan kepastian mengenai negosiasi perang dagang. Selain itu pasar juga mencerna laporan keuangan Home Depot yang dibawah estimasi serta mencermati testimoni Chairman The Fed. Data housing starts secara tak terduga mengalami penurunan 11,2% di bulan Desember mencapai level terendah sejak September 2016. Indeks harga rumah 20 kota besar di AS bulan Desember juga menunjukkan pertumbuhan yang paling lambat sejak Agustus 2015. Indeks harga rumah S&P Case-Shiller naik 4,2%, melambat dari bulan sebelumnya 4,6%. Namun indeks consumer confidence bulan Februari naik pada level 131,4 dari bulan sebelumnya 121,7 serta lebih tinggi dari estimasi 124. Chairman The Fed Jerome Powell dalam testimoninya di hadapan senat AS menyatakan bahwa The Fed tidak terburu-buru menaikkan suku bunga dalam keadaan ekonomi yang sehat namun cenderung melemah. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6480 - 6600
News & Analysis
VOKS Luncurkan Produk Baru Untuk Perkuat Pasar
PT Voksel Electric Tbk (VOKS) kembali meluncurkan produk baru yaitu Submarine Fiber Optic Cable guna menegaskan kembali posisinya di pasar persaingan pabrikan kabel Indonesia. Peluncuran ini sebagai jawaban atas kebutuhan jaringan telekomunikasi yang sangat penting dan harus segera dipenuhi mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan yang sedang membangun infrastruktur dalam rangka menghadapi Industri 4.0. Kuatnya komitmen Perseroan diwujudkan dalam bentuk penambahan investasi mesin dan teknologi dengan jumlah sekitar USD5 Juta sehingga kapasitas produksi untuk Submarine Fiber Optic Cable dapat mencapai 6.000 KM/tahun dan dapat memenuhi kontrak pada semester ke-2 tahun 2019.
MCOR Targetkan Naik BUKU III Akhir Tahun Ini
PT China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) melakukan transaksi afiliasi dengan pemegang 60% sahamnya yakni China Construcion Bank (CCB) dalam rangka penambahan modal pelengkap (additional Tier-2 capital). Transaksi itu berupa penerbitan Surat Berharga Subordinasi yang telah dilaksanakan pada 22 Februari 2019 senilai maksimum USD50 juta. Transaksi ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan sebagai landasan pengembangan bank selanjutnya guna meningkatkan klasifikasi perseroan menjadi kategori BUKU III pada akhir tahun 2019.
BDMN Terbitkan MTN Rp500 Miliar
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) I Bank Danamon Tahun 2019 dengan nilai pokok Rp500 miliar dan MTN XIX Tahun 2018 Seri D dengan nilai pokok Rp142,5 miliar. MTN I Bank Danamon Tahun 2019 memiliki tingkat bunga 8,15% per tahun dan tanggal distribusi elektrinik 26 Desember 2019 dengan jangka waktu 370 hari dan jatuh tempo pada 6 Maret 2020.
CSIS Akan Kerjakan Proyek Senilai Rp200 Miliar
PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) berencana mengerjakan proyek konstruksi dan furnitur hingga Rp200 miliar pada tahun ini. Proyek yang dikerjakan pada tahun ini adalah pembangunan gudang e-commerce, ruko dan bujet hotel di Sentul. Selain itu, perseroan juga membangun gudang kawasan industri Cikembar, rumah sakit di Bekasi dan furnitur hotel di Kabupaten Bogor. CSIS berencana untuk mengurangi proyek-proyek yang berasal dari grup perseroan. Karena jika menyelesaikan dari grup perseroan, margin yang dibukukan tidak akan besar.
ZINC Berencana Stock Split 1:5
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) akan meminta izin dalam rapat umum pemegang saham luar biasa untuk mengeksekusi perubahan harga nominal per lembar saham ataustock split. RUPSLB akan berlangsung pada 28 Februari 2019. ZINC berencana melakukanstock splitdengan rasio 1:5 per per lembar Rp100 per saham menjadi Rp20 per lembar saham. Selain itu, perubahan pasal 4 anggaran dasar perseroan serta memberikan wewenang kepada direksi untuk pemencahan nilai nominal atas saham perseroan.
StanChart Berencana Jual Saham BNLI
Standard Chartered (StanChart) mengumumkan tengah melakukan persiapan untuk melepas saham di PT Bank Pertama Tbk (BNLI). Langkah penjualan saham BNLI ini disebut sebagai salah satu bagian dari rencana untuk membebaskan modal sebagai imbal hasil ke investor melalui skema pembelian kembali saham (buyback). Gaung Rencana ini sudah dicanangkan oleh StanChart sebagai salah satu strategi jangka menengah selama tiga tahun ke depan.Tujuannya tak lain untuk meningkatkan laba StanChart induk atas ekuitas, meningkatkan profitabilitas hingga menembus 10% pada tahun 2021, dari level yang saat ini sekitar 5%. StanChart juga akan melakukan restrukturisasi aset atau kredit bermasalahnya di empat pasar dengan kinerja paling rendah, antara lain Korea, Indonesia, Uni Emirat Arab dan India
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4900. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4850-4950
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4970
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7275. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7400
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8850. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1750. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1730-1770.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1780
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3850. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3810-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3900
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 3930. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3880-3970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3980
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 26 Februari 2019 ditutup menguat 0,24% pada level 6540. Sektor konsumer mengalami penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp352,60 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah terbatas setelah bergerak fluktuatif ditengah data ekonomi dan berita emiten yang mix serta pasar cenderung menantikan kepastian mengenai negosiasi perang dagang. Selain itu pasar juga mencerna laporan keuangan Home Depot yang dibawah estimasi serta mencermati testimoni Chairman The Fed. Data housing starts secara tak terduga mengalami penurunan 11,2% di bulan Desember mencapai level terendah sejak September 2016. Indeks harga rumah 20 kota besar di AS bulan Desember juga menunjukkan pertumbuhan yang paling lambat sejak Agustus 2015. Indeks harga rumah S&P Case-Shiller naik 4,2%, melambat dari bulan sebelumnya 4,6%. Namun indeks consumer confidence bulan Februari naik pada level 131,4 dari bulan sebelumnya 121,7 serta lebih tinggi dari estimasi 124. Chairman The Fed Jerome Powell dalam testimoninya di hadapan senat AS menyatakan bahwa The Fed tidak terburu-buru menaikkan suku bunga dalam keadaan ekonomi yang sehat namun cenderung melemah. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6480 - 6600
News & Analysis
VOKS Luncurkan Produk Baru Untuk Perkuat Pasar
PT Voksel Electric Tbk (VOKS) kembali meluncurkan produk baru yaitu Submarine Fiber Optic Cable guna menegaskan kembali posisinya di pasar persaingan pabrikan kabel Indonesia. Peluncuran ini sebagai jawaban atas kebutuhan jaringan telekomunikasi yang sangat penting dan harus segera dipenuhi mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan yang sedang membangun infrastruktur dalam rangka menghadapi Industri 4.0. Kuatnya komitmen Perseroan diwujudkan dalam bentuk penambahan investasi mesin dan teknologi dengan jumlah sekitar USD5 Juta sehingga kapasitas produksi untuk Submarine Fiber Optic Cable dapat mencapai 6.000 KM/tahun dan dapat memenuhi kontrak pada semester ke-2 tahun 2019.
MCOR Targetkan Naik BUKU III Akhir Tahun Ini
PT China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) melakukan transaksi afiliasi dengan pemegang 60% sahamnya yakni China Construcion Bank (CCB) dalam rangka penambahan modal pelengkap (additional Tier-2 capital). Transaksi itu berupa penerbitan Surat Berharga Subordinasi yang telah dilaksanakan pada 22 Februari 2019 senilai maksimum USD50 juta. Transaksi ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan sebagai landasan pengembangan bank selanjutnya guna meningkatkan klasifikasi perseroan menjadi kategori BUKU III pada akhir tahun 2019.
BDMN Terbitkan MTN Rp500 Miliar
PT Bank Danamon Tbk (BDMN) akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) I Bank Danamon Tahun 2019 dengan nilai pokok Rp500 miliar dan MTN XIX Tahun 2018 Seri D dengan nilai pokok Rp142,5 miliar. MTN I Bank Danamon Tahun 2019 memiliki tingkat bunga 8,15% per tahun dan tanggal distribusi elektrinik 26 Desember 2019 dengan jangka waktu 370 hari dan jatuh tempo pada 6 Maret 2020.
CSIS Akan Kerjakan Proyek Senilai Rp200 Miliar
PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) berencana mengerjakan proyek konstruksi dan furnitur hingga Rp200 miliar pada tahun ini. Proyek yang dikerjakan pada tahun ini adalah pembangunan gudang e-commerce, ruko dan bujet hotel di Sentul. Selain itu, perseroan juga membangun gudang kawasan industri Cikembar, rumah sakit di Bekasi dan furnitur hotel di Kabupaten Bogor. CSIS berencana untuk mengurangi proyek-proyek yang berasal dari grup perseroan. Karena jika menyelesaikan dari grup perseroan, margin yang dibukukan tidak akan besar.
ZINC Berencana Stock Split 1:5
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) akan meminta izin dalam rapat umum pemegang saham luar biasa untuk mengeksekusi perubahan harga nominal per lembar saham ataustock split. RUPSLB akan berlangsung pada 28 Februari 2019. ZINC berencana melakukanstock splitdengan rasio 1:5 per per lembar Rp100 per saham menjadi Rp20 per lembar saham. Selain itu, perubahan pasal 4 anggaran dasar perseroan serta memberikan wewenang kepada direksi untuk pemencahan nilai nominal atas saham perseroan.
StanChart Berencana Jual Saham BNLI
Standard Chartered (StanChart) mengumumkan tengah melakukan persiapan untuk melepas saham di PT Bank Pertama Tbk (BNLI). Langkah penjualan saham BNLI ini disebut sebagai salah satu bagian dari rencana untuk membebaskan modal sebagai imbal hasil ke investor melalui skema pembelian kembali saham (buyback). Gaung Rencana ini sudah dicanangkan oleh StanChart sebagai salah satu strategi jangka menengah selama tiga tahun ke depan.Tujuannya tak lain untuk meningkatkan laba StanChart induk atas ekuitas, meningkatkan profitabilitas hingga menembus 10% pada tahun 2021, dari level yang saat ini sekitar 5%. StanChart juga akan melakukan restrukturisasi aset atau kredit bermasalahnya di empat pasar dengan kinerja paling rendah, antara lain Korea, Indonesia, Uni Emirat Arab dan India
Stock Pick
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 4900. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4850-4950
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4970
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 7275. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7150-7375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7400
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8850. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8750-8950.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9000
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1750. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1730-1770.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1780
INCO
Pada perdagangan kemarin saham INCO ditutup menguat pada level harga 3850. INCO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3810-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3900
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 3930. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3880-3970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3980
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-02-27 07:08:37 (GMT +7)