27 Aug
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 26 Agustus 2019 ditutup melemah 0,66% pada level 6214. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp904,36 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, rebound dari akhir pekan lalu yang melemah signifikan. Rebound disebabkan oleh pernyataan Trump yang memprediksi akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China, sehingga mengurangi kekhawatiran investor akan meningkatnya intensitas perang dagang yang terjadi pada pekan lalu. Trump menyatakan bahwa China sungguh beringinan untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS seiring dengan dampak perang dagang terhadap perlambatan ekonomi China. Saham yang sensitif terhadap perang tarif, seperti saham sektor teknologi, mengalami kenaikan. Trump juga menyatakan tidak akan memberlakukan tarif impor terhadap otomotif dari Jepang saat ini. Sementara itu data pesanan barang buatan AS mengalami kenaikan moderat sedangkan untuk pengiriman mengalami penurunan yang terbesar dalam tiga tahun terakhir.AS mengalami kenaikan. Namun perdagangan saham di AS diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif tergantung dari arah sentimen perang dagang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6161 - 6250
News & Analysis
TAMU Dapat Kontrak Senilai USD1,36 Juta
PT Pelayaran Tamarin Samudera Tbk (TAMU) telah diputuskan menjadi pemenang tender atas Service Marine Barge untuk kapal AWB Amaris pada 7 Agustus 2019. Pemenang tender tersebut diputuskan oleh West Natuna Exploration Ltd sebagai operator Duyung PSC. Adapun estimasi nilai kontrak sebesar USD1.356.620. Kontrak akan dimulai pada tanggal 15 Agustus 2019 dan akan berakhir pada akhir 2019. Perseroan akan memperoleh pendapatan dari kontrak tersebut dan akan menunjang kegiatan operasional perseroan dengan demikian kelangsungan usaha perseroan akan berkelanjutan.
ASII Bantah Berencana Menjual Kepemilikannya di BNLI
PT Astra International Tbk (ASII) membantah kabar terkait rencana perseroan yang akan menjual anak usaha, PT Bank Permata Tbk (BNLI), karena sejauh ini BNLI terbilang sudah cukup mampu menekan rasio kredit bermasalah (NPL) hingga ke level 3,6%. ASII membantah telah menyampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait strategi bisnis yang akan lebih konsentrasi di industri otomotif, sehingga akan melepas kepemilikan di BNLI yang mencapai 44,56%. Sejauh ini belum ada rencana secara pasti terkait melepas seluruh atau sebagian saham ASII di BNLI. Terkait dengan kinerja keuangan BNLI, ASII sebagai induk usaha akan mendorong perbaikan kinerja keuangan BNLI.
PEHA Dapat Izin Melakukan Rights Issue 862,74 Juta Saham
PT Phapros Tbk (PEHA) mendapatkan izin pemegang saham untuk penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang ditargetkan dapat terealisasi pada semester II/2019. PEHA bermaksud meningkatkan modal lewat emisi saham baru sebanyak-banyaknya 862,74 juta saham dengan skema rights issue. PEHA menargetkan dana segar Rp1,1 triliun dari aksi korporasi tersebut. KAEF memiliki 476,90 juta saham PEHA atau 56,77% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dalam perseroan. KAEF menjadi pengendali setelah resmi mengakuisisi PEHA dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) pada 27 Maret 2019.
CTRA Belum Berencana Tambah Lahan Di Kalimantan
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) belumberencana membeli landbank di sekitar ibu kota baru antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegera, Provinsi Kalimantan Timur. Untuk sementara ini perseroan belum memiliki rencana untuk menambah jumlah lahan. Terutama, di wilayah Kalimantan Timur, kendati pemerintah telah menetapkan ibukota yang baru akan berada disana. CTRA telah memiliki beberapa proyek di Kalimantan. Proyek tersebut berada di Samarinda, Balikpapan, dan Banjarmasin.
UNTR Revisi Turun Target Penjualan Alat Berat Komatsu Menjadi 3.600
PT United Tractors Tbk (UNTR) memproyeksikan kontribusi bisnis pertambangan emas dapat memitigasi penurunan penjualan alat berat Komatsu pada 2019. UNTR merevisi turun target penjualan alat berat Komatsu tahun ini dari 4.000 unit menjadi 3.600 unit. Keputusan itu ditempuh setelah melihat realisasi penjualan semester I/2019. Pada Januari 2019—Juni 2019, UNTR merealisasikan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 1.917 unit. Pencapaian itu turun 20,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. UNTR menjalankan bisnis penjualan emas melalui cucu usahanya, PT Agincourt Resources. Sampai dengan Juli 2019, realisasi volume penjualan dari tambang emas Martabe sebanyak 230.000 ons.
ADRO Gunakan Kas Internal Untuk Capex USD450-600 Juta
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih mengandalkan kas internal untuk memenuhi kebutuhan belanja modal tahun ini yang dialokasikan sekitar USD450 juta—USD600 juta. Dari jumlah itu, USD200 juta akan digunakan untuk peremajaan alat berat di PT Saptaindra Sejati (SIS). ADRO juga menganggarkan USD200 juta untuk pengembangan di tambang Adaro MetCoal Companies (AMC). Terakhir, alokasi sekitar USD200 juta disiapkan untuk PT Maritim Barito Perkasa (MBP). Sumber belanja modal masih menggunakan pendanaan internal dan belum ada rencana menggunakan perbankan
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat pada level harga 1860. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1835-1880. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1885
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1630. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1610-1650. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1660
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7500. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level 4090. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4040-4130. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4140
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3410. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3370-3450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3460
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2290. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2260-2320. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2330
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 26 Agustus 2019 ditutup melemah 0,66% pada level 6214. Sektor industri dasar mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp904,36 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, rebound dari akhir pekan lalu yang melemah signifikan. Rebound disebabkan oleh pernyataan Trump yang memprediksi akan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China, sehingga mengurangi kekhawatiran investor akan meningkatnya intensitas perang dagang yang terjadi pada pekan lalu. Trump menyatakan bahwa China sungguh beringinan untuk mencapai kesepakatan dagang dengan AS seiring dengan dampak perang dagang terhadap perlambatan ekonomi China. Saham yang sensitif terhadap perang tarif, seperti saham sektor teknologi, mengalami kenaikan. Trump juga menyatakan tidak akan memberlakukan tarif impor terhadap otomotif dari Jepang saat ini. Sementara itu data pesanan barang buatan AS mengalami kenaikan moderat sedangkan untuk pengiriman mengalami penurunan yang terbesar dalam tiga tahun terakhir.AS mengalami kenaikan. Namun perdagangan saham di AS diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif tergantung dari arah sentimen perang dagang. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6161 - 6250
News & Analysis
TAMU Dapat Kontrak Senilai USD1,36 Juta
PT Pelayaran Tamarin Samudera Tbk (TAMU) telah diputuskan menjadi pemenang tender atas Service Marine Barge untuk kapal AWB Amaris pada 7 Agustus 2019. Pemenang tender tersebut diputuskan oleh West Natuna Exploration Ltd sebagai operator Duyung PSC. Adapun estimasi nilai kontrak sebesar USD1.356.620. Kontrak akan dimulai pada tanggal 15 Agustus 2019 dan akan berakhir pada akhir 2019. Perseroan akan memperoleh pendapatan dari kontrak tersebut dan akan menunjang kegiatan operasional perseroan dengan demikian kelangsungan usaha perseroan akan berkelanjutan.
ASII Bantah Berencana Menjual Kepemilikannya di BNLI
PT Astra International Tbk (ASII) membantah kabar terkait rencana perseroan yang akan menjual anak usaha, PT Bank Permata Tbk (BNLI), karena sejauh ini BNLI terbilang sudah cukup mampu menekan rasio kredit bermasalah (NPL) hingga ke level 3,6%. ASII membantah telah menyampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait strategi bisnis yang akan lebih konsentrasi di industri otomotif, sehingga akan melepas kepemilikan di BNLI yang mencapai 44,56%. Sejauh ini belum ada rencana secara pasti terkait melepas seluruh atau sebagian saham ASII di BNLI. Terkait dengan kinerja keuangan BNLI, ASII sebagai induk usaha akan mendorong perbaikan kinerja keuangan BNLI.
PEHA Dapat Izin Melakukan Rights Issue 862,74 Juta Saham
PT Phapros Tbk (PEHA) mendapatkan izin pemegang saham untuk penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue yang ditargetkan dapat terealisasi pada semester II/2019. PEHA bermaksud meningkatkan modal lewat emisi saham baru sebanyak-banyaknya 862,74 juta saham dengan skema rights issue. PEHA menargetkan dana segar Rp1,1 triliun dari aksi korporasi tersebut. KAEF memiliki 476,90 juta saham PEHA atau 56,77% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dalam perseroan. KAEF menjadi pengendali setelah resmi mengakuisisi PEHA dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) pada 27 Maret 2019.
CTRA Belum Berencana Tambah Lahan Di Kalimantan
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) belumberencana membeli landbank di sekitar ibu kota baru antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegera, Provinsi Kalimantan Timur. Untuk sementara ini perseroan belum memiliki rencana untuk menambah jumlah lahan. Terutama, di wilayah Kalimantan Timur, kendati pemerintah telah menetapkan ibukota yang baru akan berada disana. CTRA telah memiliki beberapa proyek di Kalimantan. Proyek tersebut berada di Samarinda, Balikpapan, dan Banjarmasin.
UNTR Revisi Turun Target Penjualan Alat Berat Komatsu Menjadi 3.600
PT United Tractors Tbk (UNTR) memproyeksikan kontribusi bisnis pertambangan emas dapat memitigasi penurunan penjualan alat berat Komatsu pada 2019. UNTR merevisi turun target penjualan alat berat Komatsu tahun ini dari 4.000 unit menjadi 3.600 unit. Keputusan itu ditempuh setelah melihat realisasi penjualan semester I/2019. Pada Januari 2019—Juni 2019, UNTR merealisasikan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 1.917 unit. Pencapaian itu turun 20,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. UNTR menjalankan bisnis penjualan emas melalui cucu usahanya, PT Agincourt Resources. Sampai dengan Juli 2019, realisasi volume penjualan dari tambang emas Martabe sebanyak 230.000 ons.
ADRO Gunakan Kas Internal Untuk Capex USD450-600 Juta
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih mengandalkan kas internal untuk memenuhi kebutuhan belanja modal tahun ini yang dialokasikan sekitar USD450 juta—USD600 juta. Dari jumlah itu, USD200 juta akan digunakan untuk peremajaan alat berat di PT Saptaindra Sejati (SIS). ADRO juga menganggarkan USD200 juta untuk pengembangan di tambang Adaro MetCoal Companies (AMC). Terakhir, alokasi sekitar USD200 juta disiapkan untuk PT Maritim Barito Perkasa (MBP). Sumber belanja modal masih menggunakan pendanaan internal dan belum ada rencana menggunakan perbankan
Stock Pick
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat pada level harga 1860. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1835-1880. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1885
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1630. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1610-1650. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1660
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7500. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7400-7600. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7650
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level 4090. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4040-4130. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4140
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3410. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3370-3450. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3460
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 2290. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2260-2320. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2330
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-08-27 08:53:47 (GMT +7)