26 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 25 September 2017 ditutup melemah 0,29% pada level 5894. Sektor pertambangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 154,23 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah yang terutama dikontribusikan oleh koreksi pada saham sektor teknologi. Pelemahan pada saham sektor teknologi ini meningkatkan indikasi bahwa investor beralih pada peluang lainnya. Sedangkan harga obligasi pemerintah AS dan emas kembali menguat karena meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Korea Utara. Pemerintah Korea Utara menyatakan bahwa AS mendeklarasikan perang. Pasar juga menantikan pembentukan pemerintahan baru di Jerman setelah pemilu pada hari Minggu dimenangkan oleh Angela Merkel namun perolehan suara partai yang mendukung Merkel mendapat perolehan suara terburuk sepanjang 70 tahun terakhir meskipun tetap menguasai parlemen. Selain itu ada partai yang beralih dari mendukung Merkel kemudian menyatakan akan menjadi oposisi. Sementara itu pasar menantikan pidato Janet Yellen pada hari Selasa. Pasar juga akan mencermati data inflasi area euro pada hari Jumat dimana diperkirakan meningkat menjadi 1,6% dari 1,5%, namun inflasi inti diperkirakan tetap pada 1,2%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
GEMS Tambah Plafond Pinjaman Ke Anak Usaha
PT Golden Energy MInes Tbk (GEMS) melakukan peningkatan pemberian pinjaman kepada salah satu anak usahanya Gems Trading Resources Pte Ltd. Perubahan peningkatan pemberian pinjaman itu dilakukan melalui Addendum IV perjanjian kredit antara perseroan dan GEMSTR yang 100% sahamnya dimiliki perseroan pada 20 September 2017. Dalam addendum disebutkan bahwa perseroan akan meningkatkan jumlah plafond pinjaman dari USD50 juta menjadi USD75 juta. Pinjaman itu untuk mendukung pertumbuhan tingkat penjualan yang akan berdampak positif bagi kelangsungan usaha perseroan.
Unit Kedua Pembangkit Listrik POWR Telah Berproduksi
Unit kedua pembangkit listrik PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) di Babelan sudah berhasil memproduksi listrik. Sehingga total kapasitas terpasang POWR saat ini mencapai 1,144 MW. Dengan beroperasinya unit kedua ini akan menambah kemampuan perusahaan dalam memperbaiki kualitas layanannya dan memenuhi permintaan pelanggan dari lima kawasan industri di Cikarang. Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik batubara di Babelan tersebut dialirkan ke kawasan industri dengan jalur transmisi 150 kV yang membentang sejauh 30 kilometer. Pengaliran listrik ini ditopang oleh 101 buah menara transmisi, yang membelah 7 kecamatan dan 13 desa di kabupaten Bekasi.
HEXA Akan Bagi Dividen USD0,01721/saham
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2016 kepada para pemegang sahamnya sebesar USD0,01721 per lembar saham pada 25 Oktober 2017. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 28 dan 29 September 2017 sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai 3 dan 4 Oktober 2017 dengan DPS hingga 3 Oktober 2017. Dalam RUPS Tahunan perseroan pada 20 September 2017 lalu diputuskan total nilai dividen sebesar USD14.456.400.
GMCW Berencana Stock Split 1:8
PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW) akan mengajukan persetujuan pemecahan nominal saham dengan berbandingan 1:8 atau dari nominal saham Rp800 menjadi Rp100 per lembar. Perseroan juga akan meminta persetujuan dari pemegang sahamnya untuk mendapatkan penambahan pinjaman kembali (top up) dari bank sejumlah maksimal Rp5 miliar. Selain itu juga perseroan akan mengagendakan perubahan susunan direksi dan komisaris dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar pada 9 November 2017.
MDKI Akan Tingkatkan Pasar Ekspor
Tak hanya melakukan ekspansi dengan menambah dua produk baru saja, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) juga akan merambah pasar ekspor. MDKI berharap bahwa ekspor dapat berkontribusi untuk menunjang pertumbuhan di tahun ini. Saat ini MDKI mengekspor produk ke pasar India, namun ke depan MDKI akan merambah ke negara-negara lain, terutama negara-negara berkembang. Tahun ini perusahaan akan menambah pasar ekspor dengan mengirim sekitar 6.500 metrik ton karbit. MDKI menargetkan kenaikan pendapatan 32% menjadi Rp 451 miliar dan laba 8% menjadi Rp 93 miliar pada tahun 2017 ini.
Moody’s Tinjau Naikkan Peringkat INDY Setelah Tambah Kepemilikan di Kideco
PT Indika Energy Tbk (INDY) menambah kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. Rencana tersebut menyebabkan Moody's Investors Service meninjau untuk merevisi naik (upgrade) corporate family rating (CFR) INDY yang saat ini di level B2. Pembelian 45% saham Kideco dengan nilai mencapai USD 677,5 juta tersebut dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham oleh anak usaha INDY, yakni PT Indika Inti Corpindo. Setelah aksi beli saham ini, INDY akan menguasai saham Kideco sebesar 91%, meningkat dari saat ini sebesar 46%. Moody's menilai akuisisi ini akan berdampak positif terhadap INDY. Hal ini mengingat Kideco adalah pertambangan batubara terbesar ketiga di Indonesia
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8625. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8525-8725. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8725
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 2720. Pergerakan CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2700-2750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2750
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3270. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3230-3300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3300
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8900. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8775-9000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9000
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7500. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7400-7575. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7575
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19675. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 19475-19875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19875
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6575. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6650
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 25 September 2017 ditutup melemah 0,29% pada level 5894. Sektor pertambangan menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 154,23 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah yang terutama dikontribusikan oleh koreksi pada saham sektor teknologi. Pelemahan pada saham sektor teknologi ini meningkatkan indikasi bahwa investor beralih pada peluang lainnya. Sedangkan harga obligasi pemerintah AS dan emas kembali menguat karena meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Korea Utara. Pemerintah Korea Utara menyatakan bahwa AS mendeklarasikan perang. Pasar juga menantikan pembentukan pemerintahan baru di Jerman setelah pemilu pada hari Minggu dimenangkan oleh Angela Merkel namun perolehan suara partai yang mendukung Merkel mendapat perolehan suara terburuk sepanjang 70 tahun terakhir meskipun tetap menguasai parlemen. Selain itu ada partai yang beralih dari mendukung Merkel kemudian menyatakan akan menjadi oposisi. Sementara itu pasar menantikan pidato Janet Yellen pada hari Selasa. Pasar juga akan mencermati data inflasi area euro pada hari Jumat dimana diperkirakan meningkat menjadi 1,6% dari 1,5%, namun inflasi inti diperkirakan tetap pada 1,2%. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
GEMS Tambah Plafond Pinjaman Ke Anak Usaha
PT Golden Energy MInes Tbk (GEMS) melakukan peningkatan pemberian pinjaman kepada salah satu anak usahanya Gems Trading Resources Pte Ltd. Perubahan peningkatan pemberian pinjaman itu dilakukan melalui Addendum IV perjanjian kredit antara perseroan dan GEMSTR yang 100% sahamnya dimiliki perseroan pada 20 September 2017. Dalam addendum disebutkan bahwa perseroan akan meningkatkan jumlah plafond pinjaman dari USD50 juta menjadi USD75 juta. Pinjaman itu untuk mendukung pertumbuhan tingkat penjualan yang akan berdampak positif bagi kelangsungan usaha perseroan.
Unit Kedua Pembangkit Listrik POWR Telah Berproduksi
Unit kedua pembangkit listrik PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) di Babelan sudah berhasil memproduksi listrik. Sehingga total kapasitas terpasang POWR saat ini mencapai 1,144 MW. Dengan beroperasinya unit kedua ini akan menambah kemampuan perusahaan dalam memperbaiki kualitas layanannya dan memenuhi permintaan pelanggan dari lima kawasan industri di Cikarang. Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik batubara di Babelan tersebut dialirkan ke kawasan industri dengan jalur transmisi 150 kV yang membentang sejauh 30 kilometer. Pengaliran listrik ini ditopang oleh 101 buah menara transmisi, yang membelah 7 kecamatan dan 13 desa di kabupaten Bekasi.
HEXA Akan Bagi Dividen USD0,01721/saham
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2016 kepada para pemegang sahamnya sebesar USD0,01721 per lembar saham pada 25 Oktober 2017. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 28 dan 29 September 2017 sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai 3 dan 4 Oktober 2017 dengan DPS hingga 3 Oktober 2017. Dalam RUPS Tahunan perseroan pada 20 September 2017 lalu diputuskan total nilai dividen sebesar USD14.456.400.
GMCW Berencana Stock Split 1:8
PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW) akan mengajukan persetujuan pemecahan nominal saham dengan berbandingan 1:8 atau dari nominal saham Rp800 menjadi Rp100 per lembar. Perseroan juga akan meminta persetujuan dari pemegang sahamnya untuk mendapatkan penambahan pinjaman kembali (top up) dari bank sejumlah maksimal Rp5 miliar. Selain itu juga perseroan akan mengagendakan perubahan susunan direksi dan komisaris dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar pada 9 November 2017.
MDKI Akan Tingkatkan Pasar Ekspor
Tak hanya melakukan ekspansi dengan menambah dua produk baru saja, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) juga akan merambah pasar ekspor. MDKI berharap bahwa ekspor dapat berkontribusi untuk menunjang pertumbuhan di tahun ini. Saat ini MDKI mengekspor produk ke pasar India, namun ke depan MDKI akan merambah ke negara-negara lain, terutama negara-negara berkembang. Tahun ini perusahaan akan menambah pasar ekspor dengan mengirim sekitar 6.500 metrik ton karbit. MDKI menargetkan kenaikan pendapatan 32% menjadi Rp 451 miliar dan laba 8% menjadi Rp 93 miliar pada tahun 2017 ini.
Moody’s Tinjau Naikkan Peringkat INDY Setelah Tambah Kepemilikan di Kideco
PT Indika Energy Tbk (INDY) menambah kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. Rencana tersebut menyebabkan Moody's Investors Service meninjau untuk merevisi naik (upgrade) corporate family rating (CFR) INDY yang saat ini di level B2. Pembelian 45% saham Kideco dengan nilai mencapai USD 677,5 juta tersebut dilakukan melalui penandatanganan perjanjian pembelian saham oleh anak usaha INDY, yakni PT Indika Inti Corpindo. Setelah aksi beli saham ini, INDY akan menguasai saham Kideco sebesar 91%, meningkat dari saat ini sebesar 46%. Moody's menilai akuisisi ini akan berdampak positif terhadap INDY. Hal ini mengingat Kideco adalah pertambangan batubara terbesar ketiga di Indonesia
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8625. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8525-8725. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8725
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat pada level 2720. Pergerakan CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2700-2750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2750
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3270. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3230-3300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3300
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8900. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8775-9000.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9000
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7500. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7400-7575. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7575
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19675. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 19475-19875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19875
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6575. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6650
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-26 07:23:19 (GMT +7)