26 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 25 Maret 2019 ditutup melemah 1,75% pada level 6411. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp147,84 miliar. Pelemahan IHSG akibat koreksi pada indeks bursa global karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit. Indeks Dow Jones menguat terbatas, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah tipis. Sentimen negatif masih berasal dari kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Indeks bergerak fluktuatif dua arah dimana investor mencermati pergerakan yield obligasi pemerintah AS. Yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun berlanjut turun pada level terendah sejak Desember 2017, yaitu di level 2,4%. Hal ini karena investor memprediksi The Fed berpotensi akan menurunkan suku bunga karena pelemahan ekonomi. Sedangkan kurva yield antara obligasi dengan tenor 3 bulan dan 10 tahun berlanjut mengalami inverted. Kurva yang inverted ini jika berlanjut dikhawatirkan akan menjadi indikator adanya potensi resesi ekonomi dalam satu hingga dua tahun ke depan. Penguatan indeks Dow Jones dipicu oleh kenaikan pada saham Boeing. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6480
News & Analysis
Tahun 2018 Laba Bersih POWR Turun 26,49%
Laba tahun berjalan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) turun 26,49% yoy disebabkan selisih kurs akibat kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2018. Permintaan kilowatt jam (kWh) listrik dari lima kawasan industri tumbuh 4,8% secara tahunan pada 2018. Total penambahan daya tersambung sebesar 20 MVA dan jumlah pelanggan meningkat sebanyak 60 pelanggan. Dengan capaian itu, POWR melaporkan penjualan bersih USD574,1 juta atau tumbuh 1,4% secara tahunan pada 2018. Perseroan mencatatsenilai US$221,3 juta pada tahun lalu, tumbuh 4,5% yoy. Pertumbuhan itu disebabkan oleh peningkatan penjualan listrik kepada pelanggan kawasan industri. Selain itu, terjadi efisiensi bahan bakar sebesar 7,3% pada 2018.
Kementerian BUMN Menjadikan Bio Farma Sebagai Kandidat Induk Holding Farmasi
Kementerian BUMN menjadikan PT Bio Farma (Persero) sebagai kandidat kuat yang akan menaungi seluruh perusahaan BUMN bidang farmasi. Produsen vaksin yang berbasis di Bandung, Jawa Barat (Jabar) tersebut sepenuhnya dimiliki pemerintah. Sebelumnya, terdapat dua kandidat kuat jadi induk Holding Farmasi, yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan Bio Farma. KAEF memiliki bisnis inti di hilir yakni pada distribusi dan konsumsi. Bio Farma ada di hulu sebagai produsen obat. Namun, KAEF sudah menjadi perusahaan go public, sehingga dinilai memerlukan waktu dan usaha yang lebih besar untuk meyakinkan para pemegang saham publik. Indonesia mempunyai empat perusahaan BUMN yang bergerak di bidang farmasi, yakni Kimia Farma, Bio Farma, Phapros, serta Indo Farma.
ITMG Akan Bagikan Dividen Final Rp2045/saham
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membagikan dividen final senilai USD261,50 juta atau setara 99,80% dari laba bersih periode 2018. ITMG memutuskan membagi dividen final USD159 juta atau setara Rp2.045 per saham. Pada Oktober 2018, ITMG telah melakukan pembagian dividen tunai interim buku 2018 senilai Rp1.420 per saham. Total dividen tunai yang dibagikan pada periode itu senilai US$102,50 juta. Sehingga ITMG itu membagikan dividen tunai USD261,50 juta untuk laba bersih 2018. Jumlah itu setara dengan 99,80% laba bersih pada 2018.
Tahun 2018 Laba Bersih BIRD Tumbuh 7,64%
PT Blue Bird Tbk. (BIRD) membukukan laba bersih Rp457,3 miliar pada 2018, meningkat 7,64% yoy dari sebelumnya Rp424,86 miliar. BIRD menuliskan pendapatan neto perseroan pada 2018 mencapai Rp4,22 triliun, naik 0,36% yoy dari sebelumnya Rp4,2 triliun. Namun laba usaha turun menjadi Rp558,25 miliar dari 2017 sebesar Rp567,6 miliar. BIRD mencatatkan pendapatan lain-lain Rp47,93 miliar, berbalik dari beban lain-lain sebelumnya sejumlah Rp5,42 miliar.
WIKA Proyeksikan Laba Kuartal I/2019 Tumbuh 20%
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memproyeksikan kinerja perseroan pada kuartal I/2019 tumbuh sebesar 20%. Dengan nilai kontrak yang telah dibukukan perseroan sebesar Rp10,5 triliun selama kuartal I/2019, pendapatan dan laba perseroan diyakini tumbuh sebesar 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. WIKA berencana akan membagikan dividen sebesar 20%—30% kepada pemegang saham atas laba bersih periode 2018. WIKA membukukan laba bersih Rp1,73 triliun pada tahun 2018. Dengan hasil tersebut maka diperkirakan dividen yang akan dibagikan WIKA senilai Rp346 miliar hingga Rp519 miliar.
BEKS Berencana Rights Issue Rp600 Miliar
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) terus berupaya memperbaiki kinerjanya. Guna menambah modal, tahun ini perseroan akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan nilai mencapai Rp 600 miliar. Dari nilai rights issue tersebut, Pemprov melalui PT Banten Global Development yang memiliki 51% kepemilikan saham akan mengeksekusi Rp 309 miliar. Sementara sisanya akan diambil oleh mitra strategis. Aksi korporasi ini diperkirakan baru akan dilaksanakan pada akhir tahun ini
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 27250. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 26950-27550. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 27600
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7700. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3770. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3730-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1950. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1930-1970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1975
WEGE
Pada perdagangan kemarin saham WEGE ditutup menguat pada level harga 396. WEGE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 391-400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 402
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat dilevel harga 4150. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4100-4200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4210
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 25 Maret 2019 ditutup melemah 1,75% pada level 6411. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp147,84 miliar. Pelemahan IHSG akibat koreksi pada indeks bursa global karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia. Indeks di bursa Wall Street ditutup variatif dalam kisaran sempit. Indeks Dow Jones menguat terbatas, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup melemah tipis. Sentimen negatif masih berasal dari kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Indeks bergerak fluktuatif dua arah dimana investor mencermati pergerakan yield obligasi pemerintah AS. Yield US-Treasury dengan tenor 10 tahun berlanjut turun pada level terendah sejak Desember 2017, yaitu di level 2,4%. Hal ini karena investor memprediksi The Fed berpotensi akan menurunkan suku bunga karena pelemahan ekonomi. Sedangkan kurva yield antara obligasi dengan tenor 3 bulan dan 10 tahun berlanjut mengalami inverted. Kurva yang inverted ini jika berlanjut dikhawatirkan akan menjadi indikator adanya potensi resesi ekonomi dalam satu hingga dua tahun ke depan. Penguatan indeks Dow Jones dipicu oleh kenaikan pada saham Boeing. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6360 - 6480
News & Analysis
Tahun 2018 Laba Bersih POWR Turun 26,49%
Laba tahun berjalan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) turun 26,49% yoy disebabkan selisih kurs akibat kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2018. Permintaan kilowatt jam (kWh) listrik dari lima kawasan industri tumbuh 4,8% secara tahunan pada 2018. Total penambahan daya tersambung sebesar 20 MVA dan jumlah pelanggan meningkat sebanyak 60 pelanggan. Dengan capaian itu, POWR melaporkan penjualan bersih USD574,1 juta atau tumbuh 1,4% secara tahunan pada 2018. Perseroan mencatatsenilai US$221,3 juta pada tahun lalu, tumbuh 4,5% yoy. Pertumbuhan itu disebabkan oleh peningkatan penjualan listrik kepada pelanggan kawasan industri. Selain itu, terjadi efisiensi bahan bakar sebesar 7,3% pada 2018.
Kementerian BUMN Menjadikan Bio Farma Sebagai Kandidat Induk Holding Farmasi
Kementerian BUMN menjadikan PT Bio Farma (Persero) sebagai kandidat kuat yang akan menaungi seluruh perusahaan BUMN bidang farmasi. Produsen vaksin yang berbasis di Bandung, Jawa Barat (Jabar) tersebut sepenuhnya dimiliki pemerintah. Sebelumnya, terdapat dua kandidat kuat jadi induk Holding Farmasi, yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan Bio Farma. KAEF memiliki bisnis inti di hilir yakni pada distribusi dan konsumsi. Bio Farma ada di hulu sebagai produsen obat. Namun, KAEF sudah menjadi perusahaan go public, sehingga dinilai memerlukan waktu dan usaha yang lebih besar untuk meyakinkan para pemegang saham publik. Indonesia mempunyai empat perusahaan BUMN yang bergerak di bidang farmasi, yakni Kimia Farma, Bio Farma, Phapros, serta Indo Farma.
ITMG Akan Bagikan Dividen Final Rp2045/saham
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membagikan dividen final senilai USD261,50 juta atau setara 99,80% dari laba bersih periode 2018. ITMG memutuskan membagi dividen final USD159 juta atau setara Rp2.045 per saham. Pada Oktober 2018, ITMG telah melakukan pembagian dividen tunai interim buku 2018 senilai Rp1.420 per saham. Total dividen tunai yang dibagikan pada periode itu senilai US$102,50 juta. Sehingga ITMG itu membagikan dividen tunai USD261,50 juta untuk laba bersih 2018. Jumlah itu setara dengan 99,80% laba bersih pada 2018.
Tahun 2018 Laba Bersih BIRD Tumbuh 7,64%
PT Blue Bird Tbk. (BIRD) membukukan laba bersih Rp457,3 miliar pada 2018, meningkat 7,64% yoy dari sebelumnya Rp424,86 miliar. BIRD menuliskan pendapatan neto perseroan pada 2018 mencapai Rp4,22 triliun, naik 0,36% yoy dari sebelumnya Rp4,2 triliun. Namun laba usaha turun menjadi Rp558,25 miliar dari 2017 sebesar Rp567,6 miliar. BIRD mencatatkan pendapatan lain-lain Rp47,93 miliar, berbalik dari beban lain-lain sebelumnya sejumlah Rp5,42 miliar.
WIKA Proyeksikan Laba Kuartal I/2019 Tumbuh 20%
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memproyeksikan kinerja perseroan pada kuartal I/2019 tumbuh sebesar 20%. Dengan nilai kontrak yang telah dibukukan perseroan sebesar Rp10,5 triliun selama kuartal I/2019, pendapatan dan laba perseroan diyakini tumbuh sebesar 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. WIKA berencana akan membagikan dividen sebesar 20%—30% kepada pemegang saham atas laba bersih periode 2018. WIKA membukukan laba bersih Rp1,73 triliun pada tahun 2018. Dengan hasil tersebut maka diperkirakan dividen yang akan dibagikan WIKA senilai Rp346 miliar hingga Rp519 miliar.
BEKS Berencana Rights Issue Rp600 Miliar
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) terus berupaya memperbaiki kinerjanya. Guna menambah modal, tahun ini perseroan akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan nilai mencapai Rp 600 miliar. Dari nilai rights issue tersebut, Pemprov melalui PT Banten Global Development yang memiliki 51% kepemilikan saham akan mengeksekusi Rp 309 miliar. Sementara sisanya akan diambil oleh mitra strategis. Aksi korporasi ini diperkirakan baru akan dilaksanakan pada akhir tahun ini
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA ditutup menguat pada level harga 27250. BBCA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 26950-27550. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 27600
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 7700. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7600-7800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7850
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3770. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3730-3810.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3820
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1950. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1930-1970.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1975
WEGE
Pada perdagangan kemarin saham WEGE ditutup menguat pada level harga 396. WEGE selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 391-400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 402
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat dilevel harga 4150. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4100-4200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4210
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-03-26 08:23:20 (GMT +7)