26 Mar
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 23 Maret 2018 ditutup melemah 0,69% pada level 6210. Semua sektor melemah dengan kontribusi terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp1,06 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu berlanjut melemah ditengah kekhawatiran akan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan China. Rencana Trump untuk memberlakukan tarif impor terhadap produk impor dari China hingga USD60 miliar, telah mendorong potensi terjadinya perang dagang setelah China mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif terhadap impor dari AS senilai USD3 miliar termasuk untuk produk buah dan anggur. Selama pekan lalu, indeks Dow Jones –5,67%, S&P500 –5,95% dan Nasdaq Composite –6,54%, yang merupakan pelemahan mingguan secara persentase terbesar sejak Januari 2016. Sebagai akibat dari potensi perang dagang tersebut, pasar juga khawatir bahwa China akan melakukan penjualan obligasi pemerintah AS yang dimilikinya. Per Januari, China memegang USD1,17 triliun US-Treasury. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya consumer confidence, GDP estimasi ketiga, pending home sales, personal income, personal spending dan initial claims. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6167 - 6260
News & Analysis
BEI Beri Waktu CMPP Tingkatkan Free Float Hingga Desember
Setelah melakukan backdoor listing ke PT Rimau Multi Putra Utama, kepemilikian publik pada PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menjadi terdilusi. Saat ini kepemilikan publik di CMPP adalah sebesar 2,63% dari kewajiban 7,5%. BEI akan memberikan kesempatan kepada perseroan untuk memenuhi kewajiban free float sebesar 7,5% hingga akhir Desember yang akan datang. CMPP belum menjelaskan skema apa yang akan diambil oleh CMPP terkait dengan pemenuhan aturan free float ini.
PSKT Masih Bukukan Rugi Rp33,31 Miliar
PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 4,84% di sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 68,36 miliar. Sebelumnya pendapatan PSKT di sepanjang tahun 2016 adalah sebesar Rp 71,84 miliar. Perseroan masih mencatatkan rugi di sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 33,31 miliar, berkurang dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 53,54 miliar. Perusahaan tersebut dapat menekan rugi karena berkurangnya beban keuangan perusahaan di sepanjang tahun 2017 yaitu sebesar Rp2,83 miliar, dari sebelumnya rugi dari beban keuangan tahun 2016 sebesar Rp24,10 miliar.
INTP Targetkan Pertumbuhan Penjualan 6%
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 6% pada tahun 2018. Tahun 2017 lalu INTP mencatat pendapatan Rp 14,43 triliun dengan volume penjualan semen sebanyak 17,90 juta ton. Hingga Februari 2018, penjualan INTP meningkat 11%. Untuk mencapai target ini, ada beberapa peluang yang ingin dimanfaatkan oleh INTP. Perseroan berencana ambil bagian dalam pembangunan infrastruktur yang gencar saat ini. Selain itu, proyek komersial residensial pun mulai banyak diluncurkan pada tahun 2017 lalu. Dalam hal ini, INTP telah mendapatkan beberapa kontrak baru.
META Jual Komet Infranusantara Senilai Rp1,05 Triliun
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melakukan penandatangananSale and Purchase AgreeementPT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) terkait dengan rencana pengambilalihan PT Komet Infranusantara pada tanggal 22 Maret 2018 yang lalu. META melalui anak usahanya PT Telekom Infranusantara melakukan penjualan 1,31 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,05 triliun. Dengan adanya perjanjian ini, maka META akan kehilangan pengendalian atas Komet Infranusantara. META akan mempergunakan dana tersebut untuk pengembangan dan investasi di bidang lainnya.
ITMG Akan Bagi Dividen Final Rp1840/saham
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar USD252 juta dari raihan laba bersih tahun buku 2017. Jumlah itu hampir mencapai 100% dari raihan laba tahun berjalan perseroan pada 2017 senilai USD252,70 juta. ITMG membukukan laba bersih senilai USD252,61 juta, meningkat 93,26% yoy. Perincian pembagian dividen dibagi dalam dua termin. Pertama, sebesar USD105 juta atau setara dengan Rp1.300 per saham telah dibagikan sebagai dividen interim pada 21 November 2017. Tahap kedua selebihnya sejumlah USD147 juta atau setara dengan Rp1.840 per saham dibagikan sebagai dividen tunai kepada seluruh pemegang saham. Dividen tunai dibayarkan pada 20 April 2018. Cum date ditetapkan pada 4 April 2018.
Penjualan Lahan Industri Kontributor Terbesar Pendapatan DMAS
Penjualan lahan industri PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menjadi kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan. Penjualan lahan industri menyumbang sekitar Rp1,07 triliun dari total pendapatan yang diraih perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp1,33 triliun. Perseroan membukukan penjualan dari pelanggan industri dari sektor yang bervariasi. Di tahun 2017 ini, perusahaan membukukan penjualan lahan industri dari perusahaan-perusahan ternama berbagai macam sektor, seperti sektor terkait otomotif, farmasi, dan sanitasi
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3430. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3400–3470. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3470
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7950-8150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8150
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 8725. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625–8825. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8825
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1710. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1680–1730. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1730
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2180. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2160-2210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2210
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2700. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2680-2730.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2730
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 23 Maret 2018 ditutup melemah 0,69% pada level 6210. Semua sektor melemah dengan kontribusi terbesar pada sektor konsumer. Investor asing net sell Rp1,06 triliun. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu berlanjut melemah ditengah kekhawatiran akan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan China. Rencana Trump untuk memberlakukan tarif impor terhadap produk impor dari China hingga USD60 miliar, telah mendorong potensi terjadinya perang dagang setelah China mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif terhadap impor dari AS senilai USD3 miliar termasuk untuk produk buah dan anggur. Selama pekan lalu, indeks Dow Jones –5,67%, S&P500 –5,95% dan Nasdaq Composite –6,54%, yang merupakan pelemahan mingguan secara persentase terbesar sejak Januari 2016. Sebagai akibat dari potensi perang dagang tersebut, pasar juga khawatir bahwa China akan melakukan penjualan obligasi pemerintah AS yang dimilikinya. Per Januari, China memegang USD1,17 triliun US-Treasury. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya consumer confidence, GDP estimasi ketiga, pending home sales, personal income, personal spending dan initial claims. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6167 - 6260
News & Analysis
BEI Beri Waktu CMPP Tingkatkan Free Float Hingga Desember
Setelah melakukan backdoor listing ke PT Rimau Multi Putra Utama, kepemilikian publik pada PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menjadi terdilusi. Saat ini kepemilikan publik di CMPP adalah sebesar 2,63% dari kewajiban 7,5%. BEI akan memberikan kesempatan kepada perseroan untuk memenuhi kewajiban free float sebesar 7,5% hingga akhir Desember yang akan datang. CMPP belum menjelaskan skema apa yang akan diambil oleh CMPP terkait dengan pemenuhan aturan free float ini.
PSKT Masih Bukukan Rugi Rp33,31 Miliar
PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 4,84% di sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 68,36 miliar. Sebelumnya pendapatan PSKT di sepanjang tahun 2016 adalah sebesar Rp 71,84 miliar. Perseroan masih mencatatkan rugi di sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 33,31 miliar, berkurang dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp 53,54 miliar. Perusahaan tersebut dapat menekan rugi karena berkurangnya beban keuangan perusahaan di sepanjang tahun 2017 yaitu sebesar Rp2,83 miliar, dari sebelumnya rugi dari beban keuangan tahun 2016 sebesar Rp24,10 miliar.
INTP Targetkan Pertumbuhan Penjualan 6%
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 6% pada tahun 2018. Tahun 2017 lalu INTP mencatat pendapatan Rp 14,43 triliun dengan volume penjualan semen sebanyak 17,90 juta ton. Hingga Februari 2018, penjualan INTP meningkat 11%. Untuk mencapai target ini, ada beberapa peluang yang ingin dimanfaatkan oleh INTP. Perseroan berencana ambil bagian dalam pembangunan infrastruktur yang gencar saat ini. Selain itu, proyek komersial residensial pun mulai banyak diluncurkan pada tahun 2017 lalu. Dalam hal ini, INTP telah mendapatkan beberapa kontrak baru.
META Jual Komet Infranusantara Senilai Rp1,05 Triliun
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melakukan penandatangananSale and Purchase AgreeementPT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) terkait dengan rencana pengambilalihan PT Komet Infranusantara pada tanggal 22 Maret 2018 yang lalu. META melalui anak usahanya PT Telekom Infranusantara melakukan penjualan 1,31 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,05 triliun. Dengan adanya perjanjian ini, maka META akan kehilangan pengendalian atas Komet Infranusantara. META akan mempergunakan dana tersebut untuk pengembangan dan investasi di bidang lainnya.
ITMG Akan Bagi Dividen Final Rp1840/saham
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar USD252 juta dari raihan laba bersih tahun buku 2017. Jumlah itu hampir mencapai 100% dari raihan laba tahun berjalan perseroan pada 2017 senilai USD252,70 juta. ITMG membukukan laba bersih senilai USD252,61 juta, meningkat 93,26% yoy. Perincian pembagian dividen dibagi dalam dua termin. Pertama, sebesar USD105 juta atau setara dengan Rp1.300 per saham telah dibagikan sebagai dividen interim pada 21 November 2017. Tahap kedua selebihnya sejumlah USD147 juta atau setara dengan Rp1.840 per saham dibagikan sebagai dividen tunai kepada seluruh pemegang saham. Dividen tunai dibayarkan pada 20 April 2018. Cum date ditetapkan pada 4 April 2018.
Penjualan Lahan Industri Kontributor Terbesar Pendapatan DMAS
Penjualan lahan industri PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menjadi kontribusi terbesar bagi pendapatan perusahaan. Penjualan lahan industri menyumbang sekitar Rp1,07 triliun dari total pendapatan yang diraih perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp1,33 triliun. Perseroan membukukan penjualan dari pelanggan industri dari sektor yang bervariasi. Di tahun 2017 ini, perusahaan membukukan penjualan lahan industri dari perusahaan-perusahan ternama berbagai macam sektor, seperti sektor terkait otomotif, farmasi, dan sanitasi
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN kembali ditutup menguat di level 3430. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3400–3470. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3470
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 8050. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7950-8150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8150
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat pada level 8700. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8600-8800.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8800
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 8725. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625–8825. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8825
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA kembali ditutup menguat di level 1710. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1680–1730. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1730
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2180. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2160-2210.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2210
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat pada level 2700. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2680-2730.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2730
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-03-26 07:55:51 (GMT +7)