26 juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 25 Juli 2019 ditutup menguat 0,26% pada level 6401. Sektor properti konstruksi dan aneka industri membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 514,55 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah, turun dari rekor tertinggi barunya, yang disebabkan oleh laporan keuangan beberapa emiten yang di bawah estimasi serta ECB yang tidak memberikan lebih banyak sinyal akan pelonggaran kebijakan moneter. ECB mengisyaratkan niatnya untuk mengeksplorasi pelonggaran moneter namun tidak menurunkan suku bunga, serta Presiden ECB Mario Draghi tampak lebih optimis terhadap ekonomi daripada yang diperkirakan investor sebelumnya. Hal ini mengecewakan harapan investor yang mengharapkan ECB akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 10 basis poin. Euro pada awalnya melemah terhadap dollar AS setelah ECB mempertahankan suku bunganya tidak berubah namun menyatakan bahwa diperlukan stimulus moneter lebih lanjut. Namun kemudian euro berbalik menguat. Sementara itu data durable orders AS bulan Juni meningkat 2%, membaik dari bulan sebelumnya yang turun 2,3%. Data initial claims turun menjadi 206 ribu dari 216 ribu. Harga minyak sedikit menguat ditengah sentimen yang mix.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6350 - 6440
News & Analysis
Per Juni UNVR Bukukan Laba Bersih 5,2%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 5,2% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp3,68 triliun dari laba Rp3,51 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha naik 1,32% menjadi Rp21,46 triliun dari Rp21,18 triliun dan beban pokok penjualan naik menjadi Rp10,50 triliun dari Rp10,41 triliun. Laba bruto naik menjadi Rp10,95 triliun dari laba bruto Rp10,77 triliun tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih sebesar Rp4,96 triliun naik dari laba sebelum pajak Rp4,70 triliun tahun sebelumnya.
Semester I Laba Bersih MNCN Tumbuh 74%
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp4,25 triliun hingga semester pertama tahun ini atau tumbuh 15% dibandingkan dengan Rp3,69 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan iklan naik 14% menjadi Rp4,03 triliun dari Rp3,54 triliun tahun sebelumnya dimana pendapatan iklan digital naik menjadi Rp325 miliar dan pendapatan iklan reguler naik 7% menjadi Rp3,71 triliun. Sementara pendapatan konten naik 20% di semester I 2019 menjadi Rp913 miliar dari Rp761 miliar tahun sebelumnya. EBITDA di semester I 2019 mencapai Rp1,91 triliun atau 45% EBITDA Margin. Laba bersih naik 74% menjadi Rp1,22 triliun dibandingkan Rp0,71 triliun tahun sebelumnya. MNC masih menjadi pemimpin pasar di pendapatan iklan televisi nasional dan juga jumlah penonton dengan 37,4% pada prime time dan 35,5% secara keseluruhan.
Per Juni Rugi Bersih BUVA Meningkat Menjadi Rp46,07 Miliar
PT Bukit Uluwatu Vila Tbk (BUVA) membukukan penjualan sebesar Rp286,09 miliar hingga periode 30 Juni 2019 naik 44,7% dari penjualan Rp197,72 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp132,28 miliar dari Rp80,32 miliar dan laba kotor meningkat menjadi Rp153,82 miliar dari Rp117,40 miliar tahun sebelumnya. Total beban perseroan naik menjadi Rp238,62 miliar dari Rp169,44 miliar dan rugi usaha naik menjadi Rp41,91 miliar dari Rp16,59 miliar tahun sebelumnya. Sedangkan rugi sebelum beban pajak penghasilan naik menjadi Rp77,28 miliar dari rugi sebelum pajak penghasilan tahun sebelumnya yang Rp48,28 miliar. Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp46,07 miliar dari rugi Rp35,98 miliar.
GGRM Kurangi Modal di Surya Inti Tembakau
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bersama PT Surya Madistrindo bersama-sama telah melakukan pengurangan modal di PT Surya Inti Tembakau (SIT) dari Rp500 miliar menjadi Rp300 miliar. Dengan perubahan tersebut maka GGRM memiliki sejumlah 299.999 saham SIT senilai Rp299,999 miliar dan Surya Madistrindo 1 saham dengan nilai Rp1 juta. Selisih pengurangan modal Rp200 miliar akan dikembalikan kepada perseroan.
TINS Tawarkan Obligasi Rp900 Miliar dan Sukuk Rp400 Miliar
PT Timah Tbk (TINS) akan melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp900 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp400 miliar. Obligasi yang diterbitkan sebesar Rp854 miliar dijamin dengan kesanggupan penuh dan terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp387 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Sedangkan seri B dengan jumlah pokok Rp467 miliar dengan bunga 8,75% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Sedangkan sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan Rp46 miliar dijamin dengan kesanggupan terbaik.
KRAS Kembali Kirim Baja Ke Australia
PT Krakatau Steel (persero) Tbk kembali melakukan penandatanganan kerja sama suplai baja dengan Cedex Steel & Metals Pty. Ltd., perusahaan baja dari Australia. Kerja sama suplai baja ini baru bisa kembali dilakukan pada tahun ini setelah sebelumnya Australia mengenakan BMAD sebesar 8,6.19 persen atas impor produk baja Hot Rolled Plate (HRP) asal Indonesia yang berlaku sejak 19 Desember 2013. Pengenaan BMAD tersebut telah berakhir pada 19 Desember 2018
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4210. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4160-4260.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4270
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3040. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3000-3070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3080
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 3250. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3210-3290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3300
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1475. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1455-1490
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1495
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7300. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7200-7400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5325. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5250-5400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 25 Juli 2019 ditutup menguat 0,26% pada level 6401. Sektor properti konstruksi dan aneka industri membukukan kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 514,55 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah, turun dari rekor tertinggi barunya, yang disebabkan oleh laporan keuangan beberapa emiten yang di bawah estimasi serta ECB yang tidak memberikan lebih banyak sinyal akan pelonggaran kebijakan moneter. ECB mengisyaratkan niatnya untuk mengeksplorasi pelonggaran moneter namun tidak menurunkan suku bunga, serta Presiden ECB Mario Draghi tampak lebih optimis terhadap ekonomi daripada yang diperkirakan investor sebelumnya. Hal ini mengecewakan harapan investor yang mengharapkan ECB akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 10 basis poin. Euro pada awalnya melemah terhadap dollar AS setelah ECB mempertahankan suku bunganya tidak berubah namun menyatakan bahwa diperlukan stimulus moneter lebih lanjut. Namun kemudian euro berbalik menguat. Sementara itu data durable orders AS bulan Juni meningkat 2%, membaik dari bulan sebelumnya yang turun 2,3%. Data initial claims turun menjadi 206 ribu dari 216 ribu. Harga minyak sedikit menguat ditengah sentimen yang mix.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6350 - 6440
News & Analysis
Per Juni UNVR Bukukan Laba Bersih 5,2%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 5,2% hingga periode 30 Juni 2019 menjadi Rp3,68 triliun dari laba Rp3,51 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha naik 1,32% menjadi Rp21,46 triliun dari Rp21,18 triliun dan beban pokok penjualan naik menjadi Rp10,50 triliun dari Rp10,41 triliun. Laba bruto naik menjadi Rp10,95 triliun dari laba bruto Rp10,77 triliun tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak diraih sebesar Rp4,96 triliun naik dari laba sebelum pajak Rp4,70 triliun tahun sebelumnya.
Semester I Laba Bersih MNCN Tumbuh 74%
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp4,25 triliun hingga semester pertama tahun ini atau tumbuh 15% dibandingkan dengan Rp3,69 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan iklan naik 14% menjadi Rp4,03 triliun dari Rp3,54 triliun tahun sebelumnya dimana pendapatan iklan digital naik menjadi Rp325 miliar dan pendapatan iklan reguler naik 7% menjadi Rp3,71 triliun. Sementara pendapatan konten naik 20% di semester I 2019 menjadi Rp913 miliar dari Rp761 miliar tahun sebelumnya. EBITDA di semester I 2019 mencapai Rp1,91 triliun atau 45% EBITDA Margin. Laba bersih naik 74% menjadi Rp1,22 triliun dibandingkan Rp0,71 triliun tahun sebelumnya. MNC masih menjadi pemimpin pasar di pendapatan iklan televisi nasional dan juga jumlah penonton dengan 37,4% pada prime time dan 35,5% secara keseluruhan.
Per Juni Rugi Bersih BUVA Meningkat Menjadi Rp46,07 Miliar
PT Bukit Uluwatu Vila Tbk (BUVA) membukukan penjualan sebesar Rp286,09 miliar hingga periode 30 Juni 2019 naik 44,7% dari penjualan Rp197,72 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp132,28 miliar dari Rp80,32 miliar dan laba kotor meningkat menjadi Rp153,82 miliar dari Rp117,40 miliar tahun sebelumnya. Total beban perseroan naik menjadi Rp238,62 miliar dari Rp169,44 miliar dan rugi usaha naik menjadi Rp41,91 miliar dari Rp16,59 miliar tahun sebelumnya. Sedangkan rugi sebelum beban pajak penghasilan naik menjadi Rp77,28 miliar dari rugi sebelum pajak penghasilan tahun sebelumnya yang Rp48,28 miliar. Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp46,07 miliar dari rugi Rp35,98 miliar.
GGRM Kurangi Modal di Surya Inti Tembakau
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bersama PT Surya Madistrindo bersama-sama telah melakukan pengurangan modal di PT Surya Inti Tembakau (SIT) dari Rp500 miliar menjadi Rp300 miliar. Dengan perubahan tersebut maka GGRM memiliki sejumlah 299.999 saham SIT senilai Rp299,999 miliar dan Surya Madistrindo 1 saham dengan nilai Rp1 juta. Selisih pengurangan modal Rp200 miliar akan dikembalikan kepada perseroan.
TINS Tawarkan Obligasi Rp900 Miliar dan Sukuk Rp400 Miliar
PT Timah Tbk (TINS) akan melakukan Penawaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp900 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp400 miliar. Obligasi yang diterbitkan sebesar Rp854 miliar dijamin dengan kesanggupan penuh dan terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp387 miliar dengan bunga 8,50% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. Sedangkan seri B dengan jumlah pokok Rp467 miliar dengan bunga 8,75% per tahun dan jangka waktu 5 tahun. Sedangkan sisa dari jumlah pokok yang ditawarkan Rp46 miliar dijamin dengan kesanggupan terbaik.
KRAS Kembali Kirim Baja Ke Australia
PT Krakatau Steel (persero) Tbk kembali melakukan penandatanganan kerja sama suplai baja dengan Cedex Steel & Metals Pty. Ltd., perusahaan baja dari Australia. Kerja sama suplai baja ini baru bisa kembali dilakukan pada tahun ini setelah sebelumnya Australia mengenakan BMAD sebesar 8,6.19 persen atas impor produk baja Hot Rolled Plate (HRP) asal Indonesia yang berlaku sejak 19 Desember 2013. Pengenaan BMAD tersebut telah berakhir pada 19 Desember 2018
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 4210. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4160-4260.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4270
ISAT
Pada perdagangan kemarin saham ISAT ditutup menguat pada level harga 3040. ISAT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3000-3070.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3080
EXCL
Pada perdagangan kemarin saham EXCL ditutup menguat dilevel harga 3250. EXCL selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3210-3290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3300
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1475. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1455-1490
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1495
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7300. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7200-7400.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7450
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5325. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5250-5400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5400
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-26 08:20:22 (GMT +7)