26 jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 25 Januari 2018 ditutup melemah 0,002% pada level 6615. Sektor konsumer menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp29 miliar. Indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite melemah pada perdagangan kemarin. Pelemahan dollar AS terhadap mayoritas mata uang utama lainnya berkurang setelah Trump menyatakan menginginkan dollar AS yang kuat. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Menteri Keuangan AS yang menyambut positif pelemahan dollar karena akan menguntungkan perusahaan multinasional AS. Komentar Trump tersebut mendorong penguatan dollar AS dari pelemahannya serta cenderung berimbas negatif ke pasar saham. Laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari estimasi telah menjadi faktor positif bagi indeks. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 12,7%. Hingga saat ini sudah sebanyak 78,8% emiten membukukan kinerja yang melebihi estimasi. Sementara itu data initial claims pekan lalu naik menjadi 233 ribu dari 216 ribu, namun lebih rendah dari estimasi 240 ribu. Indeks leading indicators naik 0,6%. Penjualan rumah baru turun menjadi 625 ribu dari 689 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6560 - 6650
News & Analysis
MEDC Terbitkan Obligasi USD500 Juta Tenor Tujuh Tahun
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menerbitkan obligasi 7NC4 144A / Reg S sebesar USD 500 juta dengan kelebihan permintaan sebanyak delapan kali, tenor tujuh tahun serta kupon sebesar 6,75%. Moody's telah menaikkan peringkat B2 emiten dari Positif menjadi Stabil, sementara Fitch dan Standard & Poor's menegaskan kembali peringkat B Stabil bagi emiten. Perusahaan akan menggunakan dana dari obligasi ini untuk membayar hutang perusahaan. Permintaan kuat dari para investor obligasi ini mencerminkan realisasi komitmen perusahaan yang konsisten baik terhadap kinerja operasional maupun rencana deleveraging.
TLKM Kaji Opsi Pendanaan Akuisisi 10 Perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) masih terus menjajaki proses penawaran akuisisi dengan sepuluh perusahaan. Simultan dengan prosesbidding,juga sedang mengkaji beberapa opsi pendanaan. Perusahaan menjajaki beberapa potensifinancingproses akuisisi. Proses akuisisi sudah menjadi pipeline perusahaan pada tahun ini sehingga proses mengkaji pendanaan sudah dimulai. Perusahaan secara bersamaan mencari target akuisisi sekaligus menentukan sumber pendanaannya. TLKM menempuh akuisisi dengan harapan dapat memperkuat proses transformasi menjadidigital telco company.
CTRA Targetkan Belanja Modal Rp1,5 Triliun
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan belanja modal tahun ini sama seperti tahun lalu, yakni Rp1,5 triliun. Realisasi belanja modal perseroan hingga akhir 2017 mencapai Rp1,5 triliun. Tahun ini, perseroan masih akan menganggarkan jumlah belanja modal yang sama, sebab iklim bisnis properti belum memberi peluang yang terlalu besar untuk ekspansi berlebihan. Dana Rp1,5 triiun tersebut akan dimanfaatkan untuk belanja lahan baru dan pengembangan properti komersial. Sebesar 50% akan digunakan untuk mengakuisisi sekitar 100 hektare lahan, sementara sisanya untuk pengembangan mal dan rumah sakit.
Pengalihan Saham PGAS Ke Pertamina Tunggu RUPS Pertamina
RUPSLB PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyetujui rencana perubahan anggaran dasar perusahaan yang merupakan bagian dari pembentukan holding migas. Pengalihan saham seri B milik pemerintah di PGAS akan dilakukan jika Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) holding BUMN migas sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo. Setelah RPP ditandatangani, barulah Pertamina menggelar RUPS. Saat itulah saham seri B PGAS milik pemerintah diserahkan ke Pertamina. Namun, hingga saat ini, skema meleburnya Pertagas, yang merupakan anak usaha PT Pertamina ke dalam PGAS, masih belum terlihat titik terang. Pasalnya, kajian lebih lanjut, mulai dari sinkronisasi visi misi hingga soal transaksi baru bisa mulai dikerjakan setelah persetujuan diperoleh dalam RUPSLB.
SMBR Berencana Menambah Satu Pabrik Baru
Setelah pembangunan pabrik Baturaja II selesai tahun lalu, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) kini bersiap untuk kembali melakukan ekspansi organik. SMBR berencana menambah satu pabrik baru. Pabrik tersebut rencananya akan berlokasi di Jambi. Lokasi pabrik baru ini dipilih karena Jambi merupakan satu-satunya provinsi di Pulau Sumatra yang tidak memiliki pabrik semen. Untuk pembangunan pabrik di Jambi ini, akan dimulai dengan membangun cement mill berkapasitas 350.000 ton per tahun di Kota Jambi. Pabrik ini diperkirakan dapat selesai di akhir tahun ini.
AALI Berencana Bangun Pabrik Kelapa Sawit Baru
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berencana membangun satu pabrik kelapa sawit baru pada tahun ini, sebagai upaya meningkatkan kapasitas produksi. Pabrik baru yang akan dibangun berlokasi di Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut diperkirakan dapat selesai dan mulai beroperasi pada 2019 mendatang. Pabrik kelapa sawit yang akan dibangun AALI nantinya mampu memproduksi sebanyak 45 ton per jam. Nantinya juga dapat ditingkatkan menjadi 60 ton per jam
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3630. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3670
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22575. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22350-22800. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22800
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 3220. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3180-3260. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3260
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8725. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625-8825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8825
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 6275. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6200-6350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6350
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA menguat ditutup di 2110. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2080-2140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2140
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2330. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2300-2360.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2360
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 25 Januari 2018 ditutup melemah 0,002% pada level 6615. Sektor konsumer menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp29 miliar. Indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat sedangkan Nasdaq Composite melemah pada perdagangan kemarin. Pelemahan dollar AS terhadap mayoritas mata uang utama lainnya berkurang setelah Trump menyatakan menginginkan dollar AS yang kuat. Hal ini bertentangan dengan pernyataan Menteri Keuangan AS yang menyambut positif pelemahan dollar karena akan menguntungkan perusahaan multinasional AS. Komentar Trump tersebut mendorong penguatan dollar AS dari pelemahannya serta cenderung berimbas negatif ke pasar saham. Laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari estimasi telah menjadi faktor positif bagi indeks. Menurut konsensus Reuters, rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 diperkirakan tumbuh 12,7%. Hingga saat ini sudah sebanyak 78,8% emiten membukukan kinerja yang melebihi estimasi. Sementara itu data initial claims pekan lalu naik menjadi 233 ribu dari 216 ribu, namun lebih rendah dari estimasi 240 ribu. Indeks leading indicators naik 0,6%. Penjualan rumah baru turun menjadi 625 ribu dari 689 ribu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6560 - 6650
News & Analysis
MEDC Terbitkan Obligasi USD500 Juta Tenor Tujuh Tahun
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menerbitkan obligasi 7NC4 144A / Reg S sebesar USD 500 juta dengan kelebihan permintaan sebanyak delapan kali, tenor tujuh tahun serta kupon sebesar 6,75%. Moody's telah menaikkan peringkat B2 emiten dari Positif menjadi Stabil, sementara Fitch dan Standard & Poor's menegaskan kembali peringkat B Stabil bagi emiten. Perusahaan akan menggunakan dana dari obligasi ini untuk membayar hutang perusahaan. Permintaan kuat dari para investor obligasi ini mencerminkan realisasi komitmen perusahaan yang konsisten baik terhadap kinerja operasional maupun rencana deleveraging.
TLKM Kaji Opsi Pendanaan Akuisisi 10 Perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) masih terus menjajaki proses penawaran akuisisi dengan sepuluh perusahaan. Simultan dengan prosesbidding,juga sedang mengkaji beberapa opsi pendanaan. Perusahaan menjajaki beberapa potensifinancingproses akuisisi. Proses akuisisi sudah menjadi pipeline perusahaan pada tahun ini sehingga proses mengkaji pendanaan sudah dimulai. Perusahaan secara bersamaan mencari target akuisisi sekaligus menentukan sumber pendanaannya. TLKM menempuh akuisisi dengan harapan dapat memperkuat proses transformasi menjadidigital telco company.
CTRA Targetkan Belanja Modal Rp1,5 Triliun
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan belanja modal tahun ini sama seperti tahun lalu, yakni Rp1,5 triliun. Realisasi belanja modal perseroan hingga akhir 2017 mencapai Rp1,5 triliun. Tahun ini, perseroan masih akan menganggarkan jumlah belanja modal yang sama, sebab iklim bisnis properti belum memberi peluang yang terlalu besar untuk ekspansi berlebihan. Dana Rp1,5 triiun tersebut akan dimanfaatkan untuk belanja lahan baru dan pengembangan properti komersial. Sebesar 50% akan digunakan untuk mengakuisisi sekitar 100 hektare lahan, sementara sisanya untuk pengembangan mal dan rumah sakit.
Pengalihan Saham PGAS Ke Pertamina Tunggu RUPS Pertamina
RUPSLB PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyetujui rencana perubahan anggaran dasar perusahaan yang merupakan bagian dari pembentukan holding migas. Pengalihan saham seri B milik pemerintah di PGAS akan dilakukan jika Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) holding BUMN migas sudah ditandatangani Presiden Joko Widodo. Setelah RPP ditandatangani, barulah Pertamina menggelar RUPS. Saat itulah saham seri B PGAS milik pemerintah diserahkan ke Pertamina. Namun, hingga saat ini, skema meleburnya Pertagas, yang merupakan anak usaha PT Pertamina ke dalam PGAS, masih belum terlihat titik terang. Pasalnya, kajian lebih lanjut, mulai dari sinkronisasi visi misi hingga soal transaksi baru bisa mulai dikerjakan setelah persetujuan diperoleh dalam RUPSLB.
SMBR Berencana Menambah Satu Pabrik Baru
Setelah pembangunan pabrik Baturaja II selesai tahun lalu, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) kini bersiap untuk kembali melakukan ekspansi organik. SMBR berencana menambah satu pabrik baru. Pabrik tersebut rencananya akan berlokasi di Jambi. Lokasi pabrik baru ini dipilih karena Jambi merupakan satu-satunya provinsi di Pulau Sumatra yang tidak memiliki pabrik semen. Untuk pembangunan pabrik di Jambi ini, akan dimulai dengan membangun cement mill berkapasitas 350.000 ton per tahun di Kota Jambi. Pabrik ini diperkirakan dapat selesai di akhir tahun ini.
AALI Berencana Bangun Pabrik Kelapa Sawit Baru
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berencana membangun satu pabrik kelapa sawit baru pada tahun ini, sebagai upaya meningkatkan kapasitas produksi. Pabrik baru yang akan dibangun berlokasi di Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut diperkirakan dapat selesai dan mulai beroperasi pada 2019 mendatang. Pabrik kelapa sawit yang akan dibangun AALI nantinya mampu memproduksi sebanyak 45 ton per jam. Nantinya juga dapat ditingkatkan menjadi 60 ton per jam
Stock Pick
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3630. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3600-3670.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3670
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 22575. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 22350-22800. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 22800
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup menguat di level 3220. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3180-3260. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 3260
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8725. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625-8825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8825
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA menguat ditutup di 6275. Pergerakan saham AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6200-6350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 6350
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA menguat ditutup di 2110. Pergerakan saham WIKA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2080-2140.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2140
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup menguat pada level 2330. Pergerakan ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2300-2360.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2360
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-26 08:00:21 (GMT +7)