25 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 24 September 2018 ditutup melemah 1,27% pada level 5882. Sektor konsumer mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 587,28 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat terbatas. Sentimen negatif berasal dari dimulainya tarif impor baru antara AS dan China, yang menghilangkan optimisme akan adanya negosiasi dagang antara AS dan China. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed pada hari Selasa dan Rabu ini waktu AS, dimana The Fed berpeluang menaikkan suku bunga sebesar 0,25%. Saham-saham sektor industri yang terkait dengan dampak perang dagang mengalami pelemahan. Saham yang sensitif dengan kenaikan suku bunga seperti konsumer dan real estate juga mengalami tekanan jual. Namun kenaikan harga minyak mentah yang mendorong penguatan pada saham sektor energi mengurangi pelemahan pada indeks S&P500. Harga minyak mentah menguat karena Rusia dan Arab Saudi yang tidak akan menaikkan produksi minyak segera, meskipun adanya seruan dari Trump untuk menaikkan suplay minyak global. Nasdaq Composite menguat dipicu oleh Apple. Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah. IHSG akan bergerak dikisaran level 5835 - 5955
News & Analysis
FREN Berencana Rights Issue III
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana untuk meningkatkan modal dasar melalui mekanisme penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan berencana melakukan penawaran umum terbatas III (PUT III) kepada para pemegang saham atas sebanyak-banyaknya 68 miliar saham biasa atas nama Seri C dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Penerbitan saham baru ini akan dilaksanakan baik sekaligus maupun secara bertahap. Dalam PUT III, Perseroan juga akan menerbitkan waran, sebanyak-banyaknya sebesar 36.297.054.535 lembar saham atau 35% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran PUT III.
BRMS Telah Mulai Kerjasama Dengan NFC China Kembangkan Proyek Dairi
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) telah mulai kerjasama dengan NFC China (NFC) guna mengembangkan proyek seng dan timbal di proyek Dairi, Sumatera Utara. BRMS menjual 51% sahamnya di PT Dairi Prima Minerla (DPM) kepada NFC senilai USD198 juta. Sebagian dari hasil penjualan akan digunakan untuk mengurangi kewajiban perusahaan dan mengakuisisi 20% saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di DPM. Sementara sisanya akan dialokasikan untuk pengembangan proyek seng di Dairi serta proyek emas dan tembaga di Palu dan Gorontalo, Sulawesi. Diharapkan likuiditas perusahaan akan meningkat signifikan setelah hal tersebut.
SMBR Akan Tingkatkan Penjualan ke Proyek Pemerintah dan Swasta
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) akan meningkatkan penjualan ke proyek pemerintah dan swasta melalui dua produk baru yang diluncurkan perseroan. Terdapat dua produk baru yang diluncurkan oleh perseroan yakni Portland Cement Type II dan Portland Cement Type V. Total biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan dan riset serta perizinan dua produk tersebut berkisar Rp395,42 juta. Produk Tipe II ditujukan untuk bangunan dengan kadar sulfat tinggi. Pekerjaan yang cocok dengan jenis tersebut yakni bangunan, dermaga, irigasi, bendungan, dan infrastruktur. Sementara itu, Tipe V cocok untuk bangunan yang memiliki kadar sulfat sangat tinggi seperti bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, dan pembangkit listrik. Sehingga konsumen yang disasar yakni proyek pemerintah dan swasta yang berada di wilayah pangsa pasar perseroan.
META Ikuti Tender Pembangunan PLTBm 15 MW
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) sedang mengikuti tender pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) berkapasitas 15 megawatt di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. META mengakuisisi 80% saham Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat senilai Rp120 miliar. Saat ini ada tujuh proyek PLTBm yang akan dibangun. Terdapat PLTBm di Nias, Mentawai, dan Sintang. Semua upaya akan dikerahkan pemerintah untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025.
BIMA Berencana Tambah Kegiatan Usaha Produksi Tas
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) berencana menambah kegiatan usaha di bidang industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk keperluan pribadi yaitu berupa produk tas. Perseroan adalah perusahaan di bidang industri alas kaki namun karena menurunnya jumlah produksi sepatu untuk ekspor maka perseroan bermaksud memanfaatkan kapasitas produksi yang ada guna menambah kegiatan usaha. Produk dari kulit tersebut direncanakan sepenuhnya untuk keperluan ekspor, namun tidak menutupi kemungkinan untuk dapat di jual di dalam negeri.
CLEO Berencana Private Placement
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Pada 7 November 2018, CLEO berencana melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Surabaya untuk meminta persetujuan aksi korporasi tersebut.
Stock Pick
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin 24 September 2018 ditutup melemah 1,27% pada level 5882. Sektor konsumer mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 587,28 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones dan indeks S&P500 ditutup melemah sedangkan Nasdaq Composite ditutup menguat terbatas. Sentimen negatif berasal dari dimulainya tarif impor baru antara AS dan China, yang menghilangkan optimisme akan adanya negosiasi dagang antara AS dan China. Pasar juga menantikan hasil pertemuan The Fed pada hari Selasa dan Rabu ini waktu AS, dimana The Fed berpeluang menaikkan suku bunga sebesar 0,25%. Saham-saham sektor industri yang terkait dengan dampak perang dagang mengalami pelemahan. Saham yang sensitif dengan kenaikan suku bunga seperti konsumer dan real estate juga mengalami tekanan jual. Namun kenaikan harga minyak mentah yang mendorong penguatan pada saham sektor energi mengurangi pelemahan pada indeks S&P500. Harga minyak mentah menguat karena Rusia dan Arab Saudi yang tidak akan menaikkan produksi minyak segera, meskipun adanya seruan dari Trump untuk menaikkan suplay minyak global. Nasdaq Composite menguat dipicu oleh Apple. Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah. IHSG akan bergerak dikisaran level 5835 - 5955
News & Analysis
FREN Berencana Rights Issue III
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana untuk meningkatkan modal dasar melalui mekanisme penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan berencana melakukan penawaran umum terbatas III (PUT III) kepada para pemegang saham atas sebanyak-banyaknya 68 miliar saham biasa atas nama Seri C dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Penerbitan saham baru ini akan dilaksanakan baik sekaligus maupun secara bertahap. Dalam PUT III, Perseroan juga akan menerbitkan waran, sebanyak-banyaknya sebesar 36.297.054.535 lembar saham atau 35% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran PUT III.
BRMS Telah Mulai Kerjasama Dengan NFC China Kembangkan Proyek Dairi
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) telah mulai kerjasama dengan NFC China (NFC) guna mengembangkan proyek seng dan timbal di proyek Dairi, Sumatera Utara. BRMS menjual 51% sahamnya di PT Dairi Prima Minerla (DPM) kepada NFC senilai USD198 juta. Sebagian dari hasil penjualan akan digunakan untuk mengurangi kewajiban perusahaan dan mengakuisisi 20% saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di DPM. Sementara sisanya akan dialokasikan untuk pengembangan proyek seng di Dairi serta proyek emas dan tembaga di Palu dan Gorontalo, Sulawesi. Diharapkan likuiditas perusahaan akan meningkat signifikan setelah hal tersebut.
SMBR Akan Tingkatkan Penjualan ke Proyek Pemerintah dan Swasta
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) akan meningkatkan penjualan ke proyek pemerintah dan swasta melalui dua produk baru yang diluncurkan perseroan. Terdapat dua produk baru yang diluncurkan oleh perseroan yakni Portland Cement Type II dan Portland Cement Type V. Total biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan dan riset serta perizinan dua produk tersebut berkisar Rp395,42 juta. Produk Tipe II ditujukan untuk bangunan dengan kadar sulfat tinggi. Pekerjaan yang cocok dengan jenis tersebut yakni bangunan, dermaga, irigasi, bendungan, dan infrastruktur. Sementara itu, Tipe V cocok untuk bangunan yang memiliki kadar sulfat sangat tinggi seperti bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, dan pembangkit listrik. Sehingga konsumen yang disasar yakni proyek pemerintah dan swasta yang berada di wilayah pangsa pasar perseroan.
META Ikuti Tender Pembangunan PLTBm 15 MW
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) sedang mengikuti tender pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) berkapasitas 15 megawatt di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. META mengakuisisi 80% saham Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat senilai Rp120 miliar. Saat ini ada tujuh proyek PLTBm yang akan dibangun. Terdapat PLTBm di Nias, Mentawai, dan Sintang. Semua upaya akan dikerahkan pemerintah untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025.
BIMA Berencana Tambah Kegiatan Usaha Produksi Tas
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) berencana menambah kegiatan usaha di bidang industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk keperluan pribadi yaitu berupa produk tas. Perseroan adalah perusahaan di bidang industri alas kaki namun karena menurunnya jumlah produksi sepatu untuk ekspor maka perseroan bermaksud memanfaatkan kapasitas produksi yang ada guna menambah kegiatan usaha. Produk dari kulit tersebut direncanakan sepenuhnya untuk keperluan ekspor, namun tidak menutupi kemungkinan untuk dapat di jual di dalam negeri.
CLEO Berencana Private Placement
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement untuk memperkuat struktur permodalan perseroan. Pada 7 November 2018, CLEO berencana melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Surabaya untuk meminta persetujuan aksi korporasi tersebut.
Stock Pick
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup kembali menguat pada level harga 1290. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1305.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1310
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level 8950. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8850-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9100
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5325. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5250-5400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5425
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6850. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6750-6925.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6950
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat pada level harga 2680. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2650-2710.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2720
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup kembali menguat pada level harga 1290. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1270-1305.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1310
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP ditutup menguat pada level 8950. ICBP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8850-9050.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9100
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 7650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7750
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 5325. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5250-5400
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5425
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 6850. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6750-6925.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6950
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN menguat pada level harga 2680. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2650-2710.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2720
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2018
Published on 2018-09-25 08:04:18 (GMT +7)