25 jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 21 Januari 2021 ditutup melemah 0,25% dilevel. Saham sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp137,55 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones melemah tipis, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite menguat pada rekor tertinggi. Penguatan indeks antara lain dipicu oleh optimisme akan adanya lebih banyak stimulus di bawah pemerintahan Biden di tengah data ekonomi yang menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang lemah. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan menjadi 900 ribu dari 926 ribu, namun masih lebih besar dibandingkan estimasi yang sebesar 845 ribu. Data housing starts bulan Desember meningkat menjadi 1,669 juta dari 1,578 juta. Demikian juga building permits menjadi 1,709 juta dari 1,635 juta. Saham sektor teknologi mengalami kenaikan menjelang akan dirilisnya laporan kinerja keuangan beberapa emiten besar seperti Alphabet, Apple dan Amazon pada pekan depan. Sementara itu ECB pada pertemuan kemarin mempertahankan suku bunganya tidak berubah, namun menyatakan akan bertindak jika kasus virus korona mengalami kenaikan di area euro. Untuk Indonesia diperkirakan bergerak mixed di kisaran level 6300 – 6530
News & Analysis
TBIG Berencana Percepat Pelunasan Utang USD350 Juta
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyatakan bahwa untuk mengurangi beban bunga surat utang entitas anaknya yang berbadan hukum Singapura, Anak usaha perseroan telah mempercepat pembayaran surat utang tersebut. TBG Global Pte. Ltd., yang sahamnya dimiliki 100 persen oleh Perseroan, telah mengumumkan pada Bursa Efek Singapura atas rencana pelunasan dipercepat untuk Surat Utang Tanpa Jaminan yang Didahulukan 5,25% Jatuh Tempo 2022 sebesar USD 350 juta. Rencana pelunasan dipercepat ini akan dilakukan pada tanggal 22 Februari 2021. Dampak dari pembayaran dipercepat ini adalah untuk mengurangi beban bunga Perseroan dan memperpanjang rata-rata tenor struktur utang Perseroan.
WSKT Proses Divestasi Kepemilikan Saham Dua Ruas Tol
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) siap menyambut kembali kedatangan investor asing lewat transaksi divestasi aset jalan bebas hambatan pada tahun ini. Saat ini sudah ada dua ruas jalan tol milikWaskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)akan dijual kepada investor luar negeri. WSKT tengah memproses divestasi kepemilikan saham di dua BUJT yaitu PT Waskita Sriwijaya Tol yang memiliki hak konsesi ruas tol Kayu Agung—Palembang—Betung dan PT Trans Jabar Tol pemilik ruas Ciawi—Sukabumi dengan panjang 112 kilometer kepada investor asing. Di dalam kedua BUJT tersebut, WSKT memiliki porsi saham sebesar 98,19%.
FREN Berencana Rights Issue 7 Miliar Saham Dan 91,99 Miliar Waran
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)berencana melakukan Rights Issue untuk untuk keperluan modal kerja dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Sehingga diperkirakan FREN akan mendapatkan dana segar hasil aksi korporasinya Rp700 miliar. Dalam PUT IV, Perseroan juga akan menerbitkan waran yang melekat pada Saham Hasil Pelaksanaan HMETD, dengan ketentuan bahwa waran yang diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 91.990.000.000 waran atau sekitar 34,9% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran PUT IV disampaikan kepada OJK. Dana hasil rights issue dan waran akan digunakan untuk pembayaran pinjaman atau modal kerja Perseroan dan/atau entitas anak Perseroan. Sebelumnya FREN akan meminta persetujuan dalam RUPSLB 2 Maret 2021.
PPRO Mendapat Pinjaman Dari PTPP Sebesar Rp1,6 Triliun
PT PP Properti Tbk. (PPRO) memperoleh pinjaman yang diberikan oleh induk usahanya yakni PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) senilai Rp1,6 triliun untuk membayar sebagian utang jatuh temponya akibat terbatasnya sumber pendanaan dari perbankan. Obyek dari transaksi tersebut pemberian Pinjaman Pemegang Saham (Shareholder Loan) dari PTPP kepada PPRO sesuai dengan Perjanjian Pinjaman. Nilai transaksi sebesar Rp1,6 triliun tersebut diberikan dengan tingkat suku bunga sebesar 9,5%.
Tahun 2020 ADHI Bukukan Kenaikan Kontrak Baru 34% Menjadi Rp19,7 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)kontrak baru senilai Rp19,7 triliun sepanjang 2020, atau naik sebesar 34% dibandingkan perolehan kontrak baru pada tahun 2019 sebesar Rp14,7 triliun (di luar pajak). Dengan demikian, nilai totalOrder Bookdengan Desember 2020 sebesar Rp49,2 triliun (di luar pajak). Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama tahun 2020, meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 93%, properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
SRAJ Berencana Rights Issue 18 Miliar Saham Pada Kisaran Harga Rp100-Rp150
PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (SRAJ)melakukan penambahan modal melalui rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 18 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Perkiraan harga pelaksanaan PMHMETD SRAJ adalah dengan rentang harga Rp100-Rp150. SRAJakan menggunakan hasil PMHMETD diluar hak tagih SCIC yang akan dikonversi melalui PNHMETD, untuk modal kerja
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel harga 6700. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6600-6775. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6800
TBLA
Pada perdagangan kemarin saham TBLA ditutup menguat pada level harga 1020. TBLA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1005-1035. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1040
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN ditutup menguat pada level harga 1230. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1210-1250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 7200. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 7100-7300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1550. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1530-1565. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1570
SRTG
Pada perdagangan kemarin saham SRTG ditutup menguat pada level harga 6000. SRTG selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5900-6075. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6100
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2021
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 21 Januari 2021 ditutup melemah 0,25% dilevel. Saham sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp137,55 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones melemah tipis, sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite menguat pada rekor tertinggi. Penguatan indeks antara lain dipicu oleh optimisme akan adanya lebih banyak stimulus di bawah pemerintahan Biden di tengah data ekonomi yang menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang lemah. Data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan menjadi 900 ribu dari 926 ribu, namun masih lebih besar dibandingkan estimasi yang sebesar 845 ribu. Data housing starts bulan Desember meningkat menjadi 1,669 juta dari 1,578 juta. Demikian juga building permits menjadi 1,709 juta dari 1,635 juta. Saham sektor teknologi mengalami kenaikan menjelang akan dirilisnya laporan kinerja keuangan beberapa emiten besar seperti Alphabet, Apple dan Amazon pada pekan depan. Sementara itu ECB pada pertemuan kemarin mempertahankan suku bunganya tidak berubah, namun menyatakan akan bertindak jika kasus virus korona mengalami kenaikan di area euro. Untuk Indonesia diperkirakan bergerak mixed di kisaran level 6300 – 6530
News & Analysis
TBIG Berencana Percepat Pelunasan Utang USD350 Juta
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyatakan bahwa untuk mengurangi beban bunga surat utang entitas anaknya yang berbadan hukum Singapura, Anak usaha perseroan telah mempercepat pembayaran surat utang tersebut. TBG Global Pte. Ltd., yang sahamnya dimiliki 100 persen oleh Perseroan, telah mengumumkan pada Bursa Efek Singapura atas rencana pelunasan dipercepat untuk Surat Utang Tanpa Jaminan yang Didahulukan 5,25% Jatuh Tempo 2022 sebesar USD 350 juta. Rencana pelunasan dipercepat ini akan dilakukan pada tanggal 22 Februari 2021. Dampak dari pembayaran dipercepat ini adalah untuk mengurangi beban bunga Perseroan dan memperpanjang rata-rata tenor struktur utang Perseroan.
WSKT Proses Divestasi Kepemilikan Saham Dua Ruas Tol
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) siap menyambut kembali kedatangan investor asing lewat transaksi divestasi aset jalan bebas hambatan pada tahun ini. Saat ini sudah ada dua ruas jalan tol milikWaskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)akan dijual kepada investor luar negeri. WSKT tengah memproses divestasi kepemilikan saham di dua BUJT yaitu PT Waskita Sriwijaya Tol yang memiliki hak konsesi ruas tol Kayu Agung—Palembang—Betung dan PT Trans Jabar Tol pemilik ruas Ciawi—Sukabumi dengan panjang 112 kilometer kepada investor asing. Di dalam kedua BUJT tersebut, WSKT memiliki porsi saham sebesar 98,19%.
FREN Berencana Rights Issue 7 Miliar Saham Dan 91,99 Miliar Waran
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)berencana melakukan Rights Issue untuk untuk keperluan modal kerja dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Sehingga diperkirakan FREN akan mendapatkan dana segar hasil aksi korporasinya Rp700 miliar. Dalam PUT IV, Perseroan juga akan menerbitkan waran yang melekat pada Saham Hasil Pelaksanaan HMETD, dengan ketentuan bahwa waran yang diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 91.990.000.000 waran atau sekitar 34,9% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran PUT IV disampaikan kepada OJK. Dana hasil rights issue dan waran akan digunakan untuk pembayaran pinjaman atau modal kerja Perseroan dan/atau entitas anak Perseroan. Sebelumnya FREN akan meminta persetujuan dalam RUPSLB 2 Maret 2021.
PPRO Mendapat Pinjaman Dari PTPP Sebesar Rp1,6 Triliun
PT PP Properti Tbk. (PPRO) memperoleh pinjaman yang diberikan oleh induk usahanya yakni PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) senilai Rp1,6 triliun untuk membayar sebagian utang jatuh temponya akibat terbatasnya sumber pendanaan dari perbankan. Obyek dari transaksi tersebut pemberian Pinjaman Pemegang Saham (Shareholder Loan) dari PTPP kepada PPRO sesuai dengan Perjanjian Pinjaman. Nilai transaksi sebesar Rp1,6 triliun tersebut diberikan dengan tingkat suku bunga sebesar 9,5%.
Tahun 2020 ADHI Bukukan Kenaikan Kontrak Baru 34% Menjadi Rp19,7 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)kontrak baru senilai Rp19,7 triliun sepanjang 2020, atau naik sebesar 34% dibandingkan perolehan kontrak baru pada tahun 2019 sebesar Rp14,7 triliun (di luar pajak). Dengan demikian, nilai totalOrder Bookdengan Desember 2020 sebesar Rp49,2 triliun (di luar pajak). Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru selama tahun 2020, meliputi lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 93%, properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
SRAJ Berencana Rights Issue 18 Miliar Saham Pada Kisaran Harga Rp100-Rp150
PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (SRAJ)melakukan penambahan modal melalui rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 18 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Perkiraan harga pelaksanaan PMHMETD SRAJ adalah dengan rentang harga Rp100-Rp150. SRAJakan menggunakan hasil PMHMETD diluar hak tagih SCIC yang akan dikonversi melalui PNHMETD, untuk modal kerja
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat dilevel harga 6700. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6600-6775. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6800
TBLA
Pada perdagangan kemarin saham TBLA ditutup menguat pada level harga 1020. TBLA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1005-1035. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1040
MNCN
Pada perdagangan kemarin saham MNCN ditutup menguat pada level harga 1230. MNCN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1210-1250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1255
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat dilevel harga 7200. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 7100-7300.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7350
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat pada level harga 1550. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1530-1565. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1570
SRTG
Pada perdagangan kemarin saham SRTG ditutup menguat pada level harga 6000. SRTG selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5900-6075. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6100
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2021
Published on 2021-01-25 08:53:40 (GMT +7)