25 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 24 Januari 2019 ditutup menguat 0,24% pada level 6466. Sektor aneka industri mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 158,83 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones melemah sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup menguat. Sentimen negatif berasal dari kekhawatiran akan meningkatnya intensitas perang dagang antara AS dan China setelah Menteri Perdagangan AS menyatakan bahwa AS dan China masih jauh dari kesepakatan mengenai perdagangan. Pernyataan ini menimbulkan kecemasan pasar karena jika AS dan China tidak mencapai kesepakatan dagang pada akhir Februari maka tarif impor tambahan terhadap produk dari China akan mulai diberlakukan pada awal Maret. Adanya laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari perkiraan, membantu membatasi pelemahan indeks. Pasca penutupan bursa, Intel merilis laporan keuangan. Government shutdown yang masih berlanjut hingga saat ini juga menjadi faktor negatif.itu data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan tenaga kerja yang mengajukan klaim menjadi 199 ribu dari 212 ribu. Indeks leading indicators turun 0,1% dari bulan sebelumnya tumbuh 0,2%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6540
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 24 Januari 2019 ditutup menguat 0,24% pada level 6466. Sektor aneka industri mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net buy Rp 158,83 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones melemah sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite ditutup menguat. Sentimen negatif berasal dari kekhawatiran akan meningkatnya intensitas perang dagang antara AS dan China setelah Menteri Perdagangan AS menyatakan bahwa AS dan China masih jauh dari kesepakatan mengenai perdagangan. Pernyataan ini menimbulkan kecemasan pasar karena jika AS dan China tidak mencapai kesepakatan dagang pada akhir Februari maka tarif impor tambahan terhadap produk dari China akan mulai diberlakukan pada awal Maret. Adanya laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari perkiraan, membantu membatasi pelemahan indeks. Pasca penutupan bursa, Intel merilis laporan keuangan. Government shutdown yang masih berlanjut hingga saat ini juga menjadi faktor negatif.itu data initial claims pekan lalu menunjukkan penurunan tenaga kerja yang mengajukan klaim menjadi 199 ribu dari 212 ribu. Indeks leading indicators turun 0,1% dari bulan sebelumnya tumbuh 0,2%. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6540
News & Analysis
WSBP Akan Lunasi Pinjaman Rp300 Miliar
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan melakukan pelunasan pinjaman senilai Rp300 miliar dengan menggunakan pembayaran termin yang diterima perseroan pada 2018. Perseroan memiliki kas sebesar Rp1,3 triliun. Dana itu berasal dari proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, dan pekerjaan lainnya. Perolehan dana tersebut digunakan oleh perseroan untuk melakukan pelunasan pinjaman. WSBP tercatat melunasi pinjaman Rp244 miliar pada Desember 2018. WSBP juga akan meneriman pendapatan termin sekitar Rp800 miliar. Jumlah tersebut berasal dari pembayaran yang akan dilakukan oleh PT Waskita Bumi Wira (WBW) sekitar akhir Januari 2019 hingga pertengahan Februari 2019.
SMBR Targetkan Pertumbuhan Penjualan 26%
Pada tahun 2019, PT Semen Baturaja(SMBR) berusaha menjaga pertumbuhan volume penjualan di atas 20% yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 2,75 juta ton atau tumbuh 26% dibanding tahun 2018 sebesar 2,18 juta ton. SMBR optimistis dapat menjaga pertumbuhan volume penjualan seiring dengan besarnya pangsa pasar di wilayah distribusi perseroan. untuk wilayah pemasaran SMBR di Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 6,9 juta ton, tumbuh 9% yoy dibanding tahun 2017, sehingga perseroan optimis target 2,75 juta ton dapat tercapai.
BNGA Akan Bayar Bunga Obligasi Rp3,72 Miliar
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan melakukan pembayaran bunga pertama Obligasi Subordinasi III Bank CIMB Niaga tahun 2018 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2019. Total jumlah bunga yang akan dibayarkan sebesar Rp3.721.875.000 yang terdiri dari pembayaran untuk bunga seri A sebesar Rp1.846.875.000 dan seri B sebesar Rp1.875.000.000. Obligasi Subordinasi III Tahun 2018 Seri A memiliki jumlah pokok Rp75.000.000.000 dengan bunga 9,85% per tahun dan Seri B memiliki jumlah pokok Rp75.000.000.000 dengan bunga 10% per tahun.
YELO Hampir Gunakan Seluruh Dana IPO
PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) hingga periode 31 Desember 2018 hampir menggunakan seluruh dana hasil IPO yang dilaksanakannya Oktober tahun lalu. Perseroan sudah menggunakan dana IPO sebesar Rp41,79 miliar dari total hasil bersih yang diraih Rp46,47 miliar. Dana itu digunakan untuk modal kerja sebesar Rp40,39 miliar dan pengembangan aplikasi Rp1,40 miliar. Sedangkan sisa dana hasil penawaran umum sebesar Rp4,67 miliar disimpan dalam rekening bank BCA atas nama perseroan.
Pefindo Tarik Peringkat TAXI Atas Permintaan Perseroan
Pada 21 Januari 2019, Pefindo menarik peringkat PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan Obligasi I/2014 sesuai dengan permintaan perusahaan. Oleh karena itu Pefindo tidak lagi memantau peringkat TAXI dan Obligasi yang masih beredar dimana peringkat terakhir TAXI adalah idSD sedangkan peringkat obligasi adalah idD. Obligor dengan peringkat idSD menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat tetapi akan terus melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya.
PBRX Masih Miliki Sisa Dana Rights Issue Rp210 Miliar
PT Pan Brothers Tbk (PBRX) telah merealisasikan 79,25% dana hasil penawaran umum terbatas III (PUT III) untuk periode 31 Desember 2018.penawaran umum sebesar Rp1,02 triliun dengan hasil bersih Rp1,01 triliun.penggunaan dana di antaranya untuk pendirian PT Eco Smart Garment Indonesia (ESGI) dengan total Rp246,50 miliar, investasi di sektor hulu dan hilir dan tambahan penyertaan di anak perusahaan sebesar Rp316,68 miliar, serta peningkatan modal kerja sebesar Rp239,03 miliar.saat ini sisa dana PUT III tersebut sebesar Rp210 miliar. Sisa dana hasil PUT III ditempatkan di deposito pada PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7775. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7650-7875.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7900
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 8425. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8300-8525.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8550
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 4390. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4340-4440.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4450
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat dilevel harga 4690. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4640-4740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4750
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat pada level harga 8175. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8050-8275
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8300
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat pada level harga 3790. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3750-3830.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3840
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-25 07:43:45 (GMT +7)