25 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 24 Januari 2018 ditutup melemah 0,299% pada level 6615. Sektor konsumer menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp314,65 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones ditutup menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite melemah. Indeks bergerak fluktuatif setelah adanya pernyataan Menteri Perdagangan AS di World Economic Forum yang menentang China di perdagangan bebas. Presiden Trump dijadwalkan berpidato di World Economic Forum di Davos pada hari Kamis. Sebelumnya indeks bergerak menguat yang dipicu oleh beberapa laporan keuangan yang lebih baik dari estimasi dan berlanjutnya pelemahan dollar AS yang menjadi faktor positif bagi perusahaan multinasional AS. Pelemahan dollar AS berlanjut setelah Menteri Keuangan AS menyambut positif melemahnya dollar AS. Earning season berlanjut baik, dari 88 emiten yang telah merilis laporan keuangan sebanyak 78,4% membukukan kinerja yang melebihi estimasi, lebih baik dibandingkan rata-rata empat kuartal sebelumnya 72%. Sementara itu data existing home sales bulan Desember turun menjadi 5,57 juta dari 5,78 juta. Cadangan minyak AS turun 1,1 juta barel pada pekan lalu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6550 - 6660
News & Analysis
ESSA Kurangi Jumlah Saham Rights Issue Menjadi 3,3 Miliar
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) kembali mengubah jumlah saham yang akan dikeluarkan pada Penawaran Umum Terbatas I Kepada Para Pemegang Sahamnya dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT I). Perseroan akan menawarkan 3.300.000.000 saham baru dengan nominal Rp10 per lembar atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Sebelumnya perseroan akan menerbitkan sebanyak 3.500.000.000 saham. Setiap pemegang 10 saham perseroan hingga 1 Februari 2018 berhak atas 1 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru dengan harga Rp150 per lembar sehingga total nilai PUT I ini mencapai Rp495.000.000.000.
Aktivitas Pemindahan Batuan Penutup MYOH Tumbuh 7,4%
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berhasil menutup tahun 2017 dengan kinerja operasional yang sangat baik.pemindahan batuan penutup yang merupakan sumber pendapatan utama Perseroan tercatat tumbuh sebesar 7,4% dibandingkan dengan tahun yang lalu. Naiknya volume batuan penutup Perseroan di tahun 2017 juga berarti jumlah batuan penutup yang berhasil diangkut Perseroan melebihi target yang telah ditetapkan di awal. Total batuan penutup yang berhasil diangkut Perseroan selama tahun 2017 mencapai 51,6 juta bank cubic meter (bcm). Selain adanya tambahan dari proyek baru Perseroan dengan Bayan group, produksi batuan penutup dari tambang KIDECO juga mengalami kenaikan sebesar 2.5%.
TOWR Alokasikan 30% Capex Untuk Pembangunan Menara
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengalokasikan 30% belanja modal pada tahun ini untuk pembangunan menara. Sepanjang 2018, TOWR menyiapkan total Rp2 triliun untuk belanja modal. Investasi menara baru perseroan sangat tergantung pada kebutuhan perusahaan telekomunikasi. Sejauh ini, TOWR memiliki kontrak kerja sama dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Hutchison 3. Satu menara membutuhkan investasi Rp900 juta – Rp1 miliar. Untuk tahun ini, TOWR menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 5%—9%, mengikuti pertumbuhan industri telekomunikasi nasional, terutama aksi korporsi yang ditempuh EXCL dan Hutchison 3.
Laba Bersih KAEF Tahun 2017 Unaudited Tumbuh 21,7%
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) pada 2017 membukukan laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan membukukan laba bersih Rp331 miliar berdasarkan prognosa atau laporan keuangan 2017 yang belum melalui proses audit. Jumlah itu meningkat 21,69% dibandingkan dengan pencapaian pada 2016 senilai Rp272 miliar. Pencapaian tersebut berkat efisiensi yang dilakukan oleh KAEF. Perseroan menekan harga pokok produksi (HPP) dengan melakukan efisiensi pengeluaran produksi di pabrik, distribusi atau supply chain, serta penjualan eceran. Tahun ini, KAEF menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20%.
FORZ Alokasikan Belanja Modal Rp1 Triliun
PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun pada 2018 untuk pengembangan proyek dan pembelian lahan. Pada 2018 perusahaan mengalokasikan belanja modal senilai Rp1 triliun. Rinciannya, Rp500 miliar untuk pengembangan proyek properti dan Rp500 miliar lainnya untuk pembelian lahan. Ada sekitar 5 lokasi lahan yang diincar dengan luas sekitar 100 hektare (ha) di pinggiran Jakarta, Ciwidey, Kab. Bandung, dan sekitar Jawa Barat. Saat ini, perusahaan sudah memiliki bank tanah sekitar 30 ha.
RALS Berencana Buka Tiga Gerai Baru Tahun Ini
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana membuka tiga gerai baru pada semester I/2018 untuk meningkatkan jumlah pendapatan. Sebelum Lebaran pada tahun ini, perseroan berencana membuka tiga gerai baru yang lokasinya berada di Bekasi, Cibubur dan Jakarta. Selain itu RALS tidak berencana untuk menutup gerai pada tahun ini. Sepanjang 2017, penjualan di Jabodetabek terbilang lebih baik dibanding lokasi lain, sehingga kondisi tersebut menjadi patokan perseroan untuk membuka tiga gerai tersebut
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8075. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7975-8175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8175
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8725. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625-8825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8825
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3600. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3550-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3640
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9725. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9625-9825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9825
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 8250. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8150-8350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8350
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6300. Pergerakan Wselanjutnya diperkirakan pada kisaran 6250-6375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6375
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2790. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2760-2820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2820
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 24 Januari 2018 ditutup melemah 0,299% pada level 6615. Sektor konsumer menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp314,65 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix, dimana indeks Dow Jones ditutup menguat sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite melemah. Indeks bergerak fluktuatif setelah adanya pernyataan Menteri Perdagangan AS di World Economic Forum yang menentang China di perdagangan bebas. Presiden Trump dijadwalkan berpidato di World Economic Forum di Davos pada hari Kamis. Sebelumnya indeks bergerak menguat yang dipicu oleh beberapa laporan keuangan yang lebih baik dari estimasi dan berlanjutnya pelemahan dollar AS yang menjadi faktor positif bagi perusahaan multinasional AS. Pelemahan dollar AS berlanjut setelah Menteri Keuangan AS menyambut positif melemahnya dollar AS. Earning season berlanjut baik, dari 88 emiten yang telah merilis laporan keuangan sebanyak 78,4% membukukan kinerja yang melebihi estimasi, lebih baik dibandingkan rata-rata empat kuartal sebelumnya 72%. Sementara itu data existing home sales bulan Desember turun menjadi 5,57 juta dari 5,78 juta. Cadangan minyak AS turun 1,1 juta barel pada pekan lalu. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6550 - 6660
News & Analysis
ESSA Kurangi Jumlah Saham Rights Issue Menjadi 3,3 Miliar
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) kembali mengubah jumlah saham yang akan dikeluarkan pada Penawaran Umum Terbatas I Kepada Para Pemegang Sahamnya dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT I). Perseroan akan menawarkan 3.300.000.000 saham baru dengan nominal Rp10 per lembar atau 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Sebelumnya perseroan akan menerbitkan sebanyak 3.500.000.000 saham. Setiap pemegang 10 saham perseroan hingga 1 Februari 2018 berhak atas 1 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru dengan harga Rp150 per lembar sehingga total nilai PUT I ini mencapai Rp495.000.000.000.
Aktivitas Pemindahan Batuan Penutup MYOH Tumbuh 7,4%
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berhasil menutup tahun 2017 dengan kinerja operasional yang sangat baik.pemindahan batuan penutup yang merupakan sumber pendapatan utama Perseroan tercatat tumbuh sebesar 7,4% dibandingkan dengan tahun yang lalu. Naiknya volume batuan penutup Perseroan di tahun 2017 juga berarti jumlah batuan penutup yang berhasil diangkut Perseroan melebihi target yang telah ditetapkan di awal. Total batuan penutup yang berhasil diangkut Perseroan selama tahun 2017 mencapai 51,6 juta bank cubic meter (bcm). Selain adanya tambahan dari proyek baru Perseroan dengan Bayan group, produksi batuan penutup dari tambang KIDECO juga mengalami kenaikan sebesar 2.5%.
TOWR Alokasikan 30% Capex Untuk Pembangunan Menara
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mengalokasikan 30% belanja modal pada tahun ini untuk pembangunan menara. Sepanjang 2018, TOWR menyiapkan total Rp2 triliun untuk belanja modal. Investasi menara baru perseroan sangat tergantung pada kebutuhan perusahaan telekomunikasi. Sejauh ini, TOWR memiliki kontrak kerja sama dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan Hutchison 3. Satu menara membutuhkan investasi Rp900 juta – Rp1 miliar. Untuk tahun ini, TOWR menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 5%—9%, mengikuti pertumbuhan industri telekomunikasi nasional, terutama aksi korporsi yang ditempuh EXCL dan Hutchison 3.
Laba Bersih KAEF Tahun 2017 Unaudited Tumbuh 21,7%
PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) pada 2017 membukukan laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan membukukan laba bersih Rp331 miliar berdasarkan prognosa atau laporan keuangan 2017 yang belum melalui proses audit. Jumlah itu meningkat 21,69% dibandingkan dengan pencapaian pada 2016 senilai Rp272 miliar. Pencapaian tersebut berkat efisiensi yang dilakukan oleh KAEF. Perseroan menekan harga pokok produksi (HPP) dengan melakukan efisiensi pengeluaran produksi di pabrik, distribusi atau supply chain, serta penjualan eceran. Tahun ini, KAEF menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20%.
FORZ Alokasikan Belanja Modal Rp1 Triliun
PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun pada 2018 untuk pengembangan proyek dan pembelian lahan. Pada 2018 perusahaan mengalokasikan belanja modal senilai Rp1 triliun. Rinciannya, Rp500 miliar untuk pengembangan proyek properti dan Rp500 miliar lainnya untuk pembelian lahan. Ada sekitar 5 lokasi lahan yang diincar dengan luas sekitar 100 hektare (ha) di pinggiran Jakarta, Ciwidey, Kab. Bandung, dan sekitar Jawa Barat. Saat ini, perusahaan sudah memiliki bank tanah sekitar 30 ha.
RALS Berencana Buka Tiga Gerai Baru Tahun Ini
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana membuka tiga gerai baru pada semester I/2018 untuk meningkatkan jumlah pendapatan. Sebelum Lebaran pada tahun ini, perseroan berencana membuka tiga gerai baru yang lokasinya berada di Bekasi, Cibubur dan Jakarta. Selain itu RALS tidak berencana untuk menutup gerai pada tahun ini. Sepanjang 2017, penjualan di Jabodetabek terbilang lebih baik dibanding lokasi lain, sehingga kondisi tersebut menjadi patokan perseroan untuk membuka tiga gerai tersebut
Stock Pick
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8075. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7975-8175. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8175
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII kembali ditutup menguat pada level 8725. Pergerakan ASII selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625-8825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8825
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN menguat ditutup di 3600. Pergerakan saham CPIN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3550-3640.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 3640
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat pada level 9725. Pergerakan BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9625-9825.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 9825
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI menguat ditutup di 8250. Pergerakan saham BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8150-8350.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8350
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6300. Pergerakan Wselanjutnya diperkirakan pada kisaran 6250-6375.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6375
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT menguat ditutup di 2790. Pergerakan saham WSKT selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2760-2820.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2820
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2018
Published on 2018-01-25 08:58:36 (GMT +7)