25 Apr
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 24 April 2019 ditutup melemah 0,23% pada level 6447. Sektor perkebunan mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 620,42 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat laporan keuangan emiten yang bervariasi serta koreksinya harga saham sektor energi seiring dengan turunnya harga minyak mentah. Investor cenderung bersikap menunggu, karena laporan keuangan Facebook dan Microsoft dirilis pada hari Rabu pasca penutupan bursa sedangkan laporan keuangan Amazon dan Intel akan dirilis pada perdagangan hari Kamis. Saat ini rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan I lalu diperkirakan turun 1,1%. Dan hingga saat ini hampir 78% dari 129 emiten dalam indeks S&P500 membukukan kinerja di atas estimasi.Obligasi pemerintah AS menguat sedangkan dollar AS mengalami reli mencapai level tertinggi selama empat bulan terakhir. Sementara itu data cadangan minyak AS pada pekan lalu menunjukkan kenaikan sebanyak 5,5 juta barel dari pekan sebelumnya yang turun 1,4 juta barel. Hal tersebut mendorong koreksi pada harga minyak mentah setelah sehari sebelumnya menguat tajam akibat kekhawatiran akan berkurangnya suplay. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak kisaran 6410-6525
News & Analysis
TOWR Dapat Pinjaman Rp500 Miliar Dari BMRI
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp500 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). TOWR melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah menandatangani perjanjian pinjaman tersebut pada 22 April 2019. Jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp500 miliar dengan tujuan membiayai operasional dan atau modal kerja dari Protelindo. Jangka waktu pinjaman itu hingga 5 Desember 2019 dengan bunga atas fasilitas pinjaman adalah jumlah keseluruhan dari Jakarta Interbank Offering Rate (JIBOR) dan margin yang berlaku yaitu 1,25% per tahun. Anak usaha Protelindo yaitu PT Iforte Solusi Infotek ditunjuk sebagai penjamin kewajiban dari perjanjian Protelindo dengan Bank Mandiri tersebut.
ANTM Berencana Ekspansi Bisnis di Afrika dan Laos
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memiliki rencana penambahan portofolio bisnis di dua negara, yakni Afrika dan Laos untuk memperkokoh kinerja keuangan. Perseroan tengah menjajaki potensi Afrika yang menjanjikan sebagai tambang emas baru. Selain itu, di Laos, diversifikasi bisnis akan dilakukan di luar tambang emas. ANTM telah diajak oleh perusahaan BUMN Laos dan domestik untuk secara bersama-sama mengembangkan mineral fosfat. Namun, karena kedua rencana itu masih dalam penjajakan, maka rencana pendanaan belum dimasukkan dalam belanja modal tahun ini senilai Rp3,3 triliun. Selain rencana anorganik di luar negri, ada pula rencana ekspansi domestik dengan wilayah-wilayah Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara sebagai target utama.
Per Maret Laba Bersih UNVR Turun 4,4%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan laba sebesar 4,4% yoy menjadi Rp1,75 triliun hingga periode yang berakhir 31 Maret 2019 dari laba Rp1,83 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih turun 0,84% yoy menjadi Rp10,66 triliun dari Rp10,75 triliun dan harga pokok penjualan naik menjadi Rp5,35 triliun dari Rp5,25 triliun membuat laba bruto turun menjadi Rp5,31 triliun dari Rp5,49 triliun. Laba usaha turun menjadi Rp2,36 triliun dari Rp2,52 triliun.
PZZA Akan Bagi Dividen Rp28,64/saham
PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) membagikan dividen sebesar Rp86,55 miliar atau 50% laba tahun berjalan sebesar Rp173,10 miliar pada 2018. Penetapan jumlah dividen ini telah diputuskan dalam RUPST PZZA pada 24 April 2019. Perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp28,64 per saham. Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 50% dari laba bersih 2018 sebesar Rp173,10 miliar. Jadwal cum dividen pada 7 Mei 2019. Dividen akan dibayarkan 7 Juni 2019.
Per Maret UNTR Bukukan Pertumbuhan laba 20,6%
PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat pertumbuhan laba setelah pajak yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 20,6% hingga periode yang berakhir 31 Maret 2019 menjadi Rp3,05 triliun dari laba Rp2,53 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih meningkat 18,99% menjadi Rp22,62 triliun dari Rp19,01 triliun dan laba bruto naik menjadi Rp5,69 triliun dari laba bruto Rp4,45 triliun tahun sebelumnya.
WSBP Akan Bagi Dividen Rp22,5/saham
RUPST yang digelar PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 551,61 miliar atau sebanyak 50% dari total laba bersih tahun 2018. Adapun persentase besaran dividen tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya WSBP membagikan dividen sebesar 70% dari laba bersih 2017. Dividen sebesar Rp 551,61 miliar tersebut setara dengan Rp22,5 per saham. Sebesar 5%untuk cadangan dan sebesar 45% ditempatkan sebagai laba ditahan perseroan. WSBP menerima pembayaran termin selama 2018 sebesar Rp11,4 triliun atau meningkat 148% dari penerimaan pembayaran termin pada 2017 yang hanya Rp4,6 triliun
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3840. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3810-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3890
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 6100. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6025-6175
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6175
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1710. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1680-1730.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1735
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7650. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7775
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup Menguat pada level harga 4130. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4080-4180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4190
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1510. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1490-1530.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1535
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Rabu 24 April 2019 ditutup melemah 0,23% pada level 6447. Sektor perkebunan mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 620,42 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat laporan keuangan emiten yang bervariasi serta koreksinya harga saham sektor energi seiring dengan turunnya harga minyak mentah. Investor cenderung bersikap menunggu, karena laporan keuangan Facebook dan Microsoft dirilis pada hari Rabu pasca penutupan bursa sedangkan laporan keuangan Amazon dan Intel akan dirilis pada perdagangan hari Kamis. Saat ini rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan I lalu diperkirakan turun 1,1%. Dan hingga saat ini hampir 78% dari 129 emiten dalam indeks S&P500 membukukan kinerja di atas estimasi.Obligasi pemerintah AS menguat sedangkan dollar AS mengalami reli mencapai level tertinggi selama empat bulan terakhir. Sementara itu data cadangan minyak AS pada pekan lalu menunjukkan kenaikan sebanyak 5,5 juta barel dari pekan sebelumnya yang turun 1,4 juta barel. Hal tersebut mendorong koreksi pada harga minyak mentah setelah sehari sebelumnya menguat tajam akibat kekhawatiran akan berkurangnya suplay. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak kisaran 6410-6525
News & Analysis
TOWR Dapat Pinjaman Rp500 Miliar Dari BMRI
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp500 miliar dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). TOWR melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah menandatangani perjanjian pinjaman tersebut pada 22 April 2019. Jumlah fasilitas pinjaman sebesar Rp500 miliar dengan tujuan membiayai operasional dan atau modal kerja dari Protelindo. Jangka waktu pinjaman itu hingga 5 Desember 2019 dengan bunga atas fasilitas pinjaman adalah jumlah keseluruhan dari Jakarta Interbank Offering Rate (JIBOR) dan margin yang berlaku yaitu 1,25% per tahun. Anak usaha Protelindo yaitu PT Iforte Solusi Infotek ditunjuk sebagai penjamin kewajiban dari perjanjian Protelindo dengan Bank Mandiri tersebut.
ANTM Berencana Ekspansi Bisnis di Afrika dan Laos
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memiliki rencana penambahan portofolio bisnis di dua negara, yakni Afrika dan Laos untuk memperkokoh kinerja keuangan. Perseroan tengah menjajaki potensi Afrika yang menjanjikan sebagai tambang emas baru. Selain itu, di Laos, diversifikasi bisnis akan dilakukan di luar tambang emas. ANTM telah diajak oleh perusahaan BUMN Laos dan domestik untuk secara bersama-sama mengembangkan mineral fosfat. Namun, karena kedua rencana itu masih dalam penjajakan, maka rencana pendanaan belum dimasukkan dalam belanja modal tahun ini senilai Rp3,3 triliun. Selain rencana anorganik di luar negri, ada pula rencana ekspansi domestik dengan wilayah-wilayah Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara sebagai target utama.
Per Maret Laba Bersih UNVR Turun 4,4%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan laba sebesar 4,4% yoy menjadi Rp1,75 triliun hingga periode yang berakhir 31 Maret 2019 dari laba Rp1,83 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih turun 0,84% yoy menjadi Rp10,66 triliun dari Rp10,75 triliun dan harga pokok penjualan naik menjadi Rp5,35 triliun dari Rp5,25 triliun membuat laba bruto turun menjadi Rp5,31 triliun dari Rp5,49 triliun. Laba usaha turun menjadi Rp2,36 triliun dari Rp2,52 triliun.
PZZA Akan Bagi Dividen Rp28,64/saham
PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) membagikan dividen sebesar Rp86,55 miliar atau 50% laba tahun berjalan sebesar Rp173,10 miliar pada 2018. Penetapan jumlah dividen ini telah diputuskan dalam RUPST PZZA pada 24 April 2019. Perseroan membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp28,64 per saham. Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 50% dari laba bersih 2018 sebesar Rp173,10 miliar. Jadwal cum dividen pada 7 Mei 2019. Dividen akan dibayarkan 7 Juni 2019.
Per Maret UNTR Bukukan Pertumbuhan laba 20,6%
PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat pertumbuhan laba setelah pajak yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 20,6% hingga periode yang berakhir 31 Maret 2019 menjadi Rp3,05 triliun dari laba Rp2,53 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih meningkat 18,99% menjadi Rp22,62 triliun dari Rp19,01 triliun dan laba bruto naik menjadi Rp5,69 triliun dari laba bruto Rp4,45 triliun tahun sebelumnya.
WSBP Akan Bagi Dividen Rp22,5/saham
RUPST yang digelar PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 551,61 miliar atau sebanyak 50% dari total laba bersih tahun 2018. Adapun persentase besaran dividen tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya WSBP membagikan dividen sebesar 70% dari laba bersih 2017. Dividen sebesar Rp 551,61 miliar tersebut setara dengan Rp22,5 per saham. Sebesar 5%untuk cadangan dan sebesar 45% ditempatkan sebagai laba ditahan perseroan. WSBP menerima pembayaran termin selama 2018 sebesar Rp11,4 triliun atau meningkat 148% dari penerimaan pembayaran termin pada 2017 yang hanya Rp4,6 triliun
Stock Pick
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat pada level harga 3840. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3810-3890.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3890
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 6100. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 6025-6175
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6175
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA ditutup menguat pada level harga 1710. SCMA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1680-1730.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1735
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7650. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7775
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup Menguat pada level harga 4130. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4080-4180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4190
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat dilevel harga 1510. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1490-1530.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1535
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-04-25 08:09:13 (GMT +7)