24 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 23 Mei 2019 ditutup menguat 1,57% pada level 6032. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp 546,20 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global karena perang dagang yang berkelanjutan. Saham-saham yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, seperti saham sektor energi dan teknologi mengalami pelemahan terbesar. Hanya saham sektor infrastruktur dan properti yang mengalami kenaikan karena dianggap saham defensif. Investor juga beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS, emas dan yen Jepang. Menjelang penutupan pasar, pelemahan indeks berkurang. Pasar khawatir dalam jangka pendek sepertinya tidak ada solusi untuk mengatasi perang dagang antara AS dan China. Seiring dengan turunnya harga minyak mentah akibat kekhawatiran akan berkurangnya permintaan, saham sektor energi mengalami koreksi.itu data initial claims AS pekan lalu menunjukkan penurunan klaim menjadi 211 ribu dari 212 ribu. Sedangkan data penjualan rumah baru bulan April turun menjadi 673 ribu dari 723 ribu. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5970 - 6060
News & Analysis
SMMT Targetkan Volume Penjualan Tahun Ini Tumbuh 30%
PT Global Eagle Energy Tbk (SMTT) menargetkan volume penjualan batubara di tahun 2019 meningkat 30% dari pencapaian tahun lalu. Pada tahun 2018, volume penjualan batubara perusahaan1,42 juta ton. Penjualan ini bersumber dari aset Sumatera sebesar 480.000dan aset Kalimantan 922 ribu ton. Dengan target peningkatan 30% ini maka besaran volume penjualan mencapai 1,84 juta ton. Selain peningkatan volume penjualan, SMMT juga menargetkan peningkatan volume produksi dengan persentase sama yakni 30%. Sepanjang tahun lalu volume produksi batubara SMTT mencapai 1,5 juta ton. Sehingga volume produksi yang ditargetkan di 2019 mencapai 1,95 juta ton.
SKYB Akuisisi Dua Perusahaan Operator Properti Untuk Diversifikasi Usaha
PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) memutuskan melakukan diversifikasi usaha untuk menjaga kelangsungan bisnis perseroan. Perseroan mengakuisisi dua perusahaan operator properti yakni, PT Taman Suci Abadi, sebuah operator properti perhotelan di Bali dan PT Griya Boga Selaras, perusahaan operator properti perkantoran di Jakarta. Langkah ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar yang berasal dari hutang pemegang saham SKYB. Perseroan juga meminjam dana kepada pihak ketiga dengan nilai maksimal sebesar Rp 100 miliar. Dana ini akan digunakan untuk proses pengembangan bisnis perseroan pasca restrukturisasi.
DUTI Tidak Bagi Dividen dan Alokasikan Capex Rp1 Triliun
RUPST PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Meskipun pada tahun 2018 lalu, laba bersih DUTI tumbuh sebesar 70% menjadi Rp 911,49 miliar dari Rp 535,31 miliar. DUTI memilih untuk menahan laba sebagai belanja modal sepenuhnya. Perseroan melihatcost of fundproyek-proyeknya masih cukup tinggi. Secara keseluruhan, DUTI akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Biaya itu akan dialokasikan untuk melanjutkan beberapa proyek perusahaan sepertimixed used developmentdan pusat perbelanjaan di South Gate TB Simatupang dan pembangunan Klaska Apartement di Surabaya.
IMPC Siapkan Capex Rp188 Miliar
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 188 miliar. Dari total belanja modal sebesar Rp 188 miliar, sebesar Rp 140 miliar akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan. Kemudian sebesar Rp 34 miliar untuk mesin dan peralatan, untuk kendaraan Rp 6 miliar dan peralatan kantor dan pabrik Rp 7 miliar. Sumber pendanaannya sebesar 50% akan berasal dari pinjaman bank dan leasing.leasingdigunakan khusus untuk pembelian kendaraan. Sementara 50% sisanya berasal dari dana internal.
CPIN Anggarkan Capex Rp2,5 Triliun Tahun Ini
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menganggarkancapital expendecture(capex) alias belanja modal sebesar Rp 2,5 triliun di tahun 2019 ini. Peruntukan capex ini untuk mengembangkan usaha di berbagai divisi. Tapi, peruntukan yang paling besar adalah pada fasilitas pakan ternak. Dari capex tersebut, sebesar 50% atau sekitar Rp 1,2 triliun akan dipergunakan untuk pembangunan fasilitas produksi pakan. Fasilitas pakan ini berupa pabrik yang sebetulnya sudah mulai dikerjakan sejak tahun lalu dan diperkirakan akan selesai di kuartal III tahun ini dan sudah mulai beroperasi di Semarang dan Padang.
KLBF Anggarkan Hingga Rp250 Miliar Untuk Kembangkan Layanan Digital
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengalokasikan dana sekitar Rp200 miliar-Rp250 miliar untuk pengembangan layanan kesehatan berbasis digital seperti Klikdokter.com dan Kalbestore.com. Salah satu pengembangan yang sedang dijajaki seperti memperluas jaringan dokter dan apotek. Saat ini sudah ada 35 dokter yang direkrut perseroan untuk portal kesehatan tersebut. Dalam jangka panjang, aplikasi ini juga akan menyasar pada konsumen yang sehat
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7100. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1340. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1320-1355.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1360
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5500. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5425-5075
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5100
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8500. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8400-9600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8650
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2370. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2340-2390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2400
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 3660. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3610-3700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3710
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari Kamis 23 Mei 2019 ditutup menguat 1,57% pada level 6032. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor infrastruktur. Investor asing net sell Rp 546,20 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global karena perang dagang yang berkelanjutan. Saham-saham yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, seperti saham sektor energi dan teknologi mengalami pelemahan terbesar. Hanya saham sektor infrastruktur dan properti yang mengalami kenaikan karena dianggap saham defensif. Investor juga beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi pemerintah AS, emas dan yen Jepang. Menjelang penutupan pasar, pelemahan indeks berkurang. Pasar khawatir dalam jangka pendek sepertinya tidak ada solusi untuk mengatasi perang dagang antara AS dan China. Seiring dengan turunnya harga minyak mentah akibat kekhawatiran akan berkurangnya permintaan, saham sektor energi mengalami koreksi.itu data initial claims AS pekan lalu menunjukkan penurunan klaim menjadi 211 ribu dari 212 ribu. Sedangkan data penjualan rumah baru bulan April turun menjadi 673 ribu dari 723 ribu. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5970 - 6060
News & Analysis
SMMT Targetkan Volume Penjualan Tahun Ini Tumbuh 30%
PT Global Eagle Energy Tbk (SMTT) menargetkan volume penjualan batubara di tahun 2019 meningkat 30% dari pencapaian tahun lalu. Pada tahun 2018, volume penjualan batubara perusahaan1,42 juta ton. Penjualan ini bersumber dari aset Sumatera sebesar 480.000dan aset Kalimantan 922 ribu ton. Dengan target peningkatan 30% ini maka besaran volume penjualan mencapai 1,84 juta ton. Selain peningkatan volume penjualan, SMMT juga menargetkan peningkatan volume produksi dengan persentase sama yakni 30%. Sepanjang tahun lalu volume produksi batubara SMTT mencapai 1,5 juta ton. Sehingga volume produksi yang ditargetkan di 2019 mencapai 1,95 juta ton.
SKYB Akuisisi Dua Perusahaan Operator Properti Untuk Diversifikasi Usaha
PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) memutuskan melakukan diversifikasi usaha untuk menjaga kelangsungan bisnis perseroan. Perseroan mengakuisisi dua perusahaan operator properti yakni, PT Taman Suci Abadi, sebuah operator properti perhotelan di Bali dan PT Griya Boga Selaras, perusahaan operator properti perkantoran di Jakarta. Langkah ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar yang berasal dari hutang pemegang saham SKYB. Perseroan juga meminjam dana kepada pihak ketiga dengan nilai maksimal sebesar Rp 100 miliar. Dana ini akan digunakan untuk proses pengembangan bisnis perseroan pasca restrukturisasi.
DUTI Tidak Bagi Dividen dan Alokasikan Capex Rp1 Triliun
RUPST PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Meskipun pada tahun 2018 lalu, laba bersih DUTI tumbuh sebesar 70% menjadi Rp 911,49 miliar dari Rp 535,31 miliar. DUTI memilih untuk menahan laba sebagai belanja modal sepenuhnya. Perseroan melihatcost of fundproyek-proyeknya masih cukup tinggi. Secara keseluruhan, DUTI akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Biaya itu akan dialokasikan untuk melanjutkan beberapa proyek perusahaan sepertimixed used developmentdan pusat perbelanjaan di South Gate TB Simatupang dan pembangunan Klaska Apartement di Surabaya.
IMPC Siapkan Capex Rp188 Miliar
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) tahun ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 188 miliar. Dari total belanja modal sebesar Rp 188 miliar, sebesar Rp 140 miliar akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan. Kemudian sebesar Rp 34 miliar untuk mesin dan peralatan, untuk kendaraan Rp 6 miliar dan peralatan kantor dan pabrik Rp 7 miliar. Sumber pendanaannya sebesar 50% akan berasal dari pinjaman bank dan leasing.leasingdigunakan khusus untuk pembelian kendaraan. Sementara 50% sisanya berasal dari dana internal.
CPIN Anggarkan Capex Rp2,5 Triliun Tahun Ini
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menganggarkancapital expendecture(capex) alias belanja modal sebesar Rp 2,5 triliun di tahun 2019 ini. Peruntukan capex ini untuk mengembangkan usaha di berbagai divisi. Tapi, peruntukan yang paling besar adalah pada fasilitas pakan ternak. Dari capex tersebut, sebesar 50% atau sekitar Rp 1,2 triliun akan dipergunakan untuk pembangunan fasilitas produksi pakan. Fasilitas pakan ini berupa pabrik yang sebetulnya sudah mulai dikerjakan sejak tahun lalu dan diperkirakan akan selesai di kuartal III tahun ini dan sudah mulai beroperasi di Semarang dan Padang.
KLBF Anggarkan Hingga Rp250 Miliar Untuk Kembangkan Layanan Digital
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengalokasikan dana sekitar Rp200 miliar-Rp250 miliar untuk pengembangan layanan kesehatan berbasis digital seperti Klikdokter.com dan Kalbestore.com. Salah satu pengembangan yang sedang dijajaki seperti memperluas jaringan dokter dan apotek. Saat ini sudah ada 35 dokter yang direkrut perseroan untuk portal kesehatan tersebut. Dalam jangka panjang, aplikasi ini juga akan menyasar pada konsumen yang sehat
Stock Pick
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7100. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1340. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1320-1355.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1360
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5500. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5425-5075
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5100
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada level harga 8500. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8400-9600.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8650
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2370. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2340-2390.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2400
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 3660. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3610-3700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3710
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-05-24 07:36:42 (GMT +7)