24 Mei
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 23 Mei 2017 ditutup melemah 0,33% pada level 5730. Saham sektor industri dasar dan infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 229,5 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah Trump merilis rencana anggarannya yang sesuai harapan pasar meskipun belum tentu disetujui oleh Kongres AS. Proposal anggaran belanja negara yang dibawa oleh Trump mengusulkan kenaikan belanja dan militer, beserta pemotongan-pemotongan yang sensitif secara politik seperti di program bantuan kesehatan dan makanan, dengan tujuan untuk menurunkan pengeluaran pemerintah sebesar USD 3,6 triliun dan menyeimbangkan anggaran selama dekade berikutnya. Saat ini Presiden Trump sedang melakukan serangkaian perjalanan ke luar negeri sehingga mengurangi sentimen negatif dari konflik politik di domestik AS. Sementara itu data penjualan rumah baru bulan April yang dirilis kemarin menunjukkan penurunan menjadi 569 ribu dari bulan sebelumnya 621 ribu. Sedangkan data aktivitas manufaktur bulan Mei mengalami penurunan hingga level terendah sejak September.Pasar menantikan minutes FOMC dan pertemuan OPEC pekan ini. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5710 - 5820
News & Analysis
CSIS Akan Bangun CBD di Bogor Dengan Investasi Rp20 Triliun
PT Cahaya Sakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan membangun kawasan Central Business District (CBD) Olympic City di Bogor, Jawa Barat. Pembangunan kawasan ini diperkirakan memakan waktu 5-10 tahun ke depan, dan akan menyerap dana sekitar Rp20 triliun. Pembangunan tersebut akan mengarah ke apartemen, hotel, SOHO, dan mall. Pembangunan CBD Olympic City, akan mencapai tiga tahap, dan akan menghabiskan tanah seluas 30 hektare (ha). Pembangunan CBD akan melalui tiga tahap. Dananya akan mencapai Rp4,8 triliun yang mencakup apartemen, hotel, dan office tower. Pembangunan tersebut akan menggunakan lahan seluas 5 ha.
Mitsubishi Kurangi Kepemilikan di MEDC
Mitsubishi Corporation mengurangi kepemilikan sahamnya pada emiten minyak dan gas Indonesia, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Porsi saham Mitsubishi di MEDC berkurang dari 20% secara tidak langsung hingga menjadi kurang dari 10%. Saham tersebut dijual ke MEDC dengan total nilai kurang lebih Rp238 miliar (USD17,9 juta). Korporasi asal Jepang tersebut mulai berinvestasi di MEDC sejak tahun 2007 dengan harapan dapat berkolaborasi dalam proyek energi. Selain berinvestasi, Mitsubishi dan MEDC juga bekerjasama dalam proyek gas alam cair di pulau Sulawesi. Adapun proyek tersebut mulai beroperasi sejak tahun 2015.
SMAR Akan Bagi Dividen Rp25/saham
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) membagikan dividen final sebesar Rp71,8 miliar atau 2,8% dari raihan laba bersih tahun buku 2016. Perseroan membukukan laba bersih Rp2,6 triliun pada 2016. Capaian tersebut berbalik dari posisi rugi bersih Rp386,17 miliar pada tahun sebelumnya. Pemegang saham perseroan telah menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp25 per saham atau sebesar 2,8% dari laba bersih 2016.
Harga Pelaksanaan Rights Issue AGRO Pada Rp400/saham
PT Bank BRI Agro TBk (AGRO) menurunkan jumlah saham rights issue dari 7.692.307.692 saham menjadi 2.515.555.707 saham. Harga nominal Rp100 dengan harga pelaksanaan Rp400 dimana rasionya sebanyak 10.000 saham lama akan memperoleh 1.633 HMETD. Adapun dilusi kepemilikan sebesar 12,41%. Dengan perubahan tersebut maka target dana yang diperoleh sebesar Rp1.006.222.282.800. Perubahan struktur dan rasio PMHMETD VII akan ditetapkan jika perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.
BLTZ Berencana Buka 15 Bioskop Baru Tahun Ini
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) tahun ini masih melanjutkan ekspansi bisnisnya. Perusahaan pengelola bioskop CGV Cinemas ini berencana menambah 15 bioskop tahun ini. Dari 15 bioskop nantinya akan berisi 95 layar baru. Adapun jumlah bioskop yang dulunya bernama Blitz Megaplex itu saat ini sebanyak 29 Bioskop dengan total sebanyak 199 layar. Dari 15 bioskop baru itu sebagian besar akan dibangun di wilayah-wilayah yang belum ada bioskop. Seperti di antaranya, Tegal, Pekanbaru, Mataram, dan Gresik. Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 500 miliar. Dana tersebut akan diambil dari kas internal dan sebagian lagi dari pendanaan eksternal.
Per Maret 2017, Laba Bersih VIVA Turun 78,4%
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) meraih pendapatan usaha sebesar Rp665,13 miliar hingga periode 31 Maret 2017 meningkat 28,15% dibandingkan pendapatan usaha Rp519,02 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp474,99 miliar dari Rp367,64 miliar dan laba usaha naik menjadi Rp190,13 miliar dari Rp151,37 miliar tahun sebelumnya. Beban lain-lain neto naik menjadi Rp100,33 miliar dari Rp9,09 miliar setelah turunnya laba selisih kurs menjadi Rp25,79 miliar dari Rp117,51 miliar tahun sebelumnya membuat laba sebelum pajak turun menjadi Rp89,79 miliar dari Rp142,28 miliar. Laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk turun 78,4% menjadi Rp18,46 miliar dari laba Rp85,66 miliar hingga 31 Maret 2016
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 17700. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17550-17850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 17850
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 3120. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3080-3160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 3160
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8800. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8900
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 2380. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2350-2410.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2410
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8825. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8725-8925.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 8925
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2490. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2460-2520.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2520
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 23 Mei 2017 ditutup melemah 0,33% pada level 5730. Saham sektor industri dasar dan infrastruktur menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp 229,5 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah Trump merilis rencana anggarannya yang sesuai harapan pasar meskipun belum tentu disetujui oleh Kongres AS. Proposal anggaran belanja negara yang dibawa oleh Trump mengusulkan kenaikan belanja dan militer, beserta pemotongan-pemotongan yang sensitif secara politik seperti di program bantuan kesehatan dan makanan, dengan tujuan untuk menurunkan pengeluaran pemerintah sebesar USD 3,6 triliun dan menyeimbangkan anggaran selama dekade berikutnya. Saat ini Presiden Trump sedang melakukan serangkaian perjalanan ke luar negeri sehingga mengurangi sentimen negatif dari konflik politik di domestik AS. Sementara itu data penjualan rumah baru bulan April yang dirilis kemarin menunjukkan penurunan menjadi 569 ribu dari bulan sebelumnya 621 ribu. Sedangkan data aktivitas manufaktur bulan Mei mengalami penurunan hingga level terendah sejak September.Pasar menantikan minutes FOMC dan pertemuan OPEC pekan ini. Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5710 - 5820
News & Analysis
CSIS Akan Bangun CBD di Bogor Dengan Investasi Rp20 Triliun
PT Cahaya Sakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan membangun kawasan Central Business District (CBD) Olympic City di Bogor, Jawa Barat. Pembangunan kawasan ini diperkirakan memakan waktu 5-10 tahun ke depan, dan akan menyerap dana sekitar Rp20 triliun. Pembangunan tersebut akan mengarah ke apartemen, hotel, SOHO, dan mall. Pembangunan CBD Olympic City, akan mencapai tiga tahap, dan akan menghabiskan tanah seluas 30 hektare (ha). Pembangunan CBD akan melalui tiga tahap. Dananya akan mencapai Rp4,8 triliun yang mencakup apartemen, hotel, dan office tower. Pembangunan tersebut akan menggunakan lahan seluas 5 ha.
Mitsubishi Kurangi Kepemilikan di MEDC
Mitsubishi Corporation mengurangi kepemilikan sahamnya pada emiten minyak dan gas Indonesia, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Porsi saham Mitsubishi di MEDC berkurang dari 20% secara tidak langsung hingga menjadi kurang dari 10%. Saham tersebut dijual ke MEDC dengan total nilai kurang lebih Rp238 miliar (USD17,9 juta). Korporasi asal Jepang tersebut mulai berinvestasi di MEDC sejak tahun 2007 dengan harapan dapat berkolaborasi dalam proyek energi. Selain berinvestasi, Mitsubishi dan MEDC juga bekerjasama dalam proyek gas alam cair di pulau Sulawesi. Adapun proyek tersebut mulai beroperasi sejak tahun 2015.
SMAR Akan Bagi Dividen Rp25/saham
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) membagikan dividen final sebesar Rp71,8 miliar atau 2,8% dari raihan laba bersih tahun buku 2016. Perseroan membukukan laba bersih Rp2,6 triliun pada 2016. Capaian tersebut berbalik dari posisi rugi bersih Rp386,17 miliar pada tahun sebelumnya. Pemegang saham perseroan telah menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp25 per saham atau sebesar 2,8% dari laba bersih 2016.
Harga Pelaksanaan Rights Issue AGRO Pada Rp400/saham
PT Bank BRI Agro TBk (AGRO) menurunkan jumlah saham rights issue dari 7.692.307.692 saham menjadi 2.515.555.707 saham. Harga nominal Rp100 dengan harga pelaksanaan Rp400 dimana rasionya sebanyak 10.000 saham lama akan memperoleh 1.633 HMETD. Adapun dilusi kepemilikan sebesar 12,41%. Dengan perubahan tersebut maka target dana yang diperoleh sebesar Rp1.006.222.282.800. Perubahan struktur dan rasio PMHMETD VII akan ditetapkan jika perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.
BLTZ Berencana Buka 15 Bioskop Baru Tahun Ini
PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) tahun ini masih melanjutkan ekspansi bisnisnya. Perusahaan pengelola bioskop CGV Cinemas ini berencana menambah 15 bioskop tahun ini. Dari 15 bioskop nantinya akan berisi 95 layar baru. Adapun jumlah bioskop yang dulunya bernama Blitz Megaplex itu saat ini sebanyak 29 Bioskop dengan total sebanyak 199 layar. Dari 15 bioskop baru itu sebagian besar akan dibangun di wilayah-wilayah yang belum ada bioskop. Seperti di antaranya, Tegal, Pekanbaru, Mataram, dan Gresik. Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 500 miliar. Dana tersebut akan diambil dari kas internal dan sebagian lagi dari pendanaan eksternal.
Per Maret 2017, Laba Bersih VIVA Turun 78,4%
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) meraih pendapatan usaha sebesar Rp665,13 miliar hingga periode 31 Maret 2017 meningkat 28,15% dibandingkan pendapatan usaha Rp519,02 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp474,99 miliar dari Rp367,64 miliar dan laba usaha naik menjadi Rp190,13 miliar dari Rp151,37 miliar tahun sebelumnya. Beban lain-lain neto naik menjadi Rp100,33 miliar dari Rp9,09 miliar setelah turunnya laba selisih kurs menjadi Rp25,79 miliar dari Rp117,51 miliar tahun sebelumnya membuat laba sebelum pajak turun menjadi Rp89,79 miliar dari Rp142,28 miliar. Laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk turun 78,4% menjadi Rp18,46 miliar dari laba Rp85,66 miliar hingga 31 Maret 2016
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA kembali ditutup menguat pada level 17700. Pergerakan BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 17550-17850.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak dapat menembus level resisten pada 17850
PTPP
Pada perdagangan kemarin saham PTPP menguat ditutup di 3120. Pergerakan saham PTPP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3080-3160.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 3160
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 8800. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8700-8900.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 8900
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat pada level 2380. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2350-2410.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2410
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8825. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8725-8925.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten 8925
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 2490. Pergerakan saham BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2460-2520.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten 2520
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-05-24 07:44:38 (GMT +7)