24 juli
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 23 Juli 2019 ditutup melemah 0,46% pada level 6403. Sektor infrastruktur mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 31,06 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan yang lebih baik dari estimasi seperti Coca-Cola dan United Technologies. Sentimen positif juga berasal dari optimisme akan adanya solusi atas konflik dagang antara AS-China. Diberitakan Menteri Perdagangan AS akan berkunjung ke Shanghai pada pekan depan untuk melakukan pertemuan dengan para pejabat China. Berdasarkan data Refinitiv, dari 104 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, sebanyak 80% membukukan laba yang melebihi estimasi. Menambah faktor positif, Presiden Trump dan para pemimpin kongres AS mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan dua tahun batas utang dan batas pengeluaran federal yang dapat mencegah pemerintah akan mengalami gagal bayar pada tahun ini, meskipun akan berdampak defisit anggaran yang meningkat. Sementara itu IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun depan, serta memperingatkan berlanjutnya perang tarif dan no deal Brexit akan mendorong perlambatan lebih lanjut.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6360 - 6450
News & Analysis
Anak Usaha WSKT Cari Pendanaan Dari Investor Asing
PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT),mencari pendanaan dari dua investor di Hong Kong untuk mendanai proyek jalan tol di pulau di Jawa, di tengah dorongan oleh Presiden Joko Widodo untuk menarik investasi asing. Perseroan menyatakan para investor telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi 40% saham di dua segmen jalan tol di Jawa, yaitu tol Solo-Ngawi sepanjang 90 km dan Ngawi – Kertosono sepanjang 87 km. Tawaran sebelumnya oleh investor lokal dan asing untuk mendanai empat ruas jalan tol lainnya tidak berhasil, tetapi perusahaan berharap akan mendapat pendanaan investor untuk kedua ruas tol tersebut. PT Waskita Toll Road memiliki 40 persen saham di setiap proyek, dan sisanya dipegang oleh perusahaan Indonesia lainnya.
CARS Bentuk Anak Usaha Baru Untuk Penjualan Suku Cadang
PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) membentuk perusahaan baru untuk bisnis penjualan suku cadang. CARS membentuk perusahaan baru melalui dua entitas anaknya yakni PT Meka Adipratama Tbk. danPT Andalan Adhi Niaga. Perusahaan yang dibentuk pada 19 Juli 2019 tersebut bernama PT Meka Niaga Utama yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah dengan nilai investasi senilai Rp500 juta. Meka Adipratama memiliki 99% saham dengan modal disetor senilai Rp495 juta, sedangkan 1 persen saham dimiliki Andalan Adhi Niaga.
Terminal Penampungan Minyak INDY Ditargetkan Beroperasi Pada Q4/2020
Progres pembangunan terminal penampungan minyak (fuel storage) milik PT Indika Energy Tbk (INDY) ditargetkan beroperasi pada kuartal IV/2020. INDY melakukan pengembangan bisnis fuel storage melalui anak usaha, PT Kariangau Gapura Termina Energi (KGTE). Entitas itu akan memiliki dan mengoperasikan terminal di Kariangau, Kalimantan Timur untuk menyimpan dan mengirimkan produk bahan bakar maupun layanan terkait lainnya secara eksklusif untuk ExxonMobil. Perseroan, melalui KGTE, telah memulai persiapan konstruksi pembangunan fasilitas berkapasitas 100 juta liter tersebut sejak awal 2019. Nilai investasi proyek itu senilai USD108 juta, di mana sumber pendanaan berasal dari utang perbankan dengan nilai USD75 juta dan USD38 juta dari modal perseroan.
ASSA Tingkatkan Modal Anak Usaha Senilai Rp9,99 Miliar
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengucurkan dana sebesar Rp9,99 miliar yang digunakan untuk modal anak usaha perseroan, yakni PT Adi Sarana Investindo. Modal yang disetorkan tersebut bersumber dari dana internal perseroan. Dengan peningkatan modal tersebut, diharapkan anak usahanya tersebut dapat melakukan ekspansi guna mendukung bisnis utama perseroan. ASSA tengah berfokus dalam pengembangan anak usahanya guna mempertebal pendapatan perseroan dari lini bisnis utamanya yakni penyewaan kendaraan.
ZINC Bukukan Pertumbuhan Laba 36,5%
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit secara tahunan secara pada semester I/2019. Pendapatan ZINC mencapai Rp433 miliar pada semester I/2019, tumbuh 16% dari Rp373 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih yang dibukukan senilai Rp113 miliar, tumbuh 36,5%dari Rp83 miliar pada semester I/2018. Realisasi pertumbuhan penjualan pada semester I/2019 sesuai dengan harapan dan estimasi perseroan. Pencapaian itu juga didukung penemuan kadar yang lebih tinggi.
SMGR Dapat Pinjaman Sindikasi Rp9,35 Triliun
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) mendapatkan suntikan dana segar senilai Rp9,35 triliun melalui pinjaman sindikasi. Pada 22 Juli 2019 telah dilakukan penandatanganan akta perjanjian kredit. SMGR mendapatkan dana segar tersebut atas sindikasi tujuh perbankan yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk., (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., (BMRI) PT Bank BTPN Tbk., (BTPN) PT Bank Central Asia Tbk., (BBCA) PT Bank HSBC Indonesia, Citibank Jakarta Branch, dan MUFG Bank Jakarta Branch. Pinjaman sindikasi tersebut memiliki tenor selama 7 tahun
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2470. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2100. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2070-2120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2130
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4250. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4210-4310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4310
BRPT
Pada perdagangan kemarin saham BRPT ditutup menguat pada level harga 3870. BRPT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3910
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3910
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7075. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7150. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7050-7150
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa 23 Juli 2019 ditutup melemah 0,46% pada level 6403. Sektor infrastruktur mengalami koreksi terbesar. Investor asing net sell Rp 31,06 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan yang lebih baik dari estimasi seperti Coca-Cola dan United Technologies. Sentimen positif juga berasal dari optimisme akan adanya solusi atas konflik dagang antara AS-China. Diberitakan Menteri Perdagangan AS akan berkunjung ke Shanghai pada pekan depan untuk melakukan pertemuan dengan para pejabat China. Berdasarkan data Refinitiv, dari 104 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, sebanyak 80% membukukan laba yang melebihi estimasi. Menambah faktor positif, Presiden Trump dan para pemimpin kongres AS mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan dua tahun batas utang dan batas pengeluaran federal yang dapat mencegah pemerintah akan mengalami gagal bayar pada tahun ini, meskipun akan berdampak defisit anggaran yang meningkat. Sementara itu IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun depan, serta memperingatkan berlanjutnya perang tarif dan no deal Brexit akan mendorong perlambatan lebih lanjut.Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan akan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 6360 - 6450
News & Analysis
Anak Usaha WSKT Cari Pendanaan Dari Investor Asing
PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT),mencari pendanaan dari dua investor di Hong Kong untuk mendanai proyek jalan tol di pulau di Jawa, di tengah dorongan oleh Presiden Joko Widodo untuk menarik investasi asing. Perseroan menyatakan para investor telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi 40% saham di dua segmen jalan tol di Jawa, yaitu tol Solo-Ngawi sepanjang 90 km dan Ngawi – Kertosono sepanjang 87 km. Tawaran sebelumnya oleh investor lokal dan asing untuk mendanai empat ruas jalan tol lainnya tidak berhasil, tetapi perusahaan berharap akan mendapat pendanaan investor untuk kedua ruas tol tersebut. PT Waskita Toll Road memiliki 40 persen saham di setiap proyek, dan sisanya dipegang oleh perusahaan Indonesia lainnya.
CARS Bentuk Anak Usaha Baru Untuk Penjualan Suku Cadang
PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) membentuk perusahaan baru untuk bisnis penjualan suku cadang. CARS membentuk perusahaan baru melalui dua entitas anaknya yakni PT Meka Adipratama Tbk. danPT Andalan Adhi Niaga. Perusahaan yang dibentuk pada 19 Juli 2019 tersebut bernama PT Meka Niaga Utama yang berkedudukan di Semarang, Jawa Tengah dengan nilai investasi senilai Rp500 juta. Meka Adipratama memiliki 99% saham dengan modal disetor senilai Rp495 juta, sedangkan 1 persen saham dimiliki Andalan Adhi Niaga.
Terminal Penampungan Minyak INDY Ditargetkan Beroperasi Pada Q4/2020
Progres pembangunan terminal penampungan minyak (fuel storage) milik PT Indika Energy Tbk (INDY) ditargetkan beroperasi pada kuartal IV/2020. INDY melakukan pengembangan bisnis fuel storage melalui anak usaha, PT Kariangau Gapura Termina Energi (KGTE). Entitas itu akan memiliki dan mengoperasikan terminal di Kariangau, Kalimantan Timur untuk menyimpan dan mengirimkan produk bahan bakar maupun layanan terkait lainnya secara eksklusif untuk ExxonMobil. Perseroan, melalui KGTE, telah memulai persiapan konstruksi pembangunan fasilitas berkapasitas 100 juta liter tersebut sejak awal 2019. Nilai investasi proyek itu senilai USD108 juta, di mana sumber pendanaan berasal dari utang perbankan dengan nilai USD75 juta dan USD38 juta dari modal perseroan.
ASSA Tingkatkan Modal Anak Usaha Senilai Rp9,99 Miliar
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengucurkan dana sebesar Rp9,99 miliar yang digunakan untuk modal anak usaha perseroan, yakni PT Adi Sarana Investindo. Modal yang disetorkan tersebut bersumber dari dana internal perseroan. Dengan peningkatan modal tersebut, diharapkan anak usahanya tersebut dapat melakukan ekspansi guna mendukung bisnis utama perseroan. ASSA tengah berfokus dalam pengembangan anak usahanya guna mempertebal pendapatan perseroan dari lini bisnis utamanya yakni penyewaan kendaraan.
ZINC Bukukan Pertumbuhan Laba 36,5%
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit secara tahunan secara pada semester I/2019. Pendapatan ZINC mencapai Rp433 miliar pada semester I/2019, tumbuh 16% dari Rp373 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih yang dibukukan senilai Rp113 miliar, tumbuh 36,5%dari Rp83 miliar pada semester I/2018. Realisasi pertumbuhan penjualan pada semester I/2019 sesuai dengan harapan dan estimasi perseroan. Pencapaian itu juga didukung penemuan kadar yang lebih tinggi.
SMGR Dapat Pinjaman Sindikasi Rp9,35 Triliun
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) mendapatkan suntikan dana segar senilai Rp9,35 triliun melalui pinjaman sindikasi. Pada 22 Juli 2019 telah dilakukan penandatanganan akta perjanjian kredit. SMGR mendapatkan dana segar tersebut atas sindikasi tujuh perbankan yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk., (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., (BMRI) PT Bank BTPN Tbk., (BTPN) PT Bank Central Asia Tbk., (BBCA) PT Bank HSBC Indonesia, Citibank Jakarta Branch, dan MUFG Bank Jakarta Branch. Pinjaman sindikasi tersebut memiliki tenor selama 7 tahun
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN ditutup menguat pada level harga 2470. BBTN selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2440-2500.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2510
WSKT
Pada perdagangan kemarin saham WSKT ditutup menguat pada level harga 2100. WSKT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2070-2120.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2130
TLKM
Pada perdagangan kemarin saham TLKM ditutup menguat dilevel harga 4250. TLKM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4210-4310.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4310
BRPT
Pada perdagangan kemarin saham BRPT ditutup menguat pada level harga 3870. BRPT selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3820-3910
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3910
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 7075. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7000-7150.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
ASII
Pada perdagangan kemarin saham ASII ditutup menguat pada level harga 7150. ASII selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7050-7150
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7175
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-07-24 08:10:03 (GMT +7)