24 jul
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 23 Juli 2020 ditutup menguat 0,68% pada level 5145. Sektor pertambangan membukukan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp163,86 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat tekanan jual pada saham sektor teknologi di tengah laporan keuangan yang mix serta meningkatnya kasus Covid-19 di AS yang mendorong pesimisme akan pemulihan ekonomi AS. Menambah tekanan jual terhadap saham teknologi, dilaporkan Apple menghadapi penyelidikan perlindungan konsumen di beberapa negara. Pelemahan saham Apple, Microsoft dan Amazon membebani pelemahan indeks. Data initial claims pekan lalu secara tak terduga mengalami sedikit kenaikan menjadi 1,416 juta. Angka tersebut di luar penerima bantuan pengangguran akibat pandemi yang akan habis masa berlakunya pada 31 Juli. Kongres AS masih bekerja untuk merumuskan paket stimulus baru yang harus selesai sebelum akhir bulan ini. Hingga saat ini sudah sebanyak 113 emiten yang telah merilis laporan keuangan Q2 dengan 77% nya membukukan laba yang melebihi estimasi. Harga emas melanjutkan kenaikannya mendekati level USD1900/oz karena pelemahan dollar AS dan harapan akan stimulus tambahan. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5050 - 5200
News & Analysis
Realisasi KPR BBNI Kuartal II Tumbuh 5,6% YoY
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) pada kuartal II 2020 tumbuh 5,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dengan portofolio mencapai Rp44,8 triliun. Secara nasional, realisasi kredit BBNI sekitar 9% dari total KPR. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari inovasi dalam digitalisasi pengajuan KPR yang memudahkan bagi calon debitur termasuk promo yang gencar diadakan bank BUMN ini. Industri KPR nasional per April 2020 tumbuh 5,39% atau menurun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 13,75%.
TIRT Dapat Pinjaman Rp1 Triliun Dari Induk Usaha
PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) akan memperoleh pinjaman senilai Rp1 trilun dari induk usaha, PT Harita Jayaraya, ditambah USD6,5 juta atau setara Rp93 miliar perusahaan terafiliasi PT Long Bangun Putra. Dana pinjaman itu akan digunakan untuk membayar utang perseroan yang akan jatuh tempo dan mendukung kegiatan operasional.
Anak Usaha BRPT Kembangkan Kawasan Industri Berbasis Energi Baru Terbarukan
PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) bersama PT Griya Idola, anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT), tengah mengembangkan kawasan industri berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satu bentuk dukungan yang telah direalisasikan adalah instalasi PLTS Atap di Griya Idola Industrial Park (GIIP), sebuah kawasan industri eksklusif di barat Jakarta. Selain menuju industri yang modern, penggunaan PLTS Atap di kawasan industri tersebut juga dapat menurunkan biaya listrik sekaligus mereduksi emisi gas karbon. Pemerintah pun kini telah menerbitkan aturan yang mendukung penggunaan PLTS Atap untuk para pelaku industri terutama mengenai capacity charge.
PURE Memperkirakan Laba Turun Lebih Dari 75% Tahun Ini
PT Trinitan Metals And Minerals Tbk (PURE) kesulitan melakukan ekspor komoditas timah selama masa pandemi Covid-19. Perseroan kesulitan melakukan ekspor karena beberapa negara masih melakukan lockdown-19 dan harga komiditas timah masih lemah. Manajemen memperkirakan dengan gangguan operasional yang tengah terjadi pendapatan perseroan akan mengalami penurunan 51% sampai 75%. Sehingga laba bersih PURE berpotensi turun lebih dari 75%. Selain itu, perseroan juga kesulitan memenuhi kewajiban sebesar Rp521 miliar. Manajemen telah mengajukan relaksasi bunga dan cicilan utang ke pihak bank. Perseroan meminta penurunan bunga disesuaikan dengan kemampuan perseroan dan melakukan penundaan pembayaran suku bunga.
WSKT Turunkan Target Kontrak Baru Menjadi Rp25-26 Triliun Tahun Ini
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) merevisi target kontrak baru periode 2020 akibat dampak dari pandemi Covid-19. Perseroan memperoleh nilai kontrak baru senilai Rp4,37 triliun sampai dengan 30 Juni 2020. Pekerjaan konstruksi jalan tol masih mendominasi perolehan pekerjaan baru perseroan. Pekerjaan yang didapatkan antara lain Jalan Tol Pasuruan — Probolinggo Seksi 4 senilai Rp1,36 triliun, Proyek Jaringan Irigasi Rentang Jawa Barat senilai Rp553 miliar, dan Proyek UIN Jambi senilai Rp396 miliar. Perseroan memproyeksikan perolehan nilai kontrak baru Rp25 triliun hingga Rp26 triliun hingga akhir 2020. Target itu lebih rendah dari yang disampaikan perseroan sebelumnya yang berkisar Rp45 triliun hingga Rp50 triliun.
BELL Akan Stock Split 1:5
PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan melaksanakan aksi stock split saham dengan rasio 1 banding 5. Aksi stock split telah disetujui oleh para pemegang saham pada saat rapat umum yang digelar 15 Juni 2020. Nilai nominal saham BELL yang semula Rp100 per unit akan dipecah menjadi Rp20 per unit. Saham BELL akan pertama kali diperdagangkan dengan nominal baru pada 3 Agustus mendatang
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 5700. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5600-5775. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5800
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada 4710. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4660-4760
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4770
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 3140. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 3100-3180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3190
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1615. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1595-1635. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1640
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6100. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak 6000-6175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6200
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat dilevel harga 1160. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1140-1175. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1180
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 23 Juli 2020 ditutup menguat 0,68% pada level 5145. Sektor pertambangan membukukan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp163,86 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah signifikan akibat tekanan jual pada saham sektor teknologi di tengah laporan keuangan yang mix serta meningkatnya kasus Covid-19 di AS yang mendorong pesimisme akan pemulihan ekonomi AS. Menambah tekanan jual terhadap saham teknologi, dilaporkan Apple menghadapi penyelidikan perlindungan konsumen di beberapa negara. Pelemahan saham Apple, Microsoft dan Amazon membebani pelemahan indeks. Data initial claims pekan lalu secara tak terduga mengalami sedikit kenaikan menjadi 1,416 juta. Angka tersebut di luar penerima bantuan pengangguran akibat pandemi yang akan habis masa berlakunya pada 31 Juli. Kongres AS masih bekerja untuk merumuskan paket stimulus baru yang harus selesai sebelum akhir bulan ini. Hingga saat ini sudah sebanyak 113 emiten yang telah merilis laporan keuangan Q2 dengan 77% nya membukukan laba yang melebihi estimasi. Harga emas melanjutkan kenaikannya mendekati level USD1900/oz karena pelemahan dollar AS dan harapan akan stimulus tambahan. Untuk IHSG hari ini diperkirakan mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 5050 - 5200
News & Analysis
Realisasi KPR BBNI Kuartal II Tumbuh 5,6% YoY
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) pada kuartal II 2020 tumbuh 5,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dengan portofolio mencapai Rp44,8 triliun. Secara nasional, realisasi kredit BBNI sekitar 9% dari total KPR. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari inovasi dalam digitalisasi pengajuan KPR yang memudahkan bagi calon debitur termasuk promo yang gencar diadakan bank BUMN ini. Industri KPR nasional per April 2020 tumbuh 5,39% atau menurun dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 13,75%.
TIRT Dapat Pinjaman Rp1 Triliun Dari Induk Usaha
PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) akan memperoleh pinjaman senilai Rp1 trilun dari induk usaha, PT Harita Jayaraya, ditambah USD6,5 juta atau setara Rp93 miliar perusahaan terafiliasi PT Long Bangun Putra. Dana pinjaman itu akan digunakan untuk membayar utang perseroan yang akan jatuh tempo dan mendukung kegiatan operasional.
Anak Usaha BRPT Kembangkan Kawasan Industri Berbasis Energi Baru Terbarukan
PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) bersama PT Griya Idola, anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT), tengah mengembangkan kawasan industri berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satu bentuk dukungan yang telah direalisasikan adalah instalasi PLTS Atap di Griya Idola Industrial Park (GIIP), sebuah kawasan industri eksklusif di barat Jakarta. Selain menuju industri yang modern, penggunaan PLTS Atap di kawasan industri tersebut juga dapat menurunkan biaya listrik sekaligus mereduksi emisi gas karbon. Pemerintah pun kini telah menerbitkan aturan yang mendukung penggunaan PLTS Atap untuk para pelaku industri terutama mengenai capacity charge.
PURE Memperkirakan Laba Turun Lebih Dari 75% Tahun Ini
PT Trinitan Metals And Minerals Tbk (PURE) kesulitan melakukan ekspor komoditas timah selama masa pandemi Covid-19. Perseroan kesulitan melakukan ekspor karena beberapa negara masih melakukan lockdown-19 dan harga komiditas timah masih lemah. Manajemen memperkirakan dengan gangguan operasional yang tengah terjadi pendapatan perseroan akan mengalami penurunan 51% sampai 75%. Sehingga laba bersih PURE berpotensi turun lebih dari 75%. Selain itu, perseroan juga kesulitan memenuhi kewajiban sebesar Rp521 miliar. Manajemen telah mengajukan relaksasi bunga dan cicilan utang ke pihak bank. Perseroan meminta penurunan bunga disesuaikan dengan kemampuan perseroan dan melakukan penundaan pembayaran suku bunga.
WSKT Turunkan Target Kontrak Baru Menjadi Rp25-26 Triliun Tahun Ini
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) merevisi target kontrak baru periode 2020 akibat dampak dari pandemi Covid-19. Perseroan memperoleh nilai kontrak baru senilai Rp4,37 triliun sampai dengan 30 Juni 2020. Pekerjaan konstruksi jalan tol masih mendominasi perolehan pekerjaan baru perseroan. Pekerjaan yang didapatkan antara lain Jalan Tol Pasuruan — Probolinggo Seksi 4 senilai Rp1,36 triliun, Proyek Jaringan Irigasi Rentang Jawa Barat senilai Rp553 miliar, dan Proyek UIN Jambi senilai Rp396 miliar. Perseroan memproyeksikan perolehan nilai kontrak baru Rp25 triliun hingga Rp26 triliun hingga akhir 2020. Target itu lebih rendah dari yang disampaikan perseroan sebelumnya yang berkisar Rp45 triliun hingga Rp50 triliun.
BELL Akan Stock Split 1:5
PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) akan melaksanakan aksi stock split saham dengan rasio 1 banding 5. Aksi stock split telah disetujui oleh para pemegang saham pada saat rapat umum yang digelar 15 Juni 2020. Nilai nominal saham BELL yang semula Rp100 per unit akan dipecah menjadi Rp20 per unit. Saham BELL akan pertama kali diperdagangkan dengan nominal baru pada 3 Agustus mendatang
Stock Pick
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI ditutup menguat pada level harga 5700. BMRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5600-5775. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5800
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat pada 4710. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4660-4760
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4770
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 3140. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di 3100-3180.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3190
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF ditutup menguat pada level harga 1615. KLBF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1595-1635. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1640
CPIN
Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 6100. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak 6000-6175.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6200
JPFA
Pada perdagangan kemarin saham JPFA ditutup menguat dilevel harga 1160. JPFA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1140-1175. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1180
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2020
Published on 2020-07-24 08:44:29 (GMT +7)