24 Jan

Market Hari ini

Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 23 Januari 2020 ditutup menguat 0,25% pada level 6249. Sektor industri dasar mengkontribusikan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp297,16 miliar. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup variatif, dimana indeks Dow Jones melemah tipis sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite menguat terbatas. Sentimen negatif dari virus corona dari China mendorong investor di Wall Street cenderung profit taking. Indeks bergerak melemah namun pelemahan indeks berkurang menjelang penutupan perdagangan, setelah WHO meredakan ketakutan akan wabah virus corona dengan menyatakan terlalu awal untuk menyebut peristiwa ini sebagai darurat kesehatan internasional. Sementara itu hingga saat ini sudah sebanyak 74 emiten dalam indeks S&P500 yang telah merilis laporan keuangan, di mana sebesar 67,6% membukukan kinerja yang melebihi estimasi, menurut data Refinitiv. Dari data ekonomi, data initial claims pekan lalu meningkat menjadi 211 ribu dari 205 ribu, namun lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 215 ribu. Indeks leading indicators turun 0,3% setelah bulan sebelumnya naik 0,1%. Harga minyak koreksi akibat kekhawatiran akan permintaan, meskipun data cadangan minyak AS turun. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. Indeks diperkirakan bergerak di level 6180 - 6320

News & Analysis


Anak Usaha DYAN Akan Kelola 4 Kebun Raya

PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) melakukan ekspansi bisnis ke industri tourism leisure melalui unit bisnis baru PT Mitra Natura Raya. Perseroan mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam mengelola 4 Kebun Raya yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur dan Kebun Raya Eka Karya Bali (Bedugul) di Bali. Ekspansi bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan tercermin pada laporan keuangan DYAN.

PPRE Targetkan Kontrak Baru Tahun 2020 Mencapai Rp7 Triliun

PT PP Presisi Tbk (PPRE) memproyeksikan kontrak baru di tahun 2020 mencapai Rp 7 triliun atau tumbuh 20% dibanding tahun 2019. Perseroan optimistis dapat merealisasikan target tersebut. Perseroan telah berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 5,9 triliun pada 2019, atau naik 13,5% dibandingkan 2018 sebesar Rp 5,2 triliun. Angka tersebut melampaui target 2019 sebesar Rp 5,8 triliun. Perseroan telah menyiapkan beberapa strategi untuk mendorong kinerja. diantaranya akan memperluas pangsa pasar di luar grup sehingga mampu bersaing di sektor konstruksi nasional serta menargetkan kontrak baru di luar sektor konstruksi seperti, jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan dan sebagainya, juga infrastruktur tambang. Selain itu perseroan akan mengembangkan salah satu anak usahanya yaitu PT Lancarjaya Mandiri Abadi yang beroperasi dalam lini bisnis mining services sebagai diversifikasi usaha yang masih berbasis alat berat.

FASW Dapat Fasilitas Pinjaman USD50 Juta dari NISP

PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) pada 20 Januari 2020. Perseroan meraih fasilitas pinjaman sebesar USD50 juta dengan jangka waktu tujuh tahun. Dana itu akan digunakan perseroan untuk pembiayaan kembali utang-utang yang ada (refinancing) dan membiayai tambahan belanja modal.

FREN Jamin Pinjaman Anak Usaha Senilai RMB 1,58 Miliar


PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) pada 21 Januari 2020 telah menandatangani dokumen jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan untuk kepentingan anak perusahaan perseroan yang dimiliki 99% yaitu PT Smart Telecom. Jaminan perusahaan ini diberikan perseroan untuk mendukung Smartel dalam pelaksanaan pemenuhan kewajiban dalam perjanjian fasilitas pinjaman dari China Development Bank Shenzhen Branch yang ditandatangani 21 Januari 2020 senilai 1,58 miliar RMB untuk jangka waktu enam tahun. Pinjaman tersebut akan digunakan Smartel dan anak perusahaan untuk pembiayaan belanja modal pengembangan jaringan telekomunikasi.

SSIA Targetkan Pasarkan Lahan Industri 20 Hektar

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan dapat memasarkan lahan industrial seluas 20 hektare pada 2020. Jumlah itu naik 12,35% dari realisasi tahun lalu sebesar 17,8 hektare atau lebih tinggi 33,33% dari target 2019 sebesar 15 hektare. Perseroan akan meluncurkan Kawasan Industri Subang seluas 250 hektare pada awal semester II/2020. Pada tahap awal 70% akan digunakan oleh perseroan untuk kawasan industri, sedangkan 30% sisanya adalah daerah residensial bagi para pekerja. SSIA menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp600 miliar, naik 15,38% dari realisasi tahun lalu.

Tahun 2019 Rugi Bersih GOLL Menjadi Rp100,84 Miliar Dari Rp26,3 Miliar


PT Golden Plantations Tbk (GOLL) mencatat rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp100,84 miliar hingga periode 31 Desember 2018, memburuk dari rugi Rp26,30 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Penjualan neto turun 54,2% menjadi Rp98,39 miliar dari Rp214,86 miliar dan beban pokok penjualan tercatat Rp142,28 miliar turun dari Rp188,11 miliar. Rugi kotor sebesar Rp43,89 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp26,75 miliar dan rugi usaha menjadi Rp117,81 miliar dari Rp14,81 miliar


Stock Pick

TBIG

Pada perdagangan kemarin saham TBIG ditutup menguat pada level 1200. TBIG selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1180-1220. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1230

CPIN


Pada perdagangan kemarin saham CPIN ditutup menguat dilevel harga 7150. CPIN selanjutnya diperkirakan akan bergerak 7050-7250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7300

INDF


Pada perdagangan kemarin saham INDF ditutup menguat pada level harga 8150. INDF selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 8050-8250. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 8300

BBNI

Pada perdagangan kemarin saham BBNI ditutup menguat dilevel harga 7650. BBNI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 7550-7750. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7800

BBRI

Pada perdagangan kemarin saham BBRI ditutup menguat dilevel harga 4740. BBRI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4680-4790. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4800

JSMR


Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5050. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4950-5125. Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5150


Disclaimer :


This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2020-01-24 08:50:51 (GMT +7)

Global Info Regional

Global Info Currency

Global Info Commodity

Links

INFO

PT. Waterfront Sekuritas Indonesia
Memberikan layanan atas transaksi
Repurchase Agreement (REPO)"
PT. Waterfront Sekuritas Indonesia Terdaftar dan Diawasi Oleh





INFO TERBARU
Mulai 26 november 2018 , Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler menjadi 2 hari bursa (T+2)