24 Jan
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 23 Januari 2019 ditutup melemah 0,27% pada level 6451. Sektor keuangan mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 142,34 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari estimasi seperti IBM, United Technologies dan Procter & Gamble. Lebih dari 14% emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan sampai saat ini, dimana sebesar 72,9% emiten membukukan laba yang melebihi estimasi namun hanya sebesar 58,7% emiten yang mencatatkan penjualan yang melebihi perkiraan. Rata-rata pertumbuhan laba emiten yang telah melaporkan kinerja sebesar 13,2%, sedikit lebih baik dari estimasi namun merupakan pertumbuhan terendah sejak kuartal IV 2017 yang rata-rata tumbuh 15,5%. Indeks sempat bergerak melemah sebelum akhirnya menguat menjelang penutupan. Penasihat ekonomi Gedung Putih menyatakan jika penutupan pemerintahan berlangsung hingga bulan Maret, maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I berpeluang nol, meskipun setelah pemerintahan dibuka akan terjadi pertumbuhan besar. Ketidakpastian akan government shutdown dan keraguan mengenai kesepakatan dagang menjadi faktor negatif. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6540
News & Analysis
EXCL Tawarkan Obligasi dan Sukuk Masing-Masing Rp1 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan melakukan Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Obligasi Berkelanjutan dijamin secara kesanggupan penuh sebesar 594 miliar yang akan terdiri dari empat seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp290 miliar berbunga 7,90% dan jangka waktu 370 hari, seri B Rp191 miliar dengan bunga 8,65% dan jangka 3 tahun, seri C Rp40 miliar berbunga 9,25% dan jangka waktu 5 tahun serta Seri D Rp73 miliar dengan bunga 10% dan jangka waktu 10 tahun. Sisanya ditawarkan Rp406 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik. Sukuk Ijarah yang dijamin secara kesanggupan penuh Rp621 miliar yang terdiri dari lima seri dan Rp379 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik.
DKFT Berencana Rights Issue 9,304 Miliar Saham
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) berencana melaksanakan Penambahan Modal Melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue). Jumlah saham yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya 9.304.925.988 saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Perseroan bermaksud meminta persetujuan kepada para pemegang saham atas rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD ini dalam RUPSLB yang akan digelar 28 Februari 2019 mendatang. Dana hasil Penambahan modal ini akan digunakan perseroan untuk tambahan pendanaan pembangunan smelter tahap II di Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah.
BTEK Targetkan Pertumbuhan Hingga 15%
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2019 seiring dengan perluasan pasar ekspor ke Asia.Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) yang memperkirakan pertumbuhan ekspor olahan kakao berada di rentang 5%-10% pada tahun ini.BTEK juga berharap dapat mencapai penjualan pada kuartal IV/2018 agar target pertumbuhan penjualan yang ditetapkan 20%-25% pada tahun lalu dapat tercapai. Hingga kuartal III/2018, penjualan tercatat tumbuh 44,04% yoy menjadi Rp642,01 miliar.
INAF Bekerja Sama Dengan Boseong Kembangkan Alat Kesehatan
PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) bekerja sama dengan perusahaan medical equipmentKorea Selatan, Boseong Co., Ltd., untuk pengembangan lini alat kesehatan perseroan. INAF telah menandatangani nota kesepahaman dengan Boseong Co., Ltd. pada awal Januari 2019. Kesepakatan tersebut merupakan langkah awal dalam rangka pengembanganequipmentunit bisnis perseroan yang memproduksimachineryfurniture, SBU Indomach.
MICE Akuisisi 51% Saham Nusapangan Sukses Makmur
PT Multi Indocitra Tbk. (MICE) telah mengakuisisi 51% saham PT Nusapangan Sukses Makmur dengan nilai transaksi Rp6 miliar. Diharapkan ekspansi bisnis ini meningkatkan pendapatan perusahaan pada 2019. MICE mengakuisisi 51% saham PT Nusapangan Sukses Makmur dari PT Kelola Usaha Makmur. Nusapangan bergerak dalam bidang food services. Transaksi jual beli saham ini bukan merupakan transaksi afilisasi, dan tidak ada benturan kepentingan. Nilai transaksi mencapai Rp6 miliar. Tujuan akuisisi adalah untuk melakukan ekspansi bisnis yang diharapkan meningkatkan pendapatan perseroan pada 2019.
MAMI Berencana Rights Issue 7,18 Miliar Saham
PT Mas Murni Indonesia Tbk. (MAMI) berencana melakukan rights issue untuk mengakuisisi mayoritas saham dua perusahaan. Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7,18 miliar lembar berupa saham seri B, dan waran maksimal 1,79 miliar lembar. Perseroan akan meminta persetujuan dalam RUPSLB pada 1 Maret 2019. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengambilalihan Obligasi Wajib Konversi (OWK) PT Anugrah Mitra Lestari (AML) yang dimiliki oleh Brentfield Investment Limited, pengambilalihan OWK PT Indo Udang Mas Lestari, pengambilalihan tanah di Bogor dan modal kerja
Stock Pick
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 4390. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4340-4450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4460
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4490. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4440-4550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4560
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5025. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5000-5075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5100
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat dilevel harga 1720. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1700-1740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1750
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1870. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1850-1890
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1900
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 1730. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1710-1750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1760
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 23 Januari 2019 ditutup melemah 0,27% pada level 6451. Sektor keuangan mengkontribusikan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp 142,34 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh laporan keuangan beberapa emiten yang lebih baik dari estimasi seperti IBM, United Technologies dan Procter & Gamble. Lebih dari 14% emiten dalam indeks S&P500 telah merilis laporan keuangan sampai saat ini, dimana sebesar 72,9% emiten membukukan laba yang melebihi estimasi namun hanya sebesar 58,7% emiten yang mencatatkan penjualan yang melebihi perkiraan. Rata-rata pertumbuhan laba emiten yang telah melaporkan kinerja sebesar 13,2%, sedikit lebih baik dari estimasi namun merupakan pertumbuhan terendah sejak kuartal IV 2017 yang rata-rata tumbuh 15,5%. Indeks sempat bergerak melemah sebelum akhirnya menguat menjelang penutupan. Penasihat ekonomi Gedung Putih menyatakan jika penutupan pemerintahan berlangsung hingga bulan Maret, maka pertumbuhan ekonomi pada kuartal I berpeluang nol, meskipun setelah pemerintahan dibuka akan terjadi pertumbuhan besar. Ketidakpastian akan government shutdown dan keraguan mengenai kesepakatan dagang menjadi faktor negatif. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG akan bergerak dikisaran level 6420 - 6540
News & Analysis
EXCL Tawarkan Obligasi dan Sukuk Masing-Masing Rp1 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan melakukan Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Obligasi Berkelanjutan dijamin secara kesanggupan penuh sebesar 594 miliar yang akan terdiri dari empat seri yakni seri A dengan jumlah pokok Rp290 miliar berbunga 7,90% dan jangka waktu 370 hari, seri B Rp191 miliar dengan bunga 8,65% dan jangka 3 tahun, seri C Rp40 miliar berbunga 9,25% dan jangka waktu 5 tahun serta Seri D Rp73 miliar dengan bunga 10% dan jangka waktu 10 tahun. Sisanya ditawarkan Rp406 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik. Sukuk Ijarah yang dijamin secara kesanggupan penuh Rp621 miliar yang terdiri dari lima seri dan Rp379 miliar dijamin secara kesanggupan terbaik.
DKFT Berencana Rights Issue 9,304 Miliar Saham
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) berencana melaksanakan Penambahan Modal Melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue). Jumlah saham yang akan dikeluarkan sebanyak-banyaknya 9.304.925.988 saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Perseroan bermaksud meminta persetujuan kepada para pemegang saham atas rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD ini dalam RUPSLB yang akan digelar 28 Februari 2019 mendatang. Dana hasil Penambahan modal ini akan digunakan perseroan untuk tambahan pendanaan pembangunan smelter tahap II di Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah.
BTEK Targetkan Pertumbuhan Hingga 15%
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2019 seiring dengan perluasan pasar ekspor ke Asia.Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) yang memperkirakan pertumbuhan ekspor olahan kakao berada di rentang 5%-10% pada tahun ini.BTEK juga berharap dapat mencapai penjualan pada kuartal IV/2018 agar target pertumbuhan penjualan yang ditetapkan 20%-25% pada tahun lalu dapat tercapai. Hingga kuartal III/2018, penjualan tercatat tumbuh 44,04% yoy menjadi Rp642,01 miliar.
INAF Bekerja Sama Dengan Boseong Kembangkan Alat Kesehatan
PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) bekerja sama dengan perusahaan medical equipmentKorea Selatan, Boseong Co., Ltd., untuk pengembangan lini alat kesehatan perseroan. INAF telah menandatangani nota kesepahaman dengan Boseong Co., Ltd. pada awal Januari 2019. Kesepakatan tersebut merupakan langkah awal dalam rangka pengembanganequipmentunit bisnis perseroan yang memproduksimachineryfurniture, SBU Indomach.
MICE Akuisisi 51% Saham Nusapangan Sukses Makmur
PT Multi Indocitra Tbk. (MICE) telah mengakuisisi 51% saham PT Nusapangan Sukses Makmur dengan nilai transaksi Rp6 miliar. Diharapkan ekspansi bisnis ini meningkatkan pendapatan perusahaan pada 2019. MICE mengakuisisi 51% saham PT Nusapangan Sukses Makmur dari PT Kelola Usaha Makmur. Nusapangan bergerak dalam bidang food services. Transaksi jual beli saham ini bukan merupakan transaksi afilisasi, dan tidak ada benturan kepentingan. Nilai transaksi mencapai Rp6 miliar. Tujuan akuisisi adalah untuk melakukan ekspansi bisnis yang diharapkan meningkatkan pendapatan perseroan pada 2019.
MAMI Berencana Rights Issue 7,18 Miliar Saham
PT Mas Murni Indonesia Tbk. (MAMI) berencana melakukan rights issue untuk mengakuisisi mayoritas saham dua perusahaan. Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 7,18 miliar lembar berupa saham seri B, dan waran maksimal 1,79 miliar lembar. Perseroan akan meminta persetujuan dalam RUPSLB pada 1 Maret 2019. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengambilalihan Obligasi Wajib Konversi (OWK) PT Anugrah Mitra Lestari (AML) yang dimiliki oleh Brentfield Investment Limited, pengambilalihan OWK PT Indo Udang Mas Lestari, pengambilalihan tanah di Bogor dan modal kerja
Stock Pick
PTBA
Pada perdagangan kemarin saham PTBA ditutup menguat pada level harga 4390. PTBA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4340-4450.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4460
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA ditutup menguat pada level harga 4490. AKRA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 4440-4550.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 4560
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR ditutup menguat pada level harga 5025. JSMR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 5000-5075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 5100
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI ditutup menguat dilevel harga 1720. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1700-1740.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1750
WIKA
Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup menguat pada level harga 1870. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1850-1890
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1900
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM ditutup menguat pada level harga 1730. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1710-1750.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1760
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2019
Published on 2019-01-24 07:29:31 (GMT +7)